Anda di halaman 1dari 14

30,7oC- 32,4oC

ADAPTASI HEWAN TERHADAP SUHU


PANAS EKSTREM PANAS EKTOTERM
ADAPTASI HEWAN EKTOTERM TERHADAP SUHU
PANAS EKSTREM PANAS
ADAPTASI
HEWAN EKTOTERM
TERHADAP SUHU PANAS
EKSTREM
PENDAHULUAN
 keberhasilan suatu organisme untuk bertahan hidup dan
bereproduksi mencermikan kemampuan toleransi
organisme terhadap seluruh kumpulan variabel lingkungan
Organisme berhasil bertahan hidup dan bereproduksi
dengan melakukan Adaptasi
Adaptasi dalah salah satu usaha mahluk hidup untuk
mencapai homeostasis
HOMEOSTASIS
Homeostasis adalah keadaan konsistensi relatif dari
lingkungan internal mahluk hidup untuk mengatur agar
tubuh dapat merespon perubahan lingkungan dengan
sangat minimal.
Perubahan lingkungan contohnya perubahan suhu, energi
dan nutrien dan keseimbangan air
JENIS ORGANISME BERDASARKAN
Pola temperatur
Homeothermic : organisme mempertahankan suhu tubuh secara
konstan (burung dan mamalia)
Poikilothermic : organisme memiliki suhu tubuh beragam,
sebagai tanggapan pada suhu eksternal
(selain burung dan mamalia)
JENIS ORGANISME BERDASARKAN
Sumber panas
Endothermic
panas tubuh berasal dari dalam tubuhnya sendiri
Ectothermic
Panas tubuh berasal dari luar tubuhnya, metabolisme rendah
karena tidak butuh banyak energi dari dalam tubuh, energi
banyak digunakan untuk reproduksi, lebih menguntungkan di
beberapa jenis lingkungan
TERHADAP SUHU PANAS EKSTREM
Sistem biologis di dominasi oleh senyawa karbon yang stabil
pada suhu kisaran 40-45oC.
Batas tertinggi dari kisaran temperatur 45-50oC keatas,
dimana protein akan mengalami denaturasi
Beberapa alga diketahui baru rusak pada suhu 70oC
Meskipun suhu lingkungan memiliki kisaran yang panjang,
namun aktifitas biologis hanya ada di bagian kecil dari
kisaran total
TERHADAP SUHU PANAS EKSTREM
Metabolisme dan produksi panas sangat berkairan
Kebanyakan reaksi biokimiawi sangat sensitif terhadap
suhu
Peningkatan 10oC pada suhu meningkatkan laju reaksi dua
kali lipat.
Karena hidup suatu organisme bergantung pada reaksi
kimia, tentu semua proses biologis dipengaruhi fluktuasi
suhu
APAKAH SEMUA
ORGANISME EKTOTERMIK = POIKILOTERMIK?
Tidak, ada ektothermic homoeothermic
contohnya Pup Fish
dia tidak menghasilkan panas sendiri
tapi menjaga suhu tubuh dengan migrasi ke lingkungan dengan suhu berbeda
Contoh ektotermic = poikiloterm
Banyak kadal, serangga,
RESPON FISIOLOGIS Amphibolurus ornatus DAN
Dipsosaurus dorsalis TERHADAP SUHU PANAS
EKSTREM
 Amphibolurus ornatus termasuk family
Agamidae, habitatnya di hutan temperate dan
semi kering serta vegetasi sungai di daerah
tropis Australia, merupakan insektivora.
 Dipsosaurus dorsalis termasuk family
Iguanidae, habitatnya di semak, terutama
semak belukar berpasir kering, semak belukar
sub tropis dan hutan gugur tropis, merupakan
herbivora.
 Ketika musim panas, beberapa reptil mengalami kenaikan kadar
natrium dalam darah, bahkan dapat mengalami hypernatremia.
 Hypernatremia adalah kondisi dimana kadar natrium (sodium) tinggi
dalam darah, umumnya dianggap hypernatremia ketika kadar natrium
plasma lebih dari 145 mmol/L.
 Hypernatremia disebabkan karena kehilangan air dan larutan
ekstrasel atau karena kelebihan natrium dalam cairan ekstrasel, akibat
dari ekskresi air melebihi ekskresi natrium atau asupan air yang
kurang.
 Jenis makanan mempengaruhi kadar natrium dalam darah,
kadar natrium dalam darah Amphibolurus ornatus lebih tinggi
daripada Dipsosaurus dorsalis, karena Amphibolurus ornatus
merupakan pemakan serangga seperti semut yang kaya sodium
sedangkan Dipsosaurus dorsalis adalah herbivora.
 Apabila musim panas berkepanjangan dan tidak terjadi hujan
tersu menerus, maka dapat menyebabkan kematian karena
dehidrasi.
 Amphibolurus ornatus merespon dengan diet semut kaya natrium,
sehingga mengurangi kadar natrium dalam darah.
KESIMPULAN
 Hypernatremia meningkat ketika musim panas
 Jenis makanan mempengaruhi kadar natrium dalam darah
 Amphibolurus ornatus mengurangi kadar natrium dalam darah
dengan diet semut kaya natrium.

Anda mungkin juga menyukai