Anda di halaman 1dari 28

PERAN PERAWAT DALAM

PENDIDIKAN KESEHATAN
PENGERTIAN PERAWAT

Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari


kata Nutrix yang berarti merawat atau memelihara.
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan
berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh
melalui pendidikan keperawatan
( Undang-undang Kesehatan No 23. 1992 ).
Contoh Kasus
• Ada seseorang, misal A. A ini mempunyai
keterampilan, dulu ia pernah sekolah di
keperawatan namun hanya sampai tingkat SMK.
Meski A ini lulusan SMK Keperawatan dan
mengetahui sedikit banyak tentang kesehatan tapi
A ini tidak bisa dikatakan sebagai perawat. Karena
di Indonesia sendiri, seseorang bisa dikatakan
sebagai perawat jika lulus pendidikan keperawatan
minimal lulus D3/AKPER atau S1 Keperawatan.
DEFINISI PERAN

Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang


lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam
system, dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi
yang bersifat konstan.
Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan(status).
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan
suatu peran. (Soekanto:1990)
Contoh Kasus
• A adalah seorang mahasiswa di sebuah perguruan
tinggi swasta. Sebagai seorang mahasiswa A
mempunyai kewajiban untuk belajar dan
mengerjakan tugas yang diberikan. Di lain sisi A juga
mempunyai hak untuk mendapat liburan, waktu
untuk konsultasi dengan dosen pembimbing. Dalam
contoh kasus diatas A melaksanakan kewajibannya
sebagai mahasiswa dan mendapatkan haknya.
Sehingga bisa dikatakan A ini telah melaksanakan
perannya sebagai mahasiswa dengan baik.
Pendidikan kesehatan tersebut
Pendidikan belum “memampukan”
kesehatan dianggap (ability) masyarakat untuk
sebagai komponen berperilaku hidup sehat, tetapi
dalam promosi baru dapat “memaukan”
kesehatan (willingness) masyarakat untuk
berperilaku hidup sehat.

PENDIDIKAN
KESEHATAN

Pendidikan kesehatan
Mempengaruhi orang agar ia atau kurang melihat, bahwa
mereka berprilaku sesuai dengan perubahan perilaku atau
nilai-nilai kesehatan, juga suatu perilaku baru tersebut
kegiatan untuk menjadikan kondisi juga memerlukan
sedemikian rupa sehingga orang
mampu untuk berprilaku hidup sehat
fasilitas, bukan hanya
pengetahuan saja
PERAN UTAMA PERAWAT
Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun
1989 adalah :
1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Advokad pasien / klien
3. Pendidik / Edukator
4. Koordinator
5. Kolabolator
6. Konsultan
7. Peneliti
PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR KESEHATAN

1. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien


dalam mengatasi kesehatannya.
2. Memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang
beresiko tinggi, kader kesehatan, dan lain sebagainya.
3. Perawat mendidik klien untuk meningkatkan perubahan perilaku yang
sehat.
Fungsi dan Kompetensi Perawat sebagai Edukator
Kesehatan
1. Fungsi I
Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat akan
pengetahuan tentang kesehatan suatu penyakit.
Kompetensi :
a) Mengumpulkan data
b) Menganalisis dan menginterpretasikan data
2. Fungsi II
Merencanakan tindakan dan tujuan penkes sesuai dengan keadaan pasien.
Kompetensi :
a) Mengembangkan rencana keperawatan (penkes)
3. Fungsi III
Melaksanakan rencana keperawatan berupa penkes
Kompetensi :
a) Menggunakan dan menerapkan konsep serta prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial
budaya, dan ilmu biomedik.
b) Menerapkan keterampilan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan manusiawi
melalui pendidikan kesehatan pada klien.

4. Fungsi IV
Mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan yang diberikan pada klien
Kompetensi :
a) Menentukan kriteria
b) Menilai tingkat pengetahuan pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan
c) Mengidentifikasi perubahan periaku
5. Fungsi V
Mendokumentasikan penkes yang telah diberikan
Kompetensi :
a) Mengevaluasi data
b) Mencatat data

6. Fungsi VI
Mengelola institusi pendidikan kep
Kompetensi :
c) Mengembangkan & mengevaluasi kurikulum
d) Menyusun rencana fasilitas pendidikan
e) Menyusun kebijaksanaan institusi pend.
f) Menyusun uraian kerja karyawan
g) Menetapkan fasilitas belajar mengajar
h) Menyusun rencana dan jadwal rotasi
i) Memprakarsai prog. Pengembangan staff
j) Kepemimpinan
Karena perawat cangkupan dari promosi kesehatan,maka,adapun,peran
perawat terhadap promosi kesehatan.

Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan


ditatanan Sarana Kesehatan, Institusi
Pendidikan, Tempat Kerja dan Tempat Umum.

Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan


ditatanan Organisasi Kemasyarakatan/
Organisasi Profesi/ Media Massa.

Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan


ditatanan Program/Petugas Kesehatan

Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan


ditatanan Lembaga Pemerintahan/Politisi/
Swasta.
Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Sarana Kesehatan, Institusi
Pendidikan, Tempat Kerja dan Tempat Umum.
Di lingkungan rumah sakit perawat selain
berhadapan dengan pasien yang dirawat juga
berinteraksi dengan anggota keluarga yang
memerlukan informasi mendalam yang berkenaan
dengan status kesehatan. Upaya promosi kesehatan
dalam hal ini, pendidikan kesehatan sangat
bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan
pasien dan keluarga.
Peran perawat untuk mensosialisasikan peraturan
tentang pelarangan kegiatan di tempat umum
merupakan salah satu upaya dalam promosi
kesehatan.

Di lingkungan kerja peran perawat sangat


diharapkan karena keterbatasan pengetahuan
yang dimiliki para pekerja, misalkan upaya
promosi kesehatan dalam tatanan Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3).
Contoh kasus :
• Perawat A mengenakan APD (Alat Pelindung Diri)
berupa masker, handscoon, celemek, ketika
melakukan asuhan keperawatan memandikan
pasien diatas tempat tidur. Dengan melakukan
hal tersebut berarti perawat telah mengupayakan
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan secara
tidak langsung juga melakukan perannya
ditatanan sarana kesehatan dan tempat kerja.
Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan
Organisasi Kemasyarakatan/ Organisasi Profesi/ Media
Massa.

• Upaya promosi kesehatan dilakukan agar tercapai masyarakat


yang sehat dan mandiri, hal ini tidak hanya dilakukan oleh
perawat maupun tenaga kesehatan namun harus bekerja sama
dengan organisasi kemasyarakatan/LSM/organisasi profesi dan
media massa yang peduli dengan kesehatan. Kerja sama
tersebut dapat berupa pemberian informasi yang terus-
menerus agar klien dapat berubah dari tidak tahu menjadi
tahu atau sadar (aspek knowledge) dari tahu menjadi mau
(aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melakukan
perilaku yangdiperkenalkan (aspek practise).
• Agar terjalin kerja sama yang baik maka peran perawat pada
tatanan ini adalah memberikan advokasi, hal ini penting
untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari sasaran
advokasi. Pada tatanan ini umumnya advokasi dapat
beberapa tahap antara lain :
1. Menyadari adanya suatu masalah.
2. Tertarik untuk ikut mengatasi masalah.
3. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan beberapa alternatif pemecahan
masalah.
4. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah
satu alternatif dan memutuskan tindak kanjut kesepakatan.
• Dengan demikian advokasi harus dilakukan secara terencana,
cermat dan tepat.
Contoh kasus :
A bersama rekan-rekan relawan dan tenaga kesehatan melakukan
penyuluhan kesehatan, pendidikan kesehatan dan pemeriksaan
kesehatan gratis di daerah yang sulit dijangkau atau jauh dari
tempat layanan kesehatan.
• Kegiatan yang dilakukan terintegrasi sesuai fungsi
manajemen meliputi perencanaan, penggerakan
pelaksanaan, pengawasan pengendalian dan
penilaian, yang dilakukan diberbagai tingkat
administrasi baik dipusat, propinsi maupun
kabupaten/ kota.
• Kegiatan tersebut memuat strategi promosi
kesehatan yaitu pemberdayaan masyarakat, bina
suasana dan advokasi.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengkajian yang dimaksud untuk mendapatkan informasi
tentang besaran masalah dan penyebabnya, potensi yang
dapat didayagunakan dalam pemecahan masalah.
2. Menggalang komitmen dan dukungan dari lintas program
dan sektor dalam pelaksanaan integrasi melalui pertemuan
lintas program dan sektor terkait dalam promosi
kesehatan.
3. Menyusun perencanaan integrasi promosi kesehatan dan
program kesehatan.
b. Penggerakan pelaksanaan
1. Melaksanakan integrasi promosi kesehatan
dalam program kesehatan di kabupaten/kota
sesuai rencana yang telah disepakati
bersama.
2. Melaksanakan pertemuan koordinasi lintas
program dan sektor secara berkala untuk
menyelaraskan kegiatan.
c. Pengawasan, pengendalian dan penilaian
Pengawasan, pengendalian dan penilaian dilakukan disetiap tahap
fungsi manajemen.
1. Pengawasan untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan
sesuai rencana yang telah ditetapkan.
2. Pengendalian dilakukan agar kegiatan yang telah dilaksanakan
sesuai dengan arah dan tujuan, mengantisipasi masalah/
hambatan yang mungkin terjadi.
3. Penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilan pelaksanaan
integrasi `pada akhir kegiatan.
4. Mendokumentasikan kegiatan integrasi, untuk bahan
pembelajaran perbaikan program integrasi mendatang.
5. Memberikan umpan balik kepada lintas program dan sektor
terkait untuk perbaikan kegiatan integrasi selanjutnya
Contoh kasus :
A bersama petugas kesehatan lainnya mempunyai rencana untuk membuat sebuah
program promosi kesehatan tentang cuci tangan yang benar di sebuah panti. Setelah
melakukan perencanaan dan persiapan yang matang mereka menuju ke panti
tersebut. Disana, perawat mulai mengajari cuci tangan yang benar kepada warga panti.
Selain mengajari cuci tangan yang benar para perawat juga membuat beberapa
tempat cuci tangan untuk warga panti. Para perawat tinggal beberapa hari untuk
memantau dan mengawasi jalannya program tersebut, serta mengevaluasinya untuk
mengetahui perkembangan program tersebut.
Kegiatan integrasi promosi kesehatan
Kegiatan yang dilakukan dalam berbagai tatanan rumah tangga,
bina suasana dan advokasi yang meliputi :
1) Integrasi promosi kesehatan dengan program KIA dan Anak
2) Integrasi promosi kesehatan dengan program gizi masyarakat
3) Integrasi promosi kesehatan dengan program lingkungan
sehat
4) Integrasi promosi kesehatan dengan program jaminan
pemeliharaan kesehatan ( JPK ).
5) Integrasi promosi kesehatan dengan program pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak menular (P2PTM).
• Promosi kesehatan sebagai
proses mengupayakan individu dan masyarakatuntuk meningkatkan kemampua
n mereka mengendalikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
• Perawat mempunyai peran penting dalam meningkatakn kesehatan salah
satunya bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain memanfaatkan dan
memaksimalkan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai tempat untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
• Setiap indivividu memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelayanan yang
bermutu dan aman, hal ini sejalanan dengan UU RI no. 36 Tahun 2009 yang
menyatakan bahwa, setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
• Dalam UU tersebut pasal 16 dinyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab
atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi
seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
• Perawat mempunyai banyak peran dimana dalam
setiap perannya bertujuan untuk mensukseskan
dan mendukung program pemerintah, antara lain
mendukung dalam program :
1. Integrasi dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak
2. Integritasi dengan program
jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK).
3. Integrasi dengan Program Pencegahan dan Pena
nggulangan Penyakit TidakMenular (P2PTM)
(Panduan Integrasi Promosi Kesehatan, 2006)
• Sesuai dengan tujuan promosi kesehatan, pemerintah dapat
peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam
mengembangkan lingkungan dan perilaku sehat. Selain itu,
membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan
dengan memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan.
• Dukungan yang optimal dari berbagai pihak seyogyanya
dapat memecahkan masalah kesehatan dan dapat
membantu tenaga kesehatan terutama dalam hal promosi
kesehatan. Perawat diharapkan menjadi lini terdepan dalam
upaya promosi kesehatan untuk mempengaruhi semua
sasaran yang ada.
Contoh Kasus :
A ikut serta dalam program pemerintah yang berhubungan
dengan kesehatan, missal puskesmas keliling, membantu
promosi kesehatan tentang program BPJS, dll.

Anda mungkin juga menyukai