Anda di halaman 1dari 12

ASSALAMUALAIKUM

TEORI STIMULUS RESPON


NEAL A. MILLER dan JOHN DOLLARD

oleh
kelompok 9
zuhairatul khairah
nur hasina safri
A. BIOGRAFI NEAL A. MILLER DAN JOHN
DOLLARD
•John Dollard dilahirkan di Menasha, Wisconsin, pada
tanggal 29 agustus 1900
•Ia menerima gelar A.B. dari Universitas Wisconsin
pada tahun 1922 dan berturut-turut meraih M.A.
(1930) dan Ph.D nya dalam bidang sosiologi di
Universitas Chicago
•Dari tahun 1926 sampai dengan 1929 ia menjadi
salah seorang pembantu rektor Universitas Chicago
•pada tahun 1932 ia menerima jabatan rektor di
bidang antropologi di Universitas Yale
•Neal A. Miller dilahirkan di Milwaukee, Wisconsin,
pada tanggal 3 agustus 1909 dan meraih gelar B.S
nya dari Universitas Washington pada tahun 1931
•Ia meraih gelar M.A nya dari Universitas Standford
pada tahun 1932 dan Ph.D nya di bidang psikologi
dari Universitas Yale pada tahun 1932 sampai
pada tahun 1935
•dari tahun 1932 sampai dengan tahun 1935 ia
menajdi asisten di bidang psikologi
B. STRUKTUR KEPRIBADIAN

 Kebiasaan (habit) adalah satu-satunya elemen dalam teori


Dollard dan Miller yang memiliki sifat struktural. Habit relatif
stabil dan bertahan lama dalam kepribadian. Gambaran
kebiasaan seseorang tergantung pada event khas yang
menjadi pengalamannya.
 Dollard dan Miller lebih memusatkan bahasannya mengenai
proses belajar, bukan kepemilikan atau hasilnya. Namun
mereka menganggap penting kelompok habit dalam bentuk
stimulus verbal atau kata-kata – dari orang itu sendiri atau
dari orang lain, dan responnya yang umumnya juga
berbentuk verbal.
Dollard dan Miller juga mempertimbangkan
dorongan sekunder (secondary drives), seperti
rasa takut, Dorongan primer (primary drives)
dan hubungan S – R yang bersifat bawaan
(innate) sebagai bagian kepribadian yang
relatif stabil. walaupun kurang penting
dibanding habit dan dorongan sekunder,
namun dorongan primer dan hubungan S – R
bawaan ini menentukan taraf umum
seseorang, bukan membuat seseorang
menjadi unik
C. Dinamika Kepribadian
1. Motivasi – dorongan
Dollard dan Miller sangat memperhatikan motivasi atau
drive. Dalam kehidupan manusia banyak muncul dorongan
yang dipelajari (secondary drives) dari atau berdasarkan
dorongan primer seperti lapar, haus dan seks. Dollard dan
Miller juga mengemukakan bahwa bukan hanya dorongan
primer yang diganti oleh dorongan sekunder, tetapi
hadiah atau penguat yang primer ternyata juga diganti
dengan hadiah atau penguat sekunder. Misalnya, senyum
orang tua secara bijak terus menerus dihubungkan dengan
aktivitas pemberian makanan, penggantian popok dan
aktivitas yang kenyamanan lainnya: “senyum” akan
menjadi hadiah sekunder yang sangat kuat bagi bayi
hingga dewasa.
2. Proses belajar

 Miller dan Dollard menyimpulkan bahwa sebagian


besar dorongan sekunder yang dipelajari manusia,
dipelajari melalui belajar rasa takut dan anxiety.
Mereka juga menyimpulkan bahwa untuk bisa
belajar orang harus menginginkan sesuatu,
mengenali sesuatu, mengerjakan sesuatu, dan
mendapat sesuatu.inilah yang kemudian menjadi
empat komponen utama belajar, yakni drive, cue,
response dan reinforcement
3. Proses mental yang lebih tinggi

1) Perluasan stimulus respon


2) Generalisasi stimulus
3) Reasoning
4) Bahasa
5) Secondary drives
6) Model konflik
7) Ketidaksadaran
D. Perkembanagn kepribadian
1) Perangkat innate
Melalui proses belajar, bayi berkembang dari tiga repertoir
tingkahlaku primitif menjadi dewasa yang kompleks. Yaitu reflek
spesifik, respon bawaan, dan dorongan primer
2) Konteks sosial
Dollard dan Miller menekankan saling ketergantungan antara
tingkah laku dengan lingkungan sosiokultural. Mereka yakin bahwa
tingkahlaku orang dipengaruhi oleh masyarakatnya
3) Situasi pembelajaran
Dollard dan Miller mengemukakan empat hal yang mudah
menimbulkan konflik dan gangguan emosi yakni; situasi pemberian
makan, toilet training, pendidikan seks awal, latihan mengatur
amarah dan agresi.
e. Aplikasi

 Bagaimana neurosis dipelajari


tingkah laku neurotik dipelajari memakai prinsip yang sama
dengan belajar tingkah laku normal. Inti setiap neurosis
adalah konflik ketidaksadaran yang kuat dan hampir selalu
bersumber di masa kanak-kanak.
 Psikoterapi

Psikoterapi memantapkan kondisi dimana kebiasaan


neurotik mungkin dapat dihilangkan dan
kebiasaan yang tidak neurotik dapat pelajari.
Terapis bertindak layaknya seorang guru dan
pasien sebagai siswa.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai