Anda di halaman 1dari 29

REFERAT

ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN


MEDIKOLEGAL
RAHASIA KEDOKTERAN
Fahrenheit G1A215021
Triana Amalia G1A215020
Zikri Saputra
G1A215011
Erisya Dwi Puspa
G1A215010
Afrizal
G1A212057
Tata Mareta O.M
G1A212049

Dosen Penguji : dr. Ainurrofiq, Sp.KF,


MH
Dosen Pembimbing : dr. Ainurrofiq,
Sp.KF, MH

Latar Belakang

Ilmu kedokteran forensik : membantu


penegakan hukum, keadilan &
memecahkan masalah di bidang hukum. 1
Dokter keterangan ahli sebagai alat bukti
yang sah
Keterangan ahli :
- tertulis (Visum et Repertum)
- lisan di depan sidang pengadilan. 2

Temuan hasil pemeriksaan medik


bersifat rahasia dan yang tidak
berhubungan dengan perkaranya tidak
dituangkan dalam bagian pemberitaan
dan dianggap tetap sebagai rahasia
kedokteran.2

rahasia kedokteran tidak bersifat absolut


dapat dibuka tanpa dianggap melanggar
etika maupun hukum memenuhi
permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum : rahasia
kedokteran forensik.
adanya dasar penghapusan pidana (pasal
48, 50, 51 KUHP) Penyampaian rahasia
ini dapat dilakukan di persidangan, di depan
hakim.2

Perumusan Masalah

Apa definisi dari rahasia kedokteran?


Bagaimana hakekat rahasia kedokteran?
Bagaimana ketentuan yang mengatur rahasia kedokteran?
Bagaimana pengungkapan rahasia kedokteran?
Bagaimana hakekat profesi di bidang kedokteran forensik?
Bagaimana pentingnya tata nilai dalam ilmu kedokteran
forensik?
Bagaimana perbandingan tindakan di bidang kedokteran
forensik dan kedokteran klinik lainnya?
Siapa saja pihak yang wajib menyimpan rahasia
kedokteran forensik?

Tujuan Penulisan
Tujuan Umum : mengetahui tentang rahasia kedokteran
dalam bidang kedokteran forensik

Tujuan Khusus
Sebagai persyaratan mengikuti ujian akhir Stase
Forensik & Medikolegal RSUD Raden Mattaher Jambi.
mengetahui definisi, hakekat, ketentuan yg mengatur,
pengungkapan rahasia kedokteran, hakekat profesi,
pentingnya tata nilai, perbandingan tindakan di bidang
kedokteran forensik dan kedokteran klinik lainnya,
pihak yang wajib menyimpan rahasia

Manfaat Penulisan
memberikan pengetahuan & wawasan
kepada dokter muda definisi,
hakekat, ketentuan, pengungkapan
rahasia, hakekat profesi, pentingnya
tata nilai, perbandingan tindakan di
bidang kedokteran forensik &
kedokteran klinik lainnya, pihak yang
wajib menyimpan rahasia

DEFINISI RAHASIA KEDOKTERAN


PP No. 10 Thn 1966: Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran:3
Pasal 1: rahasia kedokteran
segala sesuatu yang diketahui pada
waktu / selama melakukan pekerjaan
dalam lapangan kedokteran.3

HAKEKAT RAHASIA KEDOKTERAN


Rahasia jabatan bukan berdasarkan
azas kepercayaan, diwajibkan bagi
pejabat negara
Rahasia pekerjaan berdasarkan azas
kepercayaan, bersifat swasta

HAKEKAT RAHASIA KEDOKTERAN


pasien situasi konflik.
pasien menderita & memerlukan bantuan
dokter, tetapi pasien menginginkan rahasianya
tetap utuh, pasien yang datang ke dokter
terpaksa harus mengorbankan rahasia pribadi.
4

hubungan dokter-pasien: azas kepercayaan


dokter percaya pasien mengungkapkan
keadaan diri yang seutuhnya, pasien juga
percaya dokter menjaga rahasia yang
diketahuinya rahasia kedokteran.4

Ketentuan yang Mengatur Rahasia


Kedokteran
Ps. 48 ayat 1 UU No. 29 th 2004 : 6
Setiap dokter atau dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran wajib
menyimpan rahasia kedokteran6

PP No. 26 Th 1960 Ttg Lafal Sumpah


Dr :7
Saya akan merahasiakan segala sesuatu
yang saya ketahui karena pekerjaan saya
dan karena keilmuan saya sebagai dokter7

Ketentuan yang Mengatur Rahasia


Kedokteran
KODEKI Bab II butir ke 11
Seorang dokter wajib merahasiakan segala
sesuatu yang diketahuinya ttg seorang
pasien, karena kepercayaan yang telah
diberikan kepadanya, bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia 8

Ketentuan yang Mengatur Rahasia


Kedokteran
PP. No. 10 th 1966 : Kewajiban dokter
menjaga rahasia kedokteran. 3,4
Pasal 1: rahasia kedokteran
segala sesuatu yg diketahui pada
waktu/selama melakukan pekerjaan
dalam lapangan kedokteran.3

Ketentuan yang Mengatur Rahasia


Kedokteran
Pasal 2 : membatasi daya berlakunya
wajib simpan rahasia kedokteran, bila
ada kepentingan lain yang dianggap
lebih tinggi (kepentingan umum)
rahasia kedokteran harus mengalah. 4
pasal 3 : subjek hukum yg menyimpan
rahasia tenaga profesional
kedokteran, mahasiswa kedokteran,
siswa perawat.4

Pengungkapan rahasia kedokteran


Pemegang rahasia kedokteran dapat
membuka rahasia kedokteran tanpa
terkena sanksi hukum.
Ada 2 golongan:
Pembukaan rahasia kedokteran atas
kerelaan/izin pasien.
Pembukaan rahasia kedokteran tanpa
kerelaan/izin pasien.4

Pengungkapan rahasia kedokteran

Adanya persetujuan pasien


Berdasarkan perintah hukum
Berdasarkan perintah pengadilan
Kepentingan umum menyangkut
masalah kesehatan dan keselamatan
umum4

Hakekat Profesi di Bidang


Kedokteran Forensik
Konsep Peranan Ganda Seorang Dokter
Pertama : ahli klinik, objek akan
berstatus sebagai seorang pasien
dengan segala hak & kewajibannya
Kedua : ahli forensik, bertugas
membantu proses peradilan dalam
pembuatan VeR untuk penyidik.4

Hakekat Profesi di Bidang


Kedokteran Forensik
Peranan Ahli Kedokteran Forensik dalam
Proses Peradilan
Posisi ahli kedokteran forensik berada
pada pihak yang netral dan dimulai dari
sejak awal proses peradilan (tahap
penyidikan). 4

Pentingnya Tata Nilai dalam Ilmu


Pengetahuan dan Profesi
Para ahli ilmu kedokteran forensik : di
satu pihak harus mengkomunikasikan
pengetahuanya pada pihak tertentu
(aparat peradilan), di pihak lain ia
harus menyaringnya dari masyarakat
luas.4
perlunya rahasia kedokteran
forensik, sangat erat kaitannya dengan
hak azasi korban yang diperiksa. 4

Perbandingan Tindakan di Bidang


Kedokteran Forensik Dan
Kedokteran Klinik Lainnya
Dalam ilmu kedokteran forensik
Korban hidup maupun mati benda
bukti.4
Pemeriksaan dilakukan tidak atas
dasar kesukarelaan/kehendak bebas
dari korban, hak atas privacy harus
tetap dijaga.4

Pihak yang Wajib Menyimpan


Rahasia Kedokteran Forensik

Dr. Sp.KF
Dr. (Umum)
Dr. spesialisasi klinik
Petugas kamar pem. forensik
Mahasiswa Kedokteran
Petugas kamar jenazah
Petugas kamar bedah jenazah
Petugas lab. forensik
Petugas administrasi VeR
Petugas lainnya yg mengetahui kegiatan pem.
forensik

ILUSTRASI KASUS
Seorang laki-laki (33 th) bekerja sbg pedagang
yg sering berselisih paham dg pedagang lain akibat
persaingan pasar, ditemukan tewas di lorong melati
buluran kenali kota Jambi, pada hari minggu 23
Agustus 2015 pukul 07.30 WIB. Korban ditemukan
dg kondisi tdp berbagai macam tanda kekerasan pd
tubuhnya, diduga meninggal dunia akibat
pembunuhan.
Korban dibawa ke instalasi pemulasaraan
jenazah RSUD Raden Mattaher Jambi oleh warga
sekitar & penyidik tanpa adanya pihak keluarga.
Penyidik telah membuat surat permohonan tertulis
untuk melakukan pemeriksaan pada tubuh korban
dalam rangka proses penegakan hukum.

Visumbayangan.docx

Pembukaan Rahasia Kedokteran


Forensik
Pada kasus tsb, rahasia kedokteran dapat
dibuka tanpa dianggap melanggar etika
maupun hukum, karena memenuhi permintaan
aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum.
Dokter terpaksa membuka rahasia tanpa izin
pasien karena adanya dasar penghapusan
pidana.
Ketentuan pembukaan rahasia kedokteran
forensik PMK No. 36 Th 2012 ttg Rahasia
Kedokteran pasal 5 dan 7.9

Pasal 5
Rahasia kedokteran dapat dibuka
untuk kepentingan kesehatan
pasien, memenuhi aparatur
penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum, permintaan
pasien sendiri, atau berdasarkan
ketentuan perundang-undangan

Pasal 7
Pembukaan rahasia dilakukan pada proses
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, sidang
pengadilan.
Pembukaan rahasia kedoktekteran melalui
pemberian data & informasi : VeR, keterangan ahli,
keterangan saksi, ringkasan medis.
Permohonan pembukaan rahasia harus dilakukan
secara tertulis dari pihak yang berwenang.
Atas dasar perintah pengadilan/dalam sidang
pengadilan rekam medis seluruhnya dapat
diberikan.9

KESIMPULAN
Rahasia kedokteran : segala sesuatu yg
diketahui oleh pada waktu/selama melakukan
pekerjaannya.
Rahasia kedokteran dapat dibuka tanpa
dianggap melanggar etika maupun hukum
penegakan hukum : rahasia kedokteran
dalam ilmu kedokteran forensik.
Dokter terpaksa membuka rahasia tanpa izin
pasien karena adanya dasar penghapusan
pidana (pasal 48 ,50,51 KUHP).

SARAN
Terciptanya hub kerjasama yg baik antara
pihak berwenang (penyidik) dg bagian
forensik & medikolegal sehingga kasuskasus tindak pidana dapat diselesaikan dg
baik.
Bagi pendidikan, refrat ini dapat dijadikan
bahan untuk menambah wawasan bagi
tenaga kes. terutama dokter muda dalam
menjalani masa klinik di Instalasi Forensik
& Medikolegal.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai