Anda di halaman 1dari 26

SEORANG PEREMPUAN 64 TAHUN DENGAN PENURUNAN

KESADARAN EC HIPOGLIKEMIA , HIPERTENSI

Yusak Aditya S | Ramadhan Abdillah| Imasari Aryani


Aninditya Verinda P| Farah Amani

Pembimbng: dr. Muchtar Hanafi, M.Sc.

KEPANITERAAN KLINIK STASE INTEGRASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RSP UNS
2018
IDENTITAS
 Name : Ny. LS
 Usia : 64 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Kartasura, Sukoharjo
 No RM : 025xxx
 Tanggal masuk : 2 Desember 2018
KELUHAN UTAMA

Pasien datang dengan tidak sadarkan diri.


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke RSUNS diantar keluarganya karena mengalami penurunan


kesadaran sejak 30 menit SMRS. Menurut keluarga pasien, pasien tiba-tiba tidak
sadarkan diri saat menonton TV.

Sebelumnya pasien sempat mengeluhkan badannya lemas dan tidak mau


makan karena mual. Pasien hanya makan bubur sekitar 5 sendok makan saat
sarapan, kemudian pasien tidak makan lagi. Keluhan lain seperti muntah (-),
sakit perut (-), pusing (-)

Pasien sebelumnya pernah mengalami kondisi seperti ini sekitar 10 hari yg lalu
karena gula darahnya drop (30) lalu dirawat inap selama 5 hari. Senin sudah
kontrol ke poli.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat tekanan darah tinggi : (+) rutin kontrol
 Riwayat kolesterol tinggi : disangkal
 Riwayat sakit gula : (+) rutin kontrol
 Riwayat sakit jantung : disangkal
 Riwayat sakit ginjal : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat stroke : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
 Riwayat kolesterol tinggi : disangkal
 Riwayat sakit gula : disangkal
 Riwayat sakit ginjal : disangkal
 Riwayat sakit jantung : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Kebiasaan
 Riwayat merokok : disangkal
 Riwayat konsumsi alkohol : disangkal
 Riwayat olahraga : sangat jarang

Riwayat Sosial Ekonomi


 Pasien bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan berobat menggunakan BPJS.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum :
 Kesadaran : GCS E3V5M6
 Tekanan Darah : 184/85 mmHg
 HR/pulse : 114 x/min
 Laju penapasan : 16 x/min
 Saturasi Oxygen : 97%
•Inspeksi : iktus cordis tidak Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), edema palpebra(-/-), pupil
tampak
isokor, bulat, 3mm/3mm.RC (+/+)
•Palpasi : iktus cordis tidak kuat
angkat
•Perkusi : batas jantung tidak
PEMERIK melebar Leher :
SAAN Jvp 5+2CM
•Auskultasi: BJ I-II intensitas
FISIK normal, reguler, bising (-)
Abdomen
I: Dinding abdomen sejajar dengan dinding
dada
A: peristaltik (+),
P: Supel, NT (-), hepar dan lien tidak
teraba membesar.
P: timpanni diseluruh lapang paru
•Inspeksi : simetris, retraksi (-/-)
•Palpasi : fremitus taktil kanan = kiri
•Perkusi : sonor/sonor
•Auskultasi: SDV (+/+), RBH (-/-),
Oedem tangan (-/-)
Oedem kaki (-/-)
Akral dingin (=/-)
(+/+)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
11

P E M ERI KSA A N Hb 11.2 g/dl 4.5-11


P E N UNJA NG
Hct 35.2 % 34-40

AL 11.93 ribu/ul 4.5-11

AE 3.92 Jt/ul 3.9-5.3

AT 291 ribu/ul 150-450

MCV 89.8 fl 79-99

MCH 28.6 pg 27-31

MCHC 33.8 g/dl 33-37


12 HITUNG JENIS
Limfosit 15.6 % 20-40
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Monosit 6.4 % 0-7
Netrofil 77.3 % 50-70
Eosinofil 0.3 % 0-4
Basofil 0.4 % 0-2
KIMIA KLINIK
mg/dl 60 – 140
Gula Darah Sewaktu 32

Creatinine 4.16 mg/dl 0.6 – 1.1


Ureum 68 mg/dl < 50
ECG EXAMINATION
DIAGNOSIS

Penurunan kesadaran ec hipoglikemia

Hipertensi
PLAN
Therapy IGD:
Plan :
• D40% 2 flash
• IVFD D5% 20 tpm •GDS/6jam
• Amlodipin 1x10mg

• Terapi Bangsal:
• GDS < 100  D40% 2flash, inf
RL 20tpm
• GDS < 150  Inf D10% 20tpm
• GDS < 200  Inf D5% 20tpm
• Amlodipin 1x10mg
TINJAUAN PUSTAKA
HIPOGLIKEMIA

DEFINISI
Suatu keadaan dimana kadar glukosa darah dibawah normal (<70 mg/dl)
sehingga memberikan keluhan (symptom) dan gejala (sign).
01
(ADA, 2018; Asman Manaf, 2014)

ETIOLOGI
diabetes; obat-obatan; sehabis minum alkohol, terutama bila telah lama berpuasa dalam ke
adaan lama; intake kalori yang sangat kurang; hipoglikemia reaktif; infeksi berat, kanker ya
02 ng lanjut, gagal ginjal, gagal hepar; insufisiensi adrenal; kelainan kongenital; hepatoma,mes
othelioma,fibrosarkoma; insulinoma
(Asman Manaf, 2014).
Patofisiologi Hipoglikemia
Sel alfa pp. Langerhans:
Menekan sekresi insulin (sel
Keseimbangan antara beberapa pr
Aktivasi sistem endokrin beta), serta meningkatkan
oses diantaranya absorbsl glukosa
sekresi glukagon, yang akan
tidak berlangsung secara di saluran cerna, uptake glukosa ol
01 adekuat atau mengalami
gangguan
02 eh jaringan, glikogenesis, glikogen
olisis, glukoneogenesis, yang secar
03 meningkatkan kadar GD melalui
mekanisme glikogenolisis dan
glukoneogenesis dihepar.
a keseluruhan dipengaruhi oleh se
perangkat hormon.

Hypothalamic Alucose sensor


Hipofise anterior:
growth hormone
aktivasi sistem saraf simpatis u mensekresikan hormon ACTH ya
ntuk menghasilkan adrenalin ya ng menstimulasi kelenjar adren
04 ng aksinya di hepar akan menin
gkatkan kadar glukosa darah m
05 al melepaskan kortisol kedalam
sirkulasi darah, yang menimbul
06 disekresikan oleh hipofise anterior ya
ng juga berdampak pada peningkata
elalui mekanisme yang sama de n produksi glukosa di hepar.
kan efek yang sama seperti gluk
ngan glukagon. agon
Manifestasi Klinis Hipoglikemi

01 Gemetaran 06 Mudah Rangsang

Gejala klinis 02 Kulit lembab dan pucat 07


Penglihatan kabur atau
kembar
muncul pada
kadar glukosa
darah GD <60 03 Rasa cemas

mg/dL

(Asman Manaf, 2014)


04 Keringat berlebih

05 Rasa Lapar
Manifestasi Klinis Hipoglikemia

01 Sulit berpikir

Gejala 02 Bingung

neuroglikopenik
timbul pada
03 Sakit kepala
kadar GD < 50
mg/dL
04 Kejang- kejang
(Asman Manaf, 2014)

05 Koma
Diagnosis Whipple (Whipple triod)

Gejala Klinis (Anamnesis dan


pemeriksaan fisik)

85%
kadar glukosa dalam plasma yang rendah
pada saat yang bersaman (pemeriksaan
penunjang/Lab)
60%
55%
klinis segera membaik segera setelah
40% kadar glukosa plasma menjadi normal
setelah diberi pengobatan dengan
pemberian glukosa
Tatalaksana Hipoglikemia

1. Gambaran klinis ringan, sadar; dan kooperatif, cukup efektif dengan memberikan makanan atau minuman yang manis
mengandung gula seperti pilihan di bawah ini:
- 2-3 tablet glukosa, atau 2-3 sendok teh gula atau madu
- 120-175 jus jeruk
- Segelas (± 200 cc) susu 'non fat' (lemak dan coklat akan
memperlambat absorpsi glukosa di usus)
- Setengah kaleng 'soft drink' misalnya coca cola, dll.
Tatalaksana Hipoglikemia
2. hipoglikemi tahap lanjut, terutama yang telah memperlihatkan gejala neuroglikopeni,
memerlukan pengobatan lebih intensif, yaitu:
- lnfus larutan dextrosa, dianggap sebagai first line treatment karena
paling efektif dalam waktu cepat.
- Bila tidak berhasil, ditambahkan suntikan glukagon intravena atau intramuskuler.
Biasanya dalam 10 menit akan mengembalikan kesadaran penderita. Glukagon akan
lebih efektif apabila sebelumnya pada penderita masih tersedia cadangan glikogen dan
kurang atau tidak efektif pada mereka yang sebelumnya telah dalam keadaan puasa
dalam jangka waktu lama.
- Untuk insufisiensi adrenal, suntlkan hidrokortison intramuskuler berperan dalam
memacu proses glukoneogenesis.
- Terutama pada anak-anak: suntikan growth hormone
- Jika masih gagal, diaxozide (Proglycem), atau streptozotocin (Zanosar) yang berkhasiat
menekan sekresi insulin oleh sel beta. Diazoxide efektif untuk pengobatan hipoglikemia
akibat sekresi insulin berlebihan oleh tumor.
- Tindakan operatif untuk penyebab tumor (insulinoma), atau non islet cel/ tumor
hypoglycemia (NICTH)
(Asman Manaf, 2014).
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai