Anda di halaman 1dari 11

LARUTAN ASAM DAN BASA

Siti Rahma Nuralifah Fitriadi


XI IPA 4
PENEGRTIAN
 Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang
bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7.
 Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut
basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari
suatu basa. Atau Asam adalah zat (senyawa) yang
menyebabkan rasa masam pada berbagai materi.
- Contoh asam : jeruk nipis, lemon, dan tomat.
- Ciri - ciri : - Rasanya asam
- Dapat menimbulkan korosif
- Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah - Ph < 7
- Menghasilkan ion H+
 Basa
senyawa kimia yang menyerap ion hidronium
ketika dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH
lebih besar dari 7.
 Basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi
dengan asam, menghasilkan senyawa yang
disebut garam.
- Contoh basa : sabun mandi, sabun cuci, sampo,
pasta gigi, pupuk, obat mag.
- Ciri - ciri : - Rasanya pahit- Terasa licin di
kulit
- Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
- Menghasilkan OH- dalam air
TEORI ASAM BASA
 Teori Arhenius
- Asam : Zat yang dimasukan ke dalam air menghasilkan ion H+,
contoh: HCl(aq) ® H+ (aq) + Cl–(aq)
- Basa : Zat yang dimasukan ke dalam air menghasilkan ion OH–,
contoh: KOH (aq) ® K+(aq) + OH(aq)
 Teori Bronsted-Lowry
- Asam : Zat yang bertindak sebagai donor/pemberi proton (H+)
- Basa : Zat yang bertindak sebagai akseptor/penerima proton (H+)
Contoh:
Basa Asam
NH3(g) + H2O(l) ®NH4+(aq) + OH–(aq)
Melepas 1 H+
Menangkap 1 H+
 Teori Lewis
- Asam : Zat yang bertindak sebagai
akseptor/penerima pasangan elektron
- Basa : Zat yang bertindak sebagai
donor/pemberi pasangan elektron
Contoh:
NH3(g) + BF3(g) ® H3N–BF3(s)
Dalam reaksi tersebut, BF3 bertindak sebagai
akspetor pasangan elektron
ASAM
 ASAM KUAT
Mengalami ionisasi sempurna dalam air
- Memiliki derajat ionisasi (α) = 1
- Contohnya: H2SO4, HCl, HBr, HI, HNO3, HClO4
Rumus penentuan pH:
[H+] = a. Ma
Ket : a = valensi asam (jumlah H+)
Ma = Molaritas Asam
pH = – log [H+]
- Jika [H+] = 10-a maka pH = a
- Jika [H+] = b. 10-a maka pH = a – log b
 ASAM LEMAH
Mengalami ionisasi sebagian
dalam air.
- Memiliki derajat ionisasi 0<α<1,
- rumus menentukan α:

Contohnya :
HCN, HF, H3PO4, CH3COOH
Rumus penentuan pH:

 pH = – log [H+]
 Jika [H+] = 10-a maka pH = a
 Jika [H+] = b. 10-a maka pH = a – log b
BASA
 BASA KUAT
Mengalami ionisasi sempurna dalam air
Memiliki derajat ionisasi (α) = 1
- Contohnya : LiOH, KOH, NaOH, RbOH, CsOH,
Ca(OH)2, Sr(OH)2,
Ba(OH)2.
Rumus penentuan pH:
[OH–] = b. Mb
Ket : b = valensi basa(jumlah OH–)
Mb = Molaritas Basa
pOH = – log [OH–]
 Jika [OH–] = 10-a maka pOH = a
 Jika [OH–] = b.10-a maka pOH = a – log b
pH = 14 – pOH
 BASA LEMAH
Mengalami ionisasi sebagian dalam air
- Memiliki derajat ionisasi 0<α<1,
- rumus menentukan α :

Contohnya : NH4OH, AgOH, Fe(OH)2, Fe(OH)3,


Mg(OH)2,dll
Rumus penentuan pH:

pOH = – log [OH–]


- Jika [OH–] = 10-a maka pOH = a
- Jika [OH–] = b. 10-a maka pOH = a – log b
pH = 14 – pOH
TITRASI
 TITRASI
Merupakan metode analisis kuantitatif untuk menentukan
kadar suatu larutan.
Jika zat yang akan ditentukan kadarnya adalah larutan asam
maka harus dititrasi oleh
larutan basa, begitu pula sebaliknya.
 Perhitungan Titrasi
Perhitungan titrasi berguna menentukan konsentrasi larutan
asam / basa
Yang diperoleh dari hasil titrasi pada keadaan titik ekuivalen.
 Titik ekuivalen terjadi pada saat asam tepat bereaksi dengan
basa, dan sebaliknya.

 Berlaku hubungan:
Jumlah gram ekuivalen (grek) asam = Jumlah gram
ekuivalen (grek) basa
 Dengan :
Jumlah grek asam = Va x Na
Jumlah grek basa = Vb x Nb
- Na = Normalitas Asam (N), Va = Volume asam (L)
- Nb = Normalitas Basa (N), Vb = Volume basa (L)
Sehingga berlaku hubungan:
Va x Na = Vb x Nb
Hubungan normalitas dan molaritas
Na = Ma x a
Nb = Mb x b
Sehingga berlaku hubungan:
Va x Ma x a = Vb x Mb x b
Dengan :
Ma = molaritas asam;
a = valensi asam/jumlah ion H+
Mb = molaritas basa;
b = valensi basa/jumlah ion OH–

Anda mungkin juga menyukai