iris
anterior
Badan
Uvea siliar
posterior koroid
IRIS
Iris berbentuk membran datar kelanjutan
dari badan silier ke arah depan
Iris sebagai pembatas antara kamera anterior
dari kamera posterior yang berisi akuous
humor
Di bagian tengah terdapat pupil (mengatur
banyanya cahaya yang masuk)
Secara normal tepi bersentuhan dengan lensa
namun tidak melekat dengan lensa
BADAN SILIAR
Bagian uvea yang terletak antara iris dan
koroid, berbentuk seperti segitiga
Terdiri dari : -pars korona
-pars plana
Banyak mengandung pembuluh darah kapiler
dan vena
Tempat menghasilkan humor aqous
Dari processus siliar keluar serat-serat zonula zinii
sebagai penggantung lensa.
KOROID
Non –
Granulomatosa
Granulomatosa
(infitratnya terdiri
(infiltratnya terdiri
dari sel plasma
dan limfosit) dari sel epitoloid
dan makrofag)
Berlangsung hingga 6
Kronik
bulan
Uveitis Anterior
Granulomatosa akut :
Sarkoiditis (granuloma diseluruh
tubuh dengan peradangan)
Sifilis
Tuberkulosis
Virus
Jamur
Parasit
Uveitis Anterior
Non - Granulomatosa akut :
Trauma
Diare kronis
Herpes simpleks
Penyakit reiter ( radang sendi dan tendon)
Sindrom Bechet (Kelainan pada seluruh PD)
Sindroma Posner Schlosman (Uveitis anterior, iritis,
iroidosiklitis dan ↑ TIO
Adenovirus
Pasca bedah
Non - Granulomatosa kronik:
Artritis Reumatoid
Fusch heterokromik iridosiklitis
EPIDEMIOLOGI
Terjadi pada ±15 : 100.000 penduduk, dimana 75 %
uveitis anterior
Sebagian besar kasus yang terjadi uveitis anterior
(diikuti posterior, intermedia dan panuveitis)
Terjadi pada kebanyakan ras kaukasian
Penelitian wanita >> uveitis anterior kronik
(etiologi belum diketahui, toxoplasmosis dll)
Sering terjadi pada usia 20 sampai 50 tahun, insidensi
menurun pada usia > 70 tahun
PATOFISILOGI
Reaksi radang :
Gangguan aliran aquous humor : ↑ TIO
terjadi glaukoma sekunder
Peradangan menyebar bisa menjadi
endoftalmitis dan panoftalmitis
MANIFESTASI KLINIK
Non-granulomatosa Granulomatosa
Onset Akut Tidak spesifik
Nyeri Nyata Tidak ada atau ringan
Fotofobia Nyata Ringan
Penglihatan kabur Sedang Nyata
Merah sirkumkorneal Nyata Ringan
Keratic precipitates Putih halus Kelabu besar (mutton fat)
Pupil Kecil dan tak teratur Kecil dan tak teratur
Sinekia posterior Kadang-kadang Kadang-kadang
Noduli iris Tidak ada Kadang-kadang
Lokasi Uvea anterior Uvea anterior, posterior atau difus
Perjalanan penyakit Akut Kronik
Kekambuhan Sering Kadang-kadang
Gejala
Fotofobia blefarospasme
Nyeri, terutama di bulbus okuli,
Sakit kepala di frontal yang menjalar ke temporal
Mata merah
Penurunan penglihatan (biasanya unilateral) dan daya
lakrimasi
Edema palpebra
Injeksi perkornea
Nodul iris
Presipitat keratik
Sinekia posterior
PEMERIKSAAN FISIK
COA: normal atau dangkal. Pada sinekia
posterior, maka COA terlihat dalam. Pada
pemeriksaan slit lamp, menunjukkan efek
Tyndal/flare positif.
Presipitat keratik
Timbunan sel diatas endotel kornea.
Gejala khas untuk uveitis jenis granulomatosa
Pada KP kecil khas untuk herpes zoster dan
sindrom uveitis Funch.
Pada KP sedang terjadi hampir pada semua tipe
uveitis anterior akut dan kronis.
Pada KP besar tipe “mutton fat” dan memberikan
gambaran berminyak.
Pemeriksaan Fisik
Iris terlihat suram,
Gambaran kripta tidak nyata,
Edema dan warna dapat berubah,
terkadang didapatkan iris bombe.
Pupil miosis, bentuknya irregular
Refleks pupil menurun sampai tidak
ada
Lensa keruh
Pasien dengan iridosiklitis :
Terdapat Presipitat keratik (melalui pengamatan slit –
lamp)
. (a) Aggregate of inflammatory cells on the corneal endothelium; (b) large 'mutton-fat' keratic
precipitates; (c) 'ghost' keratic precipitates; (d) old pigmented keratic precipitates (Courtesy of J Harry
and G Misson, from Clinical Ophthalmic Pathology, Butterworth-Heinemann, 2001 - fig. a)
Pada uveitis anterior tipe Granulomatous iritis :Busacca
nodules (tanda coklat) dan mutton-fat keratic precipitates
(tanda biru)
(a) Koeppe nodules
(b) Busacca nodules
(c) very large nodules in
sarcoid uveitis
Sinekia Posterior
Perlekatan permukaan anterior lensa dengan iris
Pembagian Uveitis Anterior secara klinis
Ringan Sedang Berat
Keluhan ringan - sedang Keluhan sedang – berat Keluhan sedang – berat
1 + sel dan flare 1-3 + sel dan flare 3-4 + sel dan flare
TIO berkurang < 4 mmHh TIO berkurang 3-6 mmHg TIO meningkat