Entomotoksikologi, Pengaturan Eksperimental Dan Interpretasi Untuk Ahli Forensik
Entomotoksikologi, Pengaturan Eksperimental Dan Interpretasi Untuk Ahli Forensik
1980
Ahli entomologi mulai mendeteksi obat pada serangga,
berharap akan menjadi alat yang berguna dalam
penyelidikan forensik.
Tujuannya
Sebagai penentu adanya penyalahgunaan obat sebelum
kematian, terutama pada kerangka yang tidak ada
jaringan atau cairan yang tersisa dan sisa yang
mengalami dekomposisi lanjut
Entomotoksikologi
• Spesies nekrofagus digunakan sebagai bahan untuk deteksi obat
secara kualitatif.
• Banyak senyawa (obat-obatan, logam dan pestisida) telah terdeteksi
di jaringan serangga dalam konteks forensik
2.1 Serangga
Sifat Hidup dan Farmakokinetik Kondisi Ekstrinsik dan Pengambilan Sampel Serangga
Obat Pengaruhnya Terhadap Serangga
berbeda
● Konsentrasi obat pada puparia lebih rendah daripada di larva, tetapi tampaknya lebih mudah
direproduksi.
● Puparia dari serangga generasi pertama yang berkolonisasi bisa menjadi 'pengukur
konsentrasi obat' yang lebih baik daripada larva generasi kedua.
● Dalam memberi makan larva, obat-obatan dapat diserap melintasi midgut dan
didistribusikan ke dalam larva.
● Obat-obatan dapat diekskresikan secara langsung melalui tubulus malpighian setelah
metabolisme.
Prosedur Analitik
Namun, tidak mudah untuk mengatur tes yang valid secara statistik.
Selain itu, eksperimen harus disetujui oleh komite etika hewan dan
proses penerimaan bisa sangat lama. Hewan tersebut sebagian besar
dikorbankan 30 menit setelah pemberian obat. Satu organ (sebagian
besar hati) atau otot kemudian diberikan kepada larva serangga
dalam laboratorium.