Anda di halaman 1dari 14

BIOFARMASETIKA

SEDIAAN MATA

1. Maria Yolanita Pajang 164111017


2. Maria Yosefa N. Ndoa 164111018
3. Modesta Oktafiani Nao 164111019
4. Natasya Wehelmina Baria 164111020
5. Netrisiana Akal 164111021
6. Yoseph Amandus L. Huar 164111062
ANATOMI MATA

MATA ???
Indra penglihatan yang terletak pada mata ( organ visus) terdiri atas :
Organ okuli assesoria (alat bantu mata)
3. Palpebra (kelopak
mata),
1. Kavum orbita, 2. Supersilium (alis berfungsi sebagai
Merupakan rongga mata mata), berfungsi pelindung mata
yang bentuknya seperti sebagai pelindung mata terhadap gangguan
kerucut dengan puncaknya dari sinar matahari. yang datang dari luar
mengarah ke depan dan ke
misalnya serangga,
dalam.
debu, dll

4. Aparatus lakrimalis 6. Konjungtiva,


(air mata) merupakan membran
Berfungsi membasahi 5. Muskulus okuli (otot mukosa yang melapisi
bola mata agar tidak mata) merupakan otot- kelopak mata
kering dan sebagai otot ekstrinsik pada mata mengandung kelenjar
mekanisme pertahanan musin yang bersifat
untuk melindungi mata. membasahi bola mata
terutama kornea.
Okulus (bola mata)
a) Tunika okuli, terdiri dari :

1. Kornea, merupakan selaput 2. Sklera, merupakan jaringan


bening yang tembus cahaya fibrosa yang elastis yang
dan bersifat transparan memberikan bentuk pada
sehingga memudahkan sinar bola mata, sebagai
masuk ke dalam bola mata. pembungkus dan pelindung
isi bola mata.

b) Tunika vaskulosa okuli

1. Koroid, merupakan 2. Korpus siliaris, 3. Iris, merupakan


selaput yang tipis dan merupakan lapisan bagian lapisan yang
lembab yang fungsinya yang tebal dan berwarna karena
memberikan nutrisi berfungsi dalam mengandung pigmen
pada bola mata terjadinya akomodasi dan berfungsi untuk
mengatur cahaya
yang masuk ke mata.
c) Tunika nervosa, merupakan lapisan terdalam dari bola mata yang
disebut dengan retina yang dibagi atas 3 bagian yaitu pars optika
retina, pars siliaris, dan pars iridika.

Di dalam mata terdapat dua macam cairan yaitu :


1. Aqueus humorcairan encer yang transparan menyerupai
plasma karena komposisinya hampir sama dengan plasma,
namun memiliki konsentrasi protein yang rendah.
2. Vitreus humorcairan kental dan transparan yang membuat
bola mata menjadi kukuh.
Karakteristik Organ Mata

Kornea tidak mempunyai pembuluh darah tetapi banyak


mengandung saraf. Ketika sediaan topikal diberikan untuk mata, akan
terpapar pertama kali oleh kornea dan konjungtiva, sehingga akan
terjadi hambatan utama untuk penetrasi obat. Epitelium dan
endotelium dari kornea banyak mengandung lipid, sehingga menjadi
penghalang untuk senyawa yang larut dalam air.
Stroma adalah lapisan hidrofilik mengandung 70% sampai 80%
air, menjadi penghalang untuk senyawa yang tidak larut dalam air.
Konjungtiva dan permukaan kornea dilumasi oleh sebuah
lapisan cairan yang disekresikan oleh kelenjar air mata dan
konjungtiva. Kelenjar lakrimal menghasilkan cairan yang disebut
dengan air mata. Kelenjar sebaceous menghasilkan cairan berminyak
yang akan tersebar di lapisan mata.
Sediaan Obat mata

• Sediaan obat mata (optalmika) :


tetes mata (Oculoguttae),
salep mata (oculenta),
pencuci mata (Colyria), dan
beberapa bentuk pemakaian yang khusus (lamella dan
penyemprot mata) yang dapat digunakan pada mata utuh atau
terluka.
Obat mata digunakan sebagai efek terapetik lokal.
Suspensi optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung
partikel-partikel yg terdispersi dalam cairan pembawa
untuk pemakaian pada mata.
Syarat-syarat Tetes Mata

1. Ketelitian dan kebersihan


dalam penyiapan larutan; Contoh sediaan obat mata
2. Sterilitas akhir dari collyrium
dan kehadiran bahan Miotics : Pilocarpine Hcl
antimikroba yang efektif untuk Mydriatics : Atropin
menghambat pertumbuhan Cycloplegics : Atropin
dari banyak mikroorganisme Antiperadangan : Kortikosteroid
selama penggunaan dari Anti-infeksi (antibiotik , antiviral
sediaan; dan antibakteri)
3. Isotonisitas dari larutan; Obat anti-glucoma : Pilocarpine
pH yang pantas dalam Hcl
pembawa untuk menghasilkan
stabilitas yang optimum
Penggunaa obat dengan rute melalui mata

• Obat yang dimasukkan ke dalam mata harus diformulasi dan disiapkan dengan

memperhatikan pH, stabilitas, viskositas dan sterilisasi.

• Sterilisasi perlu diperhatikan karena kornea dan jaringan bening ruang anterior adalah

media yang bagus untuk pertumbuhan mikroorganisme dan masuknya larutan mata
yang terkontaminasi ke dalam mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

• Penghantaran obat mata terhambat oleh adanya barrier yang melindungi mata

sehingga ketersediaan hayati zat aktif obat menjadi berkurang.

• Ada dua barier yaitu, barier statis dan dinamis yang membatasi pengiriman zat aktif

obat pada mata. Barier Statis terdiri dari kornea, sclera, retina dan barier darah-retina
sedangkan hambatan dinamis terdiri dari aliran darah neovaskularisasi dan
konjungtiva, limfatik clearance, dan pengenceran air mata.
Faktor dapat mempengaruhi ketersediaan obat tetes mata

1. Pengeluaran obat dengan lapisan air mata

2. Terbatasnya kapasitas konjungtiva

3. Pengenceran oleh air mata dan aqueous humor

4. Drainase ke saluran nasolakrimalis atau saluran yang


mengalirkan air mata dari sakus lakrimalis ke hidung

5. Mengikat protein

6. Metabolisme dalam jaringan mata.


Absorpsi
Setelah penetesan obat topikal, laju dan besar absorpsi ditentukan
oleh :
1. Lamanya waktu obat tersebut berada di lapisan air mata prakornea
(waktu tinggal)
2. Eliminasi melalui drainase nasolakrimal
3. Ikatan obat pada protein air mata
 4. Metabolisme obat oleh protein air mata dan jaringan
 5. Difusi menembus kornea dan konjungtiva
Distribusi
obat yang diberikan secara topikal dapat distribusi sistemik terutama
melalui absorpsi mukosa hidung dan dapat juga terjadi pada
distribusi okular lokal melalui absorpsi transkornea/transkonjungtiva
Mekanisme : setelah melalui absorpsi transkornea, aqueous humor
mengakumulasi obat, kemudian didistribusikan ke struktur
intraokular dan ke sirkulasi sistemik
Metabolisme
biotransformasi enzimatik obat-obat mata, seperti enzim
esterase, oksidoreduktase, enzim lisosom, dan enzim
pengkonjugasi( enzim transferase), glutation.
Berbagai enzim hadir dalam jaringan okular (protease,
peptidase dan esterase) dapat memetabolisme banyak obat-
obatan ocular.
Eliminasi
obat dari cairan lachrymal, obat-obatan terutama dieliminasi
dari cairan lachrymal precorneal oleh pengeringan larutan,
lacrimasi dan penyerapan oleh konjungtiva mata.
• Persentase dosis sebagian kecil dieliminasi melalui jaringan
intra okular, sedangkan sebagian besar (50-100%) dosis yang
diserap secara sistemik lalu dieliminasi oleh hati dan ginjal.
Kelebihan dari formulasi optalmik topikal
• Kemudahan dan kenyamanan dalam pemakaian karena
pengobatan dilakukan sendiri
• Onset cepat sehingga menghindari metabolisme lintas pertama

Kelemahan dari formulasi optalmik topikal


• Memiliki ketersediaan hayati yang sedikit karena cepatnya
eliminasi precornea, penyerapan konjungtiva, pengeringan
larutan yang disebabkan oleh lacrimasi, pergantian air mata
normal.
• Penyerapan obat secara sistemik dan pengeringan zat melalui
saluran nasolachrymal dapat mengakibatkan efek yang tidak
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai