Anda di halaman 1dari 63

PERSPEKTIF PSIKOLOGI: UPAYA

MEMAHAMI MANUSIA

ROS PATRIANI DEWI, M.PSI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2016
Perspektif dalam Psikologi
1. Perspektif Biologis : bagaimana kondisi tubuh
mempengaruhi perasaan & pikiran
2. Perspektif Belajar : bagaimana lingkungan dan
pengalaman mempengaruhi tindakan seseorang
3. Perspektif Kognitif : menekankan proses mental
yang berlangsung / terjadi
4. Perspektif Sosial Kultural: fokus pada faktor sosial
budaya
5. Perspektif Psikodinamika : peran ketidaksadaran dalam
perilaku
6. Perspektif Ekologi: manusia berkembang dengan
interaksi dinamis antara diri dan konteksnya  level
mikro (keluarga, teman, sekolah), meso (inter-relasi
mikro), makro (ekonomi, sistem pendidikan, budaya,
politik, dll)

Perspektif lainnya :
- Perspektif humanistik
- Perspektif feminist
PERSPEKTIF BIOLOGIS
PERSPEKTIF BIOLOGIS: Menekankan sejumlah fakta biologis
berkaitan dengan perilaku, pikiran, perasaan, sekaligus
faktor genetik yang berkontribusi mempengaruhi perilaku.
Lahir psikologi evolusi, mengikuti jejak
fungsionalisme.

Psikologi Masa Kini:


Perilaku, Tubuh, Pikiran, Budaya
HIPOCRATES
• 1) Melancholicus (melankolis),
yaitu orang-orang yang banyak empedu hitamnya,
sehingga orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap
murung atau muram, pesimistis dan selalu menaruh
rasa curiga.

• 2) Sanguinicus (sanguinis),
yakni orang-orang yang banyak darahnya, sehingga
orang-orang tipe ini selalu menunjukkan wajah berseri-
seri, periang atau selalu gembira, dan bersikap
optimistis.
3) Flegmaticus (plegmatis),
yaitu orang-orang yang banyak lendirnya. Orang-
orang seperti ini sifatnya lamban dan pemalas,
wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya
tenang, pendiriannya tidak mudah berubah.

4) Cholericus (koleris),
yakni yang banyak empedu kuningnya. Orang bertipe
ini bertubuh besar dan kuat, namun penaik darah
dan sukar mengendalikan diri, sifatnya garang dan
agresif.
Kretschmer, ahli penyakit jiwa berkebangsaan
Jerman
• Mengemukakan adanya hubungan yang erat antara tipe tubuh
dengan sifat dan wataknya.
• Ia memebagi manusia dalam empat golongan menurut tipe
atau bentuk tubuhnya masing-masing, yaitu berikut ini :
1) Atletis, dengan ciri-ciri tubuh: besar, berotot kuat, kekar
dan tegap, berdada lebar.
2) Leptosom, dengan ciri-ciri: tinggi, kurus, tidak kuat, bahu
sempit, lengan, dan kaki kecil.
3) Piknis, dengan ciri-ciri: bulat, gemuk, pendek, muka bulat,
leher pejal.
4) Displastis, merupakan bentuk tubuh campuran dari ketiga
tipe diatas.
• Tipe watak orang yang berbentuk atletis dan astenis
adalah schizothism, yang menurut Kretschmer
mempunyai sifat-sifat, antara lain : sulit bergaul,
mempunyai kebiasaan yang tetap, sukar
menyesuaikan diri dengan situasi baru, kelihatan
sombong, egoistis dan bersifat ingin berkuasa,
kadang-kadang optimis, kadang pula pesimis, selalu
berpikir terlebih dahulu masak-masak sebelum
bertindak.
• Lain halnya dengan orang yang memiliki bentuk
tubuh piknis, atau tipe wataknya sering disebut
siklithim. Sifat orang-orang ini adalah mudah bergaul,
suka humor, mudah berubah-ubah stemming-nya,
mudah menyesuaikan diri dengan situasi yang baru,
lekas memaafkan kesalahan orang lain, tetapi kurang
setia, dan tidak konsekuen.
Teori Sheldon
Sheldon menggambarkan kepribadian manusia itu terdiri dari komponen-
komponen.
Komponen Kejasmanian
1) Komponen-komponen kejasmanian primer, yang terdiri dari :
a. Endomorphic, berbadan pendek gemuk dengan ciri-ciri kepribadian
yang disebutnya sebagai viscerotonia, yaitu: senang makan, hidup
mudah, tak banyak yang dipikirkan, rasa kasih sayang, senang
bergaul, toleran, rileks.
b. Mesomorphic, berbadan tinggi besar dengan ciri kepribadian
somatonia, yaitu senang akan kekuatan jasmaniah, aktif, agresif,
energik, tahan sakit
c. Ectomorphic, berbadan tinggi kurus, dada pipih, lemah, otot-ototnya
hampir tidak kelihatan, dengan ciri kepribadian cerebrotonia yaitu
suka berpikir, melamun, senang menyendiri, pesimis, mudah terharu
2). Komponen kejasmanian sekunder, yang terdiri dari :
a) Dysplasia
Dengan meminjam istilah dari Kretchmer istilah itu dipakai oleh
Sheldon untuk menunjukan setiap ketidak tepatan dan ketidak-
lengkapan campuran ketiga komponen primer itu pada berbagai
daerah dari pada tubuh.
b) Gynandromorphy
Gynandromorphy itu menunjukan sejauhmana jasmani memiliki sifat-
sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya.
Komponen ini oleh Sheldon dinyatakan dengan huruf “g” jadi orang
laki-laki yang memiliki komponen “g” tinggi akan memiliki tubuh yang
lembut, panggul besar, dan sifat-sifat wanita yang lain. Seseorang
yang memiliki komponen “g” ini maksimal adalah banci.
c) Texture
Ialah komponen yang menunjukan bagaimana orang itu nampaknya
keluar.
PERSPEKTIF
PSIKODINAMIKA
PSIKODINAMIKA

 SIGMUND FREUD (TEORI


PSIKOANALISIS KLASIK)
-Id. Ada sejak lahir, energi semua psikhe: dorongan
dasar untuk makan, minum, pelepasan,
kehangatan, afeksi & seks.

-Id mengandung 2 insting: eros & thanatos. (Eros:


kekuatan integrasi kehidupan, termasuk seks
energinya disebut libido. Thanatos: insting Aspek2 perilaku
mati) bersumber dari
-Id mencari pemuasan segera, bekerja atas dasar
daya kepribadian,
prinsip kenikmatan (pleasure principle) Sebagian besar
dengan aktivitas refleks & proses primer daya itu tidak
(membayangkan).
disadari.
– Ego. Bagian kesadaran: mulai
berkembang dari id setelah bulan ke 6
kelahiran. Tugasnya menghadapi
realitas, bekerja atas dasar realita
(reality principle), upayanya berupa
proses sekunder: perencanaan &
pengambilan keputusan.

– Superego. Membawa standar moral


masyarakat seperti yang
dinterpretasikan orangtua anak
(disebut conscience)
Tahap
perkembangan
psikoseksual
Tahap oral (0 bl – 1 th): kepuasan di
sekeliling area mulut
Tahap anal (> 1 th – 3 th): kepuasan
di anus/pembuangan
Tahap falik (> 3 th – 5/6 th):
kepuasan di alat kelamin
Periode laten (>6 th – 12 th): impuls
id kurang mendalam
Tahap genital (> 12 th):
heteroseksual mendominasi
Aliran Post Freudian

Apakah tipe
Garl Gustav Jung (Psikologi kepribadian
Analitik)
mu?

Ketidaksadaran personal &


ketidaksadaran kolektif.
Membedakan tipe
kepribadian: ekstravert-
introvert.
Pencetus teori aktualisasi
diri yang akan menjadi
konsep pokok Carl
Rogers
PERSPEKTIF
KOGNITIF
Perspektif Kognitif

Menekankan hal yang berlangsung di pikiran seseorang. Bagaimana


seseorang berfikir, mengingat, memahami bahasa memecahkan masalah
menjelaskan berbagai pengalaman, memperoleh sejumlah bahasa,
memecah masalah, menjelaskan berbagai pengalaman, memperoleh
sejumlah standar moral dan membentuk keyakinan (kata kognitif berasal
dari bahasa Latin yang berarti “mengetahui” atau “untuk diketahui”).
“Revolusi kognitif” dalam psikologi selama tahun 1970-an telah membawa
perspektif ini ke garis depan.
Satu konstribusi penting yang telah disumbangkan perspektif ini adalah
memperlihatkan bagaimana pikiran dan penjelasan yang seseorang
kemukakan mempengaruhi berbagai tindakan perasaan dan pilihan mereka.
Melalui berbagai metode yang cerdas untuk menyimpulkan proses mental
berdasarkan perilaku yang terobservasi, kini para peneliti kognitif mampu
mempelajari fenomena yang dulu pernah menjadi bahan spekulasi, seperti
emosi, motivasi, dan wawasan (insight). Mereka merancang berbagai
program komputer yang memperagakan cara manusia menyelesaikan
tugas-tugas kompleks, menemukan apa yang berlangsung dalam pikiran
seorang bayi dan mengidentifikasikan tipe-tipe intelegensi yang tidak takut
terukur oleh tes IQ konvensional. Kini pendekatan kognitif merupakan salah
satu perspektif yang paling kuat dalam Psikologi. Pendekatan kognitif juga
telah memberikan inspirasi bagi pembangunan penelitian secara besar-
besar tentang cara pikiran yang sangat rumit dan kompleks.
Psikologi Gestalt

Apa itu Psikologi Getalt ??


Psikologi Gestalt adalah sebuah teori yang membahas tentang
persepsi manusia melalui pengorganisasian kompenen,
hubungan, dan pola yang menjadi kesatuan.

Apa Itu Persepsi ??


Persepsi adalah proses pengaturan dan penerjemahan Informasi
sensorik oleh otak.
3 Tokoh terkenal dalam Psikologi Gestalt
1. Max Wertheimer
2. Kurt Koffka
3. Wolfgang Kohler
Alfred Adler
(Psikologi Individual)
Ada di posisi
manakah  Usaha menuju superioritas
Anda? (konteks positif) demi
kebaikan masyarakat.
 Style of Life
 Fenomena perilaku
kognitif: agar merasa lebih
baik, orang harus
mengubah kehidupan &
keyakinan rasional dengan
berpikir lebih rasional
Jean Piaget menekankan
bahwa anak-anak
Teori Belajar Kognitif Piaget membangun secara aktif
dunia kognitif mereka;
informasi tidak sekadar
dituangkan ke dalam
pikiran mereka dari
lingkungan.
Seorang anak melalui
serangkaian tahap
pemikiran dari masa
bayi hingga masa
remaja.
Erik Erikson (Psikologi Ego) Sampai pada tahap manakah
Anda?

Tekanan:
perkembangan
identitas ego &
psikososial,
individu terus
berubah (life-span
developmetal)
Ada 8 tahap
perkembangan,
masing-masing
ditandai krisis
tertentu:
Tahap 1 2 3 4 5 6 7 8

Basic trust
Oral Vs
mistrust

Autonomy
Vs
Anal
Shame/doubt

Initiative
Genital Vs
Guilt
Industiry
Laten Vs
Inferiority

Remaja/ Identity ach


Vs
puber
Diffusion

Dewasa Intimacy
Vs
muda
Isolation

Generactivity
Dewasa
Vs
madya
Stagnation

Ego
Dewasa integrity
lanjut Despair

Gambar 1: Tahap perkembangan identitas ego dan fase krisis


PERSPEKTIF
SOSIOKULTURAL
SOSIOKULTURAL
Tekanan pada pengaruh faktor budaya
terhadap perilaku. Eksplorasi cara konteks
sosial & berbagai aturan budaya
mempengaruhi keyakinan & perilaku individu

Persepsi, perasaan sangat besar dipengaruhi


sistem sosial & kultural. Misal: KDRT
MULTIKULTURAL

Aspek-aspek
perilaku
dipengaruhi oleh
faktor-faktor
budaya identitas
etnis, misal:
kasus minoritas
ras
Sistem keluarga
Pola kepribadian tidak lepas dari hasil interaksi dalam keluarga; individu, bagian dari suatu
sistem. Jika ada salah seorang anggota keluarga teridentifikasi memiliki simptom “gangguan”,
bukan hanya individu itu sendiri yang “sakit”, tetapi ada sesuatu yang salah pada sistem
keluarga tersebut

Struktur hubungan
Pola komunikasi
Kunci utama pahami perilaku
manusia sebagai media yang
pengaruhi interaksi sistemik.
Komunikasi paradoks (pesannya
mengandung 2 pengertian
sekaligus tapi saling
bertentangan = double bind),
menghasilkan psikopatologi
Sebagai sistem
Keluarga adalah
sistem terintegrasi
yang mengelola
keseimbangan
internal agar
perilaku stabil. Jika
ditemukan “pasien
teridentifikasi” harus
segera ditangani
agar sistem kembali
stabil
PERSPEKTIF BELAJAR
Classical conditioning
(Ivan Pietrovich Pavlov)

PERILAKU

Fokusnya perilaku
yang
tampak/dapat
Satu stimulus memicu munculnya stimulus lain. diobservasi,
Selama proses kondisioning, individu peroleh konsep dianggap
informasi hubungan antara berbagai stimulus, berguna hanya
bukan sekedar asumsi sederhana diantaranya. jika dapat
dikaitkan dengan
perilaku yang
tampak.
Stimulus: peristiwa-peristiwa fisik yang
berimbas pada perilaku
Sketsa percobaan Pavlov
Modifikasi dari Metode Pavlov
Pada alat dalam gambar di sebelah bawah, didasarkan pada teknik Pavlov, air liur dari
pipi anjing mengalir ke sebuah tabung, diukur dari gerakan jarum pada tabung
berputar.
Skema proses
prakondisioning
Reaksi minim
1. atau tiada reaksi

2. Aroma masakan (USC) Air liur (UCR)

proses kondisioning
Aroma masakan (USC) Air liur (UCR)
+
poskondisioning
3. Air liur (CR)
UCS = Stimulus memicu kehadiran respon tidak terkondisi ketika pertama kali disajikan
UCR = Respon dipicu oleh UCS
CS = Stimulus yang berulang-ulang dipasangkan dengan UCS
CR = Respon terhadap CS (stimulus berkondisi)
Kondisioning Klasik dalam
Kehidupan Nyata
Kondisioning klasik membantu jelaskan
respons-respons emosional
positif terhadap benda-benda atau
kejadian-kejadian tertentu, rasa takut
& fobia, pengembangan rasa suka &
tidak suka, reaksi terhadap Dalam film seri TV
pengobatan medis/ placebo. Monk, tokoh utama
memiliki fobia
terhadap kuman.
Bagaimana caranya
dia bisa seperti itu?
JB Watson menunjukkan bagaimana rasa takut
dapat dipelajari & kemudian dapat
dihilangkan dengan proses
kontrakondisioning.
“Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke
sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya”.
“Psychology as the Behaviourist view it” (1913)
Manusia (dan juga spesies lainnya)
secara biologis siap
memperoleh beberapa
respons adaptif dengan
mudah, seperti rasa tidak
enak yang terkondisi maupun
ketakutan-ketakutan tertentu.
Anda merasa perut Anda penuh
setelah makan, tapi Anda tiba-tiba
merasa masih ada ruang untuk
hidangan penutup. Mengapa terjadi
hal ini?
Perkembangan kondisioning klasik: menggabungkan
temuan tentang motivasi, pembelajaran, dan biologi.

Penelitian menjelajahi perubahan aktivitas otak di amigdala &


korteks orbitofrontal sebagai respons terhadap stimulus
terkondisi dari nafsu makan atau kenikmatan, bagaimana
respons tersebut mempengaruhi motivasi seseorang untuk
makan (contoh: “fenomena restoran”).
Penelitian lain: penggunaan obat untuk tingkatkan aktivitas
reseptor tertentu di amigdala mempercepat terjadinya
extinction fobia (takut akan ketinggian) selama
perawatan dengan menggunakan virtual reality.
KONDISIONING OPERAN

Menguat/melemahnya perilaku
tergantung pada konsekuensi yang
mengikutinya.
Respons-respons yang terbentuk bukan
sesuatu yang sifatnya refleks & lebih
rumit daripada yang terjadi di
kondisioning klasik.
Diasosiasikan dengan B.F. Skinner, yang
menyebutnya sebagai
“behaviorisme radikal.”
Reinforcement memperkuat/meningkatkan
kemungkinan terjadinya respons ; hukuman
memperlemah/menurunkan kemungkinan terjadinya
respons.

Konsekuensi langsung berdampak & berpengaruh lebih


besar pada respons daripada konsekuensi yang
ditunda.
Reinforcement primer: memiliki karakteristik alami
memperkuat perilaku (karena memenuhi kebutuhan
biologis)
Reinforcement sekunder: memiliki kemampuan
meningkatkan kemungkinan terjadinya respons
melalui asosiasi dengan reinforcement lainnya.

Perbedaan serupa juga berlaku untuk hukuman.


Reinforcement positif:
sesuatu yang menyenangkan
mengikuti sebuah respons.
Apakah contohnya?

Reinforcement negatif:
sesuatu yang tidak
menyenangkan dihilangkan.
Sebutkan contohnya!
Premack principle: tekanan pada
aktivitas yang lebih dapat memperkuat
perilaku yang kurang menimbulkan minat
Satu metode untuk meningkatkan
perilaku diharapkan
Hukuman positif: sesuatu
yang tidak menyenangkan
mengikuti respons. Sebutkan
contohnya!

Hukuman negatif: sesuatu


yang menyenangkan dihilangkan.
Istilah lain “omission
training”. Misalnya?
Pola respon pada kondisioning operan sebagian tergantung jadwal
pemberian reinforcement.
Continuous reinforcement membuat respons lebih cepat dipelajari.
Partial reinforcement membuat sebuah respons tahan terhadap
extinction (menjelaskan tetap munculnya perilaku takhayul).
Pola partial reinforcement yang berbeda menghasilkan pola respons yang
berbeda.
Kesalahan yang umum dilakukan: memberikan penghargaan secara tidak tentu
pada respons yang ingin dihilangkan.
Shaping: melatih perilaku yang kemungkinannya kecil terjadi
secara spontan.
Reinforcement diberikan untuk setiap successive approximation
(menuju respons yang diharapkan hingga akhirnya respons
yang diharapkan dapat dicapai).

Teknik shaping memiliki banyak penerapan yang berguna. Monyet-monyet


dilatih membantu para pemiliknya yang lumpuh untuk membukakan pintu,
membantu memberi makan, &membalikkan halaman buku. ”Kuda
penuntun” berukuran mini membantu orang buta menyusuri jalanan kota.
Kondisioning Operant dalam Kehidupan Nyata

Modifikasi perilaku: terapan prinsip-prinsip kondisioning operan,


sukses pada berbagai situasi, meski reinforcement & hukuman
miliki kekurangan.

Gambar kiri, seorang reinforcement polisi di Palo Alto, California, memberikan


reinforcement pada yang taat aturan lalu lintas dengan sertifikat hadiah pada
pejalan kaki. Gambar kanan,seorang ibu memperkuat perilaku belajar anak autisnya
dengan berikan tepuk tangan.
Hukuman, ketika digunakan
dengan tepat, dapat
menekan munculnya perilaku
tidak diharapkan, termasuk
perilaku kriminal.

Tetapi hukuman sering


disalahgunakan, sehingga
dengan tidak sengaja
memberikan dampak tidak
diharapkan.
Extinction perilaku tidak diharapkan dikombinasikan
reinforcement pada perilaku diharapkan lebih dipilih
daripada hukuman semata.
Penghargaan dengan tidak membedakan (usaha meningkatkan
harga diri anak), tidak akan perkuat perilaku diharapkan 
tergantung penuh pada reinforcement ekstrinsik dapat
lemahkan kekuatan reinforcement intrinsik.
Tetapi uang & pujian tidak menganggu kepuasan intrinsik
(diberi penghargaan karena berhasil mencapai kemajuan,
bukan sekadar telah berpartisipasi dalam sebuah aktivitas,
atau orang memang telah sangat tertarik dengan aktivitas
tersebut).
BELAJAR & PIKIRAN (KOGNITIF)

Tahun ‘30-an, Edward Tolman mempelajari pembelajaran laten,


tidak ada reinforcement nyata dalam proses belajar &
respons tidak dimunculkan sampai ketika reinforcement
telah tersedia (bukan respons spesifik, tetapi pengetahuan
mengenai respons-respons beserta konsekuensinya).

Tahun ‘60-an & ‘70-an terjadi peningkatan pengaruh teori


sosial-kognitif dalam pembelajaran, menekankan pada
pembelajaran observasional & peranan keyakinan,
interpretasi kejadian, & kognisi lainnya.
Pembelajaran Laten
Eksperimen klasik: tikus-tikus yang selalu temukan makanan di akhir labirin, semakin sedikit
kesalahan capai makanan (kurva berwarna hijau), Tikus-tikus yang tidak pernah terima makanan
tunjukkan sedikit peningkatan (kurva berwarna biru). Tikus kelompok ketiga tidak peroleh makanan
selama 10 hari, lalu diberi makanan mulai hari ke11 (kurva berwarna merah) tunjukkan
peningkatan cepat dari saat mulai diberikan makanan & dengan cepat samai kinerja kelompok tikus
penerima makanan dari awal penelitian. Pembelajaran: perubahan kognitif yang dapat ter jadi
meskipun tidak ada reinforcement & hasil belajar ini tidak terlihat hingga muncul reinforcement
yang jelas (Tolman & Honzik, 1930).
Ahli sosial-kognitif
menyatakan: pembelajaran
berdasarkan observasi
(seperti pembelajaran
laten), apa yang diperoleh Karena pembelajaran laten,
ketika gadis kecil ini makin
merupakan pengetahuan & dewasa & siap membuat
bukan respons spesifik. sendiri hidangannya, dia
sudah memiliki
pengetahuan bagaimana
cara membuatnya
Orang dewasa /anak-anak, dengan cara sama, belajar melalui observasi. Albert
Bandura dkk: anak-anak saksikan film yang tunjukkan orang dewasa menendang,
memukul, & memalu sebuahboneka karet besar (gambar atas). Anak-anak tirukan
perilaku orang dewasa tersebut; beberapa di antaranya tirukan dengan hampir
sempurna.
Orang berbeda persepsi & keyakinan, peroleh pelajaran yang
berbeda atas kejadian/situasi yang sama. Contoh, beberapa
orang jadi lebih agresif setelah dihadapkan pada gambar-gambar
kekerasan di media, tetapi kebanyakan orang tidak.
Faktor-faktor: atensi, retensi, proses produksi,
motivasi

Lebih jauh, hubungan sebab – akibat bekerja dalam


arah sebaliknya: Orang agresif cenderung pilih tayangan &
gambar kekerasan & lebih cenderung terpengaruh daripada
orang lain.
Penyebab psikopatologi:
Albert Ellis: pandangan & interpretasi
maladaptif; ada keyakinan
irasional & pikiran tidak logis.
rumus A-B-C
activating event
(A)  private Aaron Beck: distorsi negatif
belief (B)  persepsi tentang realita
emotional
consequency (C)
Tidak semua pendekatan psikologi dapat digolongkan secara
tepat ke dalam salah satu di antara kelima perspektif utama
tersebut.
2 gerakan penting, psikologi humanistik & psikologi
feminis, telah pengaruhi pertanyaan peneliti, metode yang
digunakan, kesadaran mengenai bias dalam psikologi.
Penelitian khusus kontemporer yang disebut psikologi
positif ikuti tradisi humanistis, fokus pada aspek positif
perilaku manusia.
PENDEKATAN
HUMANISTIK
HUMANISTIK
Keberadaan manusia: sifatnya bebas, tidak dikendalikan faktor
internal/eksternal; individu punya kesempatan/kecenderungan
capai yang terbaik; pandang dunia dari sisi positif (optimisme);
pembentukan konsep diri favorabel sangat penting sebagai dasar
perkembangan.
Tokoh: Abraham Maslow; Carl Rogers; Frederick Pearls; Victor
Frankl

Abraham
Maslow (hirarki
kebutuhan)
Carl Rogers (person-centered therapy)
Terapis:
-genuineness (tulus)
-empathy (empati)
-uncounditional positive regard
(penghargaan tak bersyarat)

Frederic Pearls (terapi gestalts)

Victor E. Frankl (konsep kebermaknaan hidup)


- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai