Anda di halaman 1dari 22

TEKNOLOGI DNA

REKOMBINAN dan
TRANSGENIK

MARTHA HABA ITO


SINDARI L. HERE
TRIFONIA F. KRISTAYATI
Tahapan Teknologi DNA Rekombinan
DNA yang
akan di’klon’
+
Plasmid DNA
(vektor) rekombinan

Penumbuhan
Sel inang
Membawa klon

Sel Inang
Teknik DNA rekombinan

 1. Teknik untuk 3. Teknik untuk


mengisolasi DNA Menggabungkan dan
menyambung DNA

4. Teknik untuk
2. Teknik untuk memasukan DNA
memotong DNA Rekombinan ke
dalam sel Hidup

5. Seleksi
Transformen dan
Seleksi
Rekombinan
Teknik untuk mengisolasi DNA

• Isolasi DNA yang diawali dengan melakukan perusakan serta


penghilangan dinding sel. Dalam proses ini dapat dilakukan secara
mekanis ataupun dengan cara enzimatis. Setelah perusakan sel telah
dilakukan, langkah selanjutnya adalah pelisisan sel hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan buffer nonosmotik, serta deterjen
yang kuat seperti triton X-100 atau dengan sodium dodesil sulfat
(SDS). Remukan sel yang diakibatkan oleh lisisnya sel dibuang
dengan melakukan sentrifugasi sehingga bisa dibedakan antara
bagian yang rusak serta organel target yang pada akhirnya
didapatlkan DNA yang nantinya dilakukan pemurnian dengan
penambahan amonium asetat dan alcohol.
Teknik untuk memotong DNA

• Pemotongan DNA dengan menggunakan enzim restriksi


endonuklease. Pemutusan ini dilakukan di dalam strain tertentu
yang bertujuan untuk mencegah agar tidak merusak DNA.
Selain itu strain tersebut juga mempunyai suatu system
modifikasi yang menyebabkan pemutusan basa pada urutan
tertentu yang merupakan recognition sites bagi enzim restriksi
tersebut. Pemotongan DNA genomik dan DNA vektor dengan
menggunakan enzim restriksi ini harus menghasilkan ujung-
ujung potongan yang kompatibel dalam arti setiap fragmen
DNAnya harus dapat disambungkan dengan DNA vektor yang
sudah berbentuk linier.
Teknik untuk menggabungkan
dan menyambung DNA

• Tahap penyambungan DNA terdapat beberapa cara, yaitu


penyambungan dengan menggunakan enzim DNA ligase
dari bakteri, penyambungan dengan menggunakan DNA
ligase dari sel E. coli yang telah diinfeksi dengan
bakteriofag T4 atau sering disebut dengan enzim T4
ligase. Serta dengan pemberian enzim deoksinukleotidil
transferase untuk menyintesis untai tunggal
homopolimerik 3’. Dengan untai tunggal semacam ini akan
diperoleh ujung lengket buatan, yang selanjutnya dapat
diligasi menggunakan DNA ligase.
Teknik untuk memasukan DNA
Rekombinan ke dalam Sel Hidup

• Hasil dari penyambungan ini dimasukkan ke


dalam sel inang agar dapat diperbanyak
dengan cepat. Dalam hal ini pada campuran
reaksi tersebut selain terdapat molekul DNA
rekombinan, juga ada sejumlah fragmen DNA
genomik dan DNA plasmid yang tidak terligasi
satu sama lain. Tahap memasukkan campuran
reaksi ligasi ke dalam sel inang ini dinamakan
transformasi. Sehingga diharapkan sel inang
mengalami perubahan sifat tertentu setelah
dimasuki molekul DNA rekombinan.
Seleksi Transforman dan Seleksi
Rekombinan

DNA yang dimasukkan ke dalam sel inang bukan hanya DNA rekombinan,
maka kita harus melakukan seleksi untuk memilih sel inang transforman
yang membawa DNA rekombinan. Selanjutnya, di antara sel-sel
transforman yang membawa DNA rekombinan masih harus dilakukan
seleksi untuk mendapatkan sel yang DNA rekombinannya membawa
fragmen sisipan atau gen yang diinginkan. Seleksi sel rekombinan yang
membawa fragmen yang diinginkan dilakukan dengan mencari fragmen
tersebut menggunakan fragmen pelacak (probe), yang pembuatannya
dilakukan secara in vitro menggunakan teknik reaksi polimerisasi
berantai atau polymerase chain reaction (PCR).
Rekombinasi memiliki tiga mekanisme dasar dalam
menjalani prosesnya yaitu:

1. Transformasi adalah peristiwa di mana terjadinya pembentukan Varien


baru bakteri dengan bersumber dari DNA donor yang berasal dari
bakteri yang mengalami lisiss secara Alami.
2. Konjugasi adalah penggabungan antara DNA dan penerima melalui
kontak langsung.
3. Transduksi adalah perpindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima
dengan perantaraan Virus.
Aplikasi teknologi DNA Rekombinan
 Teknologi DNA rekombinan telah memberikan manfaat
di bidang ilmu pengetahuan dan terapan
 Dalam Bidang Kedokteran:
 Produksi Insulin
 Dalam bidang pertanian:
 Tanaman transgenik
 Dalam bidang hukum:
 Analisis sidik jari DNA
Pengertian Transgenik

Tanaman transgenik adalah tanaman


yang telah disisipi atau memiliki gen asing
dari spesies tanaman yang berbeda atau
makhluk hidup lainnya. Penggabungan
gen asing ini bertujuan untuk
mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat
yang diinginkan, misalnya pembuatan
tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu
rendah, kekeringan, resisten terhadap
organisme penggangu tanaman, serta
kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi
dari tanaman alami.
Keuntungan Tanaman Transgenik
 Peningkatan kualitas biji-bijian
 Peningkatan kadar protein
 Pembentukan tanaman resisten hama, penyakit, dan herbisida
 Pembentukan tanaman toleran kekeringan, tanah masam, suhu ektrem
 Pembentukan tanaman yang lebih bernilai nutrisi tinggi, seperti vit C, E
dan β-karoten.
 Menghambat pelunakan buah pada Tomat.
 Tahan terhadap serangan insektisida, herbisida, dan virus.
 Meningkatkan nilai gizi tanaman.
 Meningkatkan kemampuan tanaman untuk hidup pada lahan yang
ekstrim seperti lahan dengan keasaman tinggi dan lahan dengan kadar
garam yang tinggi.
Contoh tanaman Transgenik
N0 Jenis Tanaman Sifat yang telah di Modifikasi Gambar
modifikasi
Gen dari tumbuhan
narsis, jagung, dan
1 Mengandung provitamin A bakteri Erwinia
Padi
(beta-karotena) dalam disisipkan pada
jumlah tinggi. kromosom padi.
Gen toksin Bt dari
Tahan (resisten) terhadap
Jagung, kapas, bakteri Bacillus
hama. thuringiensis yang
2 Kentang
ditransfer ke dalam
tanaman.
Tahan terhadap cuaca Gen untuk mengatur pertahanan
pada cuaca dingin dari
Tembakau dingin. tanaman Arabidopsis thaliana atau
3 dari sianobakteri (Anacyctis
nidulans) dimasukkan ke tembakau.
No Jenis Sifat yang telah di Modifikasi Gambar
tanaman modifikasi

4 Tomat Gen khusus yang


Proses pelunakan tomat disebut antisenescensditransfer ke dalam
diperlambat sehingga tomat tomat untuk menghambat enzim
poligalakturonase (enzim yang
dapat disimpan lebih lama mempercepat kerusakan dinding sel
dan tidak cepat busuk. tomat). Selain menggunakan gen dari
bakteri E. coli, tomat transgenik juga
dibuat dengan memodifikasi gen yang
telah dimiliknya secara alami.

5 Kedelai Mengandung asam oleat


tinggi dan tahan terhadap Gen resisten herbisida dari
herbisida glifosat.ketika bakteriAgrobacterium galur CP4
disemprot dengan herbisida dimasukkan ke kedelai dan juga
tersebut, hanya gulma di digunakan teknologi molekular
sekitar kedelai yang akan untuk meningkatkan
mati. pembentukan asam oleat.
6 Ubi Jalar
Gen dari selubung virus
Tahan terhadap penyakit
tertentu ditransfer ke dalam
tanaman yang
ubi jalar dan dibantu dengan
disebabkan virus.
teknologi peredaman gen.
No Jenis tanaman Sifat yang Modifikasi Gambar
telah di
modifikasi

7 Melon Gen baru dari


bakteriofag T3 diambil
untuk mengurangi
pembentukan hormon
Buah tidak cepat etilen (hormon yang
berperan dalam
busuk. pematangan buah) di
melon.
8 Plum
Resisten terhadap Gen selubung virus
infeksi virus cacar cacar prem
prem (plum pox ditransfer ke
virus). tanaman prem.

9 Gandum Gen penyandi enzim


kitinase (pemecah
Resisten terhadap dinding sel
peyakit hawar yang cendawan) dari jelai
disebabkan (barley) ditransfer ke
cendawanFusarium tanaman gandum
Dampak Tanaman Transgenik bagi Tumbuhan

Adapun beberapa pengaruh negatif dari produk tanaman transgenik


yang dapat mengancam lingkungan sebagai berikut:
1. Potensi erosi plasma nutfah
2. Potensi pergeseran gen
3. Potensi pergeseran ekologi
4. Potensi terbentuknya barrier species
5. Potensi mudah diserang penyakit
Ternak Transgenik
Ternak transgenik digunakan untuk penelitian pada hewan
yang bisa diterapkan untuk penanganan penyakit pada
manusia, perbaikan hewan, dan pembuatan antigen.
Beberapa contoh hewan Transgenik yaitu :
1. Babi Transgenik
Babi biasanya mengeluarkan kotoran yang mengandung
polusi, sehingga Limbah air yang dihasilkan membawa
banyak penyakit. Transgenik babi dilakukan agar babi
dapa menyerap Fosfor sehingga limbah air yang
dihasilkan seperti air yang lainnya.
2. Ikan Transgenik
ikan transgenik memiliki sifat tumbuh yang cepat. Hal
tersebut diperoleh dari gen yang baik yang diinsersikan
pada ikan lain.
3. Kambaing transgenik
kambing jantan dimasukkan gen laba-laba (silk gen ) ke
dalam tubuhnya. Apabila kambing jantan tersebut
dikawinkan dan menghasilkan kambing betina, maka
anak betinannya dapat menghasilkan silk gene. Susu yang
dihasilkan oleh kambing dapat dibuat pakyan anti peluru.
4. Domba transgenik
domba Tracy yang dihasilkan pada tahun 1997 dimasusi
alpha-1antitrypsin (AAT) dpt digunakan untuk terapi
penyakit emphysema dan cystic fibrosis.
5. Sapi perah transgenik
Sapi perah transgenik dapat menghasilkan gen dengan
produksi kasein lebih dari 13%. Produksi susu dengan
kasein yang tinggi diharapkan dapat digunakan untuk
pembuatan keju dengan kualitas yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai