Penerapan GCG Di Rs

PENERAPAN
TATAKELOLA RUMAH SAKIT

INSTRUMEN AKREDITASI RS
PADA PELAYANAN RS
DI ERA JKN
Disampaikan pada Lokakarya
BPRS 12 – 13 November2018
Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia

2018 – 2021
PENDAHULUAN
1 Januari 2014, REFORMASI PELAYANAN KESEHATAN
TUJUAN SISTEM PEMBIAYAAN PELAYANAN
KESEHATAN DI ERA JKN : RS
1.System penyelenggaraan • Mendorong peningkatan mutu
asuransi social • Mendorong layanan berorientasi pasien
• Mendorong efisiensi
2.Penyelenggara Badan Hukum • Mendorong untuk pelayanan tim
Publik ( BPJS-K ) • Tidak memberikan reward terhadap provider yang
T
A melakukan, overtreatment, undertreatment maupun
3. System pelayanan berjenjang T
A
melakukan adverse event
T
4.System pembayaran dari K PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM
E
BPJS-K ke PPK ( Kapitasi di FKTP, L
O
menjadi pilihan karena :
• Dapat mengendalikan biaya kesehatan
INA CBG’s DI FKTL ) L
A • Mendorong provider untuk melakukan cost
RS
5.Manfaat Komprehensif : containment
Preventif, Promotif, Kuratif dan • Mendorong pelayanan kesehatan tetap bermutu
sesuai standar
Rehabilitatif • Membatasi pelayanan kesehatan yang tidak
diperlukan berlebihan atau under use
• Mempermudah administrasi klaim
CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE
REGULASI – REGULASI
1.UNDANG-UNDANG REPUBLIK 4.PMK 10 / 2014, TENTANGDEWAN

INDONESIA NOMOR 44 TAHUN PENGAWAS RUMAH SAKIT,
2009 TENTANG RUMAH SAKIT 5.PERATURAN PRESIDEN RI NO. 77
2.PMK No.36 tahun 2015 TAHUN 2015. TENTANG PEDOMAN
tentang PENCEGAHAN ORGANISASI RUMAH SAKIT
KECURANGAN ( FRAUD ) dalam 6.PERATURAN PEMERINTAH RI NO.
pelaksanaan program Jaminan 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH
Kesehatan pada SJSN SAKIT PENDIDIKAN
3. PMK 755 / MENKES / PER /IV
/ 2011, Tentang KOMITE MEDIK. 7.PMK NO. 4. TAHUN 2018 TENTANG
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN
KEWAJIBAN PASIEN
K o m p a s 1 Ag u s t u s 2 0 1 6
K o m i t e Nasional K e b i j a k an Governance
11/13/2018 CHAIR ULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMB ER 2018 HTLAONE

TATAKELOLA RUMAH SAKIT
Tatakelola merupakan upaya dari organisasi dan manajemen rumah sakit
untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien secara terintegrasi,
koordinatif, sinkronisasi dan harmonisasi
dari seluruh aktifitas klinik – non klinik
Tatakelola rumah sakit ( korporat – klinik ) merupakan upaya menejerial dalam
menyeimbangkan mutu dan pembiayaan walaupun pada situasi dan kondisi
dimana sumberdaya sangat terbatas.
Etis dan profesionalitas merupakan focus utama pada pelayanan.
Karakteristik dasar pada governance :
- perilaku etis dan profesional baik pada individu, tim kerja, maupun pada organisasi
yang akuntabel
- akuntabilitas – responsibilitas ( sosial , moral, akademik )
- kewajaran, kelayakan, kesesuaian, kepatutan, adil
- tujuan utamanya menghindari bad practice - fraud
pada akhirnya “ governance “ harus dipahami sebagai budaya , filosofi dalam bekerja
bukan sekedar mengisi formulir atau menaati – patuh pada peraturan-peraturan yang ada.
MANAGEMENT IS ABOUT RUNNING BUSINESS
GOVERNANCE–TATAKELOLA IS ABOUT SEEING THAT IT IS RUN PROPERLY (
secara tepat, sebaik-baiknya, dengan pantas, sebagaimana semestinya, pantas,
patut, sopan, yang sebenarnya, baik ), ETIS – PROFESIONAL, AKUNTABEL.
Governance focuses on big picture (wholesystem)
Governance of a system rises to the helicopter view
In Systems Thinking, the whole is primary and parts are secondary. Thus without
effective overall governance in place, management will beineffective.
ICP ( Integrated Care Pathway ) , IS ABOUT RUNNING BUSINESS BY

GOVERNANCE WITH INTERDEPENDENCY INDIVIDUAL AND WORK UNIT OR
MULTIDISCIPLINNARY AND COLLABORATIVE TEAMWORK FOR THE
COMMITMENT GOAL, MANAGING THE DEPENDENCIES AMONG TASKS ( CLINIC –
NON CLINIC )
MANAJEMEN - JUST DOING
BUSINESS
- ABOUT RUNNING
BUSINESS
GOVERNANCE -SEEING THAT IS RUN PROPERLY,

day by day, eeek by week, month by month
-DO THE RIGHT THING RIGHT AT
FIRST TIME AND OVER TIME
- ITS NOT HOW GOOD YOU ARE, ITS HOW
GOOD YOU WANT TO BE
- MANAJEMEN PLUS
- PENDEKATAN SISTEM
- HELICOPTER VIEW
INTEGRATED CARE PATHWAY

MANAGING THE DEPENDENCIES
AMONG TASKS
11/13/2018
Pada HEALTHCARE REFORM to GOVERNANCE hal yang terpenting adalah adanya :
MEASURING :
PERFORMANCE is what is done and how well it is done to provide health care.
Characteristic of what is done and how well it is done are called:
“ dimension of performance “ :
doing the right thing (efficacy, appropriatness)
doing the right thing well ( availability, timeliness, effectiveness, contuinity,
safety, efficiency, respect and caring, accountability )
CONFORMANCE : it meets the requirements of law, regulations, publish standards
and guidelines, and community expectations of probity, accountability and openness
DECISION MAKING AND IMPLEMENTATION or NOT
A key objective of health care reform, both nationally and internationally, is to actively
involve clinicians in the governance of health services.
Governance in this instance relates to accountability for the outcomes ofcare,
including the quality of care, patient safety and resourceuse
The goal of hospital reform to governance is efficiency of care, with the lowest
cost of resources producing the highest qua/itj' of outcomes.
This is knownasthe "Triple Aim"of improving care for individuals, improving the
health of populations, and reducing the per capita costs of care.
Cos
Quality
Safety
Performance
11/13/2018
CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN,, LOKAKARYA BPRS 12 -13 NOVEMBER 2018 HTLAONE
HOSPITAL REFORM TO GOVERNANCE
REGULASI : PEMILIK :
- DPR - PUBLIK PENCAPAIAN
- PEMERINTAH - PRIVAT • STRUKTUR chairulsjah sjahruddin,2018 DIMENSI MUTU
- UURS 44/2009 • SISTEM HARAPAN PASIEN
- PP 49/2013
- PMK 88/2015 PASIEN • PROSES
- LOKAL RS • VISI, MISI,MOTTO PENCAPAIAN
• BUDAYA DI ERA JKN
KINERJA
RUMAH SAKIT – 5 M KEPATUHAN
PENGAWASAN : “ just doing business “ KENDALI MUTU
“ doing the thing right “ • ETHICS KENDALI BIAYA
EKSTERNAL • PROFESSIONALISM HVB
“ only doing task“ TIDAK FRAUD
-OMBUSDMAN • CULTURE
TIDAK KORUPSI
-BPRS I/BPRS P
• LEADERSHIP VBP TIDAK MALPRAKTEK
• LEARNING
INTERNAL PENYELENGGARAAN • TEAMWORK
PELAYANAN : • PROCESSES : systemthinking
- DEWAS o INTEGRATION – 10 Ko GOVERNANCE, TATAKELOLARS
- Medik
- SPI – KOMDIK ( Kohesif, Konsensus, 1.CORPORATE – CLINICAL GOVERNANCE
- Keperawatan Kordinasi, Komitmen, 2.BOD 3.
DOKTER - Farmasi Komunikasi, Koperatif, 4. AUDIT, CONTROL,RISK
Konsisten 5. HOSP. SUSTAINABILITY, RESPONSIBILITY
DOKTER GIGI - Gizi
Kontinu, Kompeten, DISCLOSURE,TRANSPARENCY
APOTEKER - Penunjang Kolaborasi,) “ doing business properly “
PERAWAT - Klinik/Non klinik o ASSEMBLING
“ doing the right thing“
o SINCHRONISATION
KARIAWAN LAINNYA o HARMONISATION “ doing the dependency among task “
CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, ,
LOKAKARYA BPRS 12 - 13NOVEMBER
2018 HTL AONE
AKREDITASI – PENERAPAN GOVERNANCE
11/13/2018
PEMERINTAH SWASTA LSM
INV STASI
ROI
TATAKELOLA I
PEMBIAYAAN
MA.NAJEMEN
PELAYANAN
PEMBELIAN
MANFAAT PELAYANAN
1 13 2018
PRINSIP GOVERNANCE RUMAH SAKIT
PRINSIP GOVERNANCE OPERASIONALISASI
1. VISI STRATEGIS ADANYA PIMPINAN YANG DAPAT MENGARAHKAN TUJUAN ORGANISASI
2. PARTISIPASI – KONSENSUS KETERLIBATAN SELURUH INDIVIDU DALAM ORGANISASI DAN KOMIT PADA KONSENSUS YANG
DISEPAKATI BERSAMA
3. KEPATUHAN PADAREGULASI PENJABARAN KETENTUAN OPERASIONAL ORGANISASI RUMAH SAKIT SESUAI REGULASI YANG ADA
4. TRANSPARANSI ADANYA INFORMASI YANG DIKETAHUI OLEH SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN
5. RESPONSIF ADANYA AKTIFITAS BERUPA RESPON PADA KEBUTUHAN SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN
6. KESEIMBANGAN - ADIL ADANYA KESEIMBANGAN KEPENTINGAN BAGI SELURUHPEMANGKU KEPENTINGAN
7. EFEKTIF – EFISIEN OPERASIONAL ORGANISASI YANG MENGUTAMAKAN EFEKTIFITAS – EFISIENSI

8. AKUNTABILITAS TANGGUNG GUGAT PADA SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN
9. ETIK PENYELENGGARAAN ORGANISASI YANG MEMENUHI ETIK RUMAH SAKIT DAN PROFESI MEDIS
10. KONFLIK KEPENTINGAN MENCEGAH BERKEMBANGNYA KONFLIK KEPENTINGAN DENGAN MENYUSUN REGULASIYANG
TERBUKA BAGI PEMANGKU KEPENTINGAN
- Kita tahu apa yang harus dibuat
- Kita buat perencanaannya
- Kita review hasil dari perencanaan itu
- Kita lihat dimana kita perlu perbaiki
dan tingkatkan
Kita buat hal tersebut pada pasien yang kita layani
CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE 11/13/2018

TATAKELOLA RUMAH SAKIT :
1. Corporate & ClinicalGovernance
2. Board of Directors
3. Audit, Control & Risk
4. Hospital Sustainability & Responsibility
5. Disclosure & Transparency
Corporate & Clinical
Governance
PRINCIPLE #1: The hospital impiements and ·asters
corporate and clinical governance practices that
are both sound and ef ective.
11/13/2018
CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS12 -13 NOVEMBER 2018 HTLAONE
Corporate Governance
Corporate governance stimulates performance and overall
efficiency of organizations by offering better
leadership, strategic direction as well as improving
information flow and decision-making processes.
This is true for any organization, including
hospitals. It makes clear that corporate governance goes into the
root causes of the problems manypatients
0 C
0
0 C
11/13
CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN,, LOKAKARYA BPRS12 -13 NOVEMBER 2018 HTL AONE
PRINSIP – PRINSIPPADA IMPLEMENTASI
HOSPITAL – CORPORATEGOVERNANCE
1. PRINSIP #1: efektifitas dan kekuatan corporate governance dan
clinical governance harus sama dan berimbang
2. PRINSIP #2: organisasi rs harus membangun BOD yang efektif,
profesional, dan independent dalam hal composisi, susunan, dan
perilaku dan harus diberdayakan secara adekuat terhadap
pertanggung jawaban dan tugas2nya
3. PRINSIP #3: organisasi rs dalam operasionalisasi sehari-hari
harus menintegrasikan secara baik dan benar mengenai audit,
pengawasan monitor, evaluasi dan manajemen risiko dengan
membangun dan mengembangkan struktur, sistem, prosedur, dan
perencanaan
4. PRINSIP #4: organisasi rs harus mengaplikasikan dan
pertanggungjawaban yang tinggi terhadap etik dan termasuk
faktor2 yang turut berpengaruh dalam pelayanan seperti
ekonomi, ras, agama, status, dll
5. PRINSIP #5: organisasi rs harus mengintegrasikan pola
transparan ke dalam core business organisasi dan komitment
praktek
terhadap penyingkapan hal-hal yang tidak sesuai dan tidak patuh.
TUJUAN – SASARAN
IMPLEMENTASI
GOOD CORPORATEGOVERNANCE
MENDORONG PERKUATAN NILAI ORGANISASI BAGI SELURUH STAKEHOLDER MELALUI
PERBAIKAN, PEMELIHARAAN PENINGKATAN KINERJA , KEPATUHAN DAN
AKUNTABILITAS .
HAL INI DAPAT TERCAPAI, MELALUI PERCEPATAN HAL-HAL TERSEBUT DI BAWAH INI :
1. MENJAMIN ADANYA SIKAP,PERILAKU ETIS DAN PROFESIONAL DARI SELURUH
STAKEHOLDERS, DENGAN MENGEMBANGKAN PENGARAHAN, KEPATUHAN,
LOYALITAS PADA ORGANISASI RS ,
2. MENGINTEGRASIKAN AUDIT, PENGAWASAN, MANAJEMEN RISIKO DALAM
AKTIFITAS SEHARI-HARI, HAL MANA DIPERLUKAN UNTUK MENDETEKSI SECARA
DINI ATAU MENCEGAH KTD YANG MUNGKIN DAPAT TERJADI SEBAGAI LUARAN
DARI PELAYANAN BAIK KLINIK MAUPUN NON KLINIK
3. MENDUKUNG MANAJEMEN INFORMASI DAN KEPATUHAN DALAM
BERPRAKTEK/BEKERJA DENGAN CARA YANG MENINGKATKAN TRANSPARANSI
DALAM HAL PRODUKTIVITAS YANG BAIK, EFISIENSI, PRAKTEK BERKOMUNIKASI
YANG BAIK PADA SAAT DIBUTUHKAN
4. MENJAGA – MELINDUNGI HAK-HAK STAKEHOLDERS MELALUI KETAHANAN
ORGANISASI DAN KEMAKMURAN ORGANISASI
5. MEMPERKUAT SECARA KESELURUHAN KETAHANAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
AKUNTABILITAS ORGANISASI DEMI KEBUTUHAN STAKEHOLDERS INTERNAL DAN
EKSTERNAL .
KOMUNIKASI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM OPERASIONAL RS
PASIEN – MASYARAKAT
11/13/2018
PADA PENERAPANNYA GOOD CORPORATE GOVERNANCE :
1. Organisasi rs harus memiliki “ PEDOMAN

3.Organisasi rs harus KOMIT pada kaidah2
PERILAKU “ , dimana pedoman perilaku
tersebut harus menunjukkan adanya komitmen governance ; akuntabilitas, transparansi,
organisasi terhadap perilaku yang ETIS. Secara kewajaran, bertanggung jawab, dan
rinci berisikan prinsip2 dasar, nilai2, kerangka keterlibatan stakeholders.
kerja, dalam berprofesi/bekerja dan yang mana 4.Organisasi rs harus MENGAKUI
dapat mengembangkan budaya organisasi .
PANDANGAN STAKEHOLDERS LAINNYA pada
2. Organisasi rs harus mengerti dan memahami
perannya dan mengelola sendiri sumberdaya prinsip2 governance, dengan melihat secara
yang ada di rs dengan adanya struktur, sistem luas , tidak sempit sesuai dengan
dan proses yang dikembangkan oleh pemilik pandangan pemilik atau pemegang saham
dan stakeholders lainnya.

CORPORATE KEY COMPONENTS OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOVERNANCE
merangsang kinerja dan
efesiensi dari organisasi
rumah sakit melalui
pengembangan
kepemimpinan, arahan
strategis, adanya arus
informasi yang akurat,adanya
proses membuat keputusan
yang tepat guna dan tepat
sasaran.
CORPORATE GOVERNANCE
meningkatkan reputasi organisasi
rumah sakit, minimalisasi risiko,
dukungan pada ketahanan
operasional rumah sakit secara
jangka panjang, dan menjamin
adanya peran rumah sakit pada
harapan masyarakat
DALAMOPERASIONALGOODCORPORATEGOVERNANCE,gabungandari:
- “ hard’elements“(systemsandprocesses)
- “ softerelements“(KEPEMIMPINANEFEKTIF,STANDARSIKAPDANPERILAKUYANGTINGGI).
GABUNGANKEDUANYAMEMBANGUNKARAKTERISTIKINTERNALORGANISASIDANKEMAMPUANMELIHAT
DANMENGANTISIPASILINGKUNGANEKSTERNALDALAMMENINGKATKANEFEKTIFITASKERJA.
KOMBINASI ELEMEN KERAS DAN LUNAK MEMBANGUN :

1. KEPEMIMPINAN YANG KUAT
2. BUDAYA KETERBUKAAN, KEJUJURAN, AKUNTABILITAS
TERBANGUN
3. DUKUNGAN SISTEM DAN PROSES MEMBANGUN
MANAJEMEN RISIKO, KEUANGAN, MUTU KINERJA,
MELALUI INFORMASI YANG AKURAT MENUJU TUJUAN
ORGANISASI
4. FOKUS PADA FAKTOR EKSTERNAL DIMANA PASIEN DAN
PUBLIK DAPAT LEBIH MEMANFAATKAN PELAYANAN
SECARA JELAS DAN PASTI , DAN MEMBANGUN RASA
KEPEMILIKAN
11/13/2018

T E K N S:
, . _p __imp n _1
an1a·1e
m e
nInfo m _si' ·,
Ktn erj ' -ke p tu1han
1
K,ete · 'i - -, p-s.e
TI DAIK FRA!IL!ID
1
PAT UH PAD AUJIU -

1
IREGil!JLAS !LAIN YA
11/13/2018
Kerangka kerja Operasional Tatakelola Korporat Yang Baik
KELUARAN
PENGURUSAN
PROSES
PEHGA AS
1. S U S U AN
KO POSISI PE KO POSISI PE GENAL.AN
TANGOU OJAWAB ORGAN1SASI PELATIHAN
DIREKSI
2. s u u P ILAKU K ITE
OP E RAS I O N AL REl.ASI K ITE
Ef I FI T AS
4 . TRA SPARA
PENYI GKAPA PELAPO
6. ANGGOTA
KORPO T
6. M AN AJ . R I S I K O KO rTE
KEPATUHA AUDIT
11/13/2018
CLINICAL GOVERNANCE –
TATAKELOLA KLINIK

DEFINITIONSOF
CLINICAL GOVERNANCE,CLINICAL MANAGEMENT,CLINICAL PRACTICE
TERM DEFINITION
CLINICAL GOVERNANCE Structures, systems, and standards applying to create a culture, and
direct and control clinical activities.
Clinical accountability and responsibility, a sub-set of clinical
governance, involves the monitoring and oversight of clinical
activities, including regulation, audit, assurance and compliance by
governors (such as boards of directors), regulators (such as
governments and professional bodies), internal auditors and external
auditors. ( GOVERNMENT / LEGISLATIF, MOH, PROFESSIONAL
BODIES, CEO, BOD, MANAGERS, CLINICIAN, ALL EMPLOYEES )
CLINICAL MANAGEMENT Processes and procedures, including resourcing clinical staff, by

MANAGERS to efficiently, effectively and systematically deliver high
quality, safe clinical care.
CLINICAL PRACTICE Delivery by CLINICIANS of high quality, safe clinical care in

compliance with clinical policies and performance standards, in the
interests of patients.
(Published in Clinical Governance: An International Journal, 2013, 18(2): 114-131)

CLINICAL GOVERNANCE is defined as:
the system by which the governing body, managers, clinicians and
staff share responsibility and accountability for the quality of care,
continuously improving, minimizing risks, and fostering an
environment of excellence in care for consumers/patients/residents.
CLINICAL GOVERNANCE can be defined as;

“A systematic and integrated approach to assurance and
review of clinical responsibility and accountability that
improves quality and safety resulting in optimal patient
outcomes.” Western Australian Clinical Governance Guidelines

11/13/2018
TUJUAN – SASARAN YANG MENDASAR : SENANTIASA DAPAT
MENGEMBANGKAN DAN MEMPERBAIKI KUALITAS PELAYANAN SECARA
TERUS MENERUS DI RS :
-Memastikan proses perbaikan kualitas dapat mendeteksi kinerja yang buruk
dan ketidakpatuhan secara sangat dini
-Identifikasi dan memprioritaskan pendidikan dan pengembangan dari seluruh
staf untuk menjamin sdm yang kompetent ( attitude/behavior, skill, knowledge )
-Membangun sistem untuk mendukung terlaksanakanya Evidence-Based
Practice yang pengarahannya dari Evidence-Based Medicine
-Memastikan seluruh staf rumah sakit mempunyai akses dan memahami
prosedur clinical governance yang akuntabel , memiiki leadership pada seluruh
level pelayanan ( internal – eksternal ) agar konsep clinical governance dapat
berjalan secara wajar, patut dan budaya keselamatan terbuka ( budaya melapor,
mencatat, informasi, belajar, kerja sama )
-Menyediakan seluruh informasi tentang mutu – keselamatan untuk menjelaskan
pelayanan kesehatan
-Memperkenalkan dan mengembangkan budaya keterbukaan, kewajaran , no
blame, sehingga setiap KTD yang terdeteksi dapat dipelajari secara terbuka
-Memastikan ada proses pembelajaran secara sistematis dengan melibatkan
seluruh unit pelayanan yang terlibat pada KTD, Keluhan pasien, proses litigasi ,
malpraktek
-Memastikan masukan-masukan berupa ide, inovasi, sejalan dengan upaya
perbaikan kualitas sebagai suatu masukan yang bermanfaat secara sistematis
untuk perbaikan pelayanan.

UNTUK MEMASTIKAN REALISASI TUJUAN – SASARAN CLINICAL GOVERNANCE, RUMAH SAKIT :
• MENYELENGGARAKAN PELAYANAN YANG SESUAI KEBUTUHAN PASIEN UNTUK MENJAMIN
KESELAMATAN DAN AKURASI DAN ADEKUAT PADA PEMANFAATAN SUMBERDAYA
• MELAKUKAN SELEKSI DOKTER YANG SIKAP, PERILAKU SERTA KETERAMPILAN DAN
PENGETAHUANNYA YANG DAPAT MENJALANKAN PROFESI DENGAN SIKAP ALTRUISTK YANG
UTAMA , PATUH PADA SELURUH REGULASI ( LOKAL, REGIONAL, NASIONAL DAN
INTERNASIONAL ) BERSEDIA KOMIT DAN APABILA TIDAK KOMIT BERSEDIA MENERIMA
SANGSI. BERSEDIA MENANDATANGANI PAKTA INTEGRITAS TERHADAP KOMITMEN,
PERJANJIAN PEMBERIAN PELAYANAN PROFESIONAL, MENGISI PHYSICIAN SCORE
• MENJAMIN ADANYA REVIEW UNTUK PERTANGGUNG JAWABAN KLINIK DAN
AKUNTABILITASNYA ( DIRI SENDIRI, TIM KERJA, ORGANISASI ( RS – OP ,
PASIEN/KELUARGANYA, MASYARAKAT )
• MEMASTIKAN ADANYA MONITORING – EVALUASI – APPRAISAL SECARA PERIODIK ( HARI,
MINGGU, BULAN, TIAP 3 BULAN ) TERHADAP KINERJA DAN KEPATUHAN DARI SELURUH
DOKTER YANG BERPROFESI DI RS ( RAJAL,
RANAP,OK/VK/ICU/ICCU/NICU/PICU/HEMODIALISA/PENULISAN RESEP, PENGISIAN REKAM
MEDIK/KEHADIRAN PADA PERTEMUAN, DAN PERTEMUAN LAINNYA UNTUK PERBAIKAN MUTU
PELAYANAN )
11/13/2018
11/13/2018
GOOD CLINICAL GOVERNANCE
PLANNING OF CARE : is the process of making decisions
about the treatment, care and support that the individual will receive
and about who will be involved in providing the appropriate services
DELIVERY OF CARE : is the process of co-ordinating,
managing and providing the care so that the individual receives the “
right “ services at the “ right “ time and in the “ right “ way to match
their assessed needs and in accordance with the agreed
care plan
integrated
CONTINUUM OF CARE :
are structured multi-disciplinary plans of care designed to support
implementation
the of clinical guidelines and protocols, such as clinical
management, clinical and non clinical resources management, clinical
audit and also financial management
INTEGRATED CARE : it requires good organization what
one might call management – governance and it requires that we
perform actions in ways that are known to deliver good quality care

CLINICAL GOVERNANCE YANG BAIK
Merupakan kerangka kerja yang dapat menjamin terselenggaranya :
kualitas dan keselamatan pasien,
pencegahan terjadinya KTD,
mengurangi adanya variasi dalam pelayanan
Merupakan aktifitas yang :
melibatkan seluruh individu di rs dengan adanya kepemimpinan di seluruh level
pelayanan
Konsep Kualitas dan keselamatan yang disusun sebelumnya ( quality by design ) agar seluruh risiko dapat
dicegah/diminimalisir keterjadiannya
Adanya akuntabilitas individu, unit kerja dan organisasi secara keseluruhan dalam bentuk strategi tatakelola
Merupakan integrasi aktifitas keseharian dari seluruh individu ; CEO, manajer, klinisi dan karyawan lainnya (
day by day , week by week, month by month )
Prioritas pada aktifitas klinisi ( dokter – dokter gigi ) sebagai lokomotif pelayanan.

DALAM OPERASIONAL PENDEKATAN TERINTEGRASI PADA CLINICAL GOVERNANCE
KOMPONEN2 INILAH YANG

HARUS ADA PADA PROSES
MANAJEMEN RS YANG
MENYELENGGARAKAN
CLINICAL GOVERNANCE
DIPERLUKAN
KOMITMEN YANG KUAT
PATIENTS DARI SELURUH ELEMEN
DALAM RS
- PEMILIK
- CEO
- BOD
- DOKTER
- PERAWAT
- FARMASIST
- SELURUH KARYAWAN

K E R A N G K A K E R J A '' GOOD C L I N I C A L G O V E R N A N C E ''
MASUKAN P R OS E S K E LU A RA N
T R AN S FO R MA S I
STRUKTUR
SISTEM STANDAR PENILA IAN AUDIT
K U A L I TA S - K E S E L A M ATA N
KINERJA PENGUKURAN MEDIK/
KINERJA KLINIK PELAYANAN T E R U S
KEPATUHAN
KEPATUHAN MENERUS, KONSISTEN
KEBERHASILAN
PENGEMBANGAN PELAYANAN
K E L U A R A N YA N G
PROFESIONALISME KLINIK - NON
KLINIK FEKTIFITAS B E R K U A L I TA S
KEDOKTERAN PELAYANAN
DIMENSI MUTU
KLINIK
BERKELAN J UTAN PENANGANAN
S E S U A I H A R A PA N PA S I E N
KELUHAN
(P2KB) SURVEY ETIS - PROFESIONAL
KEPUASAN PASIEN PAT U H , K I N E R J A T I N G G I
TIDAK FRAUD
TIDAK MALPRAKTEK
TIDAK KORUPSI
11/13/2018 CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN,, LOKAKARYA BPRS 12 -13 NOVEMBER 2018 HTL AONE
IS T R U K T U R I. II M AK R O :ORGAN I S AS I l MATRI KS GOOD CLINICAL GOVERNANCE YANG KOIM PET I T IF
KOMITE CLINICAL GOVERNA NCE DENG AN PIM PIN AN ( TIM M ANAJEM EN SENIOR, EXECUTI IVE ) U N TUK SETIAP PROSES
I I
z t- z II - V ' )
-
a: Vi c( - .'!
c( Z
.{2
c(
11,1
O t - !u: : :.: I l -l : : .-_ <t:Z oze:tz w • c:(
t-'
I c ( - a:i 11.1 ,a: 11.1::.::- Z U L L _'.:j
KELUARAN
PROSES II ...... ; ! z !!i-g<C :S§<C < t : < t a::: a:i
0 . i H AS I L
z
uI ::l? ;
IO LLlc:l.VI <(CK: W UJ V"I
I
- - - - -
11 tii
I
:ii
1
:!' I ,.-il-----11I··k I
...,..• - - - •JI ;!!!
PRINSIP BUDAYA , NI L AI - NI L AI , PERI L AKU

I PELAYANANI
FOKUS IPASIEN rI- - - - - c , , _ ---4...,_. ....., ---c IPASIEN
zw KESELAMATAN A ------n·----+------1 4 PENGALAMAN
TANGGUNG JAWAB /
c.. PRIBADI PASIEN
c./') I
> KEWENANGAN /
I
-
1-
...J
AKUNTABILITAS J
I
PENGALAMAN
STAF
cc KEIPEM IM PINA N r
INTERDIS IIPILIN PERBAIKAN
z M ULTIDISIIPUN
PELAYANAN
=> DUKUNGAN TERUS MENERUS
0 KINERJA
u
u BUDAYATERBUKA
<t CONTINUOUS
QUALITY
IM PROVEM ENIT
-
I ST RU KT UR
, I M ESO tM IKRO I DIIREKTO RA,T DEPA.RTEM EN, P ERTEM UAN MEREFLEKSIKAN PRINSIP-PROSES IM P LEM ENITA.SI - PEN YElE N G GARAA.N CLINICAL G O V ERN AN CE HARi DEMI HA.RI I
11/13/2018 CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE
CLINICAL GOVERNANCE DI SINGAPORE GENERAL HOSPITAL
11/13/2018
11/13/2018
Corporate - Clinical Governance becomes the overarching system in our

daily clinical and management practice, our work culture in workplace
11/13/2018
PILAR UNIT KOMPONEN S TA N D A R
.- ..... .....
UU,PP, P M K CORPORATE ...... ..... C LIN IC A L
K E P E M I M P I N AN P E R D A , LO KA L R S GOVERNANCE GOVERNANCE
A AJ
p u
I T
MANAJEMEN AUDIT REVIEW

PEMBIAYAAN
KEUANGAN K E PAT U H A N PENGELUARAN
P R OSEDUR REKRUTMEN, KEPATUHAN,KINERJA, TARGET

MANAJEMEN SDM K E R J A , R E W A R D BY A P P R E C I A T I V E
KEBIJAKAN , P E R E N C A N A A N , M A N A J E M E N D A T A / I T ,
ASSESSMENT O U T C O M E , L A B / M A N A J E M E N FARMASI/ALKES,
P E N U N J A N G KLIN IK - NON KLINIK
MANAJ MN P EM ELI H A R A A N
INFRASTRUKTUR IN R A R U KT U R E N G EN EER I N G
U N IT S T A N D A R KEP AT U H A N II
PERBAIKAN M U T U
N O R M A , S T A N D A R P ERILAKU
P E L AYA N A N ETI K, P R O F E S I O N A L I S M E
11/13/2018
MINDSET
PELAYANAN
DI
ERA
JKN – UHC
PROMOTIF
PREVENTIF
KURATIF
REHABILITATIF
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIAN
SEMOGA SUKSES
11/13/2018

Penerapan GCG Di Rs

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Penerapan GCG Di Rs

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PENERAPAN

TATAKELOLA RUMAH SAKIT

Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia

1.UNDANG-UNDANG REPUBLIK 4.PMK 10 / 2014, TENTANGDEWAN

11/13/2018 CHAIR ULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMB ER 2018 HTLAONE

ICP ( Integrated Care Pathway ) , IS ABOUT RUNNING BUSINESS BY

GOVERNANCE -SEEING THAT IS RUN PROPERLY,

INTEGRATED CARE PATHWAY

4. TRANSPARANSI ADANYA INFORMASI YANG DIKETAHUI OLEH SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN

6. KESEIMBANGAN - ADIL ADANYA KESEIMBANGAN KEPENTINGAN BAGI SELURUHPEMANGKU KEPENTINGAN

7. EFEKTIF – EFISIEN OPERASIONAL ORGANISASI YANG MENGUTAMAKAN EFEKTIFITAS – EFISIENSI

Kita buat hal tersebut pada pasien yang kita layani

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE 11/13/2018

1. Organisasi rs harus memiliki “ PEDOMAN

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE 11/13/2018

KOMBINASI ELEMEN KERAS DAN LUNAK MEMBANGUN :

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE

K,ete · 'i - -, p-s.e

PAT UH PAD AUJIU -

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE 11/13/2018

CLINICAL MANAGEMENT Processes and procedures, including resourcing clinical staff, by

CLINICAL PRACTICE Delivery by CLINICIANS of high quality, safe clinical care in

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE 11/13/2018

CLINICAL GOVERNANCE can be defined as;

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE 11/13/2018

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE 11/13/2018

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE 11/13/2018

KOMPONEN2 INILAH YANG

CHAIRULSJAH SJAHRUDDIN, , LOKAKARYA BPRS 12 - 13 NOVEMBER 2018 HTL AONE 11/13/2018

PRINSIP BUDAYA , NI L AI - NI L AI , PERI L AKU

Corporate - Clinical Governance becomes the overarching system in our

MANAJEMEN AUDIT REVIEW

P R OSEDUR REKRUTMEN, KEPATUHAN,KINERJA, TARGET

Anda mungkin juga menyukai