Anda di halaman 1dari 59

SISTEMATIKA

ANGGARAN
R.S.
Drs.CHAMDANI TAUCHID ,MM.,M.Kes., MBA
Nama : Drs. Chamdani Tauchid MM.,M.Kes.,MBA.
Email address : dani9451@yahoo.com.
Phone : 0811203994
Pendidikan : - S1 Jur.Administrasi Negara Unpad Bandung
- S2 Magister Manajemen STIE IPWI Jakarta
- S2 Magister Manajemen Rumah Sakit , FK UGM Yogyakarta
- S2 Master Business Administration in Int’l Hospital Management,
Frankfurt School of Finance & Management , Frankfurt Jerman .
Training : - Persiapan RS sebagai unit swadana
- Pengelolaan dan Pengembangan Perjan Rumah Sakit, 2001– 2004
- Pengelolaan dan Pengembangan BLU RS, periode 2005– 2010.
- Penyusunan Remunerasi BLU Rumah Sakit.
- Berbagai Seminar/Workshop di bidang Manajemen Keuangan
dan Akuntansi serta SDM Rumah Sakit.
- Hospital Management Training ( HMT ) , Ausaid .
- Star Gauide , Dit.Jen.Yan.Med.Kem.Kes.
- Workshop RS Syariah , Mukisi .
Organisasi : - Ketua Institut Manajemen Rumah Sakit, PERSI.
- Anggota merangkap Sekretaris Badan Pengawas Rumah Sakit Ind
- Sekjen Ikatan Manajer Keuangan dan Akuntasi Rumah Sakit
Indonesia (IMKARSI).
- Dosen tamu UMY , Yogyakarta .

Riwaayat Jabatan : - Pernah jadi Dir.Keu.di RS Sarjito Yogya , RSHS Bandung ,


RSHJ Jakarta.
- Pernah jadi Ka SPI RSHJ , Jakarta.
CHAMDANI TAUCHID
- MANTAN DIR.KEU.DI RS SARJITO,HASAN
SADIKIN,RS HAJI JKT.,KA SPI RSHJ .
- SEKJEN IMKARSI
- KETUA IMRS PERSI
- ANGGOTA BADAN PENGAWAS R.S. INDONESIA

HP : 0811203994
EMAIL : dani9451@yahoo.com
Jl.Srimahi Baru 280 Bandung
Jl.Soragan 100 C Yogyakarta .
AGEND
A 1 R.S. DI ERA JKN

2 ANGGARAN – PENG-ANGGARAN

3 SISTEMATIKA ANGGARAN RUMAH SAKIT

4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

5 KESIMPULAN
RUMAH SAKIT
DI ERA JKN
PELAKSANAAN JKN SEBAGAI AMANAH UU SJSN NO. 40 TAHUN 2004 DAN UU BPJS
TAHUN 2011 .
DI INDONESIA MEMBERIKAN DAMPAK PERUBAHAN PADA SISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN.
REFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN INI JUGA TERJADI DENGAN
DILAKSANAKANNYA AMANAT UU KESEHATAN NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI
DANA KESEHATAN 5% APBN.
REFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN INI PERLU DIIMBANGI DAN DIIKUTI DENGAN
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG BAIK DAN BENAR.
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG BAIK DAN BENAR DIHARAPKAN DAPAT
MENJAWAB PERMASALAHAN – PERMASALAHAN KESEHATAN DI SELURUH INDONESIA.
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL - KARTU INDONESIA SEHAT (JKN-KIS)
YANG DISELENGGARAKAN BPJS KESEHATAN SEJAK 2014 TERUS MENGALAMI
PEMBENAHAN UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK BAGI MASYARAKAT.

TANTANGAN YANG DIHADAPI BPJS KESEHATAN DAN PEMANGKU KEPENTINGAN


DALAM MENJALANKAN PROGRAM JKN-KIS SANGAT BESAR SALAH SATUNYA
MENGENAI KETIDAKCOCOKAN (MISMATCH) ANTARA PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN.

SELAIN ITU SEBAGAIMANA AMANAT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, PROGRAM


JKN-KIS DIARAHKAN UNTUK MENCAPAI CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN SEMESTA
ATAU UNIVERSAL HEALTH COVERAGE (UHC).

PERLU STRATEGI YANG TEPAT AGAR BPJS KESEHATAN BISA MENJALANKAN AMANAT
REGULASI SEKALIGUS MAMPU MENGHADAPI TANTANGAN YANG ADA.

APA SAJA STRATEGI YANG AKAN DIJALANKAN BPJS KESEHATAN UNTUK MENGATASI
DEFISIT YANG MELANDA SEJAK BEBERAPA TAHUN BELAKANGAN INI ?
ADA 3 BEBAN BERAT YANG AKAN DIHADAPI BPJS KESEHATAN UNTUK TAHUN 2018 DAN BEBERAPA
TAHUN KE DEPAN YAKNI MENCAPAI TARGET UHC, MISMATCH, DAN MENINGKATKAN KEPUASAN
PESERTA (LAYANAN).

KETIGA BEBAN ITU TIDAK BISA DIBENAHI SEKALIGUS, HARUS ADA SATU YANG JADI FOKUS. UNTUK
TAHUN 2018 FOKUS UTAMANYA MENJAWAB PERSOALAN MISMATCH.

DALAM MENCAPAI UHC SETIDAKNYA HARUS MEMPERHATIKAN 2 HAL YAITU SEKTOR FINANSIAL DAN
KUALITAS LAYANAN. UNTUK SEKTOR FINANSIAL, BESARAN IURAN SAAT INI LEBIH KECIL DARIPADA BIAYA
YANG DIBUTUHKAN SETIAP ORANG PER BULAN UNTUK MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN.

HAL INI MENYEBABKAN KEUANGAN PROGRAM JKN-KIS MENGALAMI MISMATCH, PENERIMAAN LEBIH
KECIL DARIPADA PENGELUARAN. JIKA STRUKTUR IURAN ITU TIDAK DIBENAHI, AKAN BERDAMPAK PADA
KUALITAS PELAYANAN YANG DITERIMA PESERTA.

JUMLAH PESERTA YANG SEMAKIN BANYAK HARUS DIIMBANGI JUMLAH FASILITAS KESEHATAN (FASKES)
YANG MEMADAI, TAPI UNTUK BIDANG KESEHATAN ITU TIDAK MUDAH KARENA UNTUK MEMBANGUN
FASKES TIDAK CUKUP HANYA DENGAN DANA BESAR TAPI JUGA TENAGA TERAMPIL SEPERTI DOKTER,
BIDAN, DAN PERAWAT.
APA STRATEGI YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MENGHADAPI MISMATCH?

KETIKA MEMBAHAS SOAL MISMATCHMAKA BICARA SOAL PENERIMAAN DAN


PENGELUARAN. SEMAKIN BANYAK PESERTA MAKA IURAN YANG DITERIMA BESAR, TAPI
RESIKO PENGELUARAN JUGA BESAR. INI TERJADI KARENA STRUKTUR IURAN JKN-KIS
MASIH RENDAH.

OLEH KARENA ITU KEPESERTAAN HARUS DIJAGA MODERAT AGAR KEBERLANJUTAN


FINANSIAL BISA TERJAGA. INI ARTINYA JUMLAH PESERTA DAN JUGA IURAN PESERTA
YANG SESUAI HARUS DIWUJUDKAN .

KEMUDIAN KOLEKTABILITAS IURAN DITINGKATKAN TERUTAMA UNTUK KATEGORI


PESERTA PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH (PBPU).

PEMERINTAH JUGA BERKOMITMEN UNTUK MEMBANTU PENERIMAAN BPJS KESEHATAN


UNTUK MENGELOLA PROGRAM JKN-KIS MELALUI REALOKASI PAJAK ROKOK DAN DANA
TALANGAN.
UNTUK PENGELUARAN, BPJS KESEHATAN MELAKUKAN KENDALI BIAYA.

CARANYA MULAI DARI PENCEGAHAN TINDAK KECURANGAN (FRAUD), RUJUKAN DAN VERIFIKASI KLAIM.

BPJS KESEHATAN JUGA BERHARAP KE DEPAN BISA MENJADI STRATEGIC PURCHASER, BUKAN SEKEDAR
MEMBAYAR KLAIM. PENYEMPURNAAN REGULASI JUGA PERLU DILAKUKAN UNTUK MENYELESAIKAN
PERSOALAN MISMATCH.

BAGAIMANA UNTUK OPERASIONAL, STRATEGI APA YANG AKAN DIJALANKAN TAHUN 2018? ADA 3
FOKUS YAITU KESINAMBUNGAN PROGRAM, KEPUASAN PESERTA (KUALITAS LAYANAN), DAN
PENINGKATAN KUALITAS KERJA.

TAHUN INI KAMI MENINGKATKAN PENEGAKAN KEPATUHAN TERUTAMA UNTUK BADAN USAHA,
TUJUANNYA AGAR MEREKA MENDAFTARKAN SELURUH PEKERJA DAN KELUARGANYA, MEMBERIKAN
DATA AKURAT, DAN MEMBAYAR IURAN TEPAT WAKTU DAN JUMLAH.

KEPESERTAAN PEKERJA PENERIMA UPAH (PPU) BADAN USAHA JUGA DITINGKATKAN DENGAN CARA
CANVASSING.
KOLEKTABILITAS IURAN PBPU DITINGKATKAN DENGAN CARA MEMPERBANYAK SALURAN
PEMBAYARAN DAN PROGRAM CICILAN IURAN SERTA MENGEMBANGKAN KADER JKN.

APA HARAPAN ANDA TERHADAP PROGRAM JKN-KIS KE DEPAN? TAHUN 2018-2019


MERUPAKAN TAHUN PALING MENANTANG BAGI BPJS KESEHATAN DALAM
MENYELENGGARAKAN PROGRAM JKN-KIS. SEOLAH DI TAHUN INI KAMI HARUS
MELOMPATI JURANG.

TAPI JIKA PERSOALAN MISMATCH BISA DIATASI DAN STRUKTUR IURAN BISA DIBENAHI
SECARA FUNDAMENTAL MAKA PROGRAM JKN-KIS KE DEPAN BISA BERLARI KENCANG.

JIKA ITU MAMPU TERWUJUD PROGRAM JKN-KIS BISA HADIR SEBAGAI PROGRAM
KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA.
JKN-KIS INI PROGRAM UNGGULAN UNTUK MENJAGA TINGKAT KESEHATAN SEKALIGUS
MELINDUNGI MASYARAKAT DARI KEMISKINAN. PROGRAM JKN-KIS SANGAT
DIBUTUHKAN UNTUK MENDUKUNG KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MEMBERANTAS
KEMISKINAN.
HAL ITU SELARAS HASIL PENELITIAN ORGANISASI KESEHATAN PBB (WHO) YANG
MENYEBUT JUTAAN RUMAH TANGGA JATUH MISKIN KARENA TIDAK PUNYA ASURANSI
KESEHATAN.
ANGGARAN -PENGANGGARAN
DEFINISI :
ANGGARAN …………………….. 2018
PENGANGGARAN …………….
……………………………………. 2017

2016

2015

2014
ANGGARAN (BUDGET) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah
organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi
sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan
organisasi selama periode dianggarkan.

PENGANGGARAN adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan


dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk
meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
PENGERTIAN ANGGARAN ADALAH : SEBAGAI SUATU PERENCANAAN DALAM
PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI YANG DISUSUN SECARA TERPADU DAN DIJELASKAN
DALAM SATUAN UNIT MONETER PADA PERIODE ATAU JANGKA WAKTU YANG SUDAH
DITENTUKAN.

ANGGARAN SERING JUGA DISEBUT SEBAGAI RENCANA KEUANGAN KARENA


ANGGARAN YANG DISUSUN DINYATAKAN DALAM BENTUK UNIT MONETER.

ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN ADALAH PROSES UNTUK MERENCANAKAN DAN


MENGENDALIKAN SEBAGAI UPAYA MENGESTEMASIKAN KEUANGAN PERUSAHAAN.
SUATU BISNIS DALAM PERUSAHAAN WAJIB MEMILIKI PERENCANAAN ANGGARAN
SEBAGAI BENTUK PEMANTAUAN LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI INTERNAL
PERUSAHAAN.
PENGERTIAN ANGGARAN MENURUT PARA AHLI
1. MUNANDAR (2011)
MENURUT MUNANDAR PENGERTIAN ANGGARAN ADALAH SUATU RENCANA YANG
DISUSUN DENGAN SISTEMATIS YANG MELIPUTI SEMUA AKTIVITAS PERUSAHAAN YANG
DINYATAKAN DALAM UNIT ATAU KESATUAN MONETER YANG BERLAKU UNTUK JANGKA
WAKTU TERTENTU.

2. NAFARIN (2000)
MENURUT NAFARIN, PENGERTIAN ANGGARAN ADALAH RENCANA TERTULIS TENTANG
SEBUAH ORGANISASI YANG DINYATAKAN SECARA KUANTITATIF UNTUK JANGKA WAKTU
TERTENTU. BIASANYA ANGGARAN DINYATAKAN DALAM SATUAN MONETER, TAPI BISA
JUGA DINYATAKAN DALAM SATUAN BARANG ATAU JASA.

3. SOFYAN (1996)
MENURUT SOFYAN PENGERTIAN ANGGARAN ADALAH PENDEKATAN YANG SISTEMATIS
DAN FORMAL YANG BERTUJUAN UNTUK MENCAPAI PELAKSANAAN FUNGSI
PERENCANAAN SEBAGAI ALAT BANTU PELAKSANAAN TANGGUNG JAWA MANAJEMEN.
.

4. SUPRIYONO (1990)
MENURUT SUPRIYONO, PENGERTIAN ANGGARAN ADALAH PERENCANAAN
KEUANGAN PERUSAHAAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR PENGAWASAN
KEUANGAN PERUSAHAAN UNTUK PERIODE MENDATANG.
ANGGARAN MERUPAKAN RENCANA JANGKA PENDEK YANG DISUSU SECARA
SISTEMATIS BERDASARKAN RENCANA JANGKA PANJANG YANG TELAH
DITETAPKAN SEBELUMNYA.

5. MULYADI (2001)
MENURUT MULYADI PENGERTIAN ANGGARAN ADALAH SEBUAH RENCANA
KERJA YANG DINYATAKAN SECARA KUANTITATIF DAN DIUKUR DALAM SATUAN
MONETER STANDAR. SATUAN UKURAN LAINNYA YANG DIGUNAKAN DALAM
ANGGARAN ADALAH JANGKA WAKTU, YAITU DALAM SATU TAHUN.
JENIS-JENIS ANGGARAN PADA ORGANISASI

Setelah mengerti Pengertian Anggaran, selanjutnya Anda juga perlu mengetahui


jenis-jenis anggaran. Ada 14 jenis anggaran yang bisa kita temukan dalam kegiatan
organisasi atau perusahaan, diantaranya adalah:
1. Anggaran Penjualan
Pengertian anggaran penjualan adalah suatu anggaran yang menjelaskan secara
detail mengenai penjualan perusahaan di masa mendatang. Dialam anggaran
tersebut tertuang mengenai jenis barang, jumlah, harga, waktu dan tempat
penjualan.
Anggaran penjualan memuat informasi mengenai rencana penjualan selama
periode tertentu, yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas penjualan.
Anggaran ini sering juga disebut sebagai anggaran kunci karena menjadi dasar
penyusunan anggaran lainnya, seperti Anggaran Produksi, Anggaran Kas, Anggaran
Biaya Non-produksi, dan Anggaran Laba-Rugi.
JENIS-JENIS ANGGARAN PADA ORGANISASI

2. Anggaran Produksi
Ini adalah jenis anggaran yang menjelaskan tentang rencana unit yang diproduksi
selama periode anggaran. Perhitungan taksiran produksi ditentukan sesuai dengan
recana penjualan dan persediaan yang diharapkan.
Anggaran produksi adalah dasar dalam menyusun anggaran biaya produksi,
diantaranya; biaya overhead pabrik, biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja
langsung. Anggaran produksi biasanya digunakan sebagai dasar penyusunan
Anggaran Persediaan, atau bisa juga sebaliknya.

3. Anggaran Biaya Bahan Baku


Pada Anggaran Biaya Bahan Baku dijelaskan tentang taksiran bahan baku yang
dibutuhkan untuk produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas
bahan Baku. Dari sini kita akan mengetahui berapa anggaran untuk pembelian
bahan baku, yang kemudian menjadi dasar penyusunan Anggaran Kas dan Rugi-
Laba.
4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Pada Anggaran ini dijelaskan tentang taksiran biaya tenaga kerja langsung selama
periode anggaran. Anggaran ini juga menjadi dasar dalam menyusun Anggaran Kas dan
Anggaran Rugi-Laba.
Untuk menyusun anggaran ini biasanya digunakan dua macam dasar perhitungan, yaitu;
upah per unik produk, dan upah per jam.
5. Anggaran Overhead Pabrik
Pada Anggaran Overhead Pabrik dijelaskan tentang taksiran biaya overhead pabrik
selama periode anggaran. Anggaran ini juga menjadi dasar dalam menyusun Anggaran
Kas dan Rugi-Laba.
6. Anggaran Persediaan
Anggaran Persediaan adalah anggaran yang merencanakan secara detail berapa besar
nilai persediaan untuk periode yang akan datang. Pada perusahaan manufaktur ada tiga
jenis persediaan, diantaranya; persediaan material, persediaan barang setengah jadi, dan
persediaan barang jadi.
7. Anggaran Biaya Produksi
Di dalam Anggaran Biaya Produksi terdapat Anggaran Biaya Pemasaran dan juga
Anggaran Biaya Administrasi dan Umum, dimana masing-masing menjelaskan tentang
taksiran biaya pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum. Anggara ini digunakan
sebagai dasar dalam menyusun anggaran Kas dan Rugi-Laba.
8. Anggaran Program
Yang dimaksud dengan Anggaran Program adalah anggaran yang dibuat berdasarkan
program utama sebuah perusahaan, baik itu program penelitian maupun program
pengembangan. Anggaran ini biasanya digunakan untuk keperluan analisis keselarasan
antar berbagai program perusahaan.
9. Anggaran Pertanggungjawaban
Anggaran ini dibuat berdasarkan pusat pertanggungjawaban pada sebuah perusahaan.
Program pertanggungjawaban dibuat sebagai alat untuk mengendalikan para manejer
dan juga pusat pertanggungjawaban yang dikepalainya.
10. Anggaran Pengeluaran Modal
Dalam Anggaran ini dijelaskan tentang rencana perubahan aktiva tetap perusahaan
selama periode anggaran dan dibuat berdasarkan proyeksi penjualan. Anggaran
Pengeluaran Modal biasanya digunakan sebagai dasar dalam menyusun anggaran kas,
biaya overhead pabrik, dan biaya non-produksi.
11. Anggaran Kas
Pada Anggaran Kas terdapat informasi tentang taksiran sumber dan juga penggunaan kas selama periode
anggaran. Anggaran Kas dibuat berdasarkan anggaran operasi dan pengeluaran modal.
Menyusun Anggaran Kasa adalah hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi untuk menjaga likuiditas
organisasi tersebut. Anggaran Kas biasanya digunakan untuk menyusun anggaran neraca.

12. Anggaran Rugi-Laba


Di dalam anggaran Rugi-Laba terdapat informasi tentang taksiran rugi dan laba perusahaan selama
periode anggaran. Anggaran ini dibuat berdasarkan anggaran operasi, dan kemudian digunakan sebagai
bahan untuk menyusun anggaran neraca.

13. Anggaran Neraca


Pada Anggaran Neraca dijelaskan tentang rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal) perusahaan
pada awal dan akhir periode anggaran. Pembuatan Anggaran Neraca disusun berdasarkan anggaran kas
dan anggaran rugi-laba. Anggaran Neraca nantinya akan digunakan untuk menyusun anggaran perubahan
posisi keuangan perusahaan.

14. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan


Di dalam anggaran ini dijelaskan tentang rencana perubahan utang, aktiva, modal perusahaan selama
periode anggaran. Penyusunan anggaran ini berdasarkan anggaran neraca perusahaan.
TUJUAN ANGGARAN DALAM ORGANISASI
1. Menyatakan Sasaran/ Harapan
Untuk menyatakan sasaran/ harapan organisasi secara jelas dan formal. Dengan begitu maka organisasi terhindar dari kerancuan
dan memberikan arah terhadap apa yang ingin dicapai oleh manajemen (baca: Pengertian Manajemen).

2. Mengkomunikasikan Harapan
Tujuan anggaran berikutnya adalah untuk menyampaikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran yang
dibuat dapat dimengerti, didukung, dan dilaksanakan dengan baik.

3. Menyampaikan Rencana Kegiatan


Tujuan anggaran selanjutnya adalah untuk menyediakan informasi mengenai rencana kegiatan secara detail. Dengan begitu, maka
ketidakpastian akan berkurang dan pengarahan kepada individu-individu dan kelompok di dalam organisasi menjadi jelas sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai.

4. Koordinasi Metode Kerja


Selanjutnya, tujuan anggaran adalah untuk mengkoordinasikan metode atau cara yang akan digunakan dalam rangka
mengoptimalkan semua sumber daya.

5. Pengendalian Kinerja
Berikutnya, tujuan anggaran adalah untuk menyediakan alat ukur dan pengendalian kinerja individu dan kelompok dalam
organisasi, serta menyiapkan infrmasi yang menjadi dasar perlu-tidaknya tindakan perbaikan.
Manfaat Anggaran dalam Organisasi

Beberapa manfaat anggaran:

1. Perencanaan Kegiatan Perusahaan


1.a. Anggaran merupakan hasil perencanaan, artinya anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara
partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai suatu tujuan kegiatan di masa mendatang.
Sebelum kegiatan dilaksanakan atau dibicarakan lebih dalam, perlu adanya anggaran terlebih dahulu agar
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan financial, fasilitas produksi, tingkat
persediaan, pembelian, penjualan, pengembangan produk dan lainnya.
1.b. Rencana keuangan jangka panjang bisa membantu mengarahkan tenaga perusahaan untuk
merencanakan kegiatan yang menguntungkan tanpa adanya over budget.
1.c. Adanya anggaran dapat membantu menentukan kebutuhan tenaga kerja suatu perusahaan.
Perusahaan yang baik adalah yang mempu mengendalikan tenaga kerjanya, tidak boleh berlebihan apalagi
kekurangan.
1.d. Sebagai bentuk perencanaan penggunaan alat-alat fisik perusahaan seperti listrik maupun alat lain agar
tidak menimbulkan pembengkakan biaya.
2. Acuan Kegiatan Perusahaan
2.a. Anggaran merupakan sebuah gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang
dimiliki karena bisa bertindak sebagai acuan aktivitas perusahaan.
Dengan adanya anggaran yang sudah direncanakan membantu mengarahkan manajer
untuk membuat strategi. Terutama dalam hal budget.
2.b. Anggaran perusahaan dibuat untuk menempatkan modal sesuai dengan saluran-
salurannya. Dana perusahaan sebelum dilakukan pembelanjaan perlu dipelajari mana
saluran yang paling menguntungkan perusahaan dan sesuai dengan tujuannya.
Dana untuk penyediaan barang perusahaan harus seimbang juga dengan dana yang
diperlukan untuk promosi dan penjualan tanpa mengesampingkan salah satunya.
3. Alat Komunikasi Internal Perusahaan
Anggaran bisa berperan menjadi sebuah alat komunikasi internal yang menghubungkan beberapa divisi
dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.

4. Pengawasan Kegiatan Perusahaan


4.a. Anggaran dapat memberikan informasi mengenai hasil aktivitas yang sesungguhnya dibandingkan
dengan standar yang sudah ditetapkan.
Setiap kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan, anggaran keuangannya tidak boleh melebihi yang sudah
direncanakan. Karena jika terjadi kelebihan bisa mengakibatkan potongan anggaran bagi kegiatan lain.
4.b. Anggaran dibutuhkan untuk mencegah pemborosan uang perusahaan. Ini menjadi tujuan utama
disusunnya anggaran perusahaan. Kontrol keuangan diperlukan untuk mengendalikan keuangan perusahaan.

5. Alat Pengendalian Perusahaan


Anggaran dapat berguna sebagai alat pengendalian yang mengarahkan manajemen untuk menentukan
bagian organisasi yang kuat dan lemah. Tindakan ini akan mampu mengarahkan manajemen untuk
menentukan tindakan perbaikan yang harus diambil.

6. Memberikan Pengaruh dan Motivasi


Anggaran bisa memberikan pengaruh dan motivasi kepada manajer dan karyawan untuk bekerja secara
konsisten, efektif, dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan
karyawan.
KARAKTERISTIK ANGGARAN :

=>Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis


=>Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat
saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau
diproduksi).
=>Mencakup periode satu tahun.
=>Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk
mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
=>Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang
oleh pihak yang menganggarkan (budget).
=>Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
=>Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran,
dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Karakteristik Perencanaan Anggaran yang Baik dalam Suatu Perusahaan

Dalam sebuah perusahaan yang sedang berkembang, anggaran yang disusun dengan baik
memiliki karakteristik tertentu. Berikut anggaran perusahaan yang dapat dikatakan
memiliki karakter yang baik:

1. Anggaran yang Penyusunannya Berdasarkan Program


Meskipun anggaran adalah bentuk perencanaan, namun untuk penyusunannya harus
sesuai dengan rencana strategis perusahaan. Anggaran harus mengikuti apa yang sudah
menjadi tujuan perusahaan.
Jika anggaran dibuat hanya karena pembagian dana kegiatan saja, dikhawatirkan menjadi
tidak sesuai dengan tujuan utama perusahaan. Karena sestiap kegiatan atau program
perusahaan memiliki nominal anggaran yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya.
Karakteristik Perencanaan Anggaran yang Baik dalam Suatu Perusahaan

2. Anggaran yang Dibuat Berdasarkan Pusat Pertanggungjawaban


Pusat pertanggung jawaban perusahaan dibagi menjadi 4 pusat, yaitu pusat biaya, pusat
investasi, pusat laba dan pusat pendapatan.
Penyusunan anggaran perusahaan yang tidak sesuai dengan karakter masing-masing
pertanggung jawaban pusat tersebut akan menghasilkan tolak ukur kinerja yang tidak
sesuai pada setiap karakter. Ini berakibat pada ketidakteraturan dalam pembagian
anggaran.
3. Anggaran yang Dalam Realisasinya Mampu Sebagai Bentuk Pengendalian dan
Pengawasan
Anggaran dibentuk dengan tujuan untuk pengendalian dan pengawasan setiap kegiatan
yang membutuhkan keluar masuknya pendapatan perusahaan.
Perencanaan anggaran dibutuhkan agar suatu perusahaan dapat berjalan seimbang
antara jalannya keuangan dan jalannya kegiatan. Bagi suatu bisnis perusahaan yang
sedang berkembang, anggaran menjadi hal vital yang harus benar-benar disusun
berdasarkan tujuan dasar bisnis.
KETERBATASAN PENGANGGARAN

=>Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan


fakta situasi nyata di lapangan
=>Terlampau menekankan hasil ( Yi : laba bersih sesungguhnya
dibandingkan dg jumlah laba yang dianggarkan), namun bukan pada
sebab musababnya.
=>Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan
keterlibatan manjemen.
=>Dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan menghalangi
perkembangan dan tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
=>Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik
memainkan peran esensial.
SISTEM PENGANGGARAN UNTUK AKTIVITAS BISNIS.
Terdapat 4 (empat) ancangan dasar terhadap anggaran :
=>Penganggaran inkremental
=>Penganggaran basis nol
=>Penganggaran Statik dan
=>Penganggaran fleksibel.

Anggaran Inkremental (Incremental Budget)


Yakni metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari
anggaran tahun sebelumnya. Dalam hal ini anggaran sebelumnya, berfungsi sebagai
landasan bagi penganggaran sumber daya inkremental.

Keunggulan ancangan inkremental adalah bhw ancangan ini menyederhanakan proses


penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran.

Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke
tahun tanpa pernah diketahui.
Anggaran Basis Nol (Zero-Based Budget)

Dalam penganggaran ini, semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan
mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas-
aktivitas tahun anggaran.

Anggaran Statik (Static Budget)


Yakni merupakan ancangan yang dipakai oleh banyak perusahaan jasa dan ada
banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian akuntansi, dan
bagian hukum.

Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)


Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.
Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban
operasi.
PENYUSUNAN INDUK ANGGARAN (MASTER BUDGET)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang
menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu
periode yang mencakup satu tahun atau kurang.

Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama, yakni :


=>Anggaran operasi
=>Anggaran keuangan

Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang


dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.

Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan


dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana.
INDUK ANGGARAN UNTUK SEBUAH PERUSAHAAN PABRIKASI

ANGGARAN OPERASI ANGGARAN KEUANGAN


Angg. Penjualan Anggaran pengeluaran modal

Angg. Produksi Anggaran Kas

Angg. Bhn. Baku Langsung Laporan Laba Rugi dianggarkan

Angg. Tenaga Kerja Lgs Neraca Dianggarkan.

Angg. Overhead pabrikasi

Angg. Persed. Akhir Barang Jadi.

Angg. Beban Penjualan & Adm.


Anggaran Penjualan
Yakni merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang
diharapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan
berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk
memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu.

Contoh Kasus : Anggaran Penjualan


Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri
tas anak-anak, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah
secara kuartalan sebanyak 200.000 unit selama tahun 2006.
Anggaran Produksi (Production Budget)
Yakni merupakan skedul rinci yang mengidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan
atau disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan.

Kebutuhan produksi.
Jumlah unit produk yang akan diproduksi (produksi dianggarkan) dapat ditentukan dengan
cara :
(Tingkat persediaan akhir barang jadi yang dikehendaki + Taksiran penjualan) – Tingkat
Persediaan awal barang jadi yang dikehendaki.

Berdasarkan data penjualan di atas, buatlah angaran Produksi dengan ketentuan sebagai
berikut :
Diketahui :
=>Jumlah persediaan akhir yang dikehendaki sebesar 20% dari penju-alan kuartal
berikutnya.
=>Jumlah persediaan awal adalah sama dengan jumlah perse- diaan akhir pada kuartal
sebelumnya.
Apa yang dimaksud dengan off-budget?
Off-budget atau dana non-budgeter adalah dana yang ada di luar anggaran,
tidak tercatat dalam APBD atau APBN. Sampai saat ini, dana off-budget
masih dianggap sebagai illegal budget karena tidak ada peraturan yang
mengaturnya.
Istilah dana off-budget atau non-budgeter memang bukan istilah hukum.
Istilah ini mulai banyak disebut sejak era reformasi tahun 2007 karena
keterkaitannya dengan berbagai kasus korupsi. Dana off-budget atau non-
budgeter adalah dana-dana yang sengaja dikumpulkan oleh instansi atau
unit instansi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak atau
kebutuhan lainnya di luar dana legal yang dialokasikan APBN. BPK
menyebut bahwa dana non-budgeter ini jumlahnya bisa mencapai 4-10
triliun rupiah di instansi-instansi pemerintah di seluruh Indonesia
SISTEMATIKA
ANGGARAN
R.S.
ANGGARAN RUMAH SAKIT
Anggaran (budget) Rumah Sakit ialah rencana kegiatan yang
disusun secara sistimatis dan meliputi seluruh kegiatan dan
dinyatakan dalam bentuk uang serta berlaku untuk jangka
waktu tertentu yang akan datang .

Periode Anggaran :
Anggaran strategis untuk jangka panjang
Anggaran taktis untuk jangka pendek .
JENIS ANGGARAN
1.Appropriation budget yaitu : anggaran yang
memberikan batas—batas tertinggi dari biaya
yang dapat digunakan untuk pelaksanaan program
program tertentu dalam satu periode yang
ditetapkan.
2.Performance budget, ialah anggaran yang
penyusunannya didasarkan kepada
fungsi dan aktivitas rumahtsakit..
ANGGARAN RUMAH SAKIT IDEALNYA , HARUS BERORIENTASI
PADA :
1.Pemenuhan kebutuhan pasien , yaitu mutu
pelayanan ( quality ) dan keselamatan pasien (
patient safety )
2.Upaya untuk kelulusan Akreditasi Rumah Sakit,
sebagai pemenuhan syarat untuk menjadi mitra
BPJS.
3.Upaya menjaga stabilitas Rumah Sakit khususnya
dalam pemenuhan kewajiban RS terhadap
karyawannya.
SISTEMATIKA RBA
• Daftar Isi
• Daftar Tabel
• Daftar Gambar
• Kata Pengantar
• Ringkasan Eksekutif
• Lembar Pengesahan Direksi
• Lembar Pengesahan Dewan Pengawas

• BAB I Pendahuluan
• A. Gambaran Umum RS. Haji Jakarta
• B. Visi dan Misi RS. Haji Jakarta
• C. Susunan Pejabat Pengelola Dan Dewan Pengawas RS.
SISTEMATIKA RBA
• BAB II .Kinerja RS. Tahun 20… dan Rencana Bisnis Anggaran Tahun 20…..
• A. Gambaran Kondisi RS.
• B. Target Penilaian Indikator Kinerja Utama Thn.20….
• C. Kamus Indikator Kinerja Unit
• D. Pencapaian Kinerja 20…. Dan Target Kinerja 20….
• E. Prakiraan Maju Pendapatan Dan Prakiraan Maju Belanja RS.

• BAB III Penutup
• A. Kesimpulan.
• B. Saran.
• C. Penjelasan Hal-hal Yang Perlu Mendapat Perhatian.
• Lampiran-Lampiran .
SISTEMATIKA ANGGARAN
I.ANGGARAN PENDAPATAN RS.
I.1.PENDAPATAN PELAYANAN
I.2.PENDAPATAN USAHA LAINYA.
I.3.PENDAPATAN DARI KERJA SAMA/DILUAR USAHA
I.4.PENDAPATAN HIBAH.
II.ANGGARAN BELANJA.
BELANJA OPERASIONAL
II.1.BEBAN POKOK USAHA
II.2.BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
II.3.BEBAN DILUAR USAHA
SISTEMATIKA ANGGARAN
• III.BELANJA PROGRAM PENGEMBANGAN
• III.1.BIAYA PENGADAAN PERALATAN MEDIS.
• III.2.BIAYA PEMBANGUNAN FISIK GEDUNG.
• IV.Surplus/ (Defisit) (I-II)
• V.Penggunaan Saldo Kas BLU
• VI.Surplus/ (Defisit) Sebelum Penerimaan RM/ PHLN/ PHDN/... (IV+V)
• VII.Penerimaan RM/ PHLN/ PHDN.
• VIII.Surplus/ (Defisit) Setelah Penerimaan RM/ PHLN/ PHDN/... (VI+VII)
• IX.TOTAL ANGGARAN PENDAPATAN (I + VII)
• X.TOTAL ANGGARAN BELANJA (II + III)
ANGGARAN PENDAPATAN RUMAH SAKIT
Kode Uraian Unit/ Kode/ Program/ TA 2018 TA 2019
Kegiatan/ Akun Pendapatan Target Realisasi per % Prognosa Target
September 2018 Desember 2018
PENDAPATAN JASA LAYANAN 145.870.655.484 195.740.175.877 215.314.193.465
I.1.
Pendapatan Rawat Inap 33.912.861.228 45.506.818.347 50.057.500.182

Pendapatan Rawat Jalan 26.155.086.807 35.096.855.325 38.606.540.858


Pendapatan MCU 503.593.700 675.759.762 743.335.738
Pendapatan Rawat Darurat 7.664.557.555 10.284.877.646 11.313.365.411
Pendapatan Kamar Operasi 17.629.418.138 23.656.474.262 26.022.121.688
Pendapatan Kamar Bersalin 2.243.030.804 3.009.866.807 3.310.853.488
Pendapatan ICU 1.551.759.795 2.082.267.569 2.290.494.326
Pendapatan Farmasi 30.821.076.979 41.358.030.569 45.493.833.626
Pendapatan Laboratorium 11.238.514.400 15.080.680.744 16.588.748.818
Pendapatan Pengolahan Darah 1.893.755.900 2.541.183.569 2.795.301.926
Pendapatan Radiologi 5.109.944.970 6.856.907.058 7.542.597.764
Pendapatan Rehabilitasi Medik 2.863.630.101 3.842.633.446 4.226.896.791
Pendapatan Dapur Gizi 38.137.500 51.175.755 56.293.331
Pendapatan Pemulasaraan Jenazah 84.610.000 113.536.038 124.889.642

Pendapatan Ambulance 202.349.100 271.527.185 298.679.904


Pendapatan Haemodialisa 7.521.975.500 10.093.550.361 11.102.905.397
Pengurang pendapatan -3.563.646.993 -4.781.968.566 -5.260.165.423

PENDAPATAN USAHA LAINNYA 2.509.858.505 3.367.916.211 3.704.707.832


I.2.
PENDAPATAN KERJASAMA/ DILUAR USAHA 813.569.057 1.091.707.923 1.200.878.715
I.3
PENDAPATAN HIBAH 0 0
I.4
TOTAL PENDAPATAN RS=I+II+III+IV 149.194.083.046 200.199.800.012 220.219.780.012
ANGGARAN BELANJA RUMAH SAKIT
II. BELANJA OPERASIONAL BLU=A(1+2+3) -144.591.762.931 -192.789.017.241 -207.248.193.534
BELANJA BARANG
Beban Pokok Usaha (1) -65.670.701.407 -87.560.935.209 -94.128.005.350
a. Beban Bahan Medis -32.583.101.197 -43.444.134.929 -46.702.445.049
b. Beban Bahan Non Medis -6.851.242.475 -9.134.989.967 -9.820.114.215
c. Beban Pokok Usaha Lainnya -26.236.357.735 -34.981.810.313 -37.605.446.086

Beban Administrasi dan Umum (2) -78.733.671.990 -104.978.229.320 -112.851.596.519


a. Beban Pegawai -66.218.124.360 -88.290.832.480 -94.912.644.916
b. Beban Pemeliharaan -5.352.829.153 -7.137.105.537 -7.672.388.452
c. Beban Daya dan Jasa -2.749.592.553 -3.666.123.404 -3.941.082.659
d. Beban Administrasi Kantor -4.401.538.394 -5.868.717.859 -6.308.871.698
d. Beban Asuransi -11.587.530 -15.450.040 -16.608.793

Beban Di Luar Usaha (3) -187.389.534 -249.852.712 -268.591.665


ANGGARAN INVESTASI RUMAH SAKIT

III BELANJA PROGRAM -1.556.552.445 -7.212.327.983


PENGEMBANGAN

1. Biaya Pengadaan
Perlatan Medis

2. Biaya Pembangunan
bangsal Ranap klas 3
ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA RUMAH SAKIT
IV. Surplus/ (Defisit) (I-II) 4.602.320.115 7.410.782.771 12.971.586.478
V. Penggunaan Saldo Kas 0 0 0
VI. Surplus/ (Defisit) Sebelum 4.602.320.115 7.410.782.771 12.971.586.478
Penerimaan RM/ PHLN/
PHDN/... (IV+V)
VII. Penerimaan RM/ PHLN/ PHDN/. 0 0 0

VIII Surplus/ (Defisit) Setelah 4.602.320.115 7.410.782.771 12.971.586.478


Penerimaan RM/ PHLN/
PHDN/... (VI+VII)
IX TOTAL ANGGARAN PENDAPATAN 149.194.083.046 200.199.800.012 220.219.780.012
(I + VII)
X TOTAL ANGGARAN BELANJA (II + -144.591.762.931 -194.345.569.686 -214.460.521.517
III)
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN DAN DIWASPADAI

Pendapatan Biaya

Laba/Rugi Investasi
SISI POSITIF DI ERA JKN .
▪ Jumlah Klien / Pasien meningkat .
▪ Utilitas sarana & prasana meningkat .
▪ Sistem Rujukan dapat berjalan sesuai ketentuan .
▪ Mutu Pelayanan terpantau dan di evaluasi oleh Pihak BPJS .
▪ Dipicu untuk berperilaku effisien dan efektif .
▪ Mendorong rumah sakit lulus akreditasi KARS.
▪ Memiliki captive market
SISI NEGATIF DI ERA JKN .
▪ Tarif Ina-CBG’s dinilai banyak yang lebih rendah dibanding
tarif Rumah Sakit , terutama rumah sakit swasta .
▪ Akibat defisit anggaran BPJS ,pembayaran klaim ke Rumah
Sakit tertunda .
▪ Ada kendala pada pengadaan dan distribusi obat2an ,
khususnya yang dialami rumah sakit swasta .
▪ Ketentuan iur biaya / cost sharing dan selisih biaya dinilai
belum membuat rumah sakit “ happy “
KESIMPULAN

Melayanai peserta JKN / BPJS Membawa dampak positif


Merupakan keniscayaan maupun negatif

JKN merupakan amanat Pemerintah bertanggung jawab


Undang-Undang yang hrs Penuh atas sukssnya program
Dilaksanakan . JKN ini termasuk mangtasi
Defisit anggaran BPJS
SARAN & TINDAK LANJUT

01 02 03
Bagi RS yang belum Hindari melakukan Jaga dan tingkatkan
lulus akreditasi agar fraud dan abuse mutu pelayanan di
segera menyiapkan dalam pelayanan di rumah sakit
diri untuk diakreditasi rumah sakit
SARAN & TINDAK LANJUT

04 05 06
Tetap menjaga Berdayakan dan Tegakan patient
perilaku efisien dalam perkuat Tim Anti safety di rumah sakit
pemberian pelayanan Fraud yang sudah ada
di rumah sakit ,
bentuk bagi yang
belum ada/berdiri .
Bahan bacaan

1.Livingstone J. L., (1993), “The Portable MBA in Finance and


Accounting
2.Nowicki M., (2008), “ Financial Management of Hospital and
Healthcare Organizations 4th edition”. Health Administration
Press Chicago,IL.
3.O’Mahony, J., Lyon, J., (2015), Planning, Budgeting and
Forecasting: An eye on the future, A KPMG and ACCA Thought
Leadership Report
4.Majalah BPJS.
5.Bahan browsing internet
Sekian & Terima
Kasih.
Semoga
bermanfaat .
Sampai berjumpa
Dilain kesempatan

ChamdaniTauchid
dani9451@yahoo.com
0811203994

Anda mungkin juga menyukai