Anda di halaman 1dari 25

PLENO PBL 1

MODUL DEMAM
KELOMPOK 19

C011191027 NABILA PUTRI BAMATRAF C011191167 FAIZAH AFIFAH KHALID


C011191041 NURUL IZZAH FARDANI KHAIR C011191187 DINDA SOLEHA
C011191063 NURUL ATSILA NAWADIL C011191207 JIVEEN RAJENDRA
C011191083 EREND REFIFO BIJA' C011191229 MUHAMMAD RAIS BUANA SAKTI
C011191103 BILL ELBERT PINARTO C011191249 GRETTI ELSARIANI LEWA
C011191123 AINUL UTAMI C011191046 NABILA PUTRI SALTIKA
C011191147 SALSABILA HANNY MARISSANGAN
PENGERTIAN DEMAM

Demam didefinisikan sebagai suatu bentuk


system pertahanan non spesifik yang
menyebabkan perubahan mekanisme
pengaturan suhu tubuh mengakibatkan
kenaikan suhu tubuh diatas variasi
sirkadian yang normal sebagai akibat
perubahan pusat termoregulasi yang
terletak dalam hipotalamus anterior.
AGEN INFEKSI PENYEBAB DEMAM
Agen Infeksi

Bakteri Virus Parasit Fungi

1. Leptospira 1. Dengue 1. Filaria 1. Coccidioides


2. Salmonella Typhi 2. Chikunguny 2. Entamoeba imitis
3. Streptococcus a histolitica 2. Criptoccosis
pneumoniae 3. Influenza 3. Malaria
4. Mycobacterium tub 4. Hepatitis 4. Toksoplasmosis
erculosis 5. Coronavirus 5. Helmintiasis
Sumber : BROOKS, G. F., JAWETZ, E., MELNICK, J. L., & ADELBERG, E.
A. (2010). Jawetz, Melnick, & Adelberg's medical microbiology. New
York, McGraw Hill Medical.
AGEN NON-INFEKSI PENYEBAB DEMAM
• CNS – stroke , trauma , encephalitis , pendarahan di otak , pendarahan di
subarachnoid
• Sistem Kardiovaskuler - infark miokard ( serangan jantung ) , perikarditis
• Sistem Respiratory - emboli paru , ARDS
• Sistem Digestive – sirosis, pancreatitis, hepatitis
• Sistem Endokrin – thyrotoxicosis , penyakit Addison , pheochromocytoma
• Hal-hal lain – obat demam , kanker , tumor malignant , transfusi , autoimun
disease , pembedahan , inflammation bowel disease , alergi , dehidrasi , dll.

Sumber : EGI, M., MAKINO, S., MIZOBUCHI, S.. Management of fever in critically
ill patients with infection. Journal of Emergency and Critical Care Medicine, North America, 2,
jan. 2018. Available at: <http://jeccm.amegroups.com/article/view/4073>. Date accessed: 30
Mar. 2020.
PATOFISIOLOGI DEMAM
SECARA UMUM
A. Peningkatan suhu tubuh akan menyebabkan :
Inhibisi sistem saraf simpatis -> vasodilatasi pembuluh
darah kulit dan stimulasi kel. Keringat -> evaporasi
B . Penurunan suhu tubuh menyebabkan :
Aktivasi sistem saraf simpatis -> vasokontriksi dan
penghambatan keringat, produksi panas di otot,
pelepasan neurotransmitter -> peningkatan suhu tubuh
C. Reaksi fase akut suatu infeksi -> demam
D. Pirogen yang dikeluarkan menyebabkan perubahan pada
set point

Proses terjadinya demam.


Sumber : Sherwood’s Introduction to Human Physiology 8th,ed
BEBERAPA KAITAN GANGGUAN NON-
INFEKSI TERHADAP DEMAM
Drug Fever, Kejang Demam, Pengaruh Lingkungan, Gangguan
Saraf dan Gangguan Endokrin
DEMAM OBAT (DRUG FEVER)
• 3-5% sebagai reaksi obat

• Demam muncul tidak lama setelah menggunakan obat

• Tipe demam: remitten, intermitten, hektik, kontinyu

• Demam segera menghilang bila obat di stop (patognomonis)

• Paling sering akibat reaksi immunologis

Demam; Konsumsi obat


Konsumsi remiten, terhenti; Reaksi
intermiten,
Obat demam immunologis
Hektik, menghilang
kontinyu

Sumber : PPT Demam dr. SUDIRMAN KATU,SpPD-KPTI


PENGARUH LINGKUNGAN

Sumber : Keseimbangan Panas (Silverthorn,


Sumber : Respons Homeostatik terhadap Suhu
Lingkungan yang Ekstrem (silverthorn, 2004)
Sumber : Regulation of Body Temperature by Autonomic
and Behavioral Thermoeffectors,
Exercise and Sport Sciences Reviews April 2019.
KEJANG DEMAM (FEBRILE CONVULSIONS)
Kejang-kejang yang terjadi pada anak 0,5-4 tahun bila suhu naik
tiba-tiba, dikarenakan anak-anak mempunyai banyak sinaps
pada neuronnya serta myelinisasi sempurna, sehingga otak
masih sangat sensitive terhadap peningkatan suhu
• Muncul pada saat suhu naik atau turun

• Bersifat tonus atau klonus

• Berlangsung < 15-30'

• Setelah serangan:

* Anak tidur

* otot-otot hipotonus

* tidak ada tanda-tanda neurologis sisa


BEBERAPA GANGGUAN SISTEM SARAF
YANG MENIMBULKAN DEMAM

STROKE ENCEPHALITIS

AUTONOMIC
NEUROPATHY
STROKE Stroke

Aliran darah ke otak


termasuk hipothalamus
berkurang

Hipothalamus kurang
mendapatkan nutrisi dan
oksigen

Hipothalamus tidak dapat


menjalankan fungsinya
dengan baik termasuk
fungsi termoregulasi

Demam
BEBERAPA GANGGUAN ENDOKRIN
YANG MENIMBULKAN DEMAM

Penyakit
Thyrotocitosis
Addison
PENYAKIT ADDISON Addison

Cortisol
berkurang

Tidak ada
immunosuppre
ssive

Reaksi imunitas
Sumber: An Unusual Presentation of meningkat
Addison’s Disease—A Case ReportSandeep
Choudhary, Anwer Alam, [...], and N.K.
Dubey
Demam
RESPON IMUN
TERHADAP
INFEKSI

Herlihy Barbara. 2011. The


Human Body in Health and
Illness, 4th edition. Saunder
Elsevier
RESPON IMUN
NON SPESIFIK

Herlihy Barbara. 2011. The


Human Body in Health and
Illness, 4th edition. Saunder
Elsevier
RESPON IMUN
NON SPESIFIK

Herlihy Barbara. 2011. The


Human Body in Health and
Illness, 4th edition. Saunder
Elsevier
TIPE-TIPE DEMAM

Sumber :
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Keempat. Jilid Ketiga. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam. 1697-1699.
Slide Demam oleh Dr. SUDIRMAN KATU, SpPD-KPTI, http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_penyuluhan_Pengenalan_Dan_Pemahaman_Tipe_Demam.pdf
PENANGANAN DEMAM SECARA UMUM
1) Menurut Shvoong (2010) untuk menurunkan suhu tubuh dalam batas normal
tanpa mengunakan obat yaitu dengan cara di kompres.

2.) Antipiretik (parasetamol, ibuprofen, dan aspirin)

• Paracetamol
Dosis terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari.
Dosis maksimal 90 mg/kgBB/hari.

• Ibuprofen
Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap 6 sampai 8 jam

Sumber:
Widyastuti,Helena.2016.HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN SIKAP IBU PADA PENANGANAN
PERTAMA DEMAM PADA ANAK DI PADUKUHAN GEBLAGAN, TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL,
YOGYAKARTA.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
SKENARIO KASUS

Seorang laki-laki, 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan


demam yang sudah dialami sejak 1 minggu yang lalu. Demam disertai
dengan keluhan sakit kepala, nyeri otot dan mual. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut jantung 88
kali/menit, pernapasan 24 x/menit dan suhu 38,7˚C. Penderita bekerja
sebagai seorang petani dan menyangkal adanya riwayat bepergian ke
daerah lain dalam 3 bulan terakhir.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis Tambahan
Anamnesis - Apakah demam terus menerus
- Demam satu atau tidak?
minggu - Adakah riwayat penyakit bawaan?
- Sakit kepala , - Riwayat Pengobatan sebelumnya?
nyeri otot mual - Apakah demam yang dialami
- Petani
Hasil Pemeriksaan Tanda-Tanda bertambah tinggi pada sore atau
Vital malam hari?
- Tekanan Darah 120/70 mmHg - Lokasi nyeri otot?
(normal) - Letak sakit kepala?
- Pernapasan 24 kali/menit (normal) - Adakah luka di bagian tubuh?
- Denyut Jantung 88 kali/menit - Disertai gatal atau tidak ?
(normal) - Lingkungan sosial tempat bekerja
- Suhu 38,7 derajat celcius ( pireksia ) Penunjang : seperti apa?
Pemeriksaan
- Pemeriksaan Lab Sumber
Diagnosis ( complete blood count , c- https://www.aafp.org/a
Banding reactive protein , serologic fp/2014/0715/p91.html
testing ( Epstein-Barr virus , Prolonged Febrile
cytomegalovirus, HIV ), Illness and Fever of
eritrosit sedimen rate Unknown Origin in
- Pemeriksaan Adults - American
DIAGNOSIS BANDING
Demam Tifoid
Leptospirosis
- Demam sama-samar saja , suhu tubuh sering
Kasus Suspek :
turun naik . Pagi lebih rendah atau normal ,
sore dan malam lebih tinggi ( demam - Demam akut dengan atau tanpa sakit
intermitten). kepala .
- Sakit kepala (pusing-pusing). - Nyeri otot.

- Minggu ke-2 intensitas demam makin tinggi , - Lemah.


kadang-kadang terus menerus ( demam - Mata merah tanpa eksudat.
kontinyu).
- Riwayat terpapar lingkungan yang
- Gangguan saluran pencernaan ( mual, muntah , terkontaminasi ( kontak dengan air yang ada
nyeri ulu hati) kuman leptospira/urin tikus) , kontak di
- Bradikardi relative tidak sering ditemukan. persawahan atau perkebunan dengan
pekerjaan sebagai petani yang tidak
menggunakan alas kaki.

Kasus Probable dan Konfirmasi gejala makin


Sumber: parah dan perlu pemeriksaan lab
Kepmenkes 2006 tentang pedoman pengendalian demam
tifoid
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai