BYB 2.0 - Reski
BYB 2.0 - Reski
Consumption and
Production
Earth Hour Palopo
Mengapa Kampanye ‘Beli Yang Baik’ ?
Beli Yang Baik adalah kampanye perubahan gaya Di tahun 2017, WWF-Indonesia dengan
hidup yang diinisiasi oleh WWF Indonesia untuk dukungan lembaga pakar komunikasi
menyuarakan pesan khusus bagi konsumen dan menyempurnakan pesan kampanye Beli Yang
produsen agar memilih dan Baik sehingga menghasilkan enam pesan
memproduksi/menyediakan produk yangl ebih utama yang mencerminkan perubahan
baik,ramah lingkungan, dan berkelanjutan serta perilaku yang diharapkan dari penerapan
mendorongkan perubahan gaya konsumsi praktik konsumsi bertanggung jawab.
menjadi lebih bertanggung jawab. Kampanye Beli
Yang Baik menargetkan peningkatan kesadaran
konsumen akan konsumsi ramah lingkungan serta
peningkatan ketersediaan produk ramah
lingkungan di tingkat ritel.
Pesan Turunan
#BeliYangPerlu
perlu
Masing-masing dari keenam
pesan tersebut mewakili tahapan-
#BeliYangLokal
lokal
tahapan yang berbeda dalam sebuah
perjalanan konsumen seperti yang
diilustrasikan pada grafik disamping. #BeliYangAlami
alami
#BeliYangAwet
awet
#BeliYangEkolabel
ekolabel
kemana #MauDibawaKemana
Pesan kedua bertujuan mendorongkan konsumen untuk mengurangi jejak karbonnya Mengajak konsumen membandingkan lokasi produk dihasilkan dan membeli produk
dengan memprioritaskan konsumsi produk-produk lokal daripada produk impor. yang memiliki dampak lingkungan yang lebihsedikit.
lokal
Pesan ketiga fokus pada sumber dan kandungan produk. Kampanye Beli Yang Baik Mengajak konsumen untuk mempertimbangkan danmencari tahu kandungan
mengadvokasikan konsumsi produk yang mengandung bahan- bahan alami dan juga suatu produk dan caraproduksinya.
alami diproduksisecara alami.
Pesan keempat terkait dengan daya tahan suatu produk. Mengajak konsumen untuk memprioritaskan pembelian produkyang kuat dan dapat
bertahan lama hingga melampaui generasi.
awet
Pesan yang kelima fokus pada proses pengambilan keputusan konsumen terkait sertifikasi Mengajak konsumen untuk membeli produk berekolabel yang menjamin
produk yang merefleksikan pertimbangan dari aspek sosial dan lingkungan (ekolabel), yaitu produk berasal darisumber yang berkelanjutan dan diproduksi dengan cara
ekolabel sertifikasi ASC, FSC, MSC and RSPO. yang bertanggung jawab.
Pesan keenam dan terakhir dari ‘Beli Yang Baik’ berujung pada cara konsumen Mengajak konsumen untuk memikirkan cara, waktu dan tempat membuang
memperlakukan limbah hasil konsumsinya. Termasuk mendorongkan produk limbah dari produk yang telah dibeli, termasuk mengidentifikasi ketersediaan
kemana mengkonsumsi produk yang dapat terurai secara alami atau berdampak negatif minimal sistem pembuangan limbah yang memadai.
bagi lingkungan setelah produk digunakan.
•Pakan
Budidaya udang harus meminimalisir penggunaan ikan hasil tangkap alam sebagai pakan budidaya. Selain itu,
standar ASC juga mewajibkan bahan baku pakan dapat dilacak asal usulnya dari sumber yang dikelola dengan
bertanggung jawab (ikan tangkap alam, minya sawit, kedelai).
•Polusi
Sertifikasi ASC menuntut adanya pengukuran kualitas air (nitrogen, fosforus, oksigen, dll.) secara berkala dengan
ambang batas yang ditetapkan. Sistem perawatan air limbh harus memenuhi aturan yang ketat. Pelepasan lumpur
tidak diperbolehkan.
•Penyakit
Sertifikasi ASC sedapat mungkin meminimalisir terjadinya wabah penyakit. Rencana kesehatan udang budidaya
wajib dikembangkan dan diterapkan pada tambak. Perencanaan ini mencakup langkah-langkah detil pengelolaan
keamanan biologis, termasuk penggunaan larvs udang bebas penyakit untuk prmbibitsn.Selain itu, penggunaan
obat-obatan untuk pencegahan penyakit juga dilarang. Pengobatan hanya boleh digunakan untuk alasan
kesejahteraan hewan dengan persyaratan ketat. Produsen harus dapat mengelola tambaknya sedemikian mungkin
yang menghasilkan survival rate udang yang tinggi.
•Antibiotik
Penggunaan antibiotik sangat dibatasi oleh sertifikasi ASC. Ketika diperbolehkan, maka udang berantibiotik tidak
diperbolehkan dijual menggunakan label ASC. Untuk residu antibiotik yang diperoleh udang dari sistem pengairan,
maka batas residu harus memenuhi batas minimal yang diberlakukan negara pengimpor.
•Sosial
Mengikuti prinsip-prinsip utama yang dikeluarkan ILO (International Labour Organisation), ASC melarang adanya
pekerja anak atau bentuk kerja paksa lainnya. ASC mensyaratkan tambak yang aman serta lingkungan kerja yang
adil (upah dan jam kerja). ASC juga mewajibkan konsultasi dan kerjasama dengan masyarakat setempat untuk
memastikan tersedianya akses terhadap sumber daya utama dan dan mampu mengatasi keluhan dan konflik
dengan baik.
Ekolabel produk-produk seafood dari hasil tangakapan liar.
Cek lebih lanjut di www.msc.org
10 BESAR NEGARA PENGHASIL SAMPAH PLASTIK LAUTAN