prioritas
pertolongan
live saving
PRIORITAS KEDUA
POTENSIAL MENGANCAM JIWA
PEMINDAHAN/PENANGANAN SETELAH
PERTAMA
DELAYED
PRIORITAS KETIGA
TIDAK PERLU SEGERA
PEMINDAHAN/PENANGANAN PALING
TERAKHIR
MINOR
KATEGORI TRIAGE RS
Tingkat Warna kode kategori Keadaan penyakit / luka
SEGERA KEADAAN KRISIS NYAWA, segera
DISELAMATKAN ditangani : gangguan fungsi vital,
1 Ⅰ (dalam hitungan shock, sumbatan jalan nafas, distress
menit) nafas, ggn kesadaran
Segera diberi Butuh penanganan dan tindakan lanjut
pengobatan segera, gangguan fungsi vital minimal,
2 Ⅱ (dalam misal asma, diare dehidrasi sedang,
hitungan jam)
AREA
TRIASE
AKUT
Merah Kuning
AKUT
METODE TRIAGE
( METODE START)
SIMPLE TRIAGE AND RAPID TREATMENT
BY BOENDANIA
CASE 1
• Wanita 30 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut
menjalar ke pinggang. Setelah diperiksa, dokter
memberikan terapi injeksi metampyron 1mg dan
buscopan iv. Saat menunggu antrian obat, pasien
mengeluh pusing dan agak sesak nafasnya, lalu pingsan
di depan farmasi
• Pasien segera dibawa ke UGD.
• Dilakukan Posisi Shock dan Injeksi Adrenalin 0,3 ml
• Sesaat kemudian pasien sadar dan merasa baikan.
• Pasien diobservasi selama 2 jam,
• Kemudian diedukasi ttg alergi obat
CASE 2
• Anak laki2 usia 4 tahun, pulang sekolah
mengeluh gatal - gatal di seluruh tubuhnya.
Setelah dilihat, biduran terutama di
punggung. Kemungkinan terkena ulat bulu.
Mata dan bibir pasien mulai bengkak dan
mata berair. Bersin bersin dan mengeluarkan
lendir dari hidungnya.
• Segera Ibunya membawa ke dokter terdekat,
langsung diterapi antihistamin cetirizine dan
kortikosteriod methil prednisolone.
• 1 jam kemudian gejala mereda dan hilang.
CASE 3
• Wanita, 23 tahun, hamil 9 bulan, setelah makan
krupuk lorjuk, beberapa saat kemudian mengeluh
leher seperti dicekik, sesak, lalu tidak sadarkan
diri. Kebetulan di dekat rumah ada tenaga medis.
Setelah diperiksa ternyata pasien sudah tidak
bernafas dan segera dilakukan pijat jantung,
sambil dibawa ke rumah sakit. Sampai RS,
langsung dilakukan resusitasi, tetapi nyawa sang
Ibu sudah tidak dapat ditolong. …..
CASE 4
Tuan W 65 tahun, di antar ke IGD RS jam 20.00 dengan :
KU : Tak sadar 20 menit yang lalu sebelum masuk RS
RPK :
- Dua puluh menit yll pasien makan obat karena sakit gigi.
- Obat yg di makan, amoksisilin 500mg, asam mefenamat 500 mg dan
dexametason 0,5 mg
- Satu atau dua menit setelah makan obat pasien merasa gatal
seluruh tubuh, diikuti mual, muntah, keringatan dan pasien tidak sadar
- Keluarga kemudian membawa pasien ke RS terdekat.
- Tidak ada riwayat alergi obat & asma
PF : Kesad : soporos, nadi tak teraba, TD teraba, nafas 28 x/ menit,
HR 132 x/ menit, paru : wheezing (+), ronki (-)
EKG : sinus takikardi
KASUS
Terapi :
– Oksigen 6 liter/menit
– NaCl 0,9 % : guyur (1 liter)
– Epinephrine 0,3 ml i.m
20.10 : TD 50/palp. nadi 120 x / menit, lemah
– Epinephrine 0,3 ml i.m
– Ranitidine 1 amp i.v
– Diphenhydramine 1 cc i.v
20.20 : TD 70/50, nadi 108 x / menit.
Kesad : somnolen, kontak (+)
Dopamine drip di berikan 5-10 g/kg BB/mnt
TD: 90/70 , nadi : 96 x / menit, apati, kontak (+)
Pasien di pulangkan besoknya dengan TD 130/80, nadi 80 x / menit,
kesadaran komposmentis, aktifitas normal. Terapi pulang
methylprednisolone 2 x 8 mg, cetirizine 1 x 10 mg untuk 3 hari
WHAT IS
ANAPHYLAXIS?
Anaphylaxis is an allergic reaction characterized by multisystem
involvement, including skin, airway, vascular system and
gastrointestinal tract. Severe cases may result in complete obstruction
of the airway and cardiovascular collapse for vasogenic shock.
Human
anaphilaxis
Non Immunologic
idiopatic Immunologic
/reaksi anafilaktoid
Non IgE
IgE mediated Physical Other
mediated
Blood produce,
Food, immune
Exercise, cold Drug
venom,drug aggregates,
drug
Simon FER. J Allergy Clin Immunol 2006;117:367-77
ANTIGEN
ANTIBODI (IgE)
EKTRAVASASI CAIRAN
INTRAVASKULER TAHANAN PEMBULUH DARAH PERIFER ↓
CARDIAC OUTPUT↓
PERFUSI JARINGAN↓
ADRENALIN
PASANG INFUS
STEROID, ANTIHISTAMIN,
VASOPRESOR, BRONKODILATOR
AIRWAY- BEBASKAN JALAN NAFAS
OROPHARINGEAL NASOPHARINGEA
INTUBASI
TUBE L TUBE
Crico-thyroido-tomy
Jalur darurat untuk oksigenasi
Bertahan 10 menit
Tidak dapat membuang CO2
Cricothyroid
Jarum besar, 14 G atau jarum membrane
susuk KB Norplant
28
28
BREATHING – BERI OKSIGEN
8-10
1-4 lpm 6-8 lpm lpm
24-32% 40-60% 80-100
%
ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI
30
Ed_April_Surabaya 30
INJEKSI ADRENALIN
Adrenaline 0.01 mg/kg of 1:1000 (1
mg/mL) to a maximum of 0.3-0.5 mg
by INTRAMUSCULAR injection in the
anterolateral aspect of the middle third
of the thigh
Repeat every 3-5 minutes
ADRENALIN
PHARMACOLOGY OF EPINEPHRINE
Epinephrine
1-adrenergic 2-adrenergic
1-receptor 2-receptor
receptor receptor
Intramuscular
epinephrine 8 2 minutes
(Epipen®)
5 10 15 20 25 30 35
20 – 40 ml/Kg BB
selama 10 -20 menit (dewasa)
30 – 60 menit (anak-anak &
Lansia)
OBAT LAIN
• Antihistamin untuk mengatasi gatal dan urtikaria
*Chlorpheniramine 10 – 20 mg im
*Diphenhidramin 25 – 50 mg im
• Ranitidine 1 amp i.v (H2 antagonis)
• Aminofilin 5-6 mg/kg iv (bolus), diikuti 0,4-0,9
mg/kg/menit (untuk bronkospasme persisten)
• Inhalasi Salbutamol
• Kortikosteroid ( mencegah biphasic/ protracted
anafilaktik)
*Methyl Prednisolon 1-2mg/kg im/iv (3 hari)
*Hidrokortison 100-500 mg im/iv
• Vasopressors eg dopamine, norepinephrine,
metaraminol, vasopressin (Check hemodinamik)
OBSERVASI DAN TERAPI LANJUTAN