Anda di halaman 1dari 7

Penguji :

dr. Jumilarita, Sp.A


Anggota :
Mega Trivena Mowoka
Stephanus PSM Ombo
Thania Mayananta
abstrak
 Secara retrospektif, kami melakukan evaluasi terkait dengan frekuensi, tingkat

keparahan, dan hasil dari anak- anak dengan glomerulonefritis pasca-

streptococcus akut (PSGN), yaitu dengan cara meninjau catatan kasus semua

anak yang didiagnosis dengan glomerulonefritis pasca-streptococcus akut

(PSGN) antara tahun 2007 dan tahun 2015. Diagnosis glomerulonefritis pasca

streptococcus akut (PSGN) ditegakkan berdasarkan bukti infeksi streptokokus

terbaru, yang meliputi: hasil kultur streptokokus pada kulit atau tenggorokan

yang positif, kadar antistreptolisin yang tinggi atau mengalami peningkatan (>

333 IU/ml), atau kadar anti-deoxyribonuclease B yang tinggi (> 200 IU/ml).

 Kata kunci: Glomerulonefritis akut, sindrom nefritik, glomerulonefritis

progresif cepat.
Identitas


 Penyakit ginjal stadium akhir terjadi pada < 1% pasien anak-
anak dan persentase yang sedikit lebih tinggi pada populasi
orang dewasa. Komplikasi dan hasil jangka panjangnya masih
kurang jelas, di mana menunjukkan variasi yang signifikan.
Glomerulonefritis pasca-streptococcus akut (PSGN) tetap
menjadi penyebab utama glomerulonefritis pada anak- anak,
meskipun terdapat bukti bahwa prevalensi penyakit ini menurun
di seluruh dunia

 Namun, ada laporan kasus yang menunjukkan
bahwa itu dapat muncul pada usia muda yang tidak
biasa atau dengan presentasi yang tidak biasa.
Dalam penelitian ini, kami bertujuan untuk
mengevaluasi kejadian, tingkat keparahan, dan hasil
1 tahun anak- anak yang didiagnosis dengan
glomerulonefritis pasca-streptococcus akut (PSGN)
di satu pusat di Kerajaan Arab Saudi (KSA).
Pasien

 Sebuah penelitian kohort retrospektif dilakukan untuk
mengevaluasi semua anak yang dipresentasikan ke Unit
Nefrologi Pediatrik di Rumah Sakit Universitas King
Abdulaziz di Kerajaan Arab Saudi (KSA) dengan
diagnosis glomerulonefritis pasca-streptococcus akut
(PSGN) antara Januari tahun 2007 dan Desember 2015.
Persetujuan etis diperoleh dari komite persetujuan etika
lokal Fakultas Kedokteran di Universitas King Abdul

 Diagnosis glomerulonefritis pasca-streptococcus akut (PSGN)
didasarkan pada bukti infeksi streptokokus baru-baru ini, yang
mencakup kultur streptokokus positif dari kulit atau tenggorokan,
titer anti-streptolysin O (ASO) yang tinggi atau naik (> 333 IU/ml),
atau kadar anti-deoksiribonuklease B yang tinggi. (> 200 IU). Selain
itu, kadar C3 komplemen serum rendah dan / atau hasil biopsi ginjal
dipertimbangkan. Anak- anak dengan bukti penyakit ginjal kronis
(CKD) dikeluarkan serta anak- anak dengan lupus erythematosus
sistemik, hepatitis kronis, glomerulopati C3, dan angioedema
herediter.
 Pasien dengan glomerulonefritis progresif cepat, gambaran
atipikal, atau penyebab nefritis akut yang tidak jelas menjalani

biopsi ginjal. Data dikumpulkan dari kunjungan tindak lanjut,
dijadwalkan sekali dalam 3 bulan selama tahun pertama dan
sesudahnya, termasuk bukti penyakit ginjal kronis (CKD),
termasuk hipertensi, proteinuria, dan gangguan laju filtrasi
glomerulus (GFR). Estimasi laju filtrasi glomerulus (GFR)
dihitung menggunakan persamaan Schwartz yang
dimodifikasi. Hipertensi dideteksi sebagai tekanan darah >
persentil ke-95 untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi badan.

Anda mungkin juga menyukai