Anda di halaman 1dari 46

KELOMPOK 1

RAHMAT HIDAYAT (170503074)


MONICA MAHARANI (170503090)
KHESYA PANGGABEAN (170503091)
OKA SITEPU (170503093)
CONTENT

01 Liabilitas Jangka Pendek,


Provisi, dan Kontinjensi

02 Liabilitas Jangka Panjang


Liabilitas Jangka Pendek,
Provisi, dan Kontinjensi
PSAK 57 (PENYESUAIAN 2014): PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI,
DAN ASET KONTINJENSI

PROVISI KONTINJENSI ASET 2019 LIABILITAS


KONTINJENSI KONTINJENSI
Provisi adalah liabilitas yang Istilah umum yang Aset Liabilitas kontinjensi adalah
waktu dan jumlahnya belum pasti. digunakan untuk kontinjensi adalah kewajiban potensial yang timbul
(Pada bab ini, kita akan sesuatu yang aset potensial yang dari peristiwa masa lalu dan
membahas tentang provisi yang memiliki timbul dari peristiwa keberadaannya menjadi pasti
terjadi karena adanya ketidakpastian dari masa lalu dan dengan terjadi atau tidak terjadinya
ketidakpastian) sisi kejadian dan keberadaannya satu atau lebih peristiwa di masa
Provisi diakui jika: jumlah adalah menjadi pasti dengan depan yang tidak sepenuhnya
- entitas memiliki kewajiban kini kontijensi. terjadi atau tidak berada dalam kendali entitas; atau
(baik bersifat hukum maupun Dalam akuntansi, terjadinya satu kewajiban kini yang timbul sebagai
bersifat konstruktif) sebagai kontijensi dapat peristiwa atau lebih akibat peristiwa masa lalu, tetapi
akibat peristiwa masa lalu; muncul sebagai peristiwa di masa tidak diakui karena:
- kemungkinan besar liabilitas kontijensi depan yang tidak tidak terdapat kemungkinan entitas
penyelesaian kewajiban tersebut atau aset kontijensi. sepenuhnya berada mengeluarkan sumber daya yang
mengakibatkan arus keluar Liabilitas kontijensi dalam kendali mengandung manfaat ekonomik
sumber daya yang mengandung lebih sering entitas. (selanjutnya disebut sebagai
manfaat ekonomik; dan dijumpai “sumber daya”) untuk
- estimasi yang andal mengenai dibandingkan menyelesaikan kewajibannya; atau
jumlah kewajiban tersebut dapat dengan aset jumlah kewajiban tersebut tidak
dibuat. kontijensi. dapat diukur secara andal.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PROVISI DAN KONTINJENSI

PERBEDAAN PROVISI DAN KONTINJENSI

PROVISI KONTIJENSI
LIABILITAS BISA ASET ATAU LIABILITAS
ARUS KELUAR SUMBER DAYA TIDAK ADA ARUS KELUAR SUMBER
PERUSAHAAN DAYA PERUSAHAAN
DAPAT DIESTIMASI SECARA ANDAL TIDAK DAPAT DIESTIMASI SECARA
JUMLAHNYA ANDAL JUMLAHNYA
Disajikan dalam laporan keuangan Diungkapkan pada Catatan atas
(pada Statement of Financial Position) Laporan Keuangan

PERSAMAAN PROVISI DAN KONTIJENSI ADALAH KETIDAKPASTIAN JUMLAH.


CONTOH PENGAKUAN PROVISI
• PT. Matahara perusahaan ritel yan mempunyai kebijakan mengembalikan
uang pembelian dari pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak ada
kewajiban hukum yang mengharuskan entitas untuk mengembalikan uang
konsumen.

1. Peristiwa mengikat adalah peristiwa penjualan produk, yang menimbulkan


kewajiban konstruktif karena tindakan entitas telah menciptakan ekspektasi
yang valid bagi pembeli bahwa entitas akan mengembalikan uang mereka.
2. Terdapat kemungkinan besar keluarnya sumber daya, yaitu sebagian barang
akan dikembalikan dan perusahaan mengembalikan uang pelanggan (par 24)
3. Perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi sebesar estimasi
terbaik dari biaya pengembalian (lihat paragraf 10 (defi nisi kewajiban
konstruktif ), 14, 17 dan 24.
CONTOH PENGUKURAN PROVISI

Soal : PT Astra menjual mobil H-RP dengan memberikan garansi selama 2


tahun dari tanggal penjualan. Jika kerusakan terdeteksi cacat ringan biaya
perbaikan atas seluruh produk yang dijual Rp200.000.000, jika cacat berat
biaya yang dikeluarkan Rp600.000. Pengalaman PT Astra di masa lalu
memberikan indikasi bahwa dalam tahun mendatang kemungkinan 90%
produk terjual tanpa cacat, 6% cacat ringan, dan 4% cacat berat.

Jb : Berdasarkan pengalaman masa lalu tersebut, estimasi biaya perbaikan


didasarkan pada nilai yang diharapkan (expected value) = (90%x 0) + (6%
x Rp200.000.000) + (4% x Rp600.000.000) = Rp48.000.000
PT Astra akan mengakui garansi tersebut :
Beban Garansi Rp48.000.000
Utang Garansi Rp48.000.000
GARANSI

GARANSI GARANSI
JASA GARANSI JAMINAN

MENAMBAH KONTRAK
HARGA JUAL -> MEMBERIKAN
PENDAPATAN LAYANAN->
LIABILITAS
CONTOH GARANSI JAMINAN PRODUK DAN JASA
PT Dynamics menjual truk pada 1 Januari 2017 dengan memberikan garansi atas 30.000 km pertama atau
selama dua tahun mana yang lebih dahulu. Harga jual truk Rp500.000.000. Entitias mengestimasi biaya
garansi yang akan diberikan selama dua tahun sebesar Rp5.000.000. Pelanggan juga membeli garansi
jasa senilai Rp7.000.000 sehingga ada tambahan pelayanan untuk servis truk tersebut dari standar jaminan
yang diberikan. Selama tahun 2017 biaya terkait dengan jaminan asuransi yang dikeluarkan sebesar
Rp2.000.000 dan tahun 2018 sebesar Rp3.000.000. Atas garansi jasa perusahaan mengakui dengan
metode garis lurus.
Jb : Jurnal yang dibuat oleh perusahaan pada saat melakukan penjualan adalah :
Kas Rp507.000.000
Beban Garansi Rp5.000.000
Provisi Garansi Rp5.000.000
Pendapatan Ditangguhkan Garansi Jasa Rp7.000.000
Penjualan Rp500.000.000
Jurnal pada 2017, saat memberikan garansi jaminan dan pengakuan garansi jasa.
Provisi Garansi Rp5.000.000
D

Kas/Persediaan Rp5.000.000
D D

Pendapatan Ditangguhkan Garansi Jasa Rp3.500.000


D

Pendapatan Garansi Rp3.500.000


D
KEWAJIBAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Perusahaan pada industri pertambangan diwajibkan oleh
pemerintah untuk melakukan kegiatan restorasi lingkungan sekitar
kegiatan operasi perusahaan.
Menurut PSAK 16 (Revisi 2014) Aset tetap, termasuk komponen
biaya perolehan adalah estimasi awal biaya pembongkaran,
pemindahan dan restorasi lokasi aset tetap (dismantling cost).

CONTOH AKUNTANSI LIABILITAS PEMBONGKARAN


ASET
Soal : PT Freepret pada 1 Januari 2017 memulai penggunaan
peralatan penambangan (driling) di sebuah areal tambang yang
dimiliki. Regulasi pemerintah mengharuskan perusahaan
melakukan pembongkaran peralatan tersebut di akhir masa
manfaatnya. Masa manfaat drilling tersebut 10 tahun dengan
estimasi biaya sebesar Rp3.000.000.000. Dengan tingkat diskon
6% selama masa manfaat, nilai wajar kewajiban lingkungan
tersebut adalah Rp1.675.200.000 (Rp3.000.000 x 0,5584).
CONTOH AKUNTANSI LIABILITAS PEMBONGKARAN
ASET

Jb:Jurnal pengakuan liabilitas sebagai penambah nilai peralatan


Peralatan Driling Rp1.675.200.000
Liabilitas Pembongkaran Aset Rp1.675.200.000
Jurnal pengakuan depresiasi peralatan drilling
Beban Depresiasi Rp1.675.200.000
Akumulasi Depresiasi-Driling Rp1.675.200.000

Depresiasi ini akan dilakukan bersamaan dengan nilai peralatan


driling sebagai satu kesatuan, tidak didepresiasikan secara
terpisah.
Jurnal pengakuan bunga atas liabilitas pembongkaran aset
Beban Bunga Rp100.512.000
Liabilitas Pembongkaran Aset Rp100.512.000
LITIGASI HUKUM
PT. Merbabu memiliki dua kasus yang saat ini sedang dalam
Litigasi hukum merupakan tuntutan perkara proses di pengadilan.
terkait suatu entitas yang sedang berjalan
1. Entitas menerima klaim dari seorang pelanggan atas
proses hukumnya. Ada tidaknya liabilitas
proyek yang tidak dapat diselesaikan oleh perusahaan.
yang diakui dipengaruhi oleh kasusnya dan Akibat kegagalan tersebut, pelanggan mengajukan klaim
estimasi atau potensi munculnya liabilitas. ganti rugi sebesar Rp.100.000.000.000. Pada saat
Jika dalam suatu kasus diidentifikasi suatu penyusunan laporan keuangan 31 Desember 2015 proses
entitas kalah maka timbullah liabiltas hukum sedang berlangsung. Menurut pendapat konsultan
dimasa mendatang. Sebaliknya, jika proses hukum entitas, kemungkinan entitas dapat kalah. Namun
pengadilan menetapkan entitas menang jika kalah masih ada upaya lagi untuk melakukan banding.
Konsultan belum dapat memastikan berapa jumlah
potensi kerugian tersebut menjadi tidak ada
kerugian yang harus dibayar oleh perusahaan akibat
sehingga tidak perlu pengakuan utang.
tuntutan tersebut.
Kasus litigasi dapat terjadi karena kasus
Jurnalnya : Tidak diakui sebagai beban dan liabilitas,
pencemaran lingkungan, kecelakaan kerja
informasi merupakan liabilitas kontinjensi. Entitas cukup
karyawan, masalah pajak, kecelakaan
menjelaskan dalam catatan atas laporan keuangan kasus
pengiriman barang sehingga ada pihak yang litigasinya dan potensi kerugian yang harus dibayarkan jika
menuntut perusahaan, dan kasus lainnya. pengadilan menyatakan perusahaan bersalah.
LITIGASI HUKUM
2. Entitas menerima klaim dari seorang ahli waris pekerja akibat kecelakaan pekerja yang berakibat pekerja mengalami
cacat seumur hidup. Pihak perusahaan sudah memberikan semua santunan asuransi kecelakaan kerja sesuai dengan
ketentuan ketenagakerjaan. Namun ahli waris menuntut jumlah yang lebih besar Rp.300.000.000, karena kesalahan
tersebut terkait dengan tindakan entitas yang memberikan pengamanan pada pekerja. Proses pengadilan berlangsung
selama 2013. Pada 1 Februari 2016 saat audit laporan keuangan belum selesai, diperoleh keputusan, entitas dinyatakan
bersalah dan harus membayar Rp.250.000.000. Entitas tidak ingin mempepanjang masalah ini, sehingga tidak berniat
melakukan banding.
Jurnalnya : Entitas mengakui beban dan liabilitas
Kerugian Tuntutan Hukum Pekerja Rp.250.000.000
Utang Tuntutan Hukum Rp.250.000.000

Pelanggaran kontrak dapat mengakibatkan entitas harus melakukan pembayaran denda kepada pihak lain.
Untuk menetukan apakah pelanggan kontrak perlu diakui sebagai provisi atau hanya diungkapkan dalam
laporan keuangan, perlu dilakukan evaluasi perjanjian kontrak yang ada dan juga dampak dari pelanggaran
kontrak tersebut. Jika kewajiban untuk membayar denda menjadi sesuatu yang tidak dihindari maka entitas
harus mengakui liabilitas tersebut pada saat pelanggaran kontrak terjadi.
LIABILITAS KONTINJENSI
Liabilitas kontinjensi tidak pernah diakui dalam laporan keuangan.
Keberadaannya hanya perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan, kecuali jika kemungkinan arus keluar sumber daya kecil,
maka liabilitas kontinjensi tidak perlu diungkapkan.
Bagian kewajiban yang diharapkan akan dipenuhi oleh pihak lain
diberlakukan sebagai liabilitas kontinjensi. Bagian dari liabilitas
kontinjensi, kemungkinan besar terjadi dan dapat diestimasi dengan
andal, akan diakui sebagai provisi.
Liabilitas kontinjensi dapat berubah dari perkiraan semula sehingga
perlu dikaji ulang. Jika kemungkinan arus keluar sumber daya besar dan
dapat diukur dengan andal maka liabilitas kontinjensi berubah menjadi
provisi. Namun, jika kemungkinan terjadinya semakin kecil maka
liabilitas kontinjensi tidak perlu diungkapkan.
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
DEFENISI LIABILITAS
Menurut PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan,
Liabilitas merupakan utang
suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek
perusahaan masa kini yang
jika:
timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya 1. entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut
diharapkan mengakibatkan dalam siklus operasi normalnya
arus keluar dari sumber daya 2. entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan
perusahaan yang diperdagangkan;
mengandung manfaat 3. liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam
ekonomi. Dalam laporan jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan;
posisi keuangan (neraca) atau
yang diklasifikasi (classified 4. entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda
statement of financial penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas
position), liabilitas bulan setelah periode pelaporan.
dibedakan menjadi liabilitas
jangka pendek dan liabilitas
jangka panjang.
Definisi liabilitas keuangan berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Penyajian adalah setiap
liabilitas yang berupa:
1. kewajiban kontraktual:
a. untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau
b. untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang
berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebut;
2. kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
dan merupakan suatu:
a. nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu jumlah yang bervariasi dari
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau
b. derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset
keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini, instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas tidak termasuk puttable instruments dan kewajiban yang timbul pada saat likuidasi
yang diklasifikasikan sebagai ekuitas atau instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas di masa yang akan datang.
Contoh : Kondisi yang Berpotensi Tidak Menguntungkan
Contoh : Kondisi yang Berpotensi Tidak Menguntungkan
PT Alam menjual opsi yang memberikan hak kepada pembeli opsi tersebut untuk menjual kepada PT Alam
saham PT Brilian dengan harga Rp1.000 per lembar pada akhir periode 120 hari. PT Alam mempunyai
kewajiban kontraktual untuk membeli saham PT Brilian dengan harga Rp1.000 per lembar jika pemegang
opsi meng-exercise opsinya. Hal ini menimbulkan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan PT Alam,
karena pemegang opsi akan meng-exercise opsi tersebut jika harga pasar saham PT Brilian lebih rendah dari
Rp1.000 per lembar. Oleh karena PT Alam dalam kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan maka opsi
tersebut adalah liabilitas keuangan derivatif sejak PT Alam menjadi pihak yang terlibat dalam kontrak opsi.

Di sisi lain, jika PT Alam memiliki opsi untuk membeli saham PT Brilian dengan harga Rp1.000 per lembar
pada akhir periode 120 hari. Dengan adanya opsi tersebut memberikan PT Alam hak kontraktual untuk
membeli saham PT Brilian dengan harga Rp1.000 dan hak tersebut akan di-exercise PT Alam jika harga
saham lebih tinggi dari Rp1.000 pada akhir periode 120 hari, karena kondisi tersebut adalah kondisi yang
menguntungkan bagi PT Alam. PT Alam mempunyai potensi untuk mendapatkan keuntungan jika entitas
meng-exercise opsi tersebut, sehingga opsi tersebut merupakan aset keuangan derivatif sejak PT Alam
menjadi pihak yang terlibat dalam kontrak opsi.
Liabilitas Keuangan Versus Instrumen Ekuitas
Definisi instrumen ekuitas
adalah setiap kontrak yang Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual:
memberikan hak residual
atas aset suatu entitas -Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas
setelah dikurangi dengan lain ;atau
seluruhnya liabilitasnya. -Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas
Untuk menentukan apakah keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang
instrument keuangan berpotensi tidak menguntungkan penerbit.
merupakan liabilitas Jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen
keuangan atau instrument ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan;
ekuitas, maka instrument -Nonderivatif
tersebut merupakan
instrumen ekuitas jika, dan -Derivatif.
hanya jika, kedua kondisi
tersebut terpenuhi.
Fitur Opsi Jual Instrumen Keuangan
1. Memberikan hak kepada
pemegangnya atas bagian
prorata aset bersih entitas pada 4. Selain kewajiban kontraktual bagi
saat likuidasi entitas. 01 penerbit untuk membeli kembali
atau menebus instrumen dan
menerima kas atau aset keuangan
2. Instrumen berada dalam lain.
kelompok instrumen yang 02
merupakan subordinat dari
semua kelompok instrumen 5. Jumlah arus kas yang
lainya. diharapkan dihasilkan
dari instrumen selama
03 umur instrument
3. Seluruh instrumen keuangan
dalam kelompok instrumen yang didasarkan secara
merupakan subordinat dari substansial pada laba
semua kelompok instrumen 04 rugi.
lainya memiliki fitur yang 05
identik.
Jenis Pengakuan Awal dan Pengukuran

1. Penerbitan Obligasi

Obligasi adalah surat pernyataan utang dari penerbit obligasi


ke pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali
pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal
jatuh tempo pembayaran. Harga wajar liabilitas (harga jual)
dapat berbeda dari nominalnya. Nilai nomianal adalah nilai
yang dijanjikan akan dibayarkan oleh penerbit liabilitas pada
saat liabilitas nominal maka liabilitas dijual dengan harga
premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari
nominal maka dijual dengan diskon. Perbedaan tersebut
timbul apabila suku bunga efektif berbeda dengan suku bunga
kupon.
Jenis – Jenis Obligasi
Penerbit Pembayaran Hak opsi Jaminan Nilai Imbal hasil
bunga nominal
Corporate Zero coupon Convertible Secured Konvensional Konvensional
Government Coupon Exchangable Unsecured Retail Syariah
Municipal Fixed Coupon Callable
Floating Coupon Putable
Penilaian Utang Obligasi

Suku Bunga
 Bunga nominal = Suku bunga yang
tertulis di dalam kontrak/perjanjian
Jumlah bunga yang dicatat sebagai
obligasi.
beban oleh emiten =
 Emiten menetapkan suku
nominal. 𝑺𝒖𝒌𝒖 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒏𝒐𝒎𝒊𝒏𝒂𝒍
× 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒏𝒐𝒎𝒊𝒏𝒂𝒍 𝒐𝒃𝒍𝒊𝒈𝒂𝒔𝒊
 Dinyatakan sebagai
persentase nilai nominal
obligasi (par).
Jumlah bunga yang dibayarkan
kepada pemegang obligasi setiap
 Bunga pasar atau effective yield = periode =
suku bunga yang memberikan
tingkat pengembalian sepadan 𝑺𝒖𝒌𝒖 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓
dengan risiko. × 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒄𝒂𝒕𝒂𝒕 𝒃𝒖𝒌𝒖 𝒐𝒃𝒍𝒊𝒈𝒂𝒔𝒊

 Merupakan nilai
sesungguhnya yang diterima
pemegang obligasi
Penilaian Utang Obligasi

Asumsi kupon obligasi sebesar 8%

Suku Bunga Pasar Obligasi Dijual pada

6% Premium

8% Nilai Par

10% Diskon
Contoh Soal Obligasi

PT Monkemarka menerbitkan obligasi senilai Rp 5 juta tertanggal 1


Januari 2018, jatuh tempo dalam waktu 4 tahun dengan kupon 8
persen yang dibayarkan setiap tanggal 1 Januari.

Kasus 1) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 8 persen (at par).

Kasus 2) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 6 persen (premium).

Kasus 3) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen (diskon),


kupon dibayar 1 Juli dan 1 Januari (semiannually).
Contoh Soal Obligasi (Diskon)
3) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen, kupon semiannually.

𝟏
PV nilai nominal = 𝟓. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 × = 𝑹𝒑 𝟑. 𝟑𝟖𝟒. 𝟏𝟗𝟕
(𝟏+.𝟎𝟓)𝟖

𝟏−(𝟏+.𝟎𝟓)−𝟖
PV pembayarankupon = 𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 × = 𝑹𝒑 𝟏. 𝟐𝟗𝟐. 𝟔𝟒𝟑
.𝟎𝟓
+
PV (harga jual) obligasi
= 𝑹𝒑 𝟒. 𝟔𝟕𝟔. 𝟖𝟒𝟎

Diskon Nilai tercatat


Tanggal Bunga dibayar Beban bunga
diamortisasi obligasi
1/1/2018 4,676,840
1/7/2018 200,000 233,842 33,842 4,710,682
1/1/2019 200,000 235,534 35,534 4,746,216
1/7/2019 200,000 237,311 37,311 4,783,527
1/1/2020 200,000 239,176 39,176 4,822,703
1/7/2020 200,000 241,135 41,135 4,863,838
1/1/2021 200,000 243,192 43,192 4,907,030
1/7/2021 200,000 245,352 45,352 4,952,382
1/1/2022 200,000 247,618 47,618 5,000,000
1,600,000 1,923,160 323,160
Contoh Soal Obligasi (Diskon)
01 Jan 18 Kas 4.676.840
Diskonto obligasi 323.160
Utang obligasi 5.000.000

01 Jul 18 Beban bunga obligasi 233.842


Diskonto obligasi 33.842
Kas 200.000
31 Des 18 Beban bunga obligasi 235.534
Diskonto obligasi 35.534
Utang bunga obligasi 200.000
01 Jan 19 Utang bunga obligasi 200.000
Kas 200.000
Obligasi Dijual Diantara Tanggal Pembayaran Bunga
Pada kasus ketiga, jika PT Monkermarka menjual obligasinya pada tanggal 1
April 2018 dengan harga Rp 4.693.348, maka PT AAA mencatat jurnal sebagai
berikut:

01 April 18 Kas 4.693.348


Utang obligasi 4.693.348
Kas 100.000
Beban bunga obligasi 100.000

Bunga akrual tertanggal 1 Jan – 1 April 2018 = 5.000.000 x 8%


x 3/12
= 100.000
Obligasi Dijual Diantara Tanggal Pembayaran Bunga

Beban bunga yang dicatat saat pembayaran kupon 1 Juli dihitung sejak tanggal 1 April
(3 bulan).

Beban bunga = Rp 4.693.348 × 10% × 3Τ12 = 117.334

Amortisasi diskon parsial adalah sebagai berikut:

Beban bunga obligasi 1 April – 1 Juli 2018 Rp 117.334


Pembayaran kupon tanggal 1 Juli 2018 Rp 200.000
Dikurangi: Penerimaan kas atas bunga
tanggal 1 April 2018 100.000
Kas bersih yang dibayarkan 100.000
Amortisasi diskon Rp 17.334
Obligasi Dijual Diantara Tanggal Pembayaran Bunga

PT Monkemarka mencatat pembayaran kupon tanggal 1 Juli 2018 sebagai


berikut:

01 Juli 2018 Beban bunga obligasi 200.000


Kas 200.000
Beban bunga obligasi 17.334
Utang obligasi 17.334
Obligasi Dibeli Kembali Sebelum Jangka Waktu Berakhir

Contoh: Tanggal 1 Januari 2016, PT Sardjana Eka menerbitkan obligasi dengan nilai
nominal Rp 500 juta, suku bunga 8% semiannually, dan periode jatuh tempo 4 tahun.
Suku bunga pasar (yield) adalah 10%.

𝟏
PV nilai nominal = 𝟓𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 × (𝟏+.𝟎𝟓)𝟖 = 𝑹𝒑 𝟑𝟑𝟖. 𝟒𝟏𝟗. 𝟔𝟖𝟏

𝟏−(𝟏+.𝟎𝟓)−𝟖
PV pembayarankupon = 𝟐𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 × = 𝑹𝒑 𝟏𝟐𝟗. 𝟐𝟔𝟒. 𝟐𝟓𝟓
.𝟎𝟓
+
PV (harga jual) obligasi = 𝑹𝒑 𝟒𝟔𝟕. 𝟔𝟖𝟑. 𝟗𝟑𝟔
Obligasi Dibeli Kembali Sebelum Jangka Waktu Berakhir

Diskon Nilai tercatat


Tanggal Bunga dibayar Beban bunga
diamortisasi obligasi
1/1/2016 467,683,936
1/7/2017 20,000,000 23,384,197 3,384,197 471,068,133
1/1/2018 20,000,000 23,553,407 3,553,407 474,621,539
1/7/2019 20,000,000 23,731,077 3,731,077 478,352,616
1/1/2020 20,000,000 23,917,631 3,917,631 482,270,247
1/7/2021 20,000,000 24,113,512 4,113,512 486,383,760
1/1/2022 20,000,000 24,319,188 4,319,188 490,702,948
1/7/2023 20,000,000 24,535,147 4,535,147 495,238,095
1/1/2024 20,000,000 24,761,905 4,761,905 500,000,000
160.000.000 192,316,064 32,316,064
Obligasi Dibeli Kembali Sebelum Jangka Waktu Berakhir

Dua tahun setelah tanggal penerbitan (1 Januari 2016), PT Sardjana Eka menarik
seluruh obligasi pada 101 dan membatalkannya.

Harga reakuisisi (Rp 500jt x 1.01) Rp 505.000.000


Nilai buku obligasi yang ditebus 482.270.247
Kerugian pelunasan obligasi Rp 22.729.753

PT Sardjana Eka mencatat penarikan dan pembatalan obligasi sebagai berikut :

Utang obligasi 482.270.247


Kerugian pelunasan obligasi 22.729.753
Kas 505.000.000
Jenis Pengakuan Awal dan Pengukuran
2. Penerbitan Wesel Bayar

Wesel bayar adalah suatu janji tertulis tanpa


syarat yang ditandatangani oleh seseorang untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal
yang telah ditetapkan dalam wesel bayar tersebut
dimasa yang akan datang. Perlakuan akuntansi untuk
utang obligasi dan wesel bayar relative sama, yaitu
wesel bayar dinilai sebesar nilai kini dari arus kas
pembayaran dimasa depan (baik pokok maupun
bunga).
Jenis Penerbitan Wesel Bayar

Penerbitan Secara Tunai


Nilai dari wesel yang diterbitkan secara bayar tunai
diasumsikan sama dengan jumlah kas yang diterima
entitas.

Penerbitan Secara Tunai dan Hak Tertentu


Sebagai kompensasi dari tingkat bunga tersebut,
entitas memberikan hak tertentu kepada pembeli
wesel wajar

Penerbitan Secara Non-tunai


Entitas dapat menerima barang atau jasa dari
penerbitan wesel bayar.

Instrumen Keuangan Majemuk


Instrumen keuangan majemuk adalah instrumen
keuangan yang mempunyai komponen liabilitas dan
komponen ekuitas.
Contoh Soal Wesel Bayar Tunai
PT. Jaya Garda menerbitkan wesel dengan nilai nominal Rp 95.000.000 pada 1
Jan 2019, jangka waktu 2 tahun tanpa bunga. Nilai tunai wesel adalah Rp 90.000.000.
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi penerbitan wesel tersebut!
Jurnal penerbitan wesel bayar
1- Jan- 19 Kas 90.000.000
Diskonto utang wesel 5.000.000
Utang wesel 95.000.000

Jurnal untuk amortisasi pendiskontoan wesel bayar pada akhir


periode
31- Des- 19 Beban bunga 2.500.000
Diskonto utang wesel 2.500.000
*perhitungan amortisasi diskonto :
5.000.000 x ½ = 2.500.000
Contoh Soal Wesel Bayar Tunai

Jurnal pada saat pembayaran wesel

31- Des- 20 Utang wesel 95.000.000


Beban bunga 2.500.000
Kas 95.000.000
Diskonto utang wesel 2.500.000
Contoh Soal Wesel Bayar (Non Tunai)
PT. Jaya Garda menerbitkan wesel dengan nilai nominal Rp 95.000.000 pada 1
Jan 2019, jangka waktu 2 tahun tanpa bunga. Digunakan untuk melakukan transaksi
pembayaran mesin sejumlah 100.000.000. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi
penerbitan wesel tersebut!
Jurnal penerbitan wesel bayar
1- Jan- 19 Mesin 100.000.000
Premium diskonto 5.000.000
Utang wesel 95.000.000
Jurnal untuk amortisasi premium wesel bayar pada akhir periode
31- Des- 19 Premium diskonto 2.500.000
Pendapatan wesel 2.500.000
*perhitungan amortisasi premium : 5.000.000 x ½ = 2.500.000
Contoh Soal Wesel Bayar (Non Tunai)

Jurnal pada saat pembayaran wesel

31- Des- 20 Utang wesel 95.000.000


Premium wesel 2.500.000
Kas 95.000.000
Pendapatan wesel 2.500.000
Contoh Soal Wesel Bayar (Tunai dan Hak
Tertentu)
PT. Saksama menerbitkan wesel tidak berbunga dengan jangka waktu 5 tahun
kepada PT. Aman dengan nilai nominal Rp350.000.000 pada 1 Jan 2017. PT.
Saksama menerima kas sebesar Rp350.000.000. Tingkat bunga pasar untuk wesel
yang sejenis adalah 10%. Entitas setuju untuk menjual harga barang sejumlah
Rp600.000.000 di bawah harga normalnya.
Buatlah jurnal penerbitan wesel tersebut!

Nilai kini wesel : 350.000.000 / (1+10%)^5 = 217.322.463


Diskonto wesel : 350.000.000 – 217.322.463 = 132.677.537
Contoh Soal Wesel Bayar (Tunai dan Hak
Tertentu)
Jurnal pada saat penerbitan wesel
5 – Jan - 17 Kas 350.000.000
Diskonto wesel bayar 132.677.537
Wesel bayar 350.000.000
Pendapatan diterima dimuka 132.677.537
Diskonto diamortisasi dengan tingkat bunga 10%.
Pendapatan diterima dimuka damortisasi sesuai dengan penjualan barang
dagangan.
Contoh Soal Wesel Bayar (Tunai dan Hak
Tertentu)
Jika pada akhir tahun pertama PT. Aman membeli barang dagangan PT.
Saksama dengan harga Rp200.000.000, maka penjualan yang diakui di
tahun pertama adalah
132.677.537 x 200/600 = 44.225.846
Dan penyusutan diskonto sebesar
132.677.537 x 10% = 13.267.754
Jurnalnya adalah
31 – Des - 17 Pendapatan diterima dimuka 44.225.846
Penjualan 44.225.846
31 - Des – 17 Beban bunga 13.267.754
Diskonto wesel bayar 13.267.754
PSAK 50 (REVISI 2014) : INSTRUMEN KEUANGAN :
PENYAJIAN
PSAK 50 (2014) mengatur tentang :
definisi, pemisahan liabilitas dan ekuitas, instrumen
keuangan majemuk, saham tresuri, bunga, dividen,
kerugian/keuntungan, saling hapus atas aset dan
liabilitas.
PSAK 55 (2014) mengatur tentang :
definisi dan klasifikasi, derivatif melekat, pengakuan dan
penghentian pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
selanjutnya,reklasifikasi, penurunan nilai, lindung nilai.
Instrumen Keuangan Majemuk dalam
PSAK 50 REVISI 2014
Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi
persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah
instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan
ekuitas. Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah
sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen
ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11.
Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen
keuangan yang :
-Menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas
-Memberikan ipsi bagi pemegang instrumen untuk
mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi
instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan.
Contoh Soal Instrumen Keuangan
Majemuk
Pada tangggal 21 Juni 2019, PT. Berdikari menerbitkan 10.000
lembar saham obligasi konversi dengan nilia nominal 50.000/lembar.
Jangka waktu obligasi tersebut adalah 4 tahun dan tingkat bunga
pasar sebesar 7%. Nilai wajar obligasi serupa tanpa elemen konversi
adalah Rp400.000.000. Pada tanggal 21 Juni, PT Berdikari harus
memisahkan nilai obligasi konversi menjadi komponen liabilitas dan
komponen ekuitas. Buatlah perhitungannya?

Perhitungannya :
Nilai obligasi konversi (10.000 x 50.000) = 500.000.000
Nilai wajar komponen liabilitas = 400.000.000
Nilai komponen ekuitas = 100.000.000
Thank You

Anda mungkin juga menyukai