Dimetil Eter
Dimetil Eter
Dimetil Eter
dari Metanol
TK 4090
Perancangan Pabrik Kimia
Anindito Priyambudi
Yudit Kristianto
Wahyu Budiman Indraputra
Sandi Bayu Perwira
Dimetil Eter & Kegunaannya
• Dimetil eter (DME) adalah senyawa organik dengan rumus kimia CH3OCH3, dan
merupakan eter yang paling sederhana.
Hair Spray
4%
31%
48% Cat Semprot
Anti Nyamuk
5%
6%
6%
Bahan Perekat
• DME dapat diproyeksikan sebagai substituen LPG sebagai bahan bakar alternatif.
• Produksi DME tidak membutuhkan investasi biaya yang terlalu tinggi, dan
pengembangan pemasarannya relatif mudah.
• Keunggulan DME dibanding metanol sebagai bahan bakar mesin diesel adalah dari segi
energi, yang didasarkan pada tiga faktor, yaitu temperatur pengapian, angka setan, dan
net heating value.
• Saat ini, pasar paling menjanjikan untuk produk DME adalah Amerika Serikat dan Cina.
Selain sebagai propelan, juga sebagai pengganti LPG. Sebanyak 20% kebutuhan LPG di
dunia dapat berarti lebih dari 40 juta ton per tahun potensi pasar untuk pengembangan
produk DME.
• Diperkirakan, kebutuhan DME sebagai pengganti LPG di Cina dapat mencapai 200 kg /
keluarga / tahun, dan kebutuhan total mencapai 2,4 hingga 3 juta ton/tahun.
• Analisis ekonomi dilakukan berdasarkan perhitungan GPM (Gross Profit Margin). Data-
data dan asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
• Harga metanol di pasaran tahun 2009 = 300 USD/MT
• Harga DME di pasaran tahun 2001 = 0,83 USD/lb
• Harga gas alam di pasaran tahun 2007 = 1,02 USD/kg
• Nilai interest rate 10%
• Kurs yang digunakan 1 USD = Rp 9.671,80 (berdasarkan surat keputusan menteri
keuangan RI nomor 1184/KM.1/2009 tertanggal 5 Oktober 2009).
• Proses yang digunakan adalah proses Haldor-Topsoe.
• Analisis ekonomi membandingkan proses berbahan baku syntesis gas terhadap proses
berbahan baku metanol.
Natural Gas 50 %
Metanol 92 %
Hasil analisis ekonomi Gross Profit Margin proses Haldor Topsoe dengan bahan baku berbeda.
Dasar Perancangan Pabrik
Spesifikasi metanol untuk bahan baku proses pembuatan dimetil eter dari P.T KMI
Dasar Perancangan Pabrik
P2 = 1 atm
P3 = 16,8 atm
Proses Haldor-Topsoe
T3 = 30°C;
Subcooled liquid
T4 = 250°C;
Superheated vapour
Utilitas yang
digunakan : Boiler
Proses Haldor-Topsoe
• Konversi sebesar 95 %.
• Reaksi eksotermik.
• Reaktor adiabatik, berarti tidak ada panas
yang masuk dan keluar reaktor.
• Temperatur masuk reaktor adalah 250°C.
• Tekanan di dalam reaktor adalah 17 atm.
• Produk keluaran reaktor seluruhnya
berfasa uap.
Katalis DMK-10
Proses Haldor-Topsoe
• Target T6 = 150°C
• Mempermudah pemisahan.
• Berfasa setengah cair, setengah uap.
Proses Haldor-Topsoe
• Hasil Perhitungan Neraca Massa dan Energi untuk Tiap Aliran Proses
Stream Name 1 2 3 4 5
Vapour 0 0 0 1 1
Temperature
24.32240301 29.26550317 30 250 384.4372298
(°C)
Pressure
101.3249966 101.3249966 1702.259943 1702.259943 1702.259943
(kPa)
Molar Flow
5544.092453 5779 5779 5779 5779
(kgmole/h)
Mass Flow
173712.4496 181117.0999 181117.0999 181117.0999 181117.8808
(kg/h)
Std Ideal Liq
217.0226467 226.2882587 226.2882587 226.2882587 242.5726532
Flow (m³/h)
Molar
Enthalpy -241808.7916 -241221.9953 -241136.987 -191632.1733 -191631.213
(kJ/kgmole)
Molar
Entropy
45.78841899 49.65468011 72.50348288 180.2490348 192.1617641
(kJ/kgmole·°
C)
Heat Flow
-1340610297 -1394021911 -1393530648 -1107442329 -1107436780
(kJ/Kg)
Neraca Massa dan Energi
• Hasil Perhitungan Neraca Massa dan Energi untuk Tiap Aliran Proses
Stream Name 6 7 8 9 10
Temperature
150 45.56165618 90.05627698 137.2499309 99.62225836
(°C)
Pressure
1702.259943 1000 101.3249966 1000 101.3249966
(kPa)
Molar Flow
5779 2650.005259 3128.994741 234.9075472 2894.087194
(kgmole/h)
Mass Flow
181117.8808 121490.5073 59627.37351 7404.650219 52222.72329
(kg/h)
Std Ideal Liq
242.5726532 180.9292117 61.64344149 9.265612003 52.37782948
Flow (m³/h)
Molar
Enthalpy -220804.4465 -201742.7272 -276380.3933 -227372.9175 -279141.1917
(kJ/kgmole)
Molar
Entropy
132.9942705 159.5214386 28.9496349 134.2330212 23.7760942
(kJ/kgmole·°
C)
Heat Flow
-1276028896 -534619288.1 -864792797 -53411614.36 -807858948.3
(kJ/h)