Anda di halaman 1dari 22

WAJIB SIMPAN RAHASIA

Info yankesgi kepada pihak hukum,


perusahaan asuransi, media masa dan
pihak lain jika diperlukan
Iwan dewanto
Blok 14KG UMY
Rahasia Jabatan

• Syarat yang harus dipenuhi dalam hubungan dokter / dokter


gigi-pasien  kewajiban memegang teguh rahasia jabatan
 melindungi rahasia penyakit pasien sehingga
kepercayaan pasien terhadap dokter / dokter gigi
terpelihara.
• Kewajiban merahasiakan hal-hal yang diketahui karena
jabatannya berpijak pada norma-norma susila yang
merupakan kewajiban moral.
Rahasia jabatan dalam sumpah dan kode etik dikutip
sebagai berikut :
“Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya
ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya
sebagai dokter/dokter gigi”.
“Setiap dokter/dokter gigi wajib merahasia-kan segala
sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita,
bahkan juga setelah penderita itu meninggal”.
• Menjaga rahasia jabatan tidak semudah teorinya. Tidak
jarang seorang dokter dihadapkan pada suatu dilema, harus
menjaga rahasia pasien atau harus membukanya demi
kepentingan lain yang lebih bermanfaat terutama
kepentingan umum.
• Dokter kadang-kadang secara tidak sengaja melanggar
rahasia jabatan ketika mendiskusikan masalah pasiennya
dengan dokter lain.
Rahasia Kedokteran
(Permenkes No.36/2012)

• Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik


kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran;

• Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan


pribadinya yang telah dikemukakan kepada penyelenggara
pelayanan kesehatan.

5
Ruang Lingkup Rahasia
Kedokteran
• Rahasia kedokteran mencakup data dan informasi
mengenai:
a. identitas pasien;
b.kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis,
pengobatan dan/atau tindakan kedokteran; dan
c. hal lain yang berkenaan dengan pasien;
• Data dan informasi tersebut dapat bersumber dari pasien,
keluarga pasien, pengantar pasien, surat keterangan
konsultasi atau rujukan, atau sumber lainnya.
6
Pihak Yang Wajib Menyimpan
Rahasia Kedokteran

• Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran


dan/atau menggunakan data dan informasi tentang pasien
wajib menyimpan rahasia kedokteran;

• Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku


selamanya, walaupun pasien telah meninggal dunia.

7
Pembukaan Rahasia
Kedokteran
• Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan:
a. kesehatan pasien;
b. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum;
c. permintaan pasien sendiri; atau
d. berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Pembukaan rahasia kedokteran dilakukan terbatas sesuai
kebutuhan;
• Pembukaan rahasia kedokteran harus didasarkan pada data
dan informasi yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
8
Pembukaan RK Untuk
Kepentingan Kesehatan Pasien
• Pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan
kesehatan pasien, meliputi:
a. kepentingan pemeliharaan kesehatan, pengobatan,
penyembuhan, dan perawatan pasien; dan
b. keperluan adminstrasi, pembayaran asuransi atau
jaminan pembiayaan kesehatan;
• Pembukaan rahasia kedokteran tersebut di atas dilakukan
dengan persetujuan pasien baik secara tertulis maupun
sistem informasi elektronik pada saat pendaftaran pasien di
fasyankes.
9
Pembukaan RK Dalam Rangka
Penegakan Hukum (1)
• Pembukaan rahasia kedokteran untuk memenuhi permintaan
aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum, dapat dilakukan pada proses penyelidikan,
penyidikan, penuntutan, dan sidang pengadilan;
• bentuk pembukaan rahasia kedokteran diatas dapat berupa
pemberian data dan informasi visum et repertum, keterangan
ahli, keterangan saksi, dan/atau ringkasan medis;

1
0
Pembukaan RK Dalam Rangka
Penegakan Hukum (2)

• permohonan untuk pembukaan rahasia kedokteran diatas


harus dilakukan secara tertulis dari pihak yang berwenang —
> PMK No.269/2010 ttg Rekam Medis Psl.10 ay.(2) huruf b.
menyebutkan ”atas perintah pengadilan”;
• Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran dilakukan atas
dasar perintah pengadilan atau dalam sidang pengadilan,
maka rekam medis seluruhnya dapat diberikan.

1
1
Pembukaan RK Atas Dasar
Permintaan Pasien Sendiri

• Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar permintaan


pasien sendiri dapat dilakukan dengan pemberian data dan
informasi kepada pasien baik secara lisan maupun tertulis;
• keluarga terdekat pasien dapat memperoleh data dan
informasi kesehatan pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya
oleh pasien yang diberikan pada waktu penerimaan pasien.

1
2
Pembukaan RK Atas Dasar
Ketentuan Peraturan Per-UU-an (1)
• Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar ketentuan
peraturan per-UU-an dilakukan tanpa persetujuan pasien
dalam rangka kepentingan penegakan etik atau disiplin,
serta kepentingan umum;
• Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan
penegakan etik diberikan atas permintaan tertulis Majelis
Kehormatan Etik Profesi dan kepentingan disiplin atas
permintaan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia;
1
3
Pembukaan RK Atas Dasar
Ketentuan Peraturan Per-UU-an (2)
• Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar kepentingan umum
dilakukan tanpa membuka identitas pasien;
• Kepentingan umum yang dimaksud meliputi:
a. audit medis;
b. ancaman kejadian luar biasa/wabah penyakit menular;
c. penelitian kesehatan untuk kepentingan negara;
d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna di
masa yang akan datang; dan
e. ancaman keselamatan orang lain secara individual atau
masyarakat;
• Khusus huruf b dan e, identitas dapat dibuka kepada institusi
yang berwenang untuk ditindaklanjuti.
1
4
Pihak Yang Berwenang
Membuka Rahasia
Kedokteran
• Pembukaan atau pengungkapan RK dilakukan oleh
penanggungjawab pelayanan pasien;

• Dalam hal pasien ditangani/dirawat oleh tim, maka ketua tim


yang berwenang membuka RK, namun jika berhalangan dapat
dilakukan oleh salah satu anggota tim yang ditunjuk;

• Dalam hal tidak ada penanggungjawab pelayanan pasien


maka pimpinan fasyankes dapat membuka RK.
1
5
Hak Ingkar
Pembukaan/Pengungkapan
RK

• Penanggungjawab pelayanan pasien atau pimpinan


fasyankes dapat menolak membuka rahasia kedokteran
apabila permintaan tersebut bertentangan dengan
ketentuan peraturan per-UU-an.

1
6
Pelepasan Hak RK
• Pasien atau keluarga terdekat pasien yang telah meninggal
dunia yang menuntut tenaga kesehatan dan/atau fasyankes
serta menginformasikannya melalui media massa,
dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya
kepada umum;
• Penginformasian melalui media massa memberikan
kewenangan kepada tenaga kesehatan dan/atau fasyankes
untuk membuka atau mengungkap rahasia kedokteran yang
bersangkutan sebagai hak jawab;
• Dalam hal pihak pasien menggugat tenaga kesehatan
dan/atau fasyankes, maka rahasia kedokteran dapat dibuka
dalam rangka pembelaan dimuka sidang pengadilan.
1
7
Pasal 322 KUHP

a. Barang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib


disimpannya karena jabatannya atau
matapencahariannya, baik yang sekarang maupun yang
dahulu akan diancam hukuman pidana penjara paling
lama 9 bulan atau denda paling banyak enam ratus
rupiah.
b. Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seseorang tertentu,
maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan
orang itu.
• Pasal ini tidak hanya berlaku untuk dokter saja, tetapi juga
untuk setiap orang atas pekerjaannya yang wajib
menyimpan rahasia.
• Berdasarkan ayat b, seorang dokter yang membuka rahasia
penderita tidak dengan sendirinya akan dituntut di
pengadilan. Dokter tsb akan dituntut setelah ada pengaduan
yang diajukan oleh penderita itu.
Beberapa pasal KUHP yang melindungi dokter

Pasal 50 KUHP
Tidak boleh dihukum barang siapa melakukan
perbuatan untuk menjalankan aturan undang-undang.
Misalnya melaporkan kelahiran, kematian, dan
penyakit menular.
Pasal 52 KUHP
• Tidak boleh dihukum barang siapa melakukan perbuatan
atau menjalankan perintah jabatan yang diberikan oleh
pembesar yang berhak itu.
• Pasal ini mengatur seorang dokter yang mempunyai
jabatan rangkap seperti militer atau penguji kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai