Anda di halaman 1dari 16

Oleh :

Ir.M. Abdul Basyid.,M.T


Thonas Indra Maryanto.,S.Kel.,M.T
ISI MATERI

• Definisi Deliniasi Batas Desa


• Aspek Teknis Deliniasi Batas Desa
Kenapa Batas Desa itu Penting ?

1. Batas atau garis pemisah antara objek, dalam hal ini


adalah kelurahan/desa merupakan tanda pemisah antara
dua wilayah yang bersebelahan dan dikenal sebagai batas
administrasi.
Batas Administrasi itu sendiri merupakan pemisah wilayah
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan satu desa/kelurahan dengan desa/keluarahan
lainnya.
2.Mendukung pemerintah daerah dalam percepatan
penetapan dan penegasan batas wilayah administrasi
desa yang telah disepakati serta mendukung tertib
administrasi kewilayahan secara nasional.

3.Tidak adanya gambar garis batas wilayah di peta


berpotensi menimbulkan perselisihan posisi antar daerah
yang berbatasan

Tujuan dari delineasi batas desa / kelurahan adalah


menyajikan peta kerja batas wilayah administrasi desa /
kelurahan beserta titik-titik koordinat batas dalam sistem
referensi nasional

Salah satu metode untuk membuat batas desa (deliniasi


batas) adalah dengan metode kartometrik
Metode Kartometrik adalah metode penelusuran
garis batas wilayah dengan menentukan posisi
titik-titik koordinat dan mengidentifikasi cakupan
wilayah pada peta Kerja atau Citra yang telah
terkoreksi.
Apa Itu Citra ?
• Citra dapat diartikan sebagai gambaran atau
rekaman gambar yang tampak dari suatu
objek yang diamati, sebagai objek atau hasil
liputan dari alat pemantau atau sensor.
• Metode Kartometrik yang dilakukan disesuaikan
dengan aturan spesifikasi teknik pembuatan peta
desa yang dikeluarkan oleh Badan Informasi
Geospasial (BIG)
• Hal penting yang harus diperhatikan dalam
penarikan batas adalah berkaitan dengan
skala peta yang digunakan, sebagai contoh :

Semakin besar skala, cakupan


wilayah semakin sempit dan
objek semakin besar, semakin
kecil skala, cakupan wilayah
semakin luas dan objek kecil.
• Aspek teknik deliniasi batas desa secara
kartometrik adalah sebagai berikut :
• 1. Acuan awal yang digunakan adalah unsur batas
wilayah yang diambil dari peta Rupa Bumi Indonesia
(RBI), sehingga didapat orientasi posisi desa di
kecamatan cimenyan terhadap desa disekitarnya
• 2. Peta kerja disusun menggunakan data citra satelit
yang sudah dipersiapkan dan sesuai aturan BIG.
• 3.Deliniasi batas dilakukan dengan cara
mengdentifikasi bidang-bidang tanah dengan
bantuan foto udara/ citra satelit dan kemudian
menarik garis ukur pada bidang tanah yang jelas.
 4.Penarikan batas terdapat 3 cara yaitu
penarikan dari sisi batas luar, batas tengah
dan batas dalam dari obyek yang terlihat.
Ketelitian paling bagus adalah penarikan
batas pada sisi tengah obyek.

 5. Titik Kartomertik yang digunakan adalah


obyek-obyek yang mudah dikenali dan pada
pergantian batas bentang alam (sungai, jalan
dan obyek lainnya)
Contoh Deliniasi batas dari sisi dalam
Contoh Deliniasi batas dari sisi tengah dan dalam
• 6. Proses deliniasi batas sebaiknya dilakukan
secara bersama dengan aparatur desa untuk
mencari kebenaran data fisik (peta) dan data
yuridis (peraturan daerah).
• 7. Proses deliniasi batas sebaiknya juga
dilakukan secara partisipatif, yaitu melibatkan
perwakilan masing-masing desa yang
bersebelahan.
-Tertib administrasi pertanahan, khususnya
untuk batas-batas wilayah merupakan aspek
yang sangat penting untuk menghindari konflik
batas.

-Pembuatan peta desa memerlukan kerjasama


yang baik dengan perguruan tinggi, sebagai
upaya transfer ilmu pengetahuan kepada
masyarakat.
 -Wardani, KA, 2016. Analisis Metode Deliniasi
Bidang Tanah Pada Citra Resolusi Tinggi
dalam Pembuatan Kadaster Lengkap, Jurnal
Teknik ITS Surabaya.
 -PP N0.3 Tahun 2016 Tentang Spesifikasi
Teknis Penyajian Peta Desa. BIG
 -Riadi, B. 2017. Kajian Prototipe Peta Desa
Menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi.
Jurnal BIG.

Anda mungkin juga menyukai