Anda di halaman 1dari 31

PERENCANAAN

DAN
PENGELOLAAN
BAHAN MAIN
Faktor Penting Pendukung
Kegiatan Bermain

Berbagai jenis bahan main yang cukup dan


ditata secara teratur merupakan program yang
paling baik untuk memberikan lingkungan belajar
yang peka, bersahabat, memberi kesempatan kepada
anak untuk memanipulasi aktif, dan mendukung
perkembangan positif

Kritchevsky, Prescott, & Walling, (1969) dan Creative Pre-school Florida


(2000)
Bahan Main
Jenis Bahan Main
Sifat Cair:
Cara penggunaannya ditentukan oleh
pemakai
Terstruktur:
Cara penggunaannya ditentukan
sebelumnya oleh bahan itu sendiri
Contoh Bahan Sifat Cair
Contoh Bahan Main Terstruktur
Menentukan Bahan
Main
Mendukung tiga jenis main
Memenuhi densitas
pengalaman main
Memenuhi kebutuhan
eksplorasi anak
TIGA JENIS MAIN
Contoh Main Sensorimotor
TIGA JENIS MAIN
Contoh Main Peran
TIGA JENIS MAIN
Contoh Main Pembangunan
Memenuhi Densitas
Pengalaman Main
Berbagai macam cara setiap jenis
main yang disediakan untuk
mendukung pengalaman anak

* keragaman bahan main


* keragaman cara main
* keragaman penggunaan
Memenuhi Kebutuhan
Eksplorasi Anak

 Mudah dimodifikasi anak


 Memberikan pengalaman yang
berbeda pada anak
 Berbagai cara menggunakan

 Mengembangkan kemampuan
berpikir divergen
Penataan Bahan Main
Penataan Bahan Main
Harus Mendukung

• Perkembangan Anak
• Intensitas Main
• Densitas Main
• Perilaku Sosial
Memenuhi Perkembangan Anak
 Mudah diakses oleh anak
 Diklasifikasi:
 warna
 bentuk
 ukuran
 warna, bentuk dan ukuran
 fungsi
 Ketepatan tingkat kesulitan
 Memberi pijakan untuk tahap
perkembangan yang lebih tinggi
Mendukung Intensitas main
• Penataan kegiatan main di dalam dan di
luar ruangan
• Kegiatan main di luar merupakan
perluasan area main di dalam ruangan
• Anak perlu pengalaman untuk mengelola
perilaku di berbagai tempat
Contoh Penataan Bahan Main Di
Dalam Ruangan
Contoh Penataan Bahan Main di
Luar
Memenuhi Densitas Main
 Setiap anak memiliki kesempatan bermain
di tiga tempat main
 Tiga kesempatan main dimaksudkan
untuk:
– Menjaga anak tetap fokus pada program
– Memfasilitasi kebutuhan gerak anak
– Melatih anak menentukan kebutuhan sendiri
– Menyerap minat, perkembangan, dan enerji
anak
– Menghindari masalah perilaku
Contoh Densitas Main
Mendukung Perilaku Sosial
•Penataan tempat main
harus mendukung
perilaku sosial anak:
–Main sendiri
–Main berdampingan
–Main bersama
–Main bekerjasama

Catatan: walaupun anak


bekerja sendiri tetapi ia
harus selalu menjadi
bagian dari kelompok.
Pengelolaan dan penataan bahan
main
Apabila lingkungan direncanakan dan ditata
dengan baik, anak-anak dapat dengan mudah
mengerti menggunakan bahan dan memahami
harapan perilaku yang dimunculkan anak ketika
menggunakan bahan tersebut.
Anak-anak harus dapat mengelompokan dan
mengelola benda-benda menurut tiga kriteria
(warna, ukuran dan bentuk) sebelum mereka
dapat membaca.
Lingkungan untuk anak usia dini seharusnya
direncanakan dengan memperhatikan
pengelompokan dan penataan bahan main,
penggunaan warna, penataan alat dan perabot,
dan jumlah serta jenis bahan main yang dipilih.

Bahan-bahan main seharusnya ditata dalam rak


dan wadah yang diberi nama dengan kata dan
gambar. Bila lingkungan ditata dengan baik,
anak dapat menata kembali, dengan
mengelompokkan dan mencocokkan bahan-
bahan main pada tempatnya yang tepat. Hal ini
merupakan bagian utama dari pengalaman
belajar.
Tugas

• APE yang sudah dibuat termasuk:


• bahan sifat cair
• bahan terstruktur

• Mendukung
• Main sensorimotor
• Main peran
• Main pembangunan
Penataan tempat main

Mendukung:
* main sendiri
* main berdampingan
* main bersama
* main bekerjasama
Mendukung Densitas Main
Piaget secara tegas menyatakan dalam teorinya bahwa
belajar yang benar terjadi selama masa
ketidakseimbangan (Piaget, 1962). Masa ketika
pengalaman baru diperkenalkan dan anak dibolehkan
menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk
menyesuaikan informasi baru. Vygotsky mendiskusikan
zone of proximal development, yaitu saat dimana anak
secara kognitif siap untuk belajar sesuatu yang baru.
Jika pengalaman terlalu mudah, anak menjadi tidak
tertarik, dan jika terlalu sulit, anak akan frustasi. Guru
memberikan pijakan lingkungan dan pengalaman yang
penting untuk menciptakan kesesuaian.

Anda mungkin juga menyukai