Anda di halaman 1dari 63

TEKNIK-TEKNIK PENYIMPANAN

BIJI-BIJIAN

1
PENGANTAR
 Tujuan penyimpanan telah berkembang
 Volume bahan pangan yang disimpan
berbeda-beda
 makin besar volume, teknologi
penyimpanan makin rumit
 Bentuk bahan yang disimpan: bahan
baku, produk jadi (produk olahan)
 Penyimpanan diam (statik) versus
penyimpanan bergerak seperti bahan
pangan yang ditranportasikan dengan
kapal laut
2
PENGANTAR
 Faktor penyebab kehilangan dan
kerusakan bahan pangan selama
penyimpanan:
a. Perubahan kimia
b. Perkembangan mikroorganisme
c. Perkembangan serangga
d. Serangan tikus
e. Kesalahan penanganan oleh manusia
f. Penggunaan wadah yang tidak baik
g. Kondisi bahan pangan tidak baik
h. Pengaruh lingkungan yang kurang
baik
3
PENGANTAR
 Perhatikan waktu penyimpanan!
 Metode penyimpanan tergantung tujuan
penyimpanan
Misal: Perum BULOG
Beras disimpan untuk cadangan nasional

Waktu penyimpanan lebih lama

Gunakan metode penyimpanan yang


sesuai
4
PENYIMPANAN DALAM KARUNG
ATAU CURAH

 Teknik penyimpanan tergantung bentuk


bahan yang akan disimpan
dalam karung
 Serealia bentuk butiran
curah
 Kekurangan dan kelebihan?

5
PENYIMPANAN DALAM KARUNG
ATAU CURAH
Tabel 1. Kekurangan dan kelebihan sistem penyimpanan
curah dan sistem penyimpanan karung
No Komponen Penyimpanan dalam Sistem Penyim-
karung panan Curah
1 Perbandingan kebutuhan lahan 2 1
2 Efisiensi penggunaan gudang Kurang efisien (hanya Sangat efisien
2/3nya)
3 Penggunaan untuk berbagai jenis Memungkinkan Tidak
mutu atau berbagai komoditas (tumpukan terpisah) memungkinkan
4 Biaya pembuatan Lebih murah Lebih mahal
5 Waktu penyimpanan Lebih pendek Lebih lama
6 Operasi mekanik Sukar Mudah
7 Waktu konstruksi 12 – 18 bulan 12 – 18 bulan
8 Kemungkinan dipindahkan Tidak mungkin Mungkin
9 Penyimpanan pada KA tinggi KA > 16% tidak KA > 16% masih
mungkin mungkin 6
PENYIMPANAN DALAM KARUNG
ATAU CURAH
Tabel 1. Kekurangan dan kelebihan sistem penyimpanan
curah dan sistem penyimpanan karung (lanjutan)
No Komponen Penyimpanan dalam Sistem Penyim-
karung panan Curah
10 Biaya penanganan
a. Pemasukan/pengeluaran 2 7
b. Fumigasi 4 1
c. Biaya karung Besar 0
d. Nilai kehilangan (loss) 1 – 1,5% 0,2%
11 Kemungkinan serangan hama
a. Tikus a. Bisa sangat serius a. Anti tikus
b. Burung b. Sukar dikontrol b. Anti burung
c. Serangga c. Sukar dikontrol c. Dapat lebih
mudah dikontrol

7
PENYIMPANAN DALAM KARUNG
ATAU CURAH
Tabel 1. Kekurangan dan kelebihan sistem penyimpanan
curah dan sistem penyimpanan karung (lanjutan)
No Komponen Penyimpanan dalam Sistem Penyim-
karung panan Curah
12 Biaya pengendalian hama
a. Tikus a. Sukar, dan bisa a. Mudah dikontrol
b. Burung mahal b.Tidak perlu
c. Serangga b. Relatif mudah c.Lebih murah
c. Lebih mahal,
harus lebih sering
13 Tingkat kehilangan karena tercecer Lebih tinggi, apalagi Rendah, bila dikelola
atau karung bocor jika ada serangan tikus dengan baik
14 Kontrol RH Sukar dikontrol Dapat dikontrol
15 Migrasi air Tidak terjadi Dapat terjadi
16 Penerapan ruang kontrol Sukar Mungkin
8
PENYIMPANAN DALAM KARUNG
ATAU CURAH
 Penyimpanan padi
 Padi bulu  dalam bentuk padi gedeng,
ditumpuk dalam gudang, kotak kayu atau
lumbung padi

 Sebagian besar padi bentuk gabah atau beras


 Gabah  disimpan curah atau dalam karung
 Beras  banyak dismpan dalam karung

 Perlu cara penumpukan karung tertentu


 Lihat contoh cara menumpuk karung (lapis
pertama dan lapis kedua)
9
PENYIMPANAN DALAM KARUNG

Kunci 3 Kunci 4

Lapis 1 Lapis 2 Lapis 1 Lapis 2

Kunci 5 (Tsugaru) Kunci 6

10
PENYIMPANAN DALAM KARUNG

11
KINERJA SISTEM PENYIMPANAN
CURAH
Kapasitas dan Kekuatan
 Kapasitas penyimpanan
 Kapasitas berdasarkan volume tidak sama
dengan kapasitas berdasarkan bobot
 Contoh:
3 ton gabah butuh volume tempat
penyimpanan yang sama dengan 4 ton
gandum, karena densitas kamba gandum
(48 lb/ft2) > densitas kamba gabah (36
lb/ft2)
 Dasarkan kapasitas penyimpanan
berdasarkan volume
12
KINERJA SISTEM PENYIMPANAN
CURAH

Kapasitas dan Kekuatan


 Kekuatan tempat penyimpanan

Tergantung pada:
 Besarnya tekanan pada dinding

 Kekuatan dalam menahan terpaan angin

13
KINERJA SISTEM PENYIMPANAN
CURAH

Kekedapan terhadap Lingkungan dan


Kemampuan Insulasi terhadap Panas
 Tempat penyimpanan kedap air dan uap air

 Atmosfir lembab (RH tinggi) menyebabkan


kenaikan kadar air bahan
 Terjadi perkembangan kapang

 Mencegah air: pilih silo logam

14
KINERJA SISTEM PENYIMPANAN
CURAH
Kekedapan terhadap Lingkungan dan
Kemampuan Insulasi terhadap Panas
 Tempat penyimpanan mampu menahan
perubahan suhu yang ekstrim
 Perubahan suhu ekstrim  terjadi gradien
suhu  terjadi migrasi air dalam sistem
penyimpanan  akumulasi air pada tempat
tertentu
 Mencegah gradien suhu: pilih silo beton
atau kayu
 Daerah pantai silo logam tidak cocok
15
KINERJA SISTEM
PENYIMPANAN CURAH
Perlindungan thd Serangan Tikus
 Bebaskan dari kemungkinan masuknya
tikus
 Bahan silo dari kayu??

 Tinggi 610 cm dari permukaan tanah

 Tiang terbuat dari beton yang diplester


halus
 Tikus tidak bisa memanjat

16
KINERJA SISTEM
PENYIMPANAN CURAH
Pengaturan Pengisian dan Pengeluaran
Barang
 Pemasukan dan pengeluaran bahan 
secara mekanis
 Operasi mekanik harus dapat dilakukan
dengan mudah
 Mendukung prinsip FIFO

17
KINERJA SISTEM
PENYIMPANAN CURAH
Nilai Ekonomi
 Perhitungkan aspek ekonomi sistem
penyimpanan, mencakup:
 Bahan baku lokal

 Mudah diperoleh

 Harga terjangkau

18
BERBAGAI TEKNIK
PENYIMPANAN
 Teknik penyimpanan sekaligus merupakan
bentuk/metode pengendalian hama
serangga pasca panen
 Metode pengendalian bersifat preventif
 Teknik penyimpanan:
1. Teknik penyimpanan suhu rendah
2. Teknik penyimpanan kedap udara
3. Teknik penyimpanan dengan manipulasi
atmosfer
4. Penyimpanan bahan dalam karung di
udara terbuka
5. Penyimpanan curah dalam silo fleksibel
19
BERBAGAI TEKNIK PENYIMPANAN
1. Teknik penyimpanan suhu rendah
 Suhu penyimpanan diturunkan sampai 15oC
 Menggunakan sistem pendingin statik atau
mobile
 Keuntungan:
a) Terhindar dr serangan kapang & serangga
b) Mempertahankan kesegaran bahan
c) Mutu organoleptik dipertahankan
d) Daya kecambah biji dipertahankan
e) Mutu penggilingan akan lebih baik
f) Tidak memerlukan fumigasi
g) Kehilangan bobot akibat perubahan kimia
lebih rendah
20
BERBAGAI TEKNIK PENYIMPANAN

2. Teknik penyimpanan kedap udara


 Tidak ada udara luar yang dapat
masuk ke dalam sistem penyimpanan
 Oksigen terpakai
 Proses respirasi biji-bijian
 Proses respirasi m.o O2 habis
 Proses respirasi serangga
 CO2 dihasilkan  tjd akumulasi CO2
 Serangga (jika ada)  mati
 Dapat diterapkan pada biji-bijian dgn
kadar air tinggi
21
BERBAGAI TEKNIK PENYIMPANAN
3. Teknik penyimpanan dengan
manipulasi atmosfer
 Penyimpanan atmosfer terkendali (controlled
atmosphere storage/CAS):
 konsentrasi gas (misalnya CO2) dikontrol terus-
menerus
 Penyimpanan atmosfer termodifikasi (modified
atmosphere storage/MAS):
 CO2 diberikan sekali sampai mendekati 100%
pada awal penyimpanan, kemudian dibiarkan
 Agar pengendalian hama efektif  konsentrasi CO2
minimal 35% selama 1 minggu atau lebih

22
BERBAGAI TEKNIK PENYIMPANAN
4. Penyimpanan bahan dalam karung di
udara terbuka
 Berupa tumpukan karung berisi bahan pangan
 Disimpan di udara terbuka
 Bentuk tumpukan menyerupai pyramid
 Pyramid ditutup dengan terpal
 Tumpukan diletakkan di atas hamparan terpal
 Sifat terpal: tahan air tetapi tidak menahan gas dan
uap air
 Tidak dapat mencegah terjadinya serangan
serangga dan tikus
 Diterapkan sementara

23
BERBAGAI TEKNIK PENYIMPANAN
5. Penyimpanan curah dalam silo fleksibel
 Silo fleksibel:
 Bagian bawah terbuat dari kawat yang
dianyam
 Kemudian dilapisi lembar plastik
 Bagian atas berbentuk kerucut dari
plastik
 Tahan terhadap serangan tikus

24
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Tujuan Pembangunan Gudang:


 Digunakan untuk menyimpan biji-bijian
dan bahan pangan kering lainnya
 Bahan pangan dikemas dalam karung
 Struktur bangunan gudang berbeda
dari silo sistem curah

25
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Pemilihan Lokasi
harus memenuhi kriteria:
1. Topografi
 lokasi lebih tinggi untuk
memudahkan drainase dan
menghindari banjir
2. Sifat dan jenis tanah
 ketahanan terhadap pemadatan
tinggi
 menunjang perancangan sistem
drainase yang optimal
26
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Pemilihan Lokasi
harus memenuhi kriteria:
3. Fasilitas jalan raya
 sedekat mungkin dengan jalan
raya, untuk mendukung mobilitas
transportasi:
 Selama pembangunan 
mengangkut bahan konstruksi
 Setelah gudang beroperasi 
mengangkut bahan pangan
27
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Pemilihan Lokasi
harus memenuhi kriteria:
4. Luas lahan
 Harus cukup luas untuk
menampung
 lalu lalang kendaraan pengangkut
barang
 bangunan lain seperti kantor
 perluasan gudang di masa depan

28
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Pemilihan Lokasi
harus memenuhi kriteria:
5. Arah bangunan terhadap mata angin
 daerah tropis (khatulistiwa):
 Poros bangunan gudang memanjang dari
timur ke barat
 Dinding bangunan minim terekspos
matahari
 Mencegah variasi suhu gudang
 Pertimbangkan arah angin:
 Suhu udara gudang diturunkan dgn
membuka pintu, jendela dan ventilasi
pada saat tertentu
29
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Pemilihan Lokasi
harus memenuhi kriteria:
6. Jarak lokasi gudang dengan pemukiman
 pertimbangan penggunaan fumigasi:
perlu jarak yang cukup antara gudang
dengan lokasi penduduk atau
kegiatan masyarakat lainnya

30
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Desain Standar Gudang Penyimpanan Pangan
Komponen dasar gudang:

 Fondasi & lantai Desain untuk :


 Dinding Melindungi pengaruh lingkungan
 Atap Rodent proof dan bird proof
 Ventilasi
Mendukung proses
 Pintu
pengendalian hama
 Penerangan
Mudah dibersihkan
Enak dan nyaman untuk bekerja
31
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Desain Standar Gudang Penyimpanan Pangan
 Fondasi dan lantai
 fondasi dengan soil bearing pressure 150 kN/m2
 lantai mampu menahan beban
 lantai anti air tanah
 beton lantai tidak ada retakan, ditutup lapisan
semen beberapa cm, permukaannya dihaluskan
 sebaiknya beton lantai dibuat setelah atap
dipasang
 posisi lantai 1,2 m dari permukaan tanah 
selevel dengan truk pengangkut

32
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Desain Standar Gudang Penyimpanan Pangan


 Dinding
 Terbuat dari bata merah, tebal 15 – 20 cm
 Dilapis semen yg permukaannya dihaluskan
 Dinding dalam cat putih  mudah deteksi serangga
 Dinding luar cat putih  radiasi matahari minimal
 Bahan dinding lainnya: fibrocement, baja,
alumunium mudah rusak, insulasi rendah, tidak
anti karat
 Di bag. bawah dinding diberi pelapis anti air
 Di bag. luar dibuat koridor beton 1 m 
menghindari hujan

33
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Desain Standar Gudang Penyimpanan Pangan
 Atap
 Beban atap dibagi ke seluruh pilar
penyangga/dinding
 Rangka atap: dari kayu yang diawetkan
atau logam
 Atap terbuat dari lembar alumunium, baja,
asbes
 Pembuangan air hujan dari atap harus baik
 Atap menjorok keluar melewati dinding:
0,7 – 1,0 m
34
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Desain Standar Gudang Penyimpanan Pangan
 Ventilasi
 Berfungsi untuk:
 pergantian udara segar
 menurunkan suhu
 pencahayaan dalam gudang
 Jangan dibuat terlalu rendah  memudahkan
masuknya air hujan, tikus, burung, pencuri
 Dibuat di bawah atap yang menjorok keluar
 Ventilasi diberi kawat kasa
 Bag. luar 10 mm meshmencegah burung
 Bag. dalam 1 mm meshmencegah
serangga
 Kassa serangga harus mudah dicopot untuk
dibersihkan
35
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Desain Standar Gudang Penyimpanan Pangan
 Pintu
 Jumlah pintu tergantung ukuran gudang
 Minimal 2 pintu untuk menjamin
pelaksanaan sistem FIFO
 Berupa dua lembar pintu geser, terbuat dari
logam
 Ukuran 2,5 x 2,5 m
 Saat pintu ditutup, tikus tidak dapat masuk
 Pintu daun: terbuka ke arah luar
 Dilindungi dari hujan dengan kanopi
36
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Desain Standar Gudang Penyimpanan Pangan
 Penerangan
 Lampu penerangan harus mencukupi
 Penerangan alami:
 dapat menggunakan lembar fiberglass
translusen di atap
 Tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan pemanasan setempat
(spot heating)
 Penerangan buatan hanya dianjurkan
bagi gudang yang sering dioperasikan
pada saat gelap

37
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Penentuan Dimensi Gudang


 Tergantung tujuan pendirian gudang
 Gudang transit
 tumpukan karung tidak terlalu tinggi
 cukup ruang untuk orang bekerja
 Gudang cadangan (reserve stocks)

 tumpukan karung bisa setinggi-


tingginya
 ruang tempat bekerja tidak perlu luas

38
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Penentuan Dimensi Gudang


 Dapat dihitung berdasarkan:
 Volume spesifik bahan pangan utama
yang akan disimpan
 Jumlah tonase maksimum
 Tinggi tumpukan maksimum
 Jarak antara tumpukan

39
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Penentuan Dimensi Gudang


 Volume spesifik bahan pangan utama yang
akan disimpan
 Volume spesifik: volume ruang yang
diisi oleh 1 ton bahan

40
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

Volume spesifik bahan pangan utama yang


akan disimpan

Komoditi Volume spesifik


(m3/ton)
Kacang-kacangan (kacang tolo) 1,3
Gandum, beras sosoh, kopi 1,6
Jagung, sorgum, kacang tanah 1,6
Kacang kedelai, cokelat 2,0
Tepung gandum 2,1
Biji kapas 2,5
41
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Penentuan Dimensi Gudang


 Jumlah tonase maksimum
 Tergantung tujuan penyimpanan:
penyimpanan transit atau
penyimpanan stok
 Pertimbangkan rencana
penyimpanan jangka panjang

42
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Penentuan Dimensi Gudang
 Tinggi tumpukan maksimum
 Tergantung tujuan penyimpanan

 Bahan pangan mampat tidak dapat


ditumpuk terlalu tinggi, contoh: cokelat
 Karung dari anyaman plastik polipropilen
licin  tinggi tumpukan maks 3 m
 Karung goni  tinggi tumpukan hingga 6 m

 Tidak melebihi tinggi dinding

 Jarak permukaan tumpukan dengan langit-


langit minimal 1 m
43
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

 Penentuan Dimensi Gudang


 Jarak antara tumpukan
 Diperlukan gang di antara tumpukan 
memudahkan keperluan kontrol dan
inspeksi
 Jarak antara tumpukan dengan
tumpukan dan jarak antara tumpukan
dengan dinding: 1 m
 Sediakan ruang kosong selebar 2 m
guna penanganan bahan
44
PERANCANGAN GUDANG
PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
 Bangunan Penunjang
 Diperlukan bangunan atau ruang utk
keperluan:
 Menyimpan karung kosong
 Menyimpan pestisida
 Meja kerja
 Jangan mengambil sebagian ruang gudang
untuk keperluan tersebut:
 Berbahaya saat ada fumigasi
 Mengurangi kapasitas`terpakai gudang
 Perlu disediakan:
 Kantor, gudang penyimpanan bahan habis
pakai, bengkel, garasi, dsb
 Wastafel, toilet
45
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN

Penerimaan dan Pengeluaran Barang


Barang yang diterima dan dikeluarkan
(dengan prinsip FIFO) dicatat dengan
menyebutkan:
 Nama bahan

 Tanggal penerimaan

 Asal bahan

 Jumlah penerimaan di gudang

46
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN
Penerimaan dan Pengeluaran Barang
Pengecekan bahan yang tiba
Hal yang harus dilakukan:
a. Perhatikan adanya serangga hidup di
dalam ruang penyimpanan, di sekitar
lingkungan, dan di dalam wadah
penyimpanan bahan pangan
b. Perhatikan adanya bekas ‘tapak’ serangga
pada debu yang ada di wadah atau
lingkungan
c. Perhatikan adanya kotoran tikus pada
bahan pangan atau wadah
47
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN

Penerimaan dan Pengeluaran Barang


Pengecekan bahan yang tiba
Hal yang harus dilakukan (lanjutan):
d. Perhatikan adanya wadah yang rusak oleh
gigitan tikus
e. Perhatikan adanya bau yang menyimpang
(bau pesing, bau apek)
f. Perhatikan adanya penyimpangan warna
bahan pangan dan wadah
Khusus serealia  deteksi hidden infestation
 analisis kandungan asam urat
48
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN

Penerimaan dan Pengeluaran Barang


Pengeluaran bahan
Bahan pangan yang dikeluarkan dengan
prinsip FIFO dicatat dengan menyebutkan:
 Tanggal pengeluaran dari gudang
 Jumlah pengeluaran dari gudang

49
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN

Pencatatan Hasil Monitoring Rutin


Diperlukan catatan berdasarkan monitoring
rutin, berupa data:
 Sisa akhir di dalam gudang
 Tanggal monitoring
 Hasil monitoring

Gunakan panduan pengelolaan sistem


penyimpanan

50
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN

Pencatatan Hasil Monitoring Rutin


Panduan pengelolaan sistem penyimpanan
Beberapa langkah yang harus dilakukan:
1. Inspeksi/pemeriksaan thd semua produk
yang datang darai kemungkinan adanya
serangga, tikus/rodenta, dan bentuk
kontaminasi lainnya
2. Pengawasan kondisi penyimpanan barang
3. Pengecekan bahan yang disimpan dari
kemungkinan serangan serangga
4. Pengecekan kemungkinan adanya tikus
5. Tindakan umum sanitasi lingkungan
51
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN
Pengecekan Kondisi Penyimpanan Bahan
Hal yang harus dilakukan dalam pengecekan:
a. Simpan bahan dalam palet yang bersih.
Jangan meletakkan wadah atau karung
langsung di lantai. Seluruh lantai yang
belum terpakai harus dibersihkan sebelum
dibuat tumpukan baru
b. Berikan jarak minimal 60 cm antara
tumpukan dengan dinding. Jangan
membuat tumpukan menempel ke dinding
c. Pisahkan penyimpanan berbagai produk
pangan dari pakan. Jauhkan dari bahan
yang berbau tajam
52
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN
Pengecekan Kondisi Penyimpanan Bahan
Hal yang harus dilakukan dalam pengecekan:
d. Lakukan rotasi stok secara berkala. Gunakan
stok lama terlebih dahulu. Bongkar stok lama
dan buat tumpukan baru sambil dilakukan
pengecekan adanya infestasi. Sebaiknya
dilakukan siklus bongkar-pasang dan
pengecekan bahan pangan minimal 2 minggu
sekali
e. Lakukan pengecekan thd wadah. Jika
ditemukan wadah yang rusak atau sobek harus
segera diganti
f. Lakukan pembersihan lingkungan secara
periodik
53
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN

Pengendalian Serangga
Hal yang harus dilakukan dalam pengecekan:
a. Lakukan fumigasi gudang penyimpanan setiap
bulan menggunakan fumigan yang diijinkan
b. Lakukan penyemprotan lantai, dinding setiap
bulan menggunakan insektisida yang diijinkan

Didahului dengan pemeriksaan adanya serangga


 Early warning monitoring system
Contoh: Storgard monitoring system untuk
Indian meal moth atau Plodia interpunctella
54
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN
Pengendalian Tikus
Hal yang harus dilakukan dalam pengecekan:
a. Pangkas dan bersihkan rumput dan tanaman
yang menempel atau berdekatan dengan
gudang penyimpanan
b. Hindarkan adanya tumpukan kayu atau barang
lain di dalam gudang atau di sekitar gudang
c. Letakkan perangkap tikus atau kotak umpan
yang diisi rodentisida tipe antikoagulan di dalam
dan di luar lingkungan pergudangan. Lakukan
teknik ini dengan mengganti tipe perangkap.
Bersihkan perangkap yg sudah ‘menghasilkan’
sebelum digunakan kembali
55
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN
Pengendalian Tikus
Hal yang harus dilakukan dalam pengecekan:
d. Jika bangunan terlanjur sudah dibangun dan
digunakan, lakukan upaya rodent proofing
bangunan misalnya dengan menutup lubang-
lubang yang memungkinkan tikus masuk ke
dalam gudang.

Bila bahan, fasilitas dan SDM tidak atau belum


tersedia di perusahaan  sewa perusahaan
khusus yang bergerak di bidang pengendalian
hama
56
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN
Praktek Kebersihan Gudang Secara Umum
Hal yang harus dilakukan dalam pengecekan:
a. Lakukan pembersihan gudang/area
penyimpanan setiap hari, dengan memberikan
perhatian khusus pada sudut-sudut yang
sukar dicapai. Perhatikan adanya frass (debu
halus sisa-sisa makan serangga di bawah
palet tumpukan)
b. Jangan membiarkan adanya tumpukan kertas,
sisa-sisa kayu dan barang lainnya di dalam
dan di luar area penyimpanan

57
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM
PENYIMPANAN
Praktek Kebersihan Gudang Secara Umum
Hal yang harus dilakukan dalam pengecekan:
a. Berikan tugas khusus pengecekan kebersihan
kpd seorang pegawai yang diberi tugas khusus
untuk melakukan tugas ini
b. Berikan pengertian atau instruksi agar ‘sadar
bersih lingkungan’
c. Jika ada produk yang dikembalikan, simpan
produk tsb secara terpisah dari produk lain yang
telah disimpan sebelumnya
d. Tutup pintu setiap saat agar tikus & burung
tidak dapat masuk ke dalam gudang. Periksa
adanya sarang burung, dan bila ditemukan
segera dibersihkan
58
PENYIMPANAN IDEAL

 Penyimpanan Ideal
 Mutu bahan yg disimpan harus dipertahankan
 Perlu sistem penyimpanan ideal
1. Melindungi bahan pangan dari perubahan
suhu dan RH yang ekstrim
2. Melindungi bahan pangan dr serangan hama

3. Memudahkan handling

4. Memudahkan tindakan pengendalian hama

5. Mempertahankan mutu dan gizi bahan


pangan yang disimpan

59
PENYIMPANAN IDEAL

 Penyimpanan Ideal
 Perlu sistem penyimpanan ideal (lanjutan)

6. Mempertahankan viabilitas biji

7. Lokasinya dekat dengan jaringan transportasi


(darat, laut, udara)
8. Letaknya jauh dari rawa-rawa

9. Letaknya jauh dari rumah pemotongan hewan

10. Jika berupa gudang, dilengkapi dengan


ventilasi yang baik

60
PENYIMPANAN IDEAL

 Penyimpanan Ideal
 Perlu sistem penyimpanan ideal (lanjutan)
11. Dibangun di daerah yang anti banjir

12. Bangunan mudah dibuat dengan biaya yang


murah
13. Bangunan mudah dibersihkan dan tidak ada
sudut yang memungkinkan serangga
bersembunyi
14. Bangunan sedapat mungkin dibuat dari
bahan-bahan yang diperoleh secara lokal
(lebih baik lagi produk lokal)

61
TREN SISTEM PENYIMPANAN
PANGAN DI DUNIA

 Tren Penyimpanan di Negara-Negara Maju


 Negara berkembang belum dapat memenuhi
kriteria penyimpanan ideal
 Negara maju sudah dapat menerapkan sistem
penyimpanan ideal
 Kontrol otomatis

 Metode deteksi cepat dengan deteksi


akustik (Mennesier, 1990)
 Pengecekan dilakukan secara computerized

 Penggunaan model sistem penyimpanan


yang computerized
62
TERIMA KASIH

63

Anda mungkin juga menyukai