Anda di halaman 1dari 26

EHK

Informed consent
&
Wajib simpan rahasia kedokteran
Kelompok 5
Umi Rofidah ( 122110101104 )
Puput Dewi Puspita ( 122110101115 )
Yuyun Tri Narwati ( 122110101122 )
Achmad Fahnur Juli ( 122110101141 )
INFORMED CONSENT

INFORMED = Mendapat Informasi


CONSENT =Persetujuan

Pernyataan setuju atau izin dari seseorang


(pasien/yang sah mewakili) diberikan secara
bebas, rasional tanpa paksaan tentang tindakan
yang dilakukan terhadapnya setelah
mendapatkan informasi cukup tentang
tindakan kedokteran yang akan dilakukan
Definisi Persetujuan tindakan kedokteran

Menurut PerMenKes No. 209 Tahun 2008


Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
Persetujuan tindakan kedokteran adalah
persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan
secara lengkap mengenai tindakan kedokteran
atau kedokteran gigi yang akan dilakukan
terhadap pasien
UU RI No. 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran Pasal 45

Setiap tindakan yang akan dilakukan oleh


dokter/dokter gigi terhadap pasien harus
mendapat persetujuan secara tertulis maupun
lisan setelah adanya penjelasan yang secara
lengkap
Isi penjelasan, yaitu :
1. diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran
2. tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan
3. alternatif tindakan lain dan risikonya
4. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
5. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
6. ;Perkiraan pembiayaan
Pemberian penjelasan harus :
• Diberikan secara lengkap
• Menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti/ cara lain yang bertujuan untuk
mempermudah pemahaman
• Dicatat dan didokumentasikan dalam berkas
rekam medis oleh dokter/dokter gigi yang
memberi penjelasan dengan mencantumkan
tanggal, waktu, nama, dan tanda tangan
pemberi dan penerima penjelasan
Ditandatangani
Menggunakan
Tindakan dengan oleh yang berhak
persetujuan
risiko tinggi memberikan
tertulis
persetujuan
Sedangkan

Dapat diberikan dengan


Tindakan kedokteran yang persetujuan lisan
tidak mengandung risiko Misal : dalam bentuk ucapan
tinggi setuju/ bentuk gerakan
menganggukkan kepala
Menurut Permenkes No. 209 tahun 2008
tentang persetujuan tindakan kedokteran
pasal 4

Dalam keadaan gawat darurat, untuk


menyelamatkan jiwa pasien dan/ atau
mencegah kecacatan tidak diperlukan
persetujuan tindakan kedokteran yang
diputuskan oleh dokter atau dokter gigi dan
dicatat di dalam rekam medik
Pembatalan Dan Penolakan Persetujuan
Tindakan Kedokteran
Menurut Permenkes No. 209 tahun 2008 tentang
persetujuan tindakan kedokteran

Pasal • Persetujuan tindakan kedokteran dapat dibatalkan atau


ditarik kembali yang harus dilakukan secara tertulis oleh
5 yang memberi persetujuan sebelum dimulainya tindakan.

• Penolakan tindakan kedokteran dapat dilakukan oleh


Pasal pasien dan/atau keluarga terdekatnya secara tertulis
setelah menerima penjelasan tentang tindakan kedokteran
16 yang akan diiakukan. Akibat penolakan tindakan
kedokteran akan menjadi tanggung jawab pasien.
Form
Persetujuan
Form
Penolakan
Sanksi Hukum terhadap Informed Consent

Sanksi pidana Sanksi perdata Sanksi administratif

• Apabila seorang • Tenaga kesehatan • Pasal 13 Pertindik


tenaga kesehatan atau sarana mengatur bahwa :
menorehkan benda kesehatan yang Terhadap dokter
tajam tanpa mengakibatkan yang melakukan
persetujuan pasien kerugian dapat tindakan medis
dipersamakan digugat dengan tanpa persetujuan
dengan adanya 1365, 1367, 1370, pasien atau
penganiayaan yang 1371 KUHPerdata keluarganya dapat
dapat dijerat Pasal dikenakan sanksi
351 KUHP administratif
berupa pencabutan
izin praktik.
RAHASIA KEDOKTERAN
• PENGERTIAN :
Rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-
orang yang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama
melakukan pekerjaan dalam lapangan kedokteran (dalam pasal 1 PP
No. 10 Tahun 1966).
• Bersifat absolut
• Dokter dituntut untuk menjaga rahasia:
“Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena
pekerjaan saya dan karena ke ilmuan saya sebagai dokter.” (lafal
sumpah dokter)
“Seorang dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang pasien karena kepercayaan yang diberikan
kepadanya, bahkan juga setelah pasien meninggal dunia.” (KODEKI
(12))
Rahasia Kedokteran terdiri dari:
Rahasia Pekerjaan
Rahasia Jabatan Dokter
Dokter
• segala sesuatu yang • Segala sesuatu yang
diketahui dan harus diketahui dan harus
dirahasiakan dirahasiakan
berdasarkan sumpah berdasarkan lafal
atau janji yang sumpah yang
diucapkan setelah diucapkan pd waktu
menyelesaikan diangkat sebagai
pendidikannya. pegawai negeri.
Pihak Yang wajib menyimpan
Rahasia Kedokteran
PP RI No. 32 tahun 1996 pasal 2
• Tenaga medis → dokter dan • Tenaga keterapian fisik →
dokter gigi fisioterapis, okupasiterapis, dan
• Tenaga keperawatan → perawat terapis wicara.
dan bidan. • Tenaga keteknisian medis →
• Tenaga kefarmasian → apoteker, radiografer, radioterapis, teknisi
analis farmasi dan as. apoteker. gigi, teknisi elektromedis, analis
• Tenaga kesehatan masyarakat → kesehatan, refraksionis optisien,
Epidemiolog kesehatan, otorik prostetik, teknisi transfusi,
entomolog kesehatan, dan perekam medis.
mikrobiolog kesehatan, penyuluh • Juga diwajibkan menyimpan
kesehatan, administrator rahasia bagi mahasiswa
kesehatan dan sanitarian. kedokteran, murid yang bertugas
• Tenaga gizi → nutrizionis dan dalam lapangan pemeriksaan,
dietisien pengobatan dan atau perawatan
dan orang lain yang ditetapkan
oleh menteri kesehatan.
Alasan Rahasia Kedokteran dibuka
• Karena Daya Paksa
Diatur dalam pasal 48 KUHP: “Barang siapa melakukan
suatu perbuatan karena pengaruh daya paksa, tidak dapat
dipidana.”
• Karena Menjalankan Perintah UU
Diatur dalam pasal 50 KUHP: “Barangsiapa melakukan
perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang-undang,
tidak dipidana.”
• Karena Menjalankan Perintah Jabatan
Diatur dalam pasal 51 KUHP: “Barang siapa melakukan
perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang
diberikan oleh penguasa yang wenang, tidak dipidana.”
PP RI NOMOR 10 TAHUN 1966 TENTANG
WAJIB SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN
• Pasal 1
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang
diketahui oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama
melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.
• Pasal 2.
Pengetahuan tersebut pasal 1 harus dirahasiakan oleh orang-orang yang
tersebut dalam pasal 3, kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat
atau lebih tinggi daripada Peraturan Pemerintah ini menentukan lain.
• Pasal 3.
Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah:
a. Tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-undang tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara tahun 1963 No. 79).
b. Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan.
• Pasal 4
Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai: wajib simpan rahasia kedokteran
yang tidak atau tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau pasal 112 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, Menteri Kesehatan dapat melakukan
tindakan administratif berdasarkan pasal 11 Undang-undang tentang Tenaga
Kesehatan.
• Pasal 5
Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal 4 dilakukan oleh mereka
yang disebut dalam pasal 3 huruf b, maka Menteri Kesehatan dapat
mengambil tindakan-tindakan berdasarkan wewenang dan kebijaksanaannya.
• Pasal 6
Dalam pelaksanaan peraturan ini Menteri Kesehatan dapat mendengar
Dewan Pelindung Susila Kedokteran dan/atau badan-badan lain bilamana
perlu.
• Pasal 7
Peraturan ini dapat disebut “Peraturan Pemerintah tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran.”
• Pasal 8
Peraturan ini mulai berlaku pada hari diundangkannya. Agar setiap orang
dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
UU NO. 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK
KEDOKTERAN PASAL 48
(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran.
(2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan
kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak
hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan
ketentuan perundang-undangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur
dengan Peraturan Menteri.
SANKSI MEMBUKA RAHASIA
KEDOKTERAN
• Sanksi Pidana
KUHP Pasal 112
KUHP pasal 322
• Sanksi Perdata
KUH Perdata Pasal 1365
KUH Perdata Pasal 1366
KUH Perdata Pasal 1367
• Sanksi Administratif
UU No. 6 tahun 1963 Pasal 11
• Sanksi Sosial
Sanksi pidana membuka rahasia
• KUHP Pasal 112
Barang siapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-
berita atau keterangan-keterangan yang diketahuinya bahwa harus
dirahasiakan untuk kepentingan negara, atau dengan sengaja
memberitahukan atau memberikannya kepada negara asing,
diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
• KUHP Pasal 322
(1) Barang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib
disimpannya karena jabatan atau pencariannya, baik yang
sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak
sembilan ribu rupiah.
(2) Jika kejahatan dilakukan terhadap seseorang tertentu, maka
perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu.
Sanksi Perdata membuka rahasia
• KUH Perdata Pasal 1365
“Tiap perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad), yang
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang
yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, menggantikan
kerugian tersebut”.
• KUH Perdata Pasal 1366
“Setiap orang bertanggung jawab, bukan hanya atas kerugian
yang disebabkan perbuatan-perbuatan, melainkan juga atas
kerugian yang disebabkan kelalaian atau kesembronoannya”.
• KUH Perdata Pasal 1367
“Seseorang tidak hanya bertanggung jawab, atas kerugian yang
disebabkan perbuatannya sendiri, melainkan juga atas kerugian yang
disebabkan perbuatan-perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya
atau disebabkan barang-barang yang berada di bawah pengawasannya”.
Orangtua dan wali bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan
oleh anak-anak yang belum dewasa, yang tinggal pada mereka dan terhadap
siapa mereka melakukan kekuasaan orangtua atau wali. Majikan dan orang
yang mengangkat orang lain untuk mewakili urusan-urusan mereka,
bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh pelayan atau
bawahan mereka dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada orang-
orang itu.
Guru sekolah atau kepala tukang bertanggung jawab atas kerugian yang
disebabkan oleh murid-muridnya atau tukang-tukangnya selama waktu
orang-orang itu berada di bawah pengawasannya.
Tanggung jawab yang disebutkan di atas berakhir, jika orangtua, guru
sekolah atau kepala tukang itu membuktikan bahwa mereka masing-masing
tidak dapat mencegah perbuatan itu atas mana meneka seharusnya
bertanggung jawab.
Sanksi Administratif membuka rahasia
• UU No.6 tahun 1963 Pasal 11
(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan didalam Kitab Undang-
undang Hukum Pidana dan Peraturan-peraturan perundang-undangan
lain, maka terhadap tenaga kesehatan dapat dilakukan tindakan-tindakan
administratip dalam hal sebagai berikut:
a. Melalaikan kewajiban
b. Melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak boleh diperbuat oleh
seorang tenaga kesehatan, baik mengingat sumpah jabatannya
maupun mengingat sumpah sebagai tenaga kesehatan
c. Mengabaikan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh tenaga
kesehatan
d. Melanggar sesuatu ketentuan menurut atau berdasarkan undang-
undang ini
(2) Tindakan-tindakan yang dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) dapat diambil
oleh Pejabat Kesehatan Tertinggi di Daerah tingkat I dan/atau Menteri
Kesehatan, setelah diadakan pemeriksaan yang teliti.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai