Anda di halaman 1dari 56

drg. Widyapramana Dwi Atmaja, MDSc.

PSPDG FKIK UMY


 Material auxiliary adalah material yang
digunakan dalam mendukung perawatan
Kedokteran Gigi berupa restorasi, pembuatan
dental prothesa, namun tidak menjadi bagian
dari alat tersebut ataupun bukan merupakan
material utama restorasi.
 Semen  substansi yang mampu mengeras
dan dapat digunakan sebagai basis dasar
kavitas, bahan restorasi tumpatan atau bahan
adhesif yang mampu mengikat prothesa pada
struktur gigi atau bahan lainnya
 Base  lapisan pelindung, bisa merupakan
medikamen, semen, diletakkan pada dasar
preparasi kavitas untuk melindungi jar pulpa
dari thermal atau chemical injury/iritasi kimia
 Cavity liner  lapisan tipis semen, seperti
pasta kalsium hidroksida yang tersuspensi sbg
cairan dalam resin setelah mengalami
evaporasi/penguapan, digunakan sbg bahan
proteksi pulpa
 Varnish  berbentuk cair berasal dari getah
karet, sintetik resin, resin yang terlarut dalam
pelarut yang mudah menguap, seperti aseton,
ether atau chloroform
 Intermediate restoration  tumpatan atau
prothesa yang diletakkan pada kurun waktu
tertentu (bbrp hari – bulan), untuk melindungi
gigi atau mempertahankan posisi hingga
diaplikasikan restorasi permanen
 Luting agent  material viscous yang
diaplikasikan di antara struktur gigi dan
prothesa dan akan mengeras melalui reaksi
kimiawi serta mampu melekatkan kedua
komponen tersebut
 Adalah merupakan lapisan semen yang
diletakkan dibawah restorasi permanen untuk
pemulihan jar pulpa dan perlindungan thd
thermal, kimia dan galvanik
 Merupakan material yang digunakan pada proses
restorasi/sarana pendukung perawatan namun bukan
merupakan bagian struktur dari bahan restorasi.

1. Material cetak
2. Malam/ dental waxes
3. Gypsum casts & model material
4. Akrilik resin for impression (GTL)
5. Acid etching solution
6. Bleaching
7. Larutan irigasi (endodontik)
8. Polishing instrumen
 merupakan upaya tindakan estetik yang
bertujuan untuk menghilangkan pewarnaan dan
memutihkan permukaan gigi.
 Indikasi :
1. diskolorisasi ekstrinsik ( tar dan nikotin rokok,
coffee, tea, mengunyah tembakau)
2. diskolorisasi intrinsik ( tetracycline staining,
fluorosis staining, discolouration from pulp
necrosis, iatrogenic ex. Hemorage pulp extirpation,
metal amalgam, diskolorisasi sbg tanda kelainan
sitemik ex. Erythroblastic fetalis/Rh, jaundice,
diskolorisasi krn proses penuaan, diskolorisasi krn
riwayat perawatan dental
 Bahan bleaching yang sering digunakan oleh
drg (office bleaching) adalah superoxol
/hidrogen peroksida (H2O2) 30% – 35%
 Untuk home bleaching bisa menggunakan
Carbamide peroksida 10%
 merupakan tindakan pembersihan sisa jar
nekrotik, desinfeksi dan sterilisasi sal akar serta
membasahi dinding sal akar agar mempermudah
preparasi sal akar
Beberapa larutan irigasi yang sering digunakan :
1. Hidrogen peroksida (H2O2) 3%
2. Sodium hipoklorit (NaOCl) 3%
3. EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid) 15%
4. Chlorhexidin
5. Akuades
 Material etsa asam yang memiliki kandungan
3% phosphoric acid
 Digunakan dalam restorasi tumpatan resin
komposit dengan sistem total etch
 Merupakan tindakan proses finishing dengan
menggunakan instrumen abrasif yang paling halus
untuk menghilangkan sisa ekses partikel restorasi
 Tujuan dilakukan polishing adl :
1. Memberikan kilau pada permukaan enamel
2. Partikel yg kecil akan menghasilkan permukaan
yg halus dan mengkilat
3. Bahan abrasif berukuran 20µm menghasilkan
kilau
4. Mengurangi kolonisasi bakteri pada permukaan
gigi
5. Pada metallic – restorasi (alloy) akan mencegah
tarnish dan korosi
6. Kenyamanan pasien
Terimakasih......
 .....Assalamualaikum
Warohmatullahi
wabarokatuh....

Anda mungkin juga menyukai