Anda di halaman 1dari 8

Rahasia

Kedokteran
dianggap sebagai norma dasar yang melindungi
hubungan dokter dengan pasien
Pada

dasarnya

rahasia

kedokteran

harus

tetap

disimpan walaupun pasien tersebut telah meninggal


Rahasia kedokteran merupakan hak pribadi pasien
yang tidak diwariskan pada para ahli warisnya.
Sehingga para ahli waris itu juga tidak berhak
mengetahui rahasia pribadi pasien

Rahasia
Kedokteran
Rahasia kedokteran terdapat dalam sumpah Hippocrates
dan dalam Kode Etik Kedokteran Internasional
Di

Indonesia,

dalam

Sumpah

Dokter

Saya

akan

merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena


keprofesian saya,
Kode Etik Kedokteran Indonesia merumuskannya sebagai
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien
itu meninggal dunia.

Rekam Medis
berkas yang berisi catatan dan dokumen antara
lain

identitas

pasien,

hasil

pemeriksaan,

pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan


dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien

Rekam Medis
Kerahasiaan rekam medis
UU Praktik Kedokteran pasal 47 ayat 2
"rekam medis harus disimpan dan dijaga
kerahasiannya oleh dokter atau dokter gigi dan
pimpinan sarana kesehatan
Pasal 11 Peraturan Pemerintah No 10 tahun 1966
tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran
Pasal 1 PP
"yang dimaksud dengan rahasia kedokteran adalah
segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang
dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan
pekerjaannya dalam lapangan kedokteran"

Rekam Medis
Di bidang keamanan rekam medis, Permenkes No
749a/

MENKES/PER/XII/1989

pasal

13,

bahwa

menyatakan

pimpinan

sarana

dalam

kesehatan

bertanggungjawab atas (a) hilangnya, rusaknya,


atau pemalsuan rekam medis, (b) penggunaan oleh
orang / Badan yang tidak berhak.

Pengungkapan Rahasia
Kedokteran
UU Praktik Kedokteran memberikan peluang
pengungkapan informasi kesehatan secara terbatas
dalam pasal 48 ayat (2):
untuk kepentingan kesehatan pasien
untuk memenuhi permintaan aparatur penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum
permintaan pasien sendiri
berdasarkan ketentuan undang-undang

Pengungkapan Rahasia
Kedokteran
Pasal 12 Permenkes 749a
Pemaparan isi rekam medis hanya boleh
dilakukan oleh dokter yang merawat pasien
dengan ijin tertulis pasien;
pimpinan sarana pelayanan kesehatan
dapat memaparkan isi rekam medis tanpa
seijin
pasien
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan.

Pengungkapan Rahasia
Kedokteran
Alasan lain yang memperbolehkan membuka rahasia
kedokteran
adanya ijin atau persetujuan atau kuasa dari pasien itu
sendiri
perintah jabatan (pasal 51 KUHP)
daya paksa (pasal 48 KUHP)
dalam rangka membela diri (pasal 49 KUHP)
Etika kedokteran umumnya membenarkan pembukaan
rahasia kedokteran secara terbatas untuk kepentingan
konsultasi profesional, pendidikan, dan penelitian
Permenkes No. 749a juga memberi peluang bagi
penggunaan rekam medis untuk pendidikan dan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai