• Aspek Teknis Deliniasi Batas Desa Kenapa Batas Desa itu Penting ?
1. Batas atau garis pemisah antara objek, dalam hal ini
adalah kelurahan/desa merupakan tanda pemisah antara dua wilayah yang bersebelahan dan dikenal sebagai batas administrasi. Batas Administrasi itu sendiri merupakan pemisah wilayah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan satu desa/kelurahan dengan desa/keluarahan lainnya. 2.Mendukung pemerintah daerah dalam percepatan penetapan dan penegasan batas wilayah administrasi desa yang telah disepakati serta mendukung tertib administrasi kewilayahan secara nasional.
3.Tidak adanya gambar garis batas wilayah di peta
berpotensi menimbulkan perselisihan posisi antar daerah yang berbatasan
Tujuan dari delineasi batas desa / kelurahan adalah
menyajikan peta kerja batas wilayah administrasi desa / kelurahan beserta titik-titik koordinat batas dalam sistem referensi nasional
Salah satu metode untuk membuat batas desa (deliniasi
batas) adalah dengan metode kartometrik Metode Kartometrik adalah metode penelusuran garis batas wilayah dengan menentukan posisi titik-titik koordinat dan mengidentifikasi cakupan wilayah pada peta Kerja atau Citra yang telah terkoreksi. Apa Itu Citra ? • Citra dapat diartikan sebagai gambaran atau rekaman gambar yang tampak dari suatu objek yang diamati, sebagai objek atau hasil liputan dari alat pemantau atau sensor. • Metode Kartometrik yang dilakukan disesuaikan dengan aturan spesifikasi teknik pembuatan peta desa yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) • Hal penting yang harus diperhatikan dalam penarikan batas adalah berkaitan dengan skala peta yang digunakan, sebagai contoh :
Semakin besar skala, cakupan
wilayah semakin sempit dan objek semakin besar, semakin kecil skala, cakupan wilayah semakin luas dan objek kecil. • Aspek teknik deliniasi batas desa secara kartometrik adalah sebagai berikut : • 1. Acuan awal yang digunakan adalah unsur batas wilayah yang diambil dari peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), sehingga didapat orientasi posisi desa di kecamatan cimenyan terhadap desa disekitarnya • 2. Peta kerja disusun menggunakan data citra satelit yang sudah dipersiapkan dan sesuai aturan BIG. • 3.Deliniasi batas dilakukan dengan cara mengdentifikasi bidang-bidang tanah dengan bantuan foto udara/ citra satelit dan kemudian menarik garis ukur pada bidang tanah yang jelas. 4.Penarikan batas terdapat 3 cara yaitu penarikan dari sisi batas luar, batas tengah dan batas dalam dari obyek yang terlihat. Ketelitian paling bagus adalah penarikan batas pada sisi tengah obyek.
5. Titik Kartomertik yang digunakan adalah
obyek-obyek yang mudah dikenali dan pada pergantian batas bentang alam (sungai, jalan dan obyek lainnya) Contoh Deliniasi batas dari sisi dalam Contoh Deliniasi batas dari sisi tengah dan dalam • 6. Proses deliniasi batas sebaiknya dilakukan secara bersama dengan aparatur desa untuk mencari kebenaran data fisik (peta) dan data yuridis (peraturan daerah). • 7. Proses deliniasi batas sebaiknya juga dilakukan secara partisipatif, yaitu melibatkan perwakilan masing-masing desa yang bersebelahan. -Tertib administrasi pertanahan, khususnya untuk batas-batas wilayah merupakan aspek yang sangat penting untuk menghindari konflik batas.
-Pembuatan peta desa memerlukan kerjasama
yang baik dengan perguruan tinggi, sebagai upaya transfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat. -Wardani, KA, 2016. Analisis Metode Deliniasi Bidang Tanah Pada Citra Resolusi Tinggi dalam Pembuatan Kadaster Lengkap, Jurnal Teknik ITS Surabaya. -PP N0.3 Tahun 2016 Tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa. BIG -Riadi, B. 2017. Kajian Prototipe Peta Desa Menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi. Jurnal BIG.