Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 1

• Angelina Magdalena
• Eva Dean
• Fitria Antari Bahri
• Fransiska Simanjuntak
• Gina Yulista
• Hot Juen
• Ika Kurniawati
• Intan Puspitasari
6B Akuntansi
Pemeriksaan Akuntansi II
Audit Siklus Pendapatan
1. Pengertian Audit Siklus pendapatan
Audit Siklus pendapatan adalah serangkaian
pemeriksaan atas kegiatan bisnis yang terjadi
secara berulang dan kegiatan pengolahan
informasi, yang berhubungan dengan
penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan
dan penerimaan pembayaran kas dari
penyerahan barang dan jasa tersebut (Krismiaji,
2002: 269)
2. Sifat Siklus pendapatan
• Sifat Siklus pendapatan perusahaan terdiri dari aktivitas-
aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan
jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan
dalam bentuk kas.
• Untuk perusahaan barang dagang, kelompok transaksi
yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah
- Penjualan Kredit
- Penerimaan Kas
- Penyesuaian Penjualan
3. Scope Siklus Pendapatan
Fungsi Bisnis Aktivitas Jurnal Dokumen
1. Sumber daya 1. Order 1. Penjualan 1. Order
yg dimiliki pelanggan 2. Diskon pelanggan
2. Pengumpulan 2. Otorisasi kredit Penjualan 2. Order
Kas 3. Pengendalian 3. Retur & Penjualan
persediaan Potongan 3. Dokumen
4. Pengiriman penjualan Pengiriman
4. Faktur
5. Daftar Harga
4. Tujuan Audit Siklus
Pendapatan
Tujuan Audit Siklus Pendapatan
Occurrence Memverifikasi bahwa saldo akun piutang usaha mewakili jumlah yang benar-
(Keterjadian) benar dipinjam perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan terkait.
Completeness Menentukan bahwa semua jumlah yang dipinjam perusahaan pada tanggal
(Kelengkapan) laporan posisi keuangan telah tercermin dalam piutang usaha.
Accuracy Memverifikasi bahwa transaksi pendapatan dihitung secara akurat dan
(Akurasi) didasarkan pada harga terkini dengan jumlah yang benar.
Menentukan bahwa perusahaan memiliki hak legal untuk mencatat piutang usaha
Rights and Obligations yang dicatatnya. Akun pelanggan yang telah dijual atau telah dipindahtangankan
(Hak dan Kewajiban) memang telah dikeluarkan dari saldo piutang usaha.
Valuation and Allocation Menentukan bahwa saldo piutang usaha menyatakan nilai bersih yang dapat
(Penilaian dan alokasi) direalisasikan.
Presentation and Disclosure Memverifikasi piutang usaha dan pendapatan yang dilaporkan untuk periode
(Penyajian dan terkait, telah dijelaskan dengan benar dan dimasukkan dalam laporan keuangan.
Pengungkapan)
5. Akun-akun dalam transaksi siklus pendapatan
6. Materialitas, resiko bawaan, strategi audit
• Materialitas
Transaksi penjualan kredit (piutang dagang)
berpengaruh material untuk neraca
• Risiko Bawaan
Beberapa faktor pemicu :
1. Volume transaksi tinggi
2. Sifat Kas
3. Potensi manipulasi
• Strategi Audit
Pendekatan Tingkat Resiko Pengendalian yang
ditetapkan lebih rendah (Low assed level of Control risk)
7. Struktur Pengendalian Internal

1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Resiko
3. Informasi dan Komunikasi (Sistem
Akuntansi)
4. Pemantauan (Monitoring)
8. Aktivitas Pengendalian
Transaksi Penjualan Kredit
1. Riview Kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik
4. Pemisahan Tugas
9. Dokumen dan Catatan dalam Aktivitas
Pengendalian Transaksi Penjualan Kredit
1. Order Pelanggan
2. Order Penjualan
3. Pengakuan Kredit
4. Dokumen Pengiriman
5. Tagihan Pelanggan
6. Faktur Penjualan
7. Jurnal penjualan
10. Penghimpunan dan Pendokumentasian
pemahaman dalam Aktivitas Pengendalian
Transaksi Penjualan Kredit

1. Review pendahuluan
2. Dokumentasi sistem
3. Deskripsi Naratif
4. Mengevaluasi Bagan alir Transaksi
11. Penetapan Resiko pengendalian
FUNGSI SALAH SAJI PENGENDALIAN PENGUJIAN
POTENSIAL YANG PERLU PENGENDALIAN
YANG PERLU
Fungsi Pengolah Penjualan Penentuan data Mengamati
Order Pelanggan dilakukan atas pelanggan ada pelaksanan fungsi
pelanggan yang didaftar ini
tidak diotorisasi pelanggan yang
disetujui
Fungsi Persetujuan Penjualan Pengecekan Limit Memeriksa bukti
Kredit dilakukan tanpa kredit pengecekan limit
persetujuan kredit kredit
Fungsi pemenuhan Barang Order penjualan Mengamati
order penjualan dikeluarkan dari yang disetujui karayawan gudang
gudang tanpa untuk setiap
order terotorisasi pengeluaran
barang
12. Pengujian Pengendalian
1. Pengujian pengendalian pengiriman
barang dagang
2. Pengujian pengendalian penagihan
3. Pengujian pengendalian pencatatan
4. Pengujian pengendalian retur penjualan
5. Pengujian pengumpulan kas
6. Pengujian piutang yang tak tertagih
13. Aktivitas Pengendalian
Transaksi Penerimaan Kas
1. Review Kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik
4. Pemisahan tugas
14. Fungsi- fungsi dalam
penjualan tunai
1. Penerimaan kas
2. Pendepositan kas di bank
3. Pencatat penerimaan kas
15. Penetapan Resiko pengendalian Aktvitas
Pengendalian dalam Transaksi Penerimaan Kas

FUNGSI SALAH SAJI PENGENDALIAN PENGUJIAN


POTENSIAL YANG PERLU PENGENDALIAN
YANG MUNGKIN
Penerimaan Kas Penjualan tunai Penggunaan Mengamati
tidak dilakukan mesin register kas prosedur
melalui register penjualan tunai
kas
Pendepositan kas Kas yang diterima Mengadakna Mengulang
di Bank tidak didepositkan pengecekan kembali
ke bank pada hari independen pengecekan
itu juga independen
Pencatat Penerimaan Mengirimkan Mengamati
penerimaan kas diposting ke akun surat pernyataan pengiriman surat
pelanggan yang bulanan kepada pernyataan
salah pelanggan bulanan
1. Mengendalikan deposit bank
2. Mem bandingkan total rupiah dalam
cek
3. Mendokumentasikan setiap temuan
penyimpangan
17. Transaksi Penyesuaian Penjualan
Aktivitas Pengendalian

1. Review Kinerja
2. Pengolahan Informasi
3. Pengendalian Fisik
4. Pemisahan Tugas
1. Prosedur retur penjualan
2. Prosedur penghapusan piutang
19. FUNGSI TRANSAKSI DALAM PENYESUAIAN
PENJUALAN
1. Pemberian Potongan Penjualan
2. Pemberian hak retur penjualan
3. Penghapusan Piutang dagang
4. Penetapan cadangan kerugian piutang
20. Pengujian substantif saldo piutang
dagang
1. Prosedur Inisial
2. Menerapkan prosedur analitis
3. Pengujian detail transaksi
4. Vouching piutang dagang ke dokumen
pendukung
5. Melakukan Cut Off Test penjualan dan
retur penjualan
6. Pengujian detail saldo
21. Pengujian substantif untuk kas
Audit Objectives Prosedur
Keberadaan, hak, penilaian Konfirmasi saldo kas pad aakhir tahun
termasuk uang yang di bank dan
bentuk deposit lain
Penilaian Memverifikasi keakuratan matematis
catatan saldo kas
Keberadaan, kelengkapan penilaian Cut Off Test
Penyajian dan pengungkapan Menelaah laporan keuangan untuk
menentukan apakah saldo kas
diklasifikasikan dengan layak dan
apakah pengungkapannya mencukupi
KASUS 1
“CENDANT CORPORATION”
Cendant Corporation adalah induk perusahaan dari perusahaan Days Inn,
Ramada Inn, Avis Car Rental, dan Pialang Reat Estate Century 21. Cendant Corporation
dibentuk pada tahun 1997 ketika CUC International Inc melakukan merger dengan HFS
Inc. Berlokasi di New York, memiliki sekita 60.000 pegawai dan melakukan kegiatan
operasional di lebih dari 100 negara di dunia. Mengkombinasikan sumber daya yang ada
di kedua perusahaan tersebut ditujukan untuk mendirikan sebuah perusahaan
perhotelan, rental mobil, reservasi dan eral estate terbesar dan terkuat didunia. Namun
harapan Cendant akan kesuksesan sebuah perusahaan segera pupus ketika HFS Inc
menegtahui bahwa CUC International telah menggelembungkan pendapatan dan
labanya untuk membuat kesan bahwa perusahaannya sedang berkembang, sangat
menguntungkan, dan sukses.
Suatu kecurangan kecil yang dimulai pada tahu 1983 dengan cepat berkembang
menjadi kecurangan dalam skala besar. Dari tahun 1995 hingga tahun 1997, laba
operasional sebelum pajak CUC International digelembungkan senilai lebih dari $ 500
juta. Bayak eksekutif CUC International dipecat dan diproses secara hukum. Pada 16
April 1998 Ketika kecurangan tersebut diumumkan kepada public, saham Cendant turun
sebesar 46 % dan membuat nilai buku perusahaan truun sebesar $ 41,4 Miliar dalam satu
hari.
Sunbeam Corporation adalah sebuah produsen peralatan rumah tangga.
Sunbeam mulai mengembangkan peralatan rumah tangga pada tahun 1910. Selama
bertahun tahun sunbeam membuat peralatan rumah tangga terbaik dinegaranya, seperti
setrika listrik dan pemanggang pop up. Chainsaw Al berulang kali berjanji untuk
menghasilkan perputaran yang cepat dalam kinerja keuangan Sunbeam. Pada akhir
tahun 1996, Chainsaw Al tidak mampu memenuhi janjinya. Karena Putus Asa dia
melakukan berbagai skema kecurangan untuk meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan. Dia mulai membuat cadangan “Cookie Jar” Cadangan ini digunakan untuk
membuat gambaran menegnai adanya perputaran keuangan yang cepat. Pertama tama
dia menaikkan kerugian Sunbeam pada tahun 1996, kemudian membuat situasi menjadi
berbalik menguntungkan dengan menggelembungkan pendapatan pada tahun 1997.
Pada tahun 1997, Chainsaw Al membuat perusahaan mengakui pendapatan
penjualan yang tidak sesuai dengan standar akuntansi yang seharusnya. Hasilnya
setidaknya $ 60 Juta laba Sunbeam yang tercatat diubah nilainya menjadi $ 189 Juta dan
inilah laba yang dilaporkan pad atahun 1997 yang sepenuhnya berasal dari kecurangan
akuntansi. Pada awal tahun 1998 Chainsaw Al menempuh cara yang elbih nekat untuk
menyembunyikan masalah keuangan perusahaan yang semakin besar. Dia kembali
mengakui pendapatan penjualan yang tidak sesuai dengan standar akuntansi. Dia juga
membuat sunbeam terkait dalam peningkatan pendapatan penjualan dari periode yang
akan datang dan menghapus catatan perusahaan tertentu utnuk menyembunyikan retur
barang dagangan yang tertunda

Anda mungkin juga menyukai