0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut merupakan referat tentang penyakit menular seksual dengan gejala discharge. Ringkasannya adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit menular seksual yang menyebabkan gejala discharge seperti gonore, urethritis non gonore, dan bakterial vaginosis.
2. Urethritis non gonore dijelaskan secara detail sebagai salah satu contoh penyakit, termasuk penyebab, gejala, dan diagnosisnya
Dokumen tersebut merupakan referat tentang penyakit menular seksual dengan gejala discharge. Ringkasannya adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit menular seksual yang menyebabkan gejala discharge seperti gonore, urethritis non gonore, dan bakterial vaginosis.
2. Urethritis non gonore dijelaskan secara detail sebagai salah satu contoh penyakit, termasuk penyebab, gejala, dan diagnosisnya
Dokumen tersebut merupakan referat tentang penyakit menular seksual dengan gejala discharge. Ringkasannya adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit menular seksual yang menyebabkan gejala discharge seperti gonore, urethritis non gonore, dan bakterial vaginosis.
2. Urethritis non gonore dijelaskan secara detail sebagai salah satu contoh penyakit, termasuk penyebab, gejala, dan diagnosisnya
Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge
Daisy Ratnasari Haryono (406138143)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyakit kelamin (venereal diseases) adalah penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak hanya terbatas secara genito-genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital, atau ano-genital, sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin tidak hanya terbatas pada daerah genital saja, tetapi dapat juga ekstra genital. 1
Meskipun demikian tidak berarti bahwa semua harus melalui hubungan kelamin, tetapi beberapa ada yang dapat juga ditularkan melalui kontal langsung dengan alat-alat, seperti: haduk, thermometer, dan sebagainya. Selain itu penyakit kelamin ini juga dapat menularkan penyakitnya ini kepada bayi dalam kandungan. 1
Penyakit kelamin sudah lama dikenal dan beberapa di antaranya yaitu sifilis, gonore, ulkus mole, limfogranuloma venereum dan granuloma inguinale. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan, seiring dengan perkembangan peradaban masyarakat, banyak ditemukan penyakit- penyakit baru, sehingga istilah tersebut tidak sesuai lagi dan diubah menjadi Sexually Transmitted Diseases (STD) atau Penyakit Menular Seksual (PMS). 2
Sejak tahun 1998, istilah STD mulai berubah menjadi STI (Sexually Transmitted Infections) agar dapat menjangkau penderita asiimptomatik. Ada pula golongan professional lain yang memandang STI dari konteks kesehatan reproduksi (sebagai bagian dari infeksi saluran reproduksi yang meliputi pula infeksi endogen dan eksogen- mikroorganisme yang ditularkan secara seksual dan non-seksual). 2
IMS mempunyai beberapa ciri, yaitu: 1. Penularan infeksi tidak selalu harus melalui hubungan kelamin. Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 2. Infeksi dapat terjadi pada orang- orang yang belum pernah melakukan hubungan kelamin atau orang- orang yang tidak promiskus. 3. Sebagian penderita adalah akibat korban keadaan di luar kemampuan mereka, dalam arti mereka sudah berusaha sepenuhnya untuk tidak mendapat penyakit, tetapi kenyataan masih juga terjangkit.
1.2 Epidemiologi Selama dekade terakhir ini insidens IMS cukup cepat meningkat diberbagai negri di dunia. Banyak laporan mengenai penyakit ini, tetapi angka- angka yang dilaporkan tidak menggambarkan angka yang sesungguhnya. Hal tersebut disebabkan antara lain: 1. Banyak kasus yang tidak dilaporkan, karena belum ada undang- undang yang mengharuskan melaporkan setiap kasus baru IMS yang ditemukan. 2. Bila ada laporan, sistem pelaporan yang berlaku belum seragam. 3. Fasilitas diagnostik yang ada sekarang ini kurang sempurna sehingga sering terjadi salah diagnosis dan penanganannya. 4. Banyak kasus yang asimptomatik (tanpa gejala yang khas) terutama penderita wanita. 5. Pengontrolan terhadap IMS ini belum berjalan baik.
Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit menular Seksual
2.1.1 Definisi Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan karena adanya invasi organisme virus, bakteri, parasite dan kutu kelamin yang sebagian besar menular melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama jenis. Terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba (bakteri, virus, parasit) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea, chlamydia, syphilis, trichomoniasis, chancroid, herpes genital, infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan Hepatitis B. HIV dan sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan dan kelahiran, dan juga melalui darah serta jaringan tubuh (WHO 2009). 2.1.2 Etiologi Penyakit menular seksual dapat diklasifikasikan berdasarkan agen penyebabnya, yakni: a. Dari golongan bakteri: Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum, Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Salmonella sp, Shigela sp, Campylobacer sp, Streptococcus group B, Mobiluncus sp. b. Dari golongan protozoa: Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia. c. Dari golongan virus: Human Immunodeficiency Virus (tipe 1 dan 2), Human Papiloma Virus, Cytomegalovirus, Epstein-barr Virus, Molluscum Contangiosum Virus. d. Dari golongan ektoparasit: Phtirus pubis dan Sarcoptes scabei.
2.1.3 Penularan Penyakit Menular Seksual ini terutama melalui hubungan seksual yang tidak terlindungi, baik pervaginal, anal maupun oral. Cara penularan lainnya secara perinatal, yaitu dari ibu ke Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 bayinya, baik selama kehamilan, saaat kelahiran ataupun setelah lahir. Bisa melalui transfusi darah atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah. Dan juga bisa melalui penggunaan pakaian dalam atau handuk yang telah dipakai penderita PMS. Perilaku seks yang dapat mempermudah penularan PMS adalah 2 : 1. Berhubungan seks yang tidak aman (tanpa menggunakan kondom). 2. Berganti- ganti pasangan seks. 3. Prostitusi. 4. Melakukan hubungan seks anal (dubur), perilaku ini akan menimbulkan luka atau radang karena epitel mukosa anus relatif tipis dan lebih mudah terluka dibanding epitel dinding vagina.
2.1.4 Jenis- jenis Secara garis besar PMS dapat dibedakan menjadi empat kelompok, antara lain: a. PMS dengan gejala klinis berupa keluarnya cairan yang keluar dari alat kelamin, yaitu penyakit Gonore, urethritis non gonore, bakterial vaginosis, trikomoniasis, kandidiasis vulvovaginalis. b. PMS dengan adanya luka pada alat kelamin misalnya penyakit Chanchroid (ulkus mole), Sifilis, LGV, dan Herpes simpleks. c. PMS dengan adanya benjolan atau tumor seperti kondiloma akuminata, moluskum kontangiosum. d. PMS yang memberi gejala pada tahap permulaan, misalnya penyakit Hepatitis B (Daili, 2007).
2.1.5 Macam- macam Yang akan dibahas pada referat ini yaitu Penyakit Menular Seksual dengan gejala klinis berupa keluarnya cairan dari alat kelamin.
Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014
A. Uretritis Non Gonore
Definisi Peradangan di uretra yang disebabkan oleh kuman lain selain gonokokus. Epidemiologi U.N.G. banyak ditemukan pada orang dengan keadaan sosial ekonomi lebih tinggi, usia lebih tua, dan aktivitas seksual yang tinggi. Juga ternyata pria lebih banyak daripada wanita dan golongan heteroseksual lebih banyak daripada golongan homoseksual. Etiologi Kurang lebih 75% telah diselidiki penyebabnya dan diduga penyebabnya adalah: o Chlamydia trachomatis o Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma hominis o Gardnerella vaginalis o Alergi o Bakteri
Chlamydia trachomatis Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 Telah terbukti bahwa lebih dari 50% daripada semua kasus U.N.G disebabkan oleh kuman ini. Dalam perkembangannya mengalami 2 fase: Fase I: Fase Noninfeksiosa, keadaan laten dapat ditemukan pada genitalia dan konjungtiva. Pada saat ini kuman sifatnya intraseluler dan berada didalam vakuol yang letaknya melekat pada inti sel hospes yang disebut badan inklusi. Fase II: Fase penularan, bila vakuol pecah kuman keluar dalam bentuk badan elementer yang dapat menimbulkan infeksi pada sel hospes yang baru.
Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma hominis Ureaplasma urealyticum merupakan 25% sebagai penyebab UNG dan sering bersamaan dengan Chlamydia trachomatis. Mycoplasma hominis juga sering bersama Ureaplasma urealyticum. Alergi Ada dugaan UNG disebabkan oleh reaksi alergi terhadap komponen sekret alat urogenital pasangan seksualnya. Alasan ini karena pada pemeriksaan secret UNG ternyata steril dan pengurangan gejala pada pemberian antihistamin dan kortikosteroid. Bakteri Mikroorganisme penyebab UNG adalah Staphylococcus dan difteroid. Bakteri ini dapat tumbuh komensal dan menyebabkan urethritis pada beberapa kasus. Gejala klinis o Pria Gejala timbul biasanya setelah 1-3 minggu kontak seksual dan umunya tidak seberat gonore. Gejalanya berupa dysuria ringan, perasaan tidak enak di uretra, sering kencing, dan keluarnya duh tubuh seropurulen. o Wanita Infeksi lebih sering di serviks. Umumnya wanita tidak menunjukan gejala. Sebagian kecil dengan keluhan keluarnya duh tubuh vagina, dysuria Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 ringan, sering kencing, nyeri di daerah pelvis, dan disparenia. Pada pemeriksaan dapat dilihat tanda- tanda servisitis disertai folikel- folikel kecil yang mudah berdarah. Diagnosis Pemeriksaan biakan masih dianggap sebagai baku emas pemeriksaan klamidia. Untuk mendeteksi antigen ada beberapa cara: Direct Fluorescent Antibody (DFA), Enzyme Immuno assay/ enzyme linked immune sorbent assay (EIA/ELISA). Metode yang terbaru adalah dengan cara mendeteksi asam nukleat C. trachomatis: hibridisasi DNA probe (gen probe) dan amplifikasi asam nukleat. Diagnosis Banding Urethritis gonore Pengobatan Obat yang paling efektif adalah golongan tetrasiklin dan eritromisin. o Tertasiklin HCl : 4 x 5 mg sehari selama 1 minggu atau 4 x 250 mg sehari selama 7 hari. o Doksisiklin : 2 x 100 mg sehari selama 7 hari. o Eritromisin : 4 x 500 mg sehari selama 1 minggu atau 2 x 250 mg sehari selama 2 minggu. o Azitromisin : 1 gram dosis tunggal. o Sipramisin : 4 x 500 mg sehari selama 1 minggu. o Ofloksasin : 2 x 200 mg sehari selama 10 hari. Komplikasi Komplikasi pada pria dapat terjadi berupa prostatitis, vesikulitis, epididymitis, dan striktur uretra. Komplikasi pada wanita dapat berupa bartholinitis, proktitis, salpingitis, dan sistitis. Prognosis Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 Kadang- kadang tanpa pengobatan, penyakit lambat laun berkurang dan akhirnya sembuh sendiri (50-70% dalam waktu sekitar 3 bulan). Setelah pengobatan, sekitar 10% penderita mengalami rekurens.
B. Gonore
Definisi Semua penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae. Epidemiologi Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insidens yang tinggi diantara IMS. Insidens tersering pada homoseksual, remaja dan dewasa muda (15-29 tahun). Etiologi Bakteri gonokok, termasuk grup Neisseria dan dikenal ada 4 spesies, yaitu N. gonorrhoeae, N. menigitidis, N. catharralis, N. pharyngis. Gejala klinis Masa tunas sangat singkat, pada pria umumnya bervariasi antara 2-5 hari, pada wanita masa tunas sulit ditentukan karena pada umumnya asimptomatik. Infeksi pada pria: urethral discomfort, dysuria, keluar duh tubuh (pus purulent) dari penis dan nyeri, inflamasi pada mukosa dari uretra anterior menyebabkan Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 dysuria dan daerah sekeliling uretra menjadi kemerahan dan edema, pada infeksi anal terdapat gatal pada anus dan sekret mukopurulen. Infeksi pada wanita: biasanya asimptomatik 50%, jika bergejala menimbulkan gejala urethritis seperti keluarnya secret mukopurulen, pruritus pada vagina, dan dysuria. Tempat infeksi lainnya adalah pada kelenjar bartholini. Diagnosis Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis,dan pemeriksaan pembantu yang terdiri dari 5 tahapan: o Sediaan langsung Pada sediaan langsung dengan pewarnaan gram, ditemukan gonokok negatif gram, intraseluler dan ekstraseluler. Bahan duh tubuh pria diambil dari daerah fosa navikularis, sedangkan pada wanita diambil dari uretra, muara kelenjar bartholin, serviks dan rektum. o Kultur Untuk identifikasi diperlukan pembiakan (kultur). Digunakan media transport (Media Stuart dan Media Transgrow) dan media pertumbuhan (Media Loeds chocolate agar, Media Thayer Martin. Modified Thayer Martin agar). o Tes definitif Tes oksidasi dan tes fermentasi o Tes Beta-laktamase Terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah jika kuman mengandung enzim beta-laktamase. o Tes Thomson Digunakan untuk mengetahui sampai mana infeksi sudah berlangsung. Ada syarat yang perlu diperhatikan: 1. Sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi 2. Urin dibagi menjadi 2 gelas Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 3. Tidah boleh menahan kencing dari gelas 1 ke gelas 2. Syarat mutlak adalah kandung kencing haruns mengandung air seni paling sedikit 80-100ml. Hasil pembacaan: Gelas I Gelas II Arti Jernih Jernih Tidak ada infeksi Keruh Jernih Infeksi urethritis anterior Keruh Keruh Panuretritis Jernih Keruh Tidak mungkin
Diagnosis banding Urethritis non-gonore Pengobatan Dulu pilihan utama pengobatan adalah penisilin + probenesid, kecuali di daerah yang tinggi insidens Neisseria gonorrhoeae Penghasil Penisilinase. Pengobatan yang dianjurkan adalah obat dengan dosis tunggal. o Penisilin Yang efektif adalah penisilin G prokain akua dosis 4,8 juta unit + 1 gram probenesid (di RSCM 3 juta unit + 1 gram). Obat tersebut dapat menutupi gejala sifilis. Kontraindikasinya adalah alergi penisilin. Karena tingginya kasus dengan strain NGPP dan resistensi terhadap non NGPP, maka penisilin tidak dianjurkan lagi. o Ampisilin dan amoksisilin Ampisilin 3,5 gram + 1 gram probenesid dan amoksisilin 3 gram + 1 gram probenesid. Angka kesembuhan hanya 61,4% sehingga tidak dianjurkan. Suuntikan ampisilin tidak dianjurkan. Kontraindikasinya adalah alergi penisilin. o Sefalosporin Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 Seftriakson (generasi ke3) cukup efektif dengan dosis 250 mg i.m. sefoperazon dengan dosis 0,5 sampai 1 gram secara i.m. sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal memberi angka kesembuhan >95%. o Spektinomisin dan Kanamisin Dosisnya 2 gram i.m. untuk yang alergi penisilin, gagal dengan penisilin, untuk penderita yang tersangka sifilis karena tidak menutupi gejala sifilis. o Tiamfenikol Dosisnya 3,5 gram secara oral. Tidak dianjurkan pada kehamilan. o Kuinolon Ofloksasin 400 mg, siprofloksasin 250-500 mg, dan norfloksasin 800 mg secara oral. Mengingat resistensi terhadap siprofloksasin dan ofloksasin, yang dianjurkan adalah levofloksasin 250 mg per oral dosis tunggal. Komplikasi Pada pria: epididymitis, prostatitis akut atau kronis, vesikulitis seminalis, infeksi cowpers dan kelenjar Tyson. Pada wanita: paraurethritis, bartolinitis, salpingitis, pelvic inflammatory disease. Prognosis Baik jika ditangani dengan antibiotik yang tepat. Gonore yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae penghasil penisilinase (NGPP) Neisseria ini sukar diobati dengan penisilin dan derivatnya, walaupun dengan peninggian dosis. Gejala klinis dan komplikasi dengan gonore biasa tidak berbeda. Cara diagnostiknya adalah dengan tes idiometrik atau asidometrik pada koloni yang tumbuh pada pembiakan. Obat- obatan yang dapat digunakan, yaitu: kuinolon, spektinomisin, kanamisin, sefalosporin, dan tiamfenikol.
Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014
C. Trikomoniasis
Definisi Infeksi saluran urogenital bagian bawah pada wanita maupun pria, dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya biasanya melalui hubungan seksual. Epidemiologi Penularan umumnya melalui hubungan kelamin, tetapi dapat juga melalui pakaian, handuk, atau karena berenang. Terutama ditemukan pada orang dengan aktivitas seksual tinggi, tetapi dapat juga ditemukan pada bayi dan penderita setelah menopaus. Penderita wanita lebih banyak daripada pria. Etiologi Penyebab trikomoniasis yaitu parasit Trichomonas vaginalis. Gejala klinis T. vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan subepitel. Masa tunas rata- rata 4 hari sampai 3 minggu. Pada wanita: kasus akut terlihat sekret vagina seropurulen berwarna kekuning- kuningan, kuning- hijau, berbau tidak enak (malodorous), dan berbusa. Dinding Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 vagina tampak kemerahan dan sembab. Kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks, yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai strawberry appearance dan disertai gejala dyspareunia, perdarahan pascakoitus, dan perdarahan intermenstrual. Kasus kronik gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa. Pada pria: gambaran klinis lebih ringan daripada wanita, dysuria, polyuria, dan sekret uretra mukoid atau mukopurulen. Urin biasanya jernih, tetapi kadang- kadang ada benang- benang halus. Pada kasus kronik gejalanya tidak khas: gatal pada uretra, dysuria, dan urin keruh pada pagi hari. Diagnosis Pemeriksaan langsung dengan mikroskopik sediaan basah, pewarnaan Giemsa, akridin oranye, Leishman, Gram dan Papanicolau. Tetapi pengecatan dianggap sulit karena proses fiksasi dan pengecatan diduga mengubah morfologi kuman. Pada pembiakan digunakan media modifikasi Diamond. Diagnosis banding Gonore, kandidiasis, bakterial vaginosis, infeksi genital non spesifik. Pengobatan Secara topikal: 1. Bahan cairan berupa irigasi: hydrogen peroksida 1-2% dan lar.asam laktat 4%. 2. Bahan berupa supositoria, bubuk bersifat trikomoniasidal. 3. Gel dan krim bersifat trikomoniasidal. Secara sistemik (oral): Yang sering digunakan tergolong derivate nitromidaziol: Mertonidazol : dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500 mg per hari selama 7 hari Nimorazol : dosis tunggal 2 gram Tinidazol : dosis tunggal 2 gram Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 Omidazol : dosis tunggal 1,5 gram Pada waktu pengobatan, perlu beberapa anjuran pada penderita: 1. Pemeriksaan dan pengobatan terhadap pasangan seksual untuk mencegah jangan terjadi infeksi pingpong. 2. Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh. 3. Hindari pemakaian barang- barang yang mudah menimbulkan transmisi.
D. Bakterial Vaginosis
Definisi Suatu sindrom akibat pergantian Lactobacillus sp. yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi. Epidemiologi Sering ditemukan pada wanita yang memiliki akivitas seksual tinggi (50%), tetapi hanya sedikit yang menyebabkan gejala.terdapat hubungan antara infeksi G. vaginalis dengan ras, promiskuitas, stabilitas marital, dan kehamilan sebelumnya.pada penggunaan AKDR dapat ditemukan serta diikuti infeksi G. Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 vaginalis dan kuman anaerob negative-Gram. Hampir 90% pria yang mitra seksual wanitanya terinfeksi G. vaginalis, mengandung G. vaginalis dengan biotipe yang sama dalam uretra, tetapi tidak menyebabkan urethritis. Etiologi Gardnerella vaginalis, Bacteroides sp. Mobiliuncus sp. Mycoplasma homonis. Gejala klinis Sekret vagina yang ringan atau sedang dan berbau tidak enak (amis). Bau lebih menusuk setelah senggama dan mengakibatkan darah menstruasi berbau abnormal. Iritasi daerah vagina dan sekitar vagina (gatal, rasa terbakar) lebih ringan daripada trikomoniasis dan kandidiasis. Pada pemeriksaan duh vagina bertambah, warna abu- abu homogen, visikositas rendah atau normal, berbau dan jarang berbusa. Duh tubuh melekat pada dinding vagina, pH secret vagina sekitar 4,5-5,5. Terdapat eritema pada vagina atau vulva atau petekie pada dinding vagina. Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan: 1. Duh tubuh vagina berwarna abu-abu, homogen dan berbau. 2. Pada sediaan basah secret vagina terlihat leukosit sedikit atau tidak ada, sel epitel banyak dan ada kokobasil kecil berkelompok. Adanya Clue cells, sel epitel vagina yang granular diliputi kokobasil sehingga batas sel tidak jelas. Pada pewarnaan gram terlihat batang kecil gram negatif,banyak sel epitel dengan kokobasil, tanpa ditemukan laktobasil. 3. Bau amin setelah diteteskan 1 tetes larutan KOH 10% pada secret vagina. Tes ini juga disebut tes siff (tes amin). 4. pH vagina 4,5 5,5 5. Pemeriksaan kromatografi 6. Pemeriksaan biakan 7. Tes biokimia Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 Kriteria diagnosis o Gardner dan Dukes: setiap wanita dengan aktivitas ovum normal yang mengeluarkan duh tubuh vagina berwarna abu- abu, homogen, berbau dengan pH 5-5,5, dan tidak ditemukan T. vaginalis, kemungkinan besar menderita vaginitis yang disebabkan oleh G. vaginalis 1
o WHO: ditemukannya clue cells, pH vagina >4,5, tes amin (+), adanya G. vaginalis menggantikan laktobasilus sebagai flora vagina. 1
Diagnosis banding Trikomoniasis Pengobatan 1. Topikal: a. Krim sulfonamide tripel b. Supositoria vaginal: berisi tetrasiklin, berisi yodium povidon. Ternyata jika digunakan tetrasiklin, timbul vaginitis yang disebabkan C.albicans. c. Buffered acid gel (hasilnya tidak dipublikasikan). d. Krim sulfonamide tripel: sebagai acid cream base dengan pH 3,9 dipakai setiap hari selama 7 hari. 2. Sistemik: a. Metronidazole: 2 x 500 mg setiap hari selama 7 hari, atau Tinidazol 2 x 500 mg setiap hari selama 5 hari. b. Ampisilin dan amoksisilin: 4 x 500 mg per oral selama 5 hari. Kegagalan pengobatan karena adanya beta lactamase yang diproduksi spesies Bacteroides. c. Tetrasiklin per oral tidak efektif d. Eritromisin tidak efektif e. Klindamisin: 300 mg per oral 2 kali sehari selama 7 hari. Komplikasi Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 Bakterial vaginosis dapat menyebabkan kelahiran prematur pada kehamilan,juga merupakan faktor predisposisi penularan HIV dan terjadinya keganasan. Prognosis Pengobatan sesuai prosedur biasannya memberikan hasil yang memuaskan. Pemakaian AKDR merupakan predisposisi terjadinya rekurensi. Perlu diberikan pengobatan terhadap mitra seksualnya pada penderita yang rekuren.
E. Kandidiasis Vulvovaginalis
Definisi Infeksi yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh Candida albicans atau kadang spesies Candida lainnya. Epidemiologi Sekitar 20% dari wanita di seluruh dunia menderita kandidiasis vulvovaginitis. 90% disebabkan oleh Candida albicans. Etiologi Candida albicans, Candida glabrata, Candida parapsilosis, Candida tropikalis. Gejala klinis Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014 Gejala khasnya gatal dan vaginal discharge. Gejala lainnya: nyeri vagina, rasa panas pada vulva, dyspareunia dan disuri eksterna. Pruritus akut dan keputihan (fluor albus) sebagai keluhan awal. Gejala paling sering yaitu pruritus vulva. Mukosa vagina kemerahan, pembengkakan pada labia dan vulva. Gambaran khas: vaginal thrush, bercak putih terdiri dari gumpalan jamur dan jaringan nekrosis sel epitel yang menempel pada dinding vagina. Diagnosis pH vagina <4,5 apusan vagina: diberi KOH 10-20% atau dengan pewarnaan gram terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu. 1 pemeriksaan biakan: ditanam dimedia agar dekstrosa Sabouraud. Diagnosis banding Trikomoniasis, bakterial vaginosis Pengobatan Butoconazole 2% krim, 5 gram selama 3 hari. Butoconazole 2% krim, 5 gram, aplikasi intravagina tunggal. Clotrimazole 1% krim, 5 gram selama 7-14 hari. Clotrimazole 100 mg, vaginal tablet selama 7 hari. Clotrimazole 100 mg, vaginal tablet, 2 tab selama 3 hari. Clotrimazole 500 mg, vaginal tablet, 1 tab tunggal. Miconazole 100 mg, vaginal supositoria,1 supp selama 7 hari. Miconazole 200 mg, vaginal supositoria,1 supp selama 3 hari. Itraconazole 2 x 100 mg sehari selama 3 hari. Prognosis Umunya ringan tergantung berat ringannya faktor predisposisi.
Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014
BAB III KESIMPULAN
Infeksi Menular Seksual merupakan salah satu penyakit yang mudah ditularkan melalui hubungan seksual, dengan ciri khas adanya penyebab dan kelainan yang terjadi terutama di daerah genital. IMS sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju (industrI) maupun di negara berkembang. Penyakit yang termasuk dalam kelompok IMS dengan gejala klinis keluarnya sekret dari alat kelamin, yaitu urethritis non- gonore, gonore, trikomoniasis, bacterial vaginitis, dan kandidiasis vulvovaginitis. Kelompok perilaku beresiko tinggi terserang penyakit seperti pelancong, usia 20-24 tahun baik pria maupun wanita, pekerja seksual komersial atau wanita tuna susila, pecandu narkotik dan homoseksual. Dalam penaggulangan penyakit kelamin ada beberapa segi yang perlu diperhatikan seperti segi medis (diagnosis yang tepat, pengobatan yang efektif, konseling pasien dalam rangka memberikan KIE, penanganan pasangan seksualnya), segi epidemiologik, segi sosial dan ekonomi yang saling berkaitan, sehingga harus dilakukan dengan kerjasama secara lintas sektoral.
Referat Penyakit Menular Seksual Dengan Gejala Discharge Daisy Ratnasari Haryono (406138143) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dareah Kudus Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 15 September 18 Oktober 2014
Daftar Pustaka 1. FKUI, Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi 6,cetakan ketiga Penerbit: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2010. 2. FKUI, Infeksi Menular Seksual, edisi 3, Penerbit: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2008. 3. Fitzpatrickc Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology, 5 th ed. 4. www.medscape.com