Anda di halaman 1dari 16

RUANG LINGKUP TRIAGE

Dr. Qadri Fauzi Tanjung, SpAn, KAKV


TRIAGE NON BENCANA
(IGD RUMAH SAKIT)

▶ Dibagi dalam 5 kategori sesuai dengan Australian


Triage Scale (ATS).

▶ Dalam triage tersebut juga dikenal tingkat prioritas untuk


menentukan pasien yang harus didahulukan penanganan
atau pemindahannya dengan menggunakan pelabelan
▶ Penerapan START (Simple Triage And Rapid Transportation)

START adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk memungkinkan


tenaga medis dan paramedik memilah pasien yang walk-in dalam waktu
yang singkat < 5 menit (secara look, listen, feel dan smell), meliputi tahap
pre-hospital/lapangan dan hospital. Setelah itu pasien ditentukan
kategorinya kegawatdaruratan sesuai urutan Airway, Breathing,
Circulation dan Disability (A, B, C, dan D).
1. Label merah (Gawat Darurat)
→ Prioritas Pertama
◦ Kategori I (resuscitation)→ response time segera
◦ Kategori II (emergency) → response time 10 m
◦ Label merah ini untuk pasien cedera berat atau
mengancam jiwa dan memerlukan memerlukan evaluasi
dan intervensi segera, misalnya :
⚫Gagal nafas
⚫Cedera Torako-abdominal
⚫Cedera kepala atau maksilo-fasial berat
⚫Syok atau perdarahan berat
⚫Luka bakar berat, dll
2. Label Kuning (Gawat Tidak Darurat)
→ Prioritas Kedua
◦ Kategori III (urgency) → response time 30 menit
◦ Label kuning ini untuk pasien dengan kondisi yang stabil sementara
waktu tetapi memerlukan pengawasan dari tenaga medis terlatih dan
perawatan rumah sakit. Cedera pasien ini tidak mengancam jiwa
dalam waktu dekat, dapat ditunda hingga beberapa jam, misalnya :
⚫ Cedera abdomen tanpa shok
⚫ Cedera dada tanpa gangguan respirasi
⚫ Fraktur mayor tanpa shok
⚫ Cedera kepala atau tulang belakang tanpa gangguan kesadaran
⚫ Luka bakar ringan,dll
3. Label Hijau (Tidak Gawat Tidak Darurat)
→ Prioritas Ketiga

◦ Kategori IV (less urgent) → response time 60 menit

◦ Kategori V (non urgent) → response time 120 menit

◦ Label hijau ini untuk pasien yang memerlukan perhatian dalam beberapa jam atau hari

kemudian namun tidak darurat, menunggu hingga beberapa jam atau dapat dianjurkan

untuk pulang dan kembali kerumah sakit keesokan harinya. Tanda untuk pasien cedera

yang tidak memerlukan stabilisasi segera, misalnya :

⚫ Cedera jaringan lunak

⚫ Gawat darurat psikologis,dll


SKEMA TRIAGE
DI INSTALASI GAWAT DARURAT

Skema Triage disesuaikan dengan layout IGD di


setiap RS. Penggunaan label sesuai dengan ruang /
area IGD yaitu :
⚫Label Merah menuju Area Resusitasi
⚫Label Kuning menuju Area Observasi
⚫Label Hijau menuju Area Observasi
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4 Category 5
Immediate 10 minutes 30 minutes 60 minutes 120 minutes

Obstruksi
Airway Patent Patent Patent Patent
total/parsial

Distress pernafasan/ Distress pernafasan Gangguan respirasi


Breathing apnoe moderate ringan
Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan

Hemodinamik tidak Gangguan Gangguan


Circulation stabil, perdarahan Hemodinamik berat hemodinamik ringan
Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan

Disability GCS <9 GCS 9–12 GCS >12 Normal GCS Normal GCS
Triage Category Severe pain Moderate pain Mild pain Mild pain

Category 1

Category 2 • Pasien mengeluhkan


nyeri berat
• Kulit pucat, dingan
• Perubahan status
mental
• membutuhkan
analgesia

Category 3 • Pasien mengeluhkan nyeri


ringan
• Kulit pucat, hangat
• Perubahan tanda vital
• Membutuhkan analgesia

Category 4 • Pasien mengeluhkan


nyeri ringan

NYERI
• kulit pucat dan
hangat
• Perubahan pada vital
sign sedikit
• Membutuhkan
analgesia

Category 5 • Nyeri ringan


• Kulit pucat, hangat
• Tidak ada
perubahan vital sign
• Tidak
membutuhkan
analgesia
PINTU IGD
TINDAKAN
TRIAGE

MEJA
DOKTER OBSERVASI

OBSERVASI
MEJA
PERAWAT

RESUSITASI KBE
KARS
→ IAR Asesmen IGD

12
TRIAGE BENCANA
Pada kondisi bencana, triage sering didasarkan pada informasi yang kurang lengkap karena informasi

terinci status seorang pasien mungkin tidak langsung tampak dengan jelas. Namun, keputusan-

keputusan harus dibuat berdasarkan informasi terbaik yang bisa diperoleh. Seringkali tidak mungkin kita

dapatkan parameter-parameter seperti tanda vital pada korban dengan jumlah banyak

Berbagai faktor sederhana (misalnya, seorang pasien yang berteriak kesakitan dibandingkan dengan

pasien yang terbaring tak bergerak disertai bukti tambahan pada pernafasannya, dapat dideteksi dari

jarak tertentu) dapat menjadi tanda yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk mendekati

seorang pasien dengan potensi masalah jalan nafas sebelum mendekati pasien fraktura extremitas

dengan nyeri hebat tetapi tidak mengancam jiwa.


Langkah – Langkah Penanganan
▶ Urutan prioritas pada skenario-skenario korban multiple sama dengan urutan pada pasien
perorangan, yaitu jalan napas (Airway) lebih diprioritaskan dari pada pernafasan (Breathing)
dam sirkulasi (Circulation). Karena itu, pasien dengan maslaah jalan nafas ditolong lebih
dahulu sebelum, pasien yang sirkulasinya terganggu.

▶ Namun pada keadaan tertentu, mungkin perlu menentukan prioritas pasien berdasarkan
kemungkinan pasien akan terselamatkan. Misalnya pasien yang harapan hidupnya paling
kecil meskipun paling berat cederanya, mungkin ditolong setelah pasien yang dapat
distabilkan amat cepat dan mereka yang dengan cepat dan mudah dapat diatasi
masalahnya.
▶ Keputusan-keputusan dalam triage yang mempertimbangkan kemungkinan

untuk terselamatkan, kebanyakan bergantung pada penilaian kebutuhan terapi

defenitif, dan bukan pada pertolongan darurat.

▶ Sumber daya yang tersedia dan faktor waktu serta jarak harus dipertmbangkan

waktu mengambil keputusan.

▶ Contohnya tiga pasien cedera intra abdomen disertai hipotensi. Mereka harus

dipilah berbeda bila satu disertai fraktur ekstremitas dan dua lainnya disertai

cedera kepala berat. Dua yang cedera kepala ini akan dipilah berbeda pula bila

salah satu dicurigai ada ruptur aorta.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai