Anda di halaman 1dari 11

Cara interpretasi ro

thorax
Ida bagus janantara wirakusuma
 Perhatikan identitas (nama dan rekam medis) sesuaikan dengan
pasien
 Perhatikan tanda L (left) atau R (right), posisi sudah benar
 Bagaimana exposure (KV) cukup, lebih atau kurang. KV cukup
ditandai dengan os vertebralis thorakalis tampak terlihat sampai
thorakalis ke-5. berlebih akan menyebabkan hilangnya gambaran
paru. Kurang menyebabkan paru tampak radiolusen
 Proyeksi: tentukan ini AP atau PA. bila PA, os scapula di lateral
 Inspirasi cukup: tampak diafragma memotong di antara sela iga 5
dan 6
 Interpretasi
Metode ABCDE
 A (airway)
 Posisi trakea: tampak ditengah atau sedikit bergeser karena tertarik
atau terdorong
 Karina dan bronkus. Pada ro thorax yang bagus, akan terlihat karina
dan bronkus
 Struktur hiler: biasanya ukuran satu dengan yang lain sama
 B (breathing)
 Paru-paru
 Lihat masing-masing lobus pada lapang paru
 Corakan bronkovaskular: normalnya tampak 1/3 bagian
 Pleura: pada orang sehat pleura tidak terlihat
 C (cardiac)
 Jantung
 Ukuran jantung <50%

 D (Diafragma)
 Diafragma: normalnya diafragma kanan lebih tinggi dari diafragma
kiri. Diafragma mendatar: Tarik garis khayal dari sudut kostofrenikus
ke kostosternal, lalu tarik garis tegak lurus ke arah puncak tertinggi
diafragma, bila nilai <1,5cm maka menunjukkan diafragma
mendatar
 Sudut kostofrenikus: normalnya tajam, bila tumpul adanya efusi
pleura
 E (everything else)
Tulang dan jaringan lunak
1. Infiltrat: gambaran densitas paru yang abnormal yang umumnya
berbentuk bercak- bercak atau titik-titik kecil dengan densitas sedang
dan batas tidak tegas. Merupakan gambaran suatu proses aktif paru.
2. Fibrosis: jaringan parut dengan gambaran umumnya berbentuk garis
atau pita dengan batas yang tegas dan densitas yang tinggi. Merupakan
definisi istilah- gambaran suatu proses lama dari peradangan pada paru.
3. Kalsifikasi : deposit kalsium/kapur yang pada foto toraks memiliki
istilah gambaran bercak atau titik dengan densitas yang tinggi menyerupai
jaringan tulang, merupakan pertanda dari proses lama pada paru.
gambaran 4. Bullae: Suatu kantong berdinding tipis yang berisi udara, umumnya
disebabkan oleh destruksi alveolus kemudian terisi oleh udara. Bullae
abnormal biasanya terletak dekat dengan pleura/di perifer paru. Gambaranya
adalah area avaskuler berbentuk bulat dan berdinding tipis.
radiologi di 5. Kista : Suatu rongga yang spheris, berdinding tipis
nongranulomatous, berisi udara, cairan atau semifluid material.
bidang paru 6. Kavitas: Bentuk rongga udara yang lain dalam paru. Istilah ini
biasanya diperuntukkan bagi rongga yang terbentuk akibat nekrosis
jaringan, tidak seperti bulla. Dinding yang tebal dan tidak teratur
merupakan gambaran yang membedakannya dengan bulla atau bleb.
7. Abses: Suatu rongga yang dibatasi jaringan granulasi yang
didalamnya terdapat pus. Gambarannya berupa kavitas dengan air
fluid level berdingding tebal dengan area konsolidasi disekitarnya.
8. Tuberkuloma : merupakan sarang-sarang perkijuan (caseosa)
berbentuk bulat/nodul dengan diameter 0,5-4 cm yang terjadi pada
TB paru post primer.
9. Swarte : penebalan pleura akibat penyakit pleura yang kronis
(pleuritis atau pneumotoraks berulang) sehingga terjadi
penimbunan jaringan ikat dan kalsifikasi.
 Adanya cairan di rongga pleura
 Dibagi menjadi 3 tipe
pneumothotax  Spontan: idiopatik atau penyakit yang mendasari
 Traumatik: karena adanya trauma pada thorax
 Iatrogenik: disebabkan karena prosedur medis, secara sengaja
maupun komplikasi dari suatu prosedur medis
 Light equation pneumothorax
Cara  %= (1-L3 / HT3 ) 100
menghitung  Kircher equation pneumothorax
 % = (luas thorax – luas paru/luas thorax) x 100
luas
 Collins equation
pneumothorax  4,2+[4,7x(A+B+C)]

Anda mungkin juga menyukai