Anda di halaman 1dari 10

POPULASI TERLANTAR

DISUSUN OLEH :
ILHAM AMINUDIN
JASMIN MATURIDI
NADYA PARAMITHA
PUJA CAHYA UTAMI
SELSA PERMATASARI
LATAR BELAKANG

• Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous (rakyat, berarti penduduk). Jadi, populasi
adalah Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Penelantaran atau neglect merupakan hal yang sudah tidak asing, lansia atau anak yang tidak
diasuh dan dirawat sebagaimana mestinya oleh anak atau keluarganya serta penelantaran
lansia karena berbagai alasan dari keluarga sangat sering terjadi. Contoh nyata yang dapat kita
lihat adalah penelantaran lansia dapat kita lihat dengan penitipan lansia di panti jompo tanpa
pernah di jenguk lagi.
DEFINISI POPULASI TERLANTAR

• Populasi terlantar menggambarkan seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal secara tetap
maupun yang hanya sengaja dibuat untuk tidur. Populasi terlantar biasanya di golongkan ke
dalam golongan masyarakat rendah dan tidak memiliki keluarga.
FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA POPULASI TERLANTAR

• Kemiskinan
Kemiskinan merupakan faktor dominan yang menyebabkan banyaknya Populasi terlantar,
gelandangan, pengemis dan anak jalanan. Kemiskinan dapat memaksa seseorang menjadi
gelandangan karena tidak memiliki tempat tinggal yang layak, serta menjadikan mengemis
sebagai pekerjaan.

• Rendah Tingginya Pendidikan


Rendahnya pendidikan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan seseorang. Pendidikan
sangat berpengaruh terhadap persaingan didunia kerja. Seseorang dengan pendidikan rendah
akan sangat sulit mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak.
LANJUTAN..

• Keluarga
Keluarga adalah tempat seseorang mendapatkan kasih sayang dan perlindungan yang lebih daripada
lingkungan lain. Namun, hubungan keluarga yang tidak harmonis atau anak dengan keluarga broken
home membuat mereka merasa kurang perhatian, kenyamanan dan ketenangan sehingga mereka
cenderung mencari kebebasan, belas kasih dan ketenangan dari orang lain.
• Umur
Umur yang semakin rentan serta kemampuan fisik yang menurun, membuat seseorang lebih sulit
mendapatkan pekerjaan. Hal ini menyebabkan mereka sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Menjadi
tunawisma merupakan alternatif terakhir mereka untuk bertahan hidup.
LEVEL PENCEGAHAN POPULASI TERLANTAR

• Pencegahan Primer
Tujuan dalam pencegahan primer adalah menjaga Populasi terlantar agar tetap berada di rumah.
Langkah untuk pencegahan primer yaitu:
• Memberikan pelayanan publik untuk mencegah terjadinya bantuan publik, mengetahui
tersedianya dana, dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan bantuan bagi Populasi
terlantar yang membutuhkan.
• Bantuan hukum
• Membantu Populasi terlantar untuk berkonsultasi secara hukum agar tidak terjadinya
pengusiran.
LANJUTAN..

• Bantuan finansial
• Saran finansial
• Menyediakan program konseling keuangan secara gratis kepada Populasi terlantar.
• Program relokasi
• Memberikan dana yang dibutuhkan bagi Populasi terlantar untuk membayar rumah
dan kebutuhan dasar.
PENCEGAHAN SEKUNDER

• Membutuhkan rumah tradisional tanpa dipungut biaya yang rendah dan menimbulkan persoalan umum bagi populasi
terlantar adalah mereka menjalani medikasi dan regimen terapi.

• Obat – obatan yang dapat disimpan dengan mudah

• Mengikuti dan mempelajari makanan yang disediakan ditempat penampungan agar Populasi terlantar tetap
mendapatkan asupan makanan sesuai yang ada di tempat penampungan tersebut.

• Memberikan vitamin kepada Populasi terlantar untuk mengompensasi defisit nutrisi

• Memahami dan memfasilitasi bahwa para Populasi terlantar selalu melakukan usaha terbaik untuk mengikuti
program terapi

• Mengidentifikasi faktor – faktor yang menghambat para Populasi terlantar agar tetap mendapatkan pelayanan
kesehatan
PENCEGAHAN TERSIER (REHABILITASI)

• Bimbingan mental
Bimbingan mental ini dilakukan secara intensif oleh pihak dinas sosial kepada para PMKS. Bagian ini
merupakan bagian yang sangat penting guna menumbuhkan rasa percaya diri serta spiritualitas para
populasi terlantar. Karena pada dasarnya mereka memiliki semangat dan rasa percaya diri yang
selama ini tersimpan jauh di dalam dirinya. Selain itu mereka juga mempunyai potensi yang cukup
besar, hanya saja belum memiliki penyaluran atau sarana penghantar dalam memanfaatkan potensi-
potensi tersebut.
• Bimbingan keagamaan
Bimbingan keagamaan dilakukan secara intensif oleh pihak dinas sosial, guna untuk menguatkan
kembali spiritualitas para Populasi terlantar gelandangan dan pengemis.
CONTINUED TO
WORD..

Anda mungkin juga menyukai