Anda di halaman 1dari 23

KELAINAN KELENJAR THYMUS

Kelompok V
• Annisya Noer Rachma
• Indah Azhari Nur Fazriah
• Nazilatul Auliah
• Rstya Nurhaliza
KELENJAR TIMUS
 Bertanggung jawab
dalam pertumbuhan
manusia dan system
kekebalan tubuh
manusia.

 Terletak dalam rongga


mediastinum di
belakang os sternum
di dalam rongga
thoraks kira-kira
setinggi bifurkasi(
struktur pemisah )
trakea
TUMOR MEDIASTINUM
TUMOR MEDIASTINUM
 Thymoma adalah tumor yang berasal dari epitel kelenjar thymus.
Thymus adalah organ yang berperan dalam system imun dengan
memproduksi sel T. Thimus memiliki dua tipe sel, yaitu epithelial
dan limfolitik. Thymoma dapat timbul pada kedua sel tersebut,
yang dapat tumbuh jinak (non invasive) atau ganas (invasive).

 Tumor mediastinum, termasuk thymoma sangat jarang didiagnosa


saat ukuran tumor masih kecil. Kemungkinan karena anatomi rongga
mediastinum sendiri yang memungkinkan peluang bagi tumor untuk
terus membesar tanpa keluhan klinis. Hal itulah yang menyebabkan
thymoma baru terdiagnosa pada stadium III keatas.
 Kejadian paling sering thymoma ditemukan pada usia dewasa
(usia 40 – 50 tahun), jarang terjadi pada anak-anak. Tidak
terdapat prevalensi jenis kelamin, suku bangsa atau geografis.
Malignitas ditentukan oleh pertumbuhan infiltrate didalam
organ-organ sekelilingnya.

 Thymoma biasanya simptomatik pada waktu didiagnosis. Seperti


pada massa mediastinum lain, thymoma bisa timbul dengan
gejala yang berhubungan dengan efek massa local, yang
mencakup nyeri dada, dispnoe, hemoptisis, batuk dan gejala
yang berhubungan dengan obstruksi vena cava superior.
ETIOLOGI
 Penyebab thymoma tidak diketahui.
 Seperti kita ketahui kanker terjadi ketika mekanisme
normal yang mengontrol pertumbuhan sel
terganggu, karena sel terus menerus tumbuh tanpa
berhenti.
 Hal ini disebabkan karena kerusakan pada DNA sel.
Demikian pula nampaknya yang terjadi pada thymoma,
yaitu keadaan dimana kelenjar thymus yang seharusnya
tidak tumbuh lagi, malah menjadi semakin terus
membesar.
PATOFISIOLOGIS
 Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang berproliferasi
maka secara mekanik menimbulkan desakan pada jaringan sekitarnya;
pelepasan berbagai substansia pada jaringan normal seperti prostalandin,
radikal bebas dan protein-protein reaktif secara berlebihan sebagai
ikutan dari timbulnya karsinoma meningkatkan daya rusak sel-sel
kanker terhadap jaringan sekitarnya; terutama jaringan yang memiliki
ikatan yang relatif lemah.Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang
memiliki ikatan yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari
jaringan kanker lebih mudah untuk pecah danmenyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar, pembuluh darahmaupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh.Adanya pertumbuhan sel-sel
progresif pada mediastinum secara mekanik menyebabkan penekanan
(direct pressure/indirect pressure) serta dapat menimbulkan destruksi
jaringansekitar; yang menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi
pernafasan lain seperti sesak nafas, nyeri inspirasi, peningkatan produksi
sputum, bahkan batuk darah atau lendir berwarnamerah (hemaptoe)
manakala telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah.
MANISFESTASI KLINIK
1. Batuk
2. Nyeri dada saat bernafas dalam
3. Nafas pendek
4. Susah menelan
5. Wheezing
6. Suara serak
KLASIFIKASI

1. Stage I : belum invasi ke sekitar


2. Stage II : invasi s/d pleura mediastinalis
3. Stage III : invasi s/d pericardium
4. Stage IV : Limphogen / hematogen
PENATALAKSANAAN
 PembedahanTindakan bedah memegang peranan utama dalam
penanggulangan kasus tumor mediastinum2 :

 Obat-obatan :
Immunoterapi
Misalnya interleukin 1 dan alpha interferon

 Kemoterapi :
Kemoterapi telah menunjukkan kemampuannya dalam mengobati
beberapa jenis tumor.
Radio terapi Masalah dalam radioterapi adalah membunuh sel
kanker dan sel jaringan normal.
Sedangkan tujuan radioterapi adalah meninggikan kemampuan
untuk membunuhsel tumor dengan kerusakan serendah mungkin
pada sel normal.
 Kondisi kanker juga meningkatkan resiko
timbulnya infeksi sekunder; sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih
menonjol mengarah pada infeksi saluran nafas
seperti pneumonia, tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang
dijumpai gejala demam yang menonjol.
LIMFOSITOPENIA
LIMFOSITOPENIA
 keadaan dimana jumlah limfosit di dalam darah
rendah (dibawah 1.500 sel/μL darah pada
dewasa atau dibawah 3.000 sel/μL pada anak-
anak).
 Dalam keadaan normal, jumlah limfosit
mencapai 15-40% dari sel darah putih dalam
aliran darah
Fungsi limfosit :
1. Melindungi tubuh dari infeksi virus
2. Membantu sel lainnya dalam melindungi tubuh
dari infeksi bakteri, jamur, dan parasit
3. Berubah menjadi sel yang membentuk
antibodi (sel plasma)
4. Melawan kanker
5. Membantu mengatur aktivitas sel lainnya
dalam sistem kekebalan
ETIOLOGI
Disebabkan oleh berbagai macam penyakit dan keadaan. Paling
sering karena malnutrisi

Limfositopenia terjadi karena beberapa faktor, antara lain :


1. Tubuh tidak dapat membuat limfosit dalam jumlah cukup
2. Tubuh membuat limfosit dalam jumlah cukup namun banyak
limfosit yang dihancurkan
3. Limfosit terperangkap pada limpa atau kelenjar getah bening
4. Kombinasi dari faktor-faktor tersebut

 Penyebab terjadinya limfositopenia dapat bersifat didapat


(acquired) atau diturunkan (inherited).
BEBERAPA KEADAAN ATAU PENYAKIT YANG
DIDAPAT (ACQUIRED) SEBAGAI PENYEBAB
TERJADINYA LIMFOPENIA :
1. Penyakit infeksi, seperti AIDS, infeksi virus hepatitis,
tuberkulosis, demam tifoid
2. Penyakit autoimun, seperti lupus (dimana sistem
kekebalan tubuh menyerang sel-sel dan jaringan tubuh
sendiri)
3. Terapi steroid
4. Kanker darah dan penyakit darah lainnya, seperti
anemia aplastik dan penyakit Hodgkin
5. Terapi radiasi dan kemoterapi
 Beberapa keadaan atau penyakit yang diturunkan
(inherited) sebagai penyebab terjadinya limfopenia
antara lain sindroma DiGeorge, sindroma Wiskott-
Aldrich, sindroma imunodefisiensi gabungan yang berat,
ataksia-telangiektasis. Penyebab yang diturunkan lebih
jarang daripada penyebab yang didapat.
 Gejala
 Penderita limfositopenia bisa tidak memiliki gejala, atau
mereka hanya mengalami demam dan tanda-tanda
infeksi lainnya. Limfositopenia ringan biasanya tidak
bergejala dan ditemukan saat pemeriksaan hitung darah
lengkap untuk alasan lain. Penurunan jumlah limfosit
yang hebat bisa menyebabkan timbulnya infeksi karena
virus, jamur dan parasit.
DIAGNOSA
 Penderita dengan infeksi berulang, infeksi yang tidak biasa,
atau infeksi yang tidak sembuh-sembuh

 Kemungkinan terjadinya limfositopenia akan lebih kuat jika


penderita :
1. berisiko terkena AIDS (memiliki riwayat transfusi darah,
pemakaian obat-obat terlarang intravena (melalui pembuluh
darah), berganti-ganti pasangan seksual, dan riwayat
terpapar darah atau cairan tubuh yang terinfeksi HIV)
2. memiliki riwayat mendapatkan terapi radiasi atau kemoterapi
3. pernah didiagnosa mengalami kelainan darah atau gangguan
imun
4. memiliki riwayat penyakit tersebut pada keluarga
Pemeriksaan hitung darah lengkap
dilakukan untuk membuat diagnosa
limfositopenia. Jika jumlah limfosit sangat
rendah, biasanya juga akan dilakukan
pemeriksaan sumsum tulang.
PENGOBATAN
 Tergantung dari penyebabnya
Jika limfositopenia disebabkan oleh obat-
obat tertentu, maka perlu dilakukan penghentian
pemakaian obat-obat tersebut. Biasanya gejala
akan mereda dalam beberapa hari setelah
pemakaian obat dihentikan.
Jika penyebab terjadinya limfositopenia adalah
AIDS, maka perlu diberikan obat-obat untuk
penyakit penyebabnya. Pada beberapa kasus,
bisa juga dilakukan transplantasi sel induk (stem
cell) untuk membentuk limfosit.
PENCEGAHAN
 Penderita tidak dapat mencegah terjadinya
limfositopenia yang disebabkan oleh kondisi yang
diturunkan (inherited). Yang dapat dilakukan adalah
mengendalikan limfositopenia dengan penanganan atau
obat-obatan sesuai dokter.

 Tetapi risiko terkena keadaan atau penyakit yang


didapat (acquired) seperti AIDS dan hepatitis, sebagai
penyebab terjadinya limfopenia, dapat dicegah misalnya
dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual, tidak
memakai jarum suntik bergantian, dan perilaku hidup
sehat.
KESIMPULAN

Kelenjar Thymus merupakan bagian dari sistem limfatik atau sistem


kekebalan tubuh yang berfungsi memproduksi dan menyimpan
sel-sel yang melindungi diri kita dari serangan infeksi dan
serangan penyakit.
Patologi Klnjar Thymus contohnya adalah Tumor mediastinum dan
limfositopenia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai