Agri Yanesri
H1A015018
Di Indonesia penggunaan PQ
masih sembarangan serta tidak Toksisitas PQ
memperhatikan bahaya dan label
peringatan (Kementerian
Pertanian RI, 2010)
Bagi Institusi
• sebagai referensi ilmiah untuk penelitian lebih lanjut mengenai
pengaruh pemberian ekstrak B. javanica terhadap gambaran
histopatologi testis yang diinduksi parakuat serta membantu
institusi menjadi lembaga yang ilmiah dan inovatif dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
Bagi Masyarakat
• memberikan informasi tentang bahaya parakuat terhadap testis dan
penelitian ini juga menjadi informasi bagi masyarakat dalam
pemanfaatan ekstrak buah B. javanica sebagai salah satu tanaman
tradisional untuk mengobati gangguan pada testis.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Buah Makasar (Brucea javanica)
40x 100x
200x 400x
(Conti et al., 2004).
Histologi Testis
Spermatogonia
Spermatosit
Spermatid
Spermatozoa
Sel Leydig
Lumen
Sel Sertoli
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Species : Mus musculus
(Schwiebert, 2007). Gambar Mencit (Mus musculus)
(Dokumentasi penulis, 2018).
Paraquat
Pengertian
Paraquat
Efek
Paraquat
Pengertian
Paraquat
PQ dapat menyebabkan
kerusakan oksidatif pada
sistem reproduktif mencit
jantan dan peningkatan
Efek apoptosis sel-sel epitel
germinal testikular melalui
jalur mitokondria (Chen et
al, 2016)
Kerangka Pemikiran
Keterangan :
+ = Menghambat
- = Menginduksi
Kerangka Konsep
Hipotesis
Populasi
• Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah M.
musculus Swiss Webster yang diperoleh dari Insitut
Teknologi Bandung.
Besar Sampel
• Berdasarkan hasil perhitungan dari rumus Federer (1967)
didapatkan pengulangan sebanyak 4 kali pada tiap kelompok
perlakuan. Sehingga sebanyak 24 ekor M. musculus Swiss
Webster jantan akan dibagi menjadi 6 kelompok.
Subjek Penelitian
Kriteria Sampel
Variabel Variabel
Bebas Terikat Gambaran
histopatologi
Dosis PQ
testis Mus
musculus
Dosis ekstrak
B. javanica
Alat dan Bahan
Alat
• Kandang , nampan plastik, botol minuman, ram kawat, sarung
tangan, pot, aluminium foil, waterbath, rotatory evaporator,
baskom, timbangan digital, kertas saring, corong pemisah, tissue
gulung, labu Erlenmeyer 500 mL, spuit 1cc, 1 set alat gavage,
kertas koran, alkohol swab, blender, surgical blade, styrofoam,
jarum pentul, minor set.
Bahan
• Ekstrak buah B. Javanica, M. musculus Swiss Webster jantan 36
ekor, pakan, akuades, sekam padi, PQ merk Gramoxone,
prednison, minyak wijen, formalin buffer 10%, alkohol 96 %.
Prosedur Penelitian
Konversi dosis
Pemberian Perlakuan
Konversi dosis
Pemberian Perlakuan
Konversi dosis
Pemberian Perlakuan
Brucea javanica
10 mg/kgBB, 20 Dosis efektif ekstrak B. javanica menurut
mg/kgBB, dan 30 Praptiwi, et al (2007) yaitu 20 mg/kgBB.
mg/kgBB
Konversi dosis
Pemberian Perlakuan
Pemberian Perlakuan
Prosedur Penelitian
Konversi dosis
Pemberian Perlakuan
1. Fiksasi
3. Dehidrasi
4. Clearing
5. Impregnasi/infiltrasi
Prosedur Pembuatan
Prosedur Penelitian Preparat Histopatologi
6. Embedding
7. Cutting
8. Staining
9. Mounting
Prosedur Penelitian
Konversi dosis
Pemberian Perlakuan
Pengamatan Preparat
Histopatologi
Menggunakan
kriteria Johnsen
score.
Skor 10 Skor 9
Skor 8 Skor 7
Skor 6 Skor 5
Sel spermatozoa 0, Sel spermatid < 5 Sel spermatozoa dan Sel spermatid 0, sel
spermatosit ≥ 5
Skor 4 Skor 3
Sel spermatozoa dan Sel spermatid 0, sel Sel spermatogenik hanya terdiri atas sel
spermatosit < 5 spermatogonium
Kriteria Johnsen score
Histopatologi testis
Skor 2 Skor 1
Sel spermatogenik 0, hanya ada sel sertoli Tidak ada sel sama sekali dalam tubulus.
Prosedur Penelitian
Pengamatan Preparat
Histopatologi
Pengamatan preparat histopatologi akan
dilakukan oleh peneliti dan pengamat ahli
histopatologi.
Hasil pengamatan dinilai tingkat realibilitas
antar pengamat dengan uji kappa.
Apabila hasil nilai kappa < 0,4 (buruk), maka
peneliti akan mengkonfirmasi kesalahan
pengamatan kepada pengamat ahli kemudian
melakukan pengamatan ulang.
Analisis Data
Distribusi p<0,05
normal: One
Way ANOVA Post-Hoc test
Uji normalitas
distribusi data Distribusi tidak p<0,05
normal : Uji
Kruskal-Wallis Mann-Whitney
Jadwal Penelitian
Etika Penelitian