Anda di halaman 1dari 11

DASAR-DASAR PENGE,MBANGAN PRODUK BARU

∆ FAKTOR INTERNAL
∆ FAKTOR EKSTERNAL

Mencakup KEKUATAN (STRENGTH) dan


KELEMAHAN (WEAKNESS) perusahaan
dalam berbagai hal :

➲ MODAL : Kuat. Lemah

➲ TEKNOLOGI : Sederhana, Canggih

➲ PERALATAN : Sederhana, Up to date

➲ TENAGA KERJA :
Banyak, Sedikit,
Pendidikan 1
Keterampilan
1. SIFAT PRODUK
- Inovatif
- Modifikatif
- Imitatif

2. CARA PENGOLAHAN
► Mudah dan Sederhana
► Rumit dan Sulit

3. KETERSEDIAAN BAHAN BAKU &


BAHAN PEMBANTU
➲ Jumlah tersedia
➲ Kontinyuitas pengadaan
➲ Harga
➲ Kemudahan untuk
mendapatkannya

4. MUTU DAN NILAI GIZI


◉ Keamanan
◉ Nilai Gizi
◉ Komposisi Bahan 2

◉ Sifat Fisika Kimia


5. DAYA TERIMA & KESUKAAN KONSUMEN
➬ Kesehatan Daya terima
➬ Kepercayaan Konsumen (Acceptance)
➬ Selera ⇛ Kesukaan (Preference)

6. PERKIRAAN BIAYA
❏ Biaya Produksi
❏ Biaya Pemasaran
❏ “Overhead”

BAHAN BAKU
BAHAN PEMBANTU
Harus PROSES PRODUKSI
Tepat PENANGANAN PASCA PRODUKSI
(Kemasan, Penyimpanan,
Transportasi, Distribusi, dll)

7. POSISI PRODUK DI PASARAN


❍ Menggambarkan kedudukan produk
tersebut diantara produk-produk lain
❍ Dapat diketahui melalui observasi,
3
survey mengenai produk pada
tingkat pengecer
 technically sound,
 economically feasible
 socially acceptabel.

4
“ ISI LEBIH PENTING DARI PENEMPATAN LUARNYA”

KONSUMEN PRODUK PANGAN ?

Kemasan sangat berpengaruh terhadap pilihan konsumen

Informasi yang tertera pada produk membawa misi yang sangat


penting bagi konsumen/produsen

Tertera pada LABEL

LABEL
Tulisan, tag, gambar atau deskripsi lain yang tertulis,
dicetak, distensil, diukir, dihias atau dicantumkan dengan
jalan apapun, pemberian kesan yang melekat pada suatu
wadah atau pengemas

Pemberian kesan yang melekat pada atau termasuk 5


didalamnya menjadi bagian dari atau menemani setiap
makanan
Memberi informasi tentang isi produk
yang diberi Label tanpa harus membuka
kemasan

Berfungsi sebagai sarana


komunikasi produsen kepada
konsumen, tentang hal-hal yang
perlu diketahui dari produk
tersebut ; terutama hal-hal yang
tidak kasat mata atau tak dapat
diketahui secara fisik

Memberi petunjuk yang tepat


pada konsumen hingga diperoleh
fungsi produk yang optimum

Sarana periklanan bagi produsen

Memberi “rasa aman” pada 6


konsumen
PEDOMAN UMUM PELABELAN
DI INDONESIA

PERATURAN PELABELAN PRODUK


PANGAN OLAHAN :

❍ Peraturan Menkes RI No
79 / Menkes / PER /III / 1978

❍ Keputusan Dirjen POM No


02240/B/SK/VII/91

PELABELAN UNTUK EKSPOR


disesuaikan dgn tujuan Negara

USA : NLEA (The Nutrition Labeling &


Education)
JEPANG : JAS (Japan Agriculture Safety)
Organisasi Dunia : Codex Alimentarius
Comission (WHO)
7
❶ Tulisan dengan huruf Latin atau Arab

❷ Ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan


huruf Latin

❸ Ditulis lengkap, jelas, mudah dibaca


(ukuran huruf minimal 0,75 mm,
warna kontras)

❹ Tidak boleh mencantumkan kata,tanda,


gambar, dsb yang menyesatkan

❺ Tidak boleh mencantumkan referensi,


nasihat, pernyataan dari siapapun
dengan tujuan menaikkan penjualan

❍ Informasi yang diharuskan tercantum


pada label
❍ Pernyataan (claim) pada label dan
periklanan 8

❍ Gambar pada label / iklan


PENENTUAN KADALUWARSA
(EXPIRED DATE)

BATAS KADALUARSA
Batas dimana mutu makanan masih
baik, lebih dari waktu tersebut
makanan akan mengalami penurunan
mutu sedemikian rupa sehingga
makanan tersebut dipandang tidak
pantas dikonsumsi.

MASA SIMPAN
Kisaran waktu antara makanan selesai
diolah sampai diterima konsumen,
dimana produk tersebut masih memiliki
mutu yang baik

Berakhir karena :
- Nilai Gizi menurun
- Perubahan fisik
- Perubahan Organoleptik
9
PENANDAAN KADALUWARSA
✿ Dapat mengatur stock barang
✿ Menggiatkan pengawasan kualitas
✿ Meningkatkan penanganan
✿ Mengatur distribusi
✿ Perlindungan konsumen

CARA PENANDAAN KADALUWARSA


❍ Harus jelas
❍ Harus jujur
❍ Harus mudah dimengerti

CARA PENANDAAN yang telah


dilakukan di INDONESIA berdasar:
1. The Packing Date
2. Sell by Date
3. The Best if used by date
4. Expired Date

10
PERAN PEMERINTAH DALAM
PENGAMANAN PRODUK INDUSTRI
PANGAN

1. INSTRUKSI MENTERI PERINDUSTRIAN NO


04/M/INST/10/1989
Mewajibkan semua industri pangan
memeriksakan secara rutin bahan kimia
yang digunakan dalam proses produksinya

2. Bagi produk-produk yang menyangkut


keselamatan dan keamanan konsumen
perlu diterapkan SII yang mulai April 1994
disempurnakan menjadi SNI. Untuk produk
pangan telah dimulai penerapan SII wajib
pada produk Air Minum Dalam Kemasan
(SII 20140-90)

3. Pelaksanaan Pola Good Manufacturing


Practice (GMP) dan Hazzard Analysis
Critical Control Point (HACCP) pada
perusahaan/industri pangan secara
konsekwen guna menunjang penerapan
ISO 9000

4. Perlindungan konsumen agar


makanan/minuman aman dikonsumsi lahir
bathin sesuai dengan kaidah agama adalah
Inpres Indonesia No 2/1991 tentang
Peningkatan Pembinaan dan Peredaran
Makanan Olahan serta Undang-undang RI
No 23/1992 tentang kesehatan 11

Anda mungkin juga menyukai