Anda di halaman 1dari 43

PRESENTASI KASUS

Ami Puspitasari
20174011033

Pembimbing : dr. Esdianto Setiawan,


M. Si., Med., Sp.B
 Nama : Ny. M
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Usia : 31 tahun
 Alamat : Kaliduren, Getasan,
Salatiga
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Agama : Islam
 Masuk RS : 29 Mei 2018
 Keluhan Utama
 Terdapat benjolan di payudara kiri.
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang ke RSUD Kota Salatiga dengan keluhan
terdapat benjolan di payudara kiri sejak 1 tahun SMRS.
Benjolan awalnya kecil seperti kelereng, namun lama-
kelamaan cukup membesar sebesar telur puyuh. Tidak ada
cairan yang keluar dari benjolan dan tidak terdapat benjolan
di tempat lain. Pasien tidak mengeluh demam, nyeri pada
benjolan dan payudara (-), mual (-), muntah (-), sesak (-),
nyeri pada tulang (-). BAB dan BAK lancar. Siklus haid pasien
teratur. Pasien pertama menstruasi pada usia kurang lebih 16
tahun. Pasien mengaku tidak dapat mengeluarkan ASI pada
saat melahirkan anak pertamanya, sehingga anak pertama
pasien diberikan susu formula mulai saat lahir. Pasien tidak
menggunakan KB. Pasien tidak pernah mendapatkan radiasi
pada daerah dada
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal
pasien. Riwayat penyakit hipertensi, diabetes
melitus, penyakit jantung, asma disangkal oleh
pasien.

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Keluargapasien tidak ada yang mengeluh sakit
serupa. Riwayat penyakit kanker dan tumor ganas
maupun jinak, hipertensi, diabetes melitus,
disangkal oleh keluarga pasien.
 Riwayat Personal Sosial
 Pasien merupakan ibu rumah tangga. Pasien
tinggal bersama suami dan 1 anaknya. Suami
pasien merupakan seorang perokok aktif.
Kesan Umum Baik

Kesadaran Compos mentis (GCS E4V5M6)

Tekanan Darah : 110/80 mmHg


Nadi : 70x/menit
Vital Signs / Tanda-
Respirasi : 20x/menit
Tanda Vital
Suhu :36,6 0C
Sa O2: 99%

Kepala dan Leher


Inspeksi Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), deviasi trakea (-)

Palpasi Pembesaran limfonodi (-), Trakea teraba di garis tengah


Pulmo
Inspeksi Bentuk dada simetris, tidak terdapat jejas dan kelainan bentuk

Palpasi Tidak ada ketertinggalan gerak dan vokal fremitus tidak ada
peningkatan maupun penurunan

Perkusi Sonor
Auskultasi Suara vesikular dasar (SDV) : +/+
Suara ronkhi: -/-
Wheezing : -/-

Cor
Inspeksi Pulsasi tidak terlihat
Palpasi Teraba ictus cordis di SIC IV linea midclavicularis sinistra

Perkusi Ukuran jantung dalam batas normal


Auskultasi Suara S1 dan S2 terdengar regular dan tidak ada bising ataupun
suara tambahan jantung
Abdomen
Inspeksi Datar

Auskultasi Peristaltik usus (+) normal

Palpasi Supel, turgor kulit kesan baik, defans muscular (-),liver splan
lobus dextra 10 cm dan lobus sinistra 5 cm

Perkusi Timpani pada semua kuadran abdomen, area traube timpani

Ekstremitas
Inspeksi Edema (-)

Palpasi Pitting edema (-), akral hangat


 Mammae sinistra
 Inspeksi
Benjolan pada payudara kiri tidak terlihat, tidak tampak
kemerahan pada bagian benjolan dipayudara, kulit payudara
sama seperti kulit sekitarnya, payudara simetris kanan kiri,
ulkus (-), skin dimpling (-), retraksi papil (-), peau d’orange (-
), nipple discharge (-)
 Palpasi
Benjolan berukuran 3x2x1 cm pada kuadran superior lateral,
bentuk bulat-oval, permukaan rata, batas tegas, konsistensi
kenyal, mobile, nyeri tekan (-)
 KGB axilla dextra-sinistra
Tidak teraba benjolan di axilla dextra dan sinistra
 KGB supraclavicula dextra-sinistra
Tidak teraba benjolan di supraklavikula dextra dan sinistra
 Diagnosis utama : Suspek Fibroadenoma Mammae
Sinistra

 Diagnosis banding : Tumor Filoides


Papilloma Intraduktus
Lesi Fibrokistik Mammae
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Leukosit 5,60 4,5 – 11 ribu/ul
Eritrosit 5,28 3,8 – 5,8 juta/ul
Hemoglobin 14,2 11,5 – 16,5 gr/dL
Hematokrit 43,2 37 – 47 vol%
MCV 81,8 85 – 100 Fl
MCH 26,9 28 – 31 Pg
MCHC 32,9 30 – 35 gr/dL
Trombosit 245 150 – 450 ribu/ul

Golongan darah O

Hitung Jenis
Eosinophil 1,1 1–6 %
Basophil 0,7 0–1 %
Limfosit 42,7 20 – 45 %
Monosit 2,0 2–8 %
Neutrofil 53,5 40 – 75 %
Kimia
GDS 69 < 140 mg/dL
Imuno/Serologi
HBs Ag Negative Negative
 Pemeriksaan Patologi Anatomi (30-05-2018)

 Hasil belum jadi


 Infus Ringer laktat 20 tetes permenit
 Injeksi Cefazolin 1 g
 Injeksi Ketorolac 30 mg
 Operasi : dilakukan eksisi dan dilakukan
pemeriksaan patologi anatomi
 Ad vitam : Dubia ad bonam
 Ad functionam : Dubia ad bonam
 Ad sanationam : Dubia ad bonam
Tinjauan
Pustaka
tumor jinak yang
sering terjadi di
payudara. Benjolan
tersebut berasal dari
jaringan fibrosa
(mesenkim) dan
jaringan glanduler
(epitel) yang berada di
payudara
tumor jinak pada
payudara yang paling
umum ditemukan

FIBROADENOM
A MAMMAE relatif jarang ditemukan
pada payudara wanita
postmenopause
 penyakit payudara tersering kedua yang menyebabkan
benjolan di payudara
 wanita dengan usia 21-25 tahun
 > 5% terjadi pada usia di atas 50
 prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena
fibroadenoma
 PENINGKATAN AKTIVITAS
ESTROGEN
 FAKTOR GENETIK

Faktor predisposisi :
•Usia : < 30 tahun
•Jenis kelamin
•Pekerjaan
•Diet
•Stress
sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan
terhadap estrogen  mamary displasia 
proliferasi abnormal jaringan periduktus ke
dalam lobulus

sering ditemukan di kuadran lateral atas


karena di bagian ini distribusi kelenjar paling
banyak.

Pada gambaran histologis menunjukkan stroma


dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi
kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel
dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik
yaitu :

Fibroadenoma Pericanaliculare

Fibroadenoma
intracanaliculare
 FAM di bedakan menjadi 3 macam :
1. common FAM
2. giant FAM ( umumnya uk > 5 cm)
3. juvenile FAM → pada remaja
Fibroadenoma mammae
biasanya tidak
menimbulkan gejala dan
ditemukan secara
kebetulan
Pada 10-15% kasus,
fibroadenoma mammae
bersifat majemuk
Benjolannya bersifat
keras, kenyal, dan tidak
nyeri tekan, bulat,
berbatas tegas dan pada
palpasi terkesan mobile
 AnamnesIS

 pemeriksaan fisik (phisycal


examination)

 Pemeriksaan penunjang :
 Mammography atau ultrasound
 Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC)
TEKNIK SADARI
mengambil sel dari
fibroadenoma dengan
menggunakan
penghisap berupa
sebuah jarum yang
dimasukkan pada
suntikan. Dari alat
FNAC
(Fine Needle Aspiration
tersebut kita dapat
Cytology) memperoleh sel yang
terdapat pada
fibroadenoma, lalu
hasil pengambilan
tersebut dikirim ke
laboratorium patologi
untuk diperiksa di
bawah mikroskop
Dibawah mikroskop tumor tersebut
tampak seperti berikut:
1. Tampak jaringan tumor yang berasal dari
mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal
dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk
lobus-lobus

2. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan


saluran kelenjar yang berbentuk bular
(perikanalikuler) atau bercabang
(intrakanalikuler)

3. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang


berbentuk kuboid atau kolumnar pendek
uniform
 Tumor Filoides
 Papilloma Intraduktus
 Lesi Fibrokistik Mammae
Terapi operasi pengangkatan tumor

biasanya dilakukan general anaesthetic


pada operasi ini. Operasi ini tidak akan
merubah bentuk dari payudara, tetapi
hanya akan meninggalkan luka atau jaringan
parut yang nanti akan diganti oleh jaringan
normal secara perlahan.
baik, bila diangkat dengan
sempurna, tetapi bila masih
terdapat jaringan sisa pada saat
operasi dapat kambuh kembali
 Pasien datang ke RSUD Kota Salatiga dengan keluhan
terdapat benjolan di payudara kiri sejak 1 tahun SMRS.
Benjolan awalnya kecil seperti kelereng, namun lama-
kelamaan cukup membesar sebesar telur puyuh. Tidak ada
cairan yang keluar dari benjolan dan tidak terdapat
benjolan di tempat lain. Pasien tidak mengeluh demam,
nyeri pada benjolan dan payudara (-), mual (-), muntah (-
), sesak (-), nyeri pada tulang (-). BAB dan BAK lancar.
Siklus haid pasien teratur. Pasien pertama menstruasi pada
usia kurang lebih 16 tahun. Pasien mengaku tidak dapat
mengeluarkan ASI pada saat melahirkan anak pertamanya,
sehingga anak pertama pasien diberikan susu formula
mulai saat lahir. Pasien tidak menggunakan KB. Pasien
tidak pernah mendapatkan radiasi pada daerah dada.
 Hasil laboratorium darah pasien dalam batas normal.
Penatalaksanaan pasien pada kasus ini dilakukan eksisi
pada payudara sinistra. Untuk terapi farmakologi, pasien
diberikan injeksi Cefazolin yang merupakan antibiotic
sefalosporin generasi pertama untuk meminimalisir infeksi
post eksisi,
WASSALAMU’ALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai