0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pidana, termasuk pengertian, tujuan, dan asas legalitas dalam hukum pidana. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum pidana berisi aturan yang melarang perbuatan tertentu dan mengatur sanksi bagi pelanggarnya, serta bertujuan untuk melindungi kepentingan individu dan masyarakat. Prinsip legalitas mensyaratkan adanya aturan hukum sebelum seseorang dip
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pidana, termasuk pengertian, tujuan, dan asas legalitas dalam hukum pidana. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum pidana berisi aturan yang melarang perbuatan tertentu dan mengatur sanksi bagi pelanggarnya, serta bertujuan untuk melindungi kepentingan individu dan masyarakat. Prinsip legalitas mensyaratkan adanya aturan hukum sebelum seseorang dip
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pidana, termasuk pengertian, tujuan, dan asas legalitas dalam hukum pidana. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum pidana berisi aturan yang melarang perbuatan tertentu dan mengatur sanksi bagi pelanggarnya, serta bertujuan untuk melindungi kepentingan individu dan masyarakat. Prinsip legalitas mensyaratkan adanya aturan hukum sebelum seseorang dip
menit 2. Dilarang memakai kaos oblong, pakaian ketat (baju/celana), dan sendal 3. Handphone harus di silence-kan, tidak menerima call saat didalam ruangan 4. Kehadiran min 75 % Hal dasar yang perlu diketahui mengenai hukum pidana • Hukum Publik • Istilah : tindak pidana, Perbuatan pidana, delik, Straaf Recht, strafbaar feit, criminal act, Wetboek van Strafrecht (WvS) • Hukum Pidana Materiil • Hukum pidana formil (criminal procedure, hukum acara pidana) • Asas legalitas (principle of legality) • Pertanggungjawaban pidana • Pemidanaan • Kodifikasi • Unifikasi Hukum pidana dalam arti objektif , ialah : hukum pidana yang berlaku, atau yang juga disebut sebagai hukum positif atau ius poenale Menurut Profesor Simons, hukum pidana itu dapat dibagi menjadi : Hukum pidana dalam arti subjektif itu mempunyai dua pengertian, yaitu: a. Hak dari negara dan alat-alat kekuasaanya untuk menghukum, yakni hak yang telah mereka peroleh dari peraturan-peraturan yang telah ditentukan oleh hukum pidana dalam arti objektif; b. Hak dari negara untuk mengaitkan pelanggaran terhadap peraturan- peraturannya dengan hukum. ius puniendi PENGERTIAN HUKUM PIDANA Menurut Moeljatno : Hukum Pidana adalah bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara, yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk : 1) Menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan, yang dilarang, dengan disertai ancaman atau sanksi yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa melanggar larangan tersebut. 2) Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah diancamkan 3) Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah melanggar larangan tersebut. Hukum Pidana Materil Hukum Pidana Formil
• adalah kumpulan aturan hukum • adalah kumpulan aturan hukum
yang menentukan pelanggaran yang mengatur cara pidana, menetapkan syarat-syarat mempertahankan hukum pidana bagi pelanggar pidana untuk dapat materil terhadap pelanggaran yang dihukum, menunjukkan orang dilakukan orang-orang tertentu, dapat dihukum dan dapat atau dengan kata lain mengatur menetapkan hukuman atas cara bagaimana hukum pidana pelanggaran pidana. materil diwujudkan sehingga memperoleh keputusan hakim serta mengatur cara melaksanakan putusan hakim. TUJUAN HUKUM PIDANA • Untuk melindungi kepentingan orang perseorangan (individu) atau hak-hak asasi manusia dan melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat dan negara dengan perimbangan yang serasi dari kejahatan atau tindakan tercela di satu pihak dan dari tindakan penguasa yang sewenang-wenang di lain pihak.(umum) • Untuk menjamin kepentingan hukum individu atau perseorangan (mashab klasik) • Untuk memberantas kejahatan agar terlindung kepentingan hukum masyarakat (mashab modern) ASAS LEGALITAS “Nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali. ” Artinya : Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana jika tidak ditentukan terlebih dahulu dalam perundang-undangan.
bersifat non-retroaktif, yaitu tidak boleh berlaku secara surut.
Dari penjelasan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa asas legalitas dalam pasal 1 ayat (1) KUHP mengandung tiga pokok pengertian yakni :
• Tidak ada suatu perbuatan yang dapat dipidana (dihukum) apabila
perbuatan tersebut tidak diatur dalam suatu peraturan perundang- undangan sebelumnya/terlebih dahulu, jadi harus ada aturan yang mengaturnya sebelum orang tersebut melakukan perbuatan; • Untuk menentukan adanya peristiwa pidana (delik/tindak pidana) tidak boleh menggunakan analogi; dan • Peraturan-peraturan hukum pidana/perundang-undangan tidak boleh berlaku surut;