Anda di halaman 1dari 33

Program pemberantasan penyakit

menular & tidak menular

PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR
Ahmad Musyafa’, SKM, MPH

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Pemberantasan Penyakit Menular

• Pengertian:
Menghilangkan atau merubah cara berpindahnya penyakit menular
dan /infeksi
• Cara-cara penularan penyakit menular:
Penularan lansung dari manusia ke manusia,misalnya TB dan penyakit
kelamin
Penularan tidak langsung
Perantara benda/yang kotor(ada kumannya) misalnya: perjalanan najis ke
mulut ,biasanya kolera dan disentri
Perantara serangga atau gigitan binatang,misalnya malaria,filaria,dengue
demam berdarah dan rabies

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Pengertian
a) Penyakit menular (Communicable Desease) adalah penyakit yang
disebabkan oleh adanya agen penyebab yang mengakibatkan
perpindahan atau penularan penyakit dari orang atau hewan yang
terinfeksi, kepada orang atau hewan yang rentan (potential host), baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui perantara (vector)
atau lingkungan hidup
b) KLB: Timbulnya suatu kejadian/Kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian yang bermakna secara epidemiologis
pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu
c) Wabah: peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang telah meluas
secara cepat baik jumlah kasus maupun luas daerah terjangkit

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Penanggulangan KLB Penyakit Menular dan Program
Pencegahannya

• Pengobatan  Pertolongan penderita, pos kesehatan,


tenaga, sarana dan prasaranan
• Pemutusan rantai penularan dan upaya pencegahan
• Penyuluhan kesehatan masyarakat
• Surveilans aktif

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Jenis Penyakit Menular
• Penyakit menular Potensial Wabah
• Diare, DBD, Malaria, Filaria
• Penyakit menular endemic tinggi
• TBC, Lepra, Rabies, Antraks
• Penyakit menular penting lainnya
• Penyakit pemular seksual
• Sifilis, Go, HIV/Aids
• Penyakit menular lain
• Hepatitis B, ISPA

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Cara Penularan Penyakit menular

• Penularan secara kontak, baik kontak langsung


maupun kontak tidak langsung (benda-benda bekas
dipakai pasien).
• Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan
dan minuman yang tercemar.
• Penularan melalui vector.
• Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik, dan tato.

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
• Surveilans epidemiologi suatu penyakit dapat diartikan sebagai
kegiatan pengumpulan data/ informasi melalui pengamatan terhadap
kesakitan/ kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan
untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan
sistem kewaspadaan dini.
• Untuk pemantauan penyakit menular tertentu yang menjadi masalah
kesehatan di wilayah Puskesmas disajikan dalam PWS Mingguan
Penyakit (contoh PWS penyakit campak, diare, DBD, dll).Dengan
penggunaan PWS penyakit secara mingguan ini dapat dikenali/
diketahui secara dini kenaikan/ distribusi suatu penyakit menular
tertentu menurut tempat (Desa), dan waktu adalah Minggu.
Ahmad Musyafa’, SKM, MPH
Tujuan Pemberantasan Penyakit

Mencegah terjadinya penularan


penyakit

Mengurangi kesakitan

Mengurangi kematian

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Langkah langkah pemberantasan penyakit menular
• Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit
• Melaporkan penyakit menular
• Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau
tidaknya laporan yang masuk untuk menemukan kasus
kasus lagi dan untuk mengetahui sumber penularan
Pengamatan dan • Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya
pemberantasan (containment)
• Menyembuhkan penderita,hingga ia tidak lagi menjadi
terdiri dari: sumber infeksi
• Pengebalan( imunisasi)
• Pemberantasan vektor (pembawa penyakit )
• Pendidikan Kesehatan

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Kebijakan Pelaksanaan Pencegahan dan pemberantasan penyakit

• Diarahkan untuk mendorong peran, membangun komitmen menjadi


bagian integral pembangunan kesehatan dalam mewujudkan manusia
Indonesia yang sehat dan produktif terutama masyarakat rentan dan
miskin.
• Diselenggarakan melalui penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat,
imunisasi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, serta
pengendalian risiko baik di perkotaan meupun pedesaan
• Diarahkan untuk mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans
epidemiologi dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan
kewaspadaan dini, guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit
antar daerah maupun antar negara yang melibatkan masyarakat hingga
ke desa.

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Kebijakan Pelaksanaan Pencegahan dan pemberantasan penyakit

• Diarahkan untuk mengembangkan sentra rujukan penyakit, sentra


pelatihan penanggulangan penyakit, sentra regional untuk
kesiapsiagaan penanggulangan KLB/ wabah dan bencana maupun
kesehatan matra, serta kemampuan untuk melakukan rapid
assessement dan rapid respons.
• Diarahkan untuk memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor,
serta kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk percepatan
program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui
pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi tepat guna,
dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.
• Diarahkan untuk dilakukan melalui penyusunan, review, sosialisasi, dan
advokasi produk hukum penyelenggaraan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit di tingkat pusat hingga desa.
Ahmad Musyafa’, SKM, MPH
Kebijakan Pelaksanaan Pencegahan dan pemberantasan penyakit

• Diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di


bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit sehingga mampu
menggerakkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat secara
berjenjang hingga ke desa.
• Diarahkan untuk menyiapkan, mengadakan, dan mendistribusikan
bahan-bahan yang esensial untuk mendukung penyelenggaraan
program pencegahan dan pemberantasan penyakit hingga ke desa.
• Darahkan untuk meningkatkan cakupan, jangkauan, dan pemerataan
pelayanan penatalaksanaan kasus penyakit secara berkualitas hingga ke
desa.

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


KEBIJAKAN & STRATEGI
PROGRAM PTM

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


PENGERTIAN

adalah penyakit yang tidak menular dan BUKAN


KARENA PROSES INFEKSI yang mempunyai
FAKTOR RISIKO UTAMA dan mengakibatkan
kecacatan dan kematian, tetapi merupakan penyakit
yang dapat dicegah bila faktor risiko dikendalikan

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Latar Belakang
• Transisi epidemiologi  meningkatnya penyakit
degeneratif/ penyakit tidak menular
• Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini
dihadapkan pada beban ganda
Penyakit menular
Penyakit tidak menular
• Trend proporsi penyebab kematian telah bergeser dari
penyakit menular ke penyakit tidak menular

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Latar Belakang
• Noncommunicable diseases (NCDs) kill 41 million people each year, equivalent
to 71% of all deaths globally.
• Each year, 15 million people die from a NCD between the ages of 30 and 69
years; over 85% of these "premature" deaths occur in low- and middle-
income countries.
• Cardiovascular diseases account for most NCD deaths, or 17.9 million people
annually, followed by cancers (9.0 million), respiratory diseases (3.9million),
and diabetes (1.6 million).
• These 4 groups of diseases account for over 80% of all premature NCD deaths.
• Tobacco use, physical inactivity, the harmful use of alcohol and unhealthy
diets all increase the risk of dying from a NCD.
• Detection, screening and treatment of NCDs, as well as palliative care, are key
components of the response to NCDs.

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Penyakit Tidak Menular Utama
Faktor Risiko dan Fase Akhir
Risiko Yang Melekat
•Umur, Sex
TIDAK MEMBERIKAN GEJALA
•Keturunan

Fase Akhir
Faktor Risiko / • Penyakit
Faktor Risiko Penyakit Antara jantung koroner
Perilaku • Stroke
• Tembakau • Diabetes komplik.
• Gizi
•Hipertensi • Penyakit
pembuluh darah
• Alkohol •Diabetes • Kanker
• Aktifitas Fisik
•Obesitas • Penyakit paru
obstruksi kronis
•Hiperlipidemia
Kondisi
Sosio-economi, Budaya
& Lingkungan Ahmad Musyafa’, SKM, MPH
FAKTOR RISIKO BERSAMA
PENYAKIT TIDAK MENULAR UTAMA

Faktor Risiko Kardio Stroke Diabetes Kanker PPOK


vaskuler Melitus Tertentu
Merokok V V V V V
Alkohol V V V V V
Kur. Aktifitas V V V V V
Diet tak Sehat V V V V
Obesitas V V V V V
Hipertensi V V V
Hiperglikemik V V V V
Hiperkolesterol V V V V

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Tipe Pencegahan & Pengendalian
Faktor Risiko

FR Perilaku Disease
FR Fisiologi
• Merokok Outcomes
• Obesitas
• Alkohol • Diabetes
• Hiperglikemia
• Kurang • Komplikasi
• Dislipidemia
Diabetes
Aktifitas • Hipertensi
• Diet

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier


(Penatalaksanaan
(Promosi (Penatalaksanaan
Kasus & Promosi
Kesehatan) Kasus & Rehabilitasi
Kesehatan)
Ahmad Musyafa’, SKM, MPH
Tujuan Pengendalian PTM

Umum :
Menurunkan angka kesakitan, kecacatan & kematian yang
disebabkan oleh penyakit tidak menular secara terpadu, efisien dan
efektif dengan melibatkan komponen pemerintah, swasta dan
masyarakat

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Tujuan Khusus :

• Terkendalinya faktor risiko PTM di masyarakat


• Terdeteksinya kasus PTM secara dini dan
terselenggaranya tatalaksana kasus PTM
• Terselengaranya kegiatan surveilans epidemiologi
PTM
• Terselenggaranya kegiatan Komunikasi, Informasi,
Edukasi (KIE) PTM
• Terjalinnya kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
dalam pengendalian PTM

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

A. UMUM
• Pengendalian PTM dilaksanakan melalui partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat sampai ke tingkat desa. CBI
(Community Based Intervention)
• Dilaksanakan secara lintas program dan sektoral.

B.KHUSUS
Pengendalian PTM didasarkan pada 3 strategi utama, yaitu:
a. Surveilans
b. Promosi dan pencegahan
c. Manajemen Pelayanan Kesehatan

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


STRATEGI
PENANGGULANGAN PTM
• Surveilans PTM
• Mengembangkan jaringan kerja,
• PELAPORAN secara berjenjang dan berkesinambungan
• Memperkuat pelembagaan di berbagai tingkat.

• Promosi dan Pencegahan PTM


• Sosialisasi dan advokasi
• Di tingkat Kabupaten/Kota : pemberdayaan
masyarakat.

• Manajemen Pelayanan Kesehatan PTM


• Memanajemen SDM, serta manajemen kasus PTM.
• Meningkatkan profesionalisme pemberi layanan,
sesuai dengan sarana yang ada.

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


POKOK KEGIATAN

• Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dan jejaring


Kerja
• Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Risiko PTM
• Penemuan dan Tatalaksana Penderita
• Surveilans

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Peran Propinsi/Kab-Kota
• Melakukan sosialisasi dan advokasi
pada pengambil kebijakan
• Melaksanakan surveilans kasus penyakit tidak menular
menggunakan data dari Pusk/RS
• Melaksanakan surveilens faktor risiko dan
perilaku dengan survei khusus & memanfaatkan sistem
yang sudah ada (misalnya Susenas, Surkenas, Surkesda
dan lain-lain)
• Menyelenggarakan Pelatihan pengendalian penyakit tidak
menular
• Membangun dan memantapkan kemitraan dan jejaring
kerja

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


• Memfasilitasi pertemuan lintas program/lintas sektor
• Melaksanakan penyuluhan (KIE) melalui berbagai
metode dan media penyuluhan
• Melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
atau peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak
menular yang sesuai dengan kondisi masing-masing
daerah (Local area specific)
• Melakukan pemantauan, penilaian,
supervisi/bimbingan teknis dan monitoring
pelaksanaan dan pencapaian program
• Mengirimkan laporan hasil program secara rutin dan
berjenjang
Ahmad Musyafa’, SKM, MPH
Mekanisme Kerja
Pengumpulan, pengolahan dan analisa data
Perencanaan kegiatan berdasarkan kebutuhan daerah
Sosialisasi dan Advokasi program PTM
Meningkatkan Koordinasi LP, LS dan organisasi profesi
Tahap Implementasi
a. Meningkatkan KIE
b. Penemuan dan tatalaksana kasus/rujukan kasus
c. Menggerakan peran serta masyarakat melalui
organisasi
kemasyarakatan dan organisasi profesi.
d. Pencatatan/pelaporan secara berjenjang &
berkesinambungan
Monitoring & Evaluasi
Ahmad Musyafa’, SKM, MPH 27
ALUR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PTM BERBASIS LAPORAN

PUSKESMAS RUMAH
SAKIT
PUSKESMAS
SENTINEL RUMAH SAKIT
SENTINEL

DINKES KAB
/KOTA

DINKES
PROPINSI

DITJEN PP &
PL DEPKES
Keterangan
Menyampaikan
laporan

Umpan balik

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


POTENSI

• Adanya petugas Pengelola Program PTM


mulai dari Propinsi s/d Puskesmas
• Adanya pedoman dalam pelaksanaan
Program Pengendalian PTM
• Adanya LSM/Organisasi yang peduli PTM

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


KENDALA/HAMBATAN

• Potensi meningkatnya faktor risiko PTM


• Pada beberapa Kab./Kota jumlah tenaga belum
memadai/tugas rangkap
• Masih kurangnya pengetahuan/ keterampilan
petugas dalam Program Pengendalian & Promosi
PTM
• Kemitraan belum sepenuhnya berjalan seperti
yang diharapkan

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


KENDALA/HAMBATAN (2)

• Pemahaman & pelaksanaan SE masih terbatas


• Sarana yang masih terbatas
• Pencatatan & Pelaporan SE masih lemah
• Sosial budaya masyarakat
• Peraturan lokal (PERDA) umumnya belum ada
• Dana yang sangat terbatas

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


PELUANG

Kelembagaan unit surveilans telah dibentuk di tingkat


Kabupaten/Kota, Propinsi & Nasional
Mutu Pelayanan kesehatan yang semakin membaik

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


and.........

Thank You..............
Terimakasih……………..

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH

Anda mungkin juga menyukai