Anda di halaman 1dari 30

DAUR KEHIDUPAN

MANUSIA

Oleh:
Dr. Jan Prasetyo, SpKJ (K)

1
Definisi
 Suatu proses perubahan sepanjang
tahun-tahun kehidupan–suatu progresi
dari bayi sampai usia lanjut

 Suatu perubahan dalam kebutuhan dan


function manusia :
• Perkembangan fisik
• Perkembangan psikosexual
• Perkembangan psikososial
• Perkembangan kognitif
• Perkembangan moral
2
 Faktor-faktor yang berpengaruh :
1. Intrinsic : genetik/disposisi,
2. Extrinsic : lingkungan, masyarakat dan
budaya

 Merupakan esensi dari


perkembangan kepribadian
manusia

3
Pengetahuan mengenai perkembangan fisik,
psikososial, psikosexual, kognitif & moral pada
pelbagai fase daur kehidupan itu sangat penting
dan berguna bagi seorang psikiater dalam
praktek klinik :

1. untuk lebih memahami kebutuhan-kebutuhan


individu pada pelbagai fase kehidupannya.
2. untuk membangun dan mengembangkan suatu
hubungan dokter-pasien yang lebih baik.
3. untuk dapat mengidentifikasi dan menilai
pelbagai masalah secara lebih tepat dan
realistik.
4. untuk merencanakan dan membuat suatu
rencana terapi yang lebih realistik dan
berorientasi pada masalah.
4
Teori-teori yang akan dibicarakan
secara garis besar

 Sigmund Freud : Teori Perkembangan


Psikosexual
 Erik H. Erikson : Teori perkembangan
Psikososial
 Jean Piaget : Teori Perkembangan
Kognitif
 Lawrence Kohlberg : Teori Perkembangan of
Moral

5
Teori Perkembangan Kepribadian
menurut Freud
Prinsip-prinsip dasar

 “Psychic determinism” - A person’s thoughts,


feelings, needs and external behaviors are
heavily influenced by earlier life experiences.

 Significance of the Unconscious - It is the


repository of forgotten and often unpleasant
early experiences, thus the Unconscious is a
source of our psychological problems.

6
 The importance of instinctual forces :
1. Vital instincts (Eros)
2. Sexual instincts (libido)
3. Aggressive instincts
4. Death instincts (Thanatos)

 The mechanism of defense, and the


vissicitudes of the instinct

7
Teori Perkembangan Psikosexual
Anak

 Suatu proses belajar untuk


menanggulangi/menguasai pelbagai
manifestasi dorongan instinktual

 Freud lebih menekankan perhatiannya


pada dorongan erotik/psikosexual (libido)
daripada dorongan instinktual lainnya

8
 Libido terfokus pada bagian-bagian tubuh
tertentu pada waktu-waktu yang berbeda dalam
kehidupan. Pemuasan psikologik yang diperoleh
ditentukan dan bergantung pada ketegangan dan
perangsangan biologis yang timbul di bagian-
bagian tubuh yang terkait dengan fase
perkembangannya

 Semua fase umumnya berhubungan dengan


umur khronologis, tetapi terdapat tumpang tindih
dengan fase sebelumnya dan berikutnya.

 Fiksasi pada pelbagai fase dapat mengakibatkan


psikopatologi dalam kepribadian, yang dapat
menetap hingga dewasa. 9
10
Teori perkembangan
psychosocial Erikson
Prinsip dasar :

 Perluasan & transformasi dari konsep psikoanalitik


Freud.

 Fokus perhatian bergeser dari “the unconscious &


irrational id”  kesadaran (awareness) dan
rationalitas ego (Ego Psychology).

 Lebih menekankan pada dorongan-dorongan


psikososial daripada dorongan psikosexual - krisis
perkembangan bersumber dari proses pencapaian
tujuan-tujuan personal agar memenuhi harapan sosial
masyarakat; bukan hanya sekedar pada inhibisi /
hambatan pemuasan dorongan psikosexual. 11
 The “Epigenetic Principle.”
Gagasan ini menyatakan bahwa perkembangan
itu bermula dan berlanjut dari suatu “universal
plan”, “anything that grows has a ground
plan, and out of this groundplan the parts
arise, each part having its time of special
ascendancy, until all parts have arisen to
form a functional whole”.

 Krisis psikososial merupakan krisis yang telah


ditentukan secara universal, yang dibangun atas
dan diinkorporasi dari pengalaman-pengalaman
sebelumnya, serta pengaruh kultural dan
perubahan biologik yang dialami saat ini.
12
 Krisis-krisis yang tidak terselesaikan dapat
berakibat pada terjadinya psikopatologi
kepribadian yang dapat menentap sampai
dewasa / usia lanjut

 Erikson menggambarkan delapan fase


dengan urutan perkembangan dari lahir
sampai usia lanjut – fase fase itu tidak
secara ketat terikat dengan usia
khronologis, namun juga tidak mudah
untuk dipisahkan.
13
14
15
Teori Perkembangan Kognitif
Piaget
Prinsip dasar :
 Intelligensi sebagai kemampuan khusus
adaptasi biologis organisme terhadap
lingkungan:
• kemampuan belajar dari pengalaman
• menyesuaikan diri dengan situasi baru
• memperlakukan konsep2 abstrak
 suatu proses “equilibration”

 Tiga aspek dari intelligensi


1. The Content (Isi)
2. The Structure (Struktur)
3. The Function (Fungsi)
16
 The content of intelligence – “what “

 The Structure of Intelligence


• “how” and “why”
Melalui interaksi antara pikiran dengan
dunia luar, individu akan mencocokan /
menyusun kembali dunia luar itu
(struktur eksternal) kedalam rancangan
(framework) mentalnya sendiri (struktur
kognitif internal / cognitive structures).
• “Schema – schemata – structures”
17
Dua pokok penting yang harus
diingat dalam proses pembentukan
struktur kognitif:
1. individu terlibat secara aktif dalam
proses
2. tersedianya lingkungan untuk
berinteraksi (stimulation, nurture,
impuls)

18
 The function of intelligence - fungsi
inteligentif melalui mana pembentukan
struktur-struktur kognitif dapat terjadi.

1. Adaptation
 Assimilation (fitting new intellectual material into
existing cognitive structures)
 Accommodation (the adjusting of the cognitive
structures to adapt to new information from the
environment)

2. Organization
The tendency to integrate the self and the world into
meaningful patterns of parts within a whole, as a
means of reducing complexity.

19
Skema Teori Piaget mengenai perkembangan kognitif :

Physical structures
- Reflexes All Cognitive Abilities
- Automatic behavior
- Brain & heaven system

Adaptation: Assimilation
Accommodation of external stimuli
Organization

I II III IV

0 years 2 years 6 years 12 years


Sensory motor Pre operational Concrete operational Formal operation
periode periode periode periode

20
21
Teori Perkembangan Moral
Kohlberg
 Definisi moralitas.
Kemampuan untuk membedakan antara
benar/baik dan salah/buruk.

Meliputi :
1. kognisi : mengambil peran,
mempertimbangkan, mengambil keputusan.
2. afek : empati, kepedulian, altruism
3. perilaku :menolong orang lain, melawan
godaan, dsb.

22
 Seseorang dikatakan mempunyai
nilai moral yang tinggi bila ia
• sadar dan mengerti akan kebutuhan
dan perasaan orang lain (cognition)
• Peduli dan dapat berempati dengan
orang lain (affective)
• Dapat melaksanakan kesadaran dan
kepeduliannya itu dalam berhubungan
dengan oran lain (behavior).
23
 Defisiensi dalam salah satu dari ketiga dimensi
moral itu mengindikasikan adanya “less than
perfect moral character”

 Beberapa pendekatan teori yang menjelaskan


mengenai perspektif perkembangan moral itu:
1. Social learning theory , fokus pada dimensi
behavioral.
2. Psychonalitic Theory , fokus pada dimensi
affektif
3. Cognitive theory , fokus pada dimensi kognitif

24
Kohlberg’s stages of moral development

 Level I – Preconventional
• Stage 1. Punishment and obedience
orientation.
• Stage 2. Concern with satisfying own needs.

 Level II – Conventional
• Stage 3. “good boy good girl” orientation.
• Stage 4. “law and order” orientation.

 Level III – Postconventional


• Stage 5. The social contract
• Stage 6. The universal good
25
26
Daur kehidupan dan profesi
psikiatri
 Pengetahuan mengenai daur
kehidupan sangat penting untuk
psikiater

 Arus perubahan kehidupan


memberikan tantangan dan
kesempatan bagi mereka yang
bekerja dibidang pengobatan dan
perawatan pasien
27
 Pengetahuan mengenai fase-fase
perkembangan akan memberikan
pengertian mengenai apa yang penting
untuk pasien dan bagaimana ia berespon
terhadap masalah atau penyakit.

 Integrasi dari aspek-aspek fisik, sexual,


sosial, kognitif dan moral, akan
menghasilkan keunikan dan kekhasan
individu

 Pengobatan yang optimal dan efektif


harus disesuaikan dengan sifat-sifat dan
kebutuhan individu yang unik.
28
Kesimpulan
 Pengetahuan mengenai daur kehidupan dan
bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku
manusia akan meningkatkan sensitivitas kita
terhadap pasien

 Pengertian mengenai daur kehidupan akan


mempermudah mengembangkan empati
terhadap respon-respon pasien terhadap
berbagai masalah kehidupannya

 Perencanaan terapi akan lebih stimulatif,


realistik, dan kreatif

29
References
 Ellis JR, Nowlis EA. Nursing, a human needs approach. 3rd ed.
Houghton Mifflin Co. : Boston, 1985
 Erikson, H.Erik. Childhood and Society, 2nd Ed. W.W Norton and
Company Inc: New York, 1963
 Erikson, H.Erik. Identity, Youth and Crisis. W.W. Norton and
Company Inc: New York, 1968
 Kaplan HI, Sadock BJ, Greb JA. Human Development Throughout
the Life Cycle, Synopsis of Psychiatry, Behavioral Science, Clinical
Psychiatry, 7th Ed. Williams& Wilkins: 1994
 Lind G, Hartmann HA, Wakenhut R. Moral Development and the
Social Environment, Lawrence Kohlberg’s Theory. Precedent
Publishing Inc: Chicago, Illinois 1985
 Philips JL. The Origins of Intellect, Piaget’s Theory. Boise State
College, WH. Freeman and Company: San Francisco, 1969
 Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of psychiatry. 8th ed. Lippencott
Williams & Wilkins, 1998
 Hughes FP, Noppe LD, Noppe IC. Child development. Prentice
Hall: New Jersey, 1996

30

Anda mungkin juga menyukai