Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Kinerja Berbasis
Perilaku
Naldo A .V. Narahawarin
202123803
Feedback Sebagai Dasar Perbaikan Kinerja
01 02
Keinginan memperbaiki Bersemangat di awal
kinerja namun tidak tahu apa kemudian kembali ke perilaku
yang harus dilakukan sebenarnya
03 04
Berupaya untuk lebih baik Perlawanan dan tidak
kedepannya dengan tekun bertanggung jawab
dan terus-menerus
Teknik Feedback
Atasan Mengevaluasi Bawahan
Equity (Keadilan)
Penghargaan yang bisa Besaran reward sesuai dengan kontribusi masing-
memotivasi tidak semata gaji masing individu
atau bonus, tetapi berupa
pujian dan sanjungan. Empat
alternatif norma pemberian
Equality (Kemerataan)
reward: Semua pihak (individu/kelompok) mendapatkan
reward
Kebutuhan
Memperhitungkan kebutuhan utama pegawai
Sistem reward yang kurang baik dapat
menurunkan motivasi dan kinerja
1. Reward yang menekankan moneter/finansial
2. Reward tidak dibarengi rasa menghargai/pengakuan
yang layak
3. Reward diberikan tidak secara proporsional
1. Membuat pembayaran atas kinerja
4. Reward dengan kriteria yang salah atau pengukuran
sebagai bagian dari rencana formal
yang kurang tepat
organisasi
5. Reward ditangguhkan/lama diberikan membuat
2. Penentuan intensif berdasarkan
seseorang merasa tidak dihargai
kinerja dan obyektif
6. Reward yang fleksibel tanpa ukuran baku sehingga
3. Pegawai dilibatkan dalam
membuat kesenjangan
pengembangan, implementasi, dan
7. Reward dengan sasaran jangka pendek atau sementara
revisi formula pembayaran kinerja
8. Reward jajaran top manajemen (eksekutif) dan pegawai
4. Membangun sistem pembayaran untuk
operasional dengan pembedaan yang mencolok
rencana kinerja secara konsisten
5. Reward kolompok dan individu
berdasarkan kontribusi kerja
6. Sistem pengawasan dan penilaian
kinerja harus transparan
7. Pemberian intensif moneter harus
disertai penghargaan yang
memuaskan pegawai
Faktor-faktor pertimbangan
pemberian reward
Model ABC atas
Perubahan Perilaku
Antecedents
selalu ada sebelum perilaku
terbentuk, menyediakan informasi
tertentu, berpasanagn dengan
consequences, consequences yang
muncul bisa jadi merupakan
antecedents, antecedents tanpa
consequences berdampak jangka
pendek.
Behavior (perilaku)
mengamati aktivitas/pekerjaan seseorang.
Penilaian langsung terkait proses kerja
sebagai bagian dari proses pembentukan
perilaku yang baru disertai pembelajaran dan
bimbingan
Consequences
kejadian yang mengikuti perilaku dan perubahannya di masa
mendatang
Memodofikasi Perilaku
Pengarahan perilaku dapat
dilakukan dengan 4 cara, yaitu
Analisis fungsional
terhadap situasi
Mempermainkan
Indikator
Penilaian Kerja
Memilih perilaku yang menguntungkan pribadi
daripada yang disukai organisasi
Memanipiulasi
Informasi
Strategis
Mengubah aliran informasi sesuai yang
disukai/memalsukan data dan laporan organisasi
Penyebab Terjadinya Perilaku Disfungsional
Disfungsional
Asimetri Informasi