Pelaporan Segmen Evaluasi Pusat Investasi Dan Penetapan Harga Transfer
Pelaporan Segmen Evaluasi Pusat Investasi Dan Penetapan Harga Transfer
Yuwono (2008:2)
menuliskan bahwa ada 3 hal yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan melalui pengukuran
kinerja, adalah sebagai berikut:
1. Penilaian kerja dapat mempertinggi produktivitas pada karyawan, tetapi harus dilaksanakan dalam suatu
cara sehingga dapat meningkatkan komitmen karyawan untuk lebih produktif
2. Penilaian kinerja yang akurat menuntut lebih dari sekadar alat pemberi nilai kinerja dan tidak hanya terjebak
pada angka-angka formalisme administrasi
3. Penilaian kinerja yang akurat dan adil sangat kecil kemungkinan ditentang karyawan, justru sebaliknya
meningkatkan produktivitas yang lebih besar
• Sejumlah hasil penelitian lebih cenderung mendukung reward dengan alasan sebagai berikut individual lebih termotivasi dengan
kemungkinan menghasilkan rewards dari pada ketakutan punishment
• Punishment juga merupakan salah satu konsekuensi penguatan yang dilakukan organisasi kepada anggotanya untuk mencapai tujuan
organisasi dengan cara membentuk perilaku tertentu
• Teori keagenan mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka
sendiri
• Menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent.
• Dalam Gudono(2009:176), teori keagenan menimbulkan 2 masalah, yaitu: principal-agent problem
dan agency problem.
• Principal-agent problem adalah masalah/konflik yang timbul karena agent melakukan tindakan
yang menguntungkan dirinya dengan mengeksploitasi keunggulan informasi yang dimilikinya.
Pemotivasian oleh
2 principal kepada agent
dengan memberikan reward
Reward yang diterima agent
3 tergantung pada output yang
dihasilkan
01 02 03 04
Perspektif Perspektif inovasi
Perspektif Perspektif proses
stakeholders dan dan pembelajaran
pelanggan internal
finansial
Melihat pada kinerja dari sudut
Indikator tentang bagaimana Mencakup indikator produktivitas,
Memuat indikator tentang sampai
pelanggan melihat organisasi kualitas, waktu penyerahan,
pandang penyedia sumber daya seberapa jauh manfaat dari
dan bagaimana organisasi waktu tunggu dan sebagainya
dan menunjukkan hasil dari apa pengembangan baru atau
memandang mereka
yang ingin dicapai dalam bagaimana hal ini dapat
perspektif lainnya memberikan kontribusi bagi
keberhasilan di masa depan.
Menurut Gordon Roberton (2002) dalam Mahsun (2003:3-4), terdapat 4 perspektif indikator
keberhasilan instansi pemerintah sebagaimana diadaptasi dari metodologi BSC .
K B
pengembangan produk baru,
Pertumbuhan pendapatan mempunyai indikator
kinerja seperti menaikan jumlah produk baru, peningkatan kualitas proses, efisiensi proses,
penurunan waktu pemrosesan, peningkatan
membuat aplikasi baru, mengembangkan kualitas pelayanan, efisiensi pelayanan,
pelanggan dan pasar baru, dan mengadopsi penurunan waktu pelayanan.
strategi penetapan harga baru.
P I
profitabilitas pelanggan. peningkatan kualitas karyawan
penurunan harga, biaya pasca pembelian, motivasi dan pelibatan, dan kemampuan
perbaikan kualitas produk, peningkatan sistem informasi
keandalan pengiriman, dan perbaikan citra
reputasi produk.
Tujuan dan Indikator Kinerja yang digunakan dalam BSC organisasi sektor bisnis, dalam buku Hansen dan Mowen
Reward Punishment
Jumlah Reward, yang mungkin diikuti jumlah punishment yang
diterima pekerja di organisasi sektor publik dan bisnis berbeda. Pengukuran dan budaya organisasi mempengaruhi reward
Hal ini terlihat dari penawaran gaji pekerja sektor publik biasanya yang diberikan. Perusahaan (sektor bisnis) mempunyai reward
ada dibawah sektor bisnis. Sehingga banyak pekerja sektor yang jelas untuk aktivitas, berbeda dengan sektor publik yang
publik yang bekerja sampingan. sering tidak memberikan reward yang jelas untuk aktivitas,
masalah berikutnya adalah tidak ada cara yang andal untuk
mengukur output dan produktivitas. Oleh karena itu, perlu ada
perbaikan sistem reward dan punishment di organisasi sektor
publik.
Pengantar Akuntansi Sektor Publik 10
Pengukuran dan budaya
organisasi mempengaruhi
reward yang diberikan. Selain perbaikan jumlah reward dan punishment, dalam
Perusahaan (sektor bisnis) Gudono (2009;3). Perbaikan sistem juga harus
memperhatikan :
mempunyai reward yang jelas
1. Skedul Penguatan.
untuk aktivitas, berbeda
dengan sektor publik yang Reward dan punishment bersifat tetap (kontinu) dan
putus-putus (intermittent)
sering tidak memberikan
2. Kadar Penguatan
reward yang jelas untuk
Reward dan punishment bersifat tetap (fixed) atau
aktivitas, masalah
variable.
berikutnya adalah tidak ada
Misalnya reward yang bersifat tetap memiliki dampak
cara yang andal untuk perilaku yang lebih lemah daripada yang bersifat veriabel.
mengukur output dan Hal tersebut tergantung dari jumlahnya pada kuantitas
produktivitas. Oleh karena dan kualitas perilaku yang diperbuat pelaku.
itu, perlu ada perbaikan
sistem reward dan
punishment di organisasi
The Power of PowerPoint |
sektor publik. thepopp.com
11
Kesimpulan
Perbedaan karakteristik organisasi
Perbedaan juga tampak dari informasi-informasi yang
sektor public dengan bisnis dalam
hal tujuan organisasi, sifat output, digunakan untuk pengukuran kinerja dan adanya
hubungan antara input dengan output, anggaran yang digunakan sebagai alat pengendalian
operasi berdasarkan market forces, dan tolak ukur kinerja.
dan hubungan dengan kepuasan
pelanggan menyebabkan adanya
perbedaan dalam indikator-indikator
kinerja yang digunakan untuk
mengevaluasi pekerjaan, yang
akhirnya berpengaruh kepada
perbedaan sistem reward Pengantar Akuntansi Sektor Publik 12
(penghargaan) dan punishment