Trikomoniasis
OLEH
Nurrahmadani Rambe, S.Ked
130611005
1. Djuanda, A., 2009. Ilmu Penyakit dan Kelamin (Edisi kelima). Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
2
Perkiraan jumlah kasus baru untuk tahun
2008 keempat infeksi gabungan adalah 11%
lebih tinggi dari tahun 2005 (498,9 juta
berbanding 448,3 juta). 2
estimasi global dan regional tahun 2008 tentang insiden dan prevalensi
empat IMS :Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Treponema
. pallidum, dan Trichomonas vaginalis terjadi untuk rentan usia 15-49 tahun.
Jumlah total kasus baru dari empat IMS di tahun 2008 untuk rentan usia
15-49 tahun diperkirakan 498,9 juta
105,7 juta kasus Chlamydia trachomatis, 106,1 juta kasus Neisseria
gonorrhoeae, 10,6 juta kasus Treponema pallidum dan 276,4 juta kasus
Trichomonas vaginalis 2
2.World Health Organization. Global incidence and prevalence of selected curable sexually transmitted infections—2008. WHO
Press; Geneva: 2012.
3
Berdasarkan hasil penelitian di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP. Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2011-2015 didapatkan 22 kasus baru
trikomoniasis (3,17%) yang berkunjung di Divisi Infeksi Menular Seksual.
3.Nurahmi, A., dkk., 2016. Profil trikomoniasis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2015. Jurnal e-Clinic: 4(2)
22/12/2017 4
2.1 Definisi
1. Djuanda, A., 2009. Ilmu Penyakit dan Kelamin (Edisi kelima). Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
22/12/2017 5
2.2 Epidemiologi
Jumlah total kasus baru dari empat IMS di tahun 2008 untuk rentan usia 15-49
tahun diperkirakan 498,9 juta, 105,7 juta kasus Chlamydia trachomatis, 106,1 juta
kasus Neisseria gonorrhoeae, 10,6 juta kasus Treponema pallidum dan 276,4 juta
kasus Trichomonas vaginalis 2
Perkiraan jumlah kasus baru untuk tahun 2008 keempat infeksi gabungan
adalah 11% lebih tinggi dari tahun 2005 (498,9 juta berbanding 448,3 juta). 2
2.World Health Organization. Global incidence and prevalence of selected curable sexually transmitted infections—2008. WHO
Press; Geneva: 2012.
22/12/2017 6
Berdasarkan hasil penelitian di Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2011-2015
didapatkan 22 kasus baru trikomoniasis (3,17%) yang berkunjung
di Divisi Infeksi Menular Seksual.
3.Nurahmi, A., dkk., 2016. Profil trikomoniasis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2015. Jurnal e-Clinic: 4(2)
07/07/2019 7
2.3 Etiopatogenesis
Trichomonas vaginalis => bentuk stadium trofozoit
Trofozoit berbentuk bulat dan lonjong atau seperti buah pir
Pergerakan tubuh menggunakan 4 flagela anterior dan satu flagella posterior
yang melekat pada membrane bergelombang dan melintasi setengah bagian tubuh
Ukuran panjangnya rata-rata 13 mikron dan lebarnya 6,5-7,5 mikron. 4
bertahan hidup=> trikomonad harus berkontak lansung dengan eritrosit
paling subur pada pH antara 4,9 dan 7,5. 5
22/12/2017 8
Patofisiologi6
hubungan seksual => stadium
trofozoit masuk => menempel
pada sel epitel vagina = >
menyebabkan degenerasi dan
deskuamasi sel epitel vagina
1. T. vaginalis menghasilkan
sistein proteinase
sehingga dapat menempel
pada epitel vagina
2. T. vaginalis juga dapat
memodulasi antigen
permukaan melalui variasi
antigen sehingga tidak
dikenali oleh sistem imun.
6.. Monica, PS., 2017. Metode Diagnostik Trikomoniasis Vagina. Jurnal Kedokteran Mediteknologi:23.
07/07/2019 9
Manifestasi Klinis
Berkembang 1-4 minggu setelah kontak
dengan orang yang terinfeksi.
Gejala pada wanita dapat meliputi:
• Keputihan yang berlebihan, kehijauan,
berbusa, berair dengan bau 'amis' yang
tidak menyenangkan.
• vagina dan vulva bisa menjadi tidak
nyaman, panas atau bengkak dengan
kemerahan dan peradangan yang bisa
meluas ke paha atas.
Gambar 3. strawberry appearance
• Gatal atau sakit saat buang air kecil. 7
• Terbentuk abses kecil pada dinding vagina
dan serviks, yang tampak sebagai
granulasi berwarna merah dan dikenal
sebagai strawberry appearance. 8
8..
Djuanda, A., 2016. Ilmu Penyakit dan Kelamin (Edisi ketujuh). Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
7..
Auckland Sexual Health., 2007. The facts about Trichomoniasis. Available from:https://www.ashs.org.nz/pdf_2007/trichomoniasis.pdf
07/07/2019 10
Manifestasi Klinis
8.. Djuanda, A., 2016. Ilmu Penyakit dan Kelamin (Edisi ketujuh). Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
7.. Auckland Sexual Health., 2007. The facts about Trichomoniasis. Available from:https://www.ashs.org.nz/pdf_2007/trichomoniasis.pdf
22/12/2017 11
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskopik 6
melihat parasit
berbentuk seperti buah
pir dengan ciri khas, pembuatan sediaan basah
melihat pergerakan dari menggunakan larutan salin
stadium trofozoit dari sekret vagina maupun
sekret uretra
6. Monica, PS., 2017. Metode Diagnostik Trikomoniasis Vagina. Jurnal Kedokteran Mediteknologi:23.
22/12/2017 12
Pemeriksaan Penunjang
Kultur 6
Menunjang pemeriksaan
mikroskopik, diperlukan
pemeriksaan kultur Kultur merupakan metode
menggunakan medium yang direkomendasikan
yang sesuai. sebagai “Gold standard”
dalam diagnosis
trikomoniasis
6. Monica, PS., 2017. Metode Diagnostik Trikomoniasis Vagina. Jurnal Kedokteran Mediteknologi:23.
22/12/2017 13
Pemeriksaan Penunjang
6. Monica, PS., 2017. Metode Diagnostik Trikomoniasis Vagina. Jurnal Kedokteran Mediteknologi:23.
22/12/2017 14
Pemeriksaan Penunjang
Molekular 6
Nucleid Acid
Amplification Test
(NAATs) => Spesimen dapat diambil dari
memperbanyak DNA T. swab vagina, swab uretra
vaginalis maupun swab endoserviks
yang berasal dari
pemeriksaan sitologi
6. Monica, PS., 2017. Metode Diagnostik Trikomoniasis Vagina. Jurnal Kedokteran Mediteknologi:23.
22/12/2017 15
Diagnosa Banding
Kriteria Normal Kandidiasis Vaginosis Trikomoniasis
Diagnosis Vulvovagina Bakterial
Keluhan Tidak ada Gatal, rasa Bau tidak sedap, Sekret kuning
terbakar, secret, gatal, secret hijau, bau, gatal
disuria
Sekret Putih, jernih, Putih, seperti Encer, putih abu- Berbusa, kuning
flokulen keju, meingkat abu, meningkat hijau
pH vagina 3,8-4,2 <4.5 >4.5 >4,5
Bau amina Tidak ada Tidak ada Busuk
“sperti Mungkin
memperlihatkan
ikan”
bau busuk atau
bau “seperti
ikan”
Sediaan basah Sel epitel, Pseudohifa, yeast Clue cells, whiff Trikomonad,
laktobasilus, buds, leukosit positif, sedikit whiff mungkin
sedikit positif leukosit positif, leukosit
leukosit positif
5. Syvia,AP., dkk., 2014. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
07/07/2019 16
2.8 Tata Laksana
Nonmedikamentosa:8
• Bila memungkinkan periksadan lakukan pengobatan pada pasangan
tetapnya (motifikasi pasangan).
• Anjutkan abstinensia sampai infeksi dinyatakan sembuh secara
laboratoris, bias tidak memungkinkan anjurkan penggunakan kondom.
• Kunjungan ulang untuk follow up di hari ke-7
• Lakukan konseling menfenai infeksi, komplikasi yang dapat terjadi,
pentingnya keteraturan berobat.
• Lakukan Provider Initiated testing and Counselling (PITC) terhadap infeksi
HIV dan kemungkinan mendapatkan infeksi menular seksual lain.
• Bila memungkinkan lakukan pemeriksaan penapisan untuk IMS lainnya.
17
8.. Djuanda, A., 2016. Ilmu Penyakit dan Kelamin (Edisi ketujuh). Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
07/07/2019
Tatalaksana
• Secara topical dapat berupa:1
• Bahan cair berupa irigasi, misalnya hydrogen
peroksida 1-2% dan larutan asam laktat 4%.
• Bahan berupa supositoria, bubuk yang bersifat
trikomoniasidal.
• Jel dank rim yang berisi zat trikomoniasidal.
1. Djuanda, A., 2009. Ilmu Penyakit dan Kelamin (Edisi kelima). Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
07/07/2019 18
Tatalaksana
• Nitroimidazol, metronidazole dan tinidozoleare
adalah agen yang disetujui untuk pengobatan
trikomoniasis. 10
10. Gudjonsson J. dan Elder J. Trichomoniasis. In: Wolff K., Goldsmith L., Katz S. Gilchrest B., Paller A., Leffell D. editors
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 8 th ed. New York: McGraw-Hill.2012.
07/07/2019 19
Prognosis
10. Gudjonsson J. dan Elder J. Trichomoniasis. In: Wolff K., Goldsmith L., Katz S. Gilchrest B., Paller A., Leffell D. editors
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 8 th ed. New York: McGraw-Hill.2012.
11. CDC., 2017. Tricomeniasis. Available from: https://www.cdc.gov/std/trichomonas/trich-fact-sheet-feb-2017.pdf
22/12/2017 20
KESIMPULAN
22/12/2017 21
Trikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital bagian bawah
pada wanita maupun pria, dpaat bersifat akut atau kronik, disebebkan
oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya biasanya melalui
hubungan seksual.1
1. Djuanda, A., 2009. Ilmu Penyakit dan Kelamin (Edisi kelima). Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
4. Sri, H., dkk., 2014. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta:EGC.
22/12/2017 22
Gejala pada wanita dapat meliputi: Keputihan yang berlebihan,
kehijauan, berbusa, berair dengan bau 'amis' yang tidak menyenangkan.
Kadang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks,
yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai
strawberry appearance dan disertai dengan dyspareunia, perdarahan
pasca koitus, dan perdarahanpasca koitus, dan perdarahan
intermenstrual.7,8
8.. Djuanda, A., 2016. Ilmu Penyakit dan Kelamin (Edisi ketujuh). Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
7.. Auckland Sexual Health., 2007. The facts about Trichomoniasis. Available from:https://www.ashs.org.nz/pdf_2007/trichomoniasis.pdf
6.. Monica, PS., 2017. Metode Diagnostik Trikomoniasis Vagina. Jurnal Kedokteran Mediteknologi:23.
22/12/2017 23
Terapi dapat diberikan nonfarmakologis dan farmakologis. Terapi dapat
diberikan secara topical dan sistemik. Obat sistemik yang sering digunakan
tergolong derivate nitrodazole seperti: Metronidazole dosis tunggal 2 gram/
3x 500 mg per hari selama 7 hari, Tinidazole dosis tunggal 2 g, Nimorazole
dosis tunggal 2 gram, dan Omidazole dosis tunggal 1,5 mg.10
10. Gudjonsson J. dan Elder J. Trichomoniasis. In: Wolff K., Goldsmith L., Katz S. Gilchrest B., Paller A., Leffell D. editors Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine 8 th ed. New York: McGraw-Hill.2012.
22/12/2017 24
07/07/2019 25