PENGENDALIAN MUTU • Banyak digunakan dalam perincian dan standarisasi mutu. • Lebih mudah dan lebih cepat diukur daripada sifat kimia, mikrobiologik dan fisiologi. • dapat diukur oleh alat maupun indra manusia. Memiliki korelasi dengan sifat indrawi, kimia, mikroiologik dan fisiologi. Contoh:- lunaknya pisang matang - kerasnya buah apel renyah - warna produk olahan menyim- pang mikroba Sifat fisik UMUM = berlaku untuk semua produk . warna, bentuk dan ukuran Sifat fisik KHUSUS = berlaku kelompok komoditas tertentu. Contoh : Sifat-sifat benda cair utuk produk cair : indeks refraksi pada produk sirup, endapan pada sari buah, titik beku pada minyak goreng. Sifat kental. Lengket, elastis dan kenyal : pada produk pasta (puding), bentu gel (jelly, jam) dan adonan kental (dodol). Pengelompokan: Sifat thermal, morfologi, sifat reologi dan sifat SPEKTRAL.
SIFAT THERMAL = perambatan panas/peubahan
suhu Meliputi : panas jenis (C), konduktivitas panas (k), koefisien perambatan panas (h), emisitas panas (e) dan difusitas panas (d). Penting dalam : transportasi, proses (pemanasan, pendinginan), pengemasan. SIFAT MORFOLOGI Sifat yang penting : bentuk, ukuran, sifat permukaan, susunan, warna 1. BENTUK : umum dan normal Bentuk UMUM : mudah didiskripsikan dan diukur secara fisik. Khusus produk pada : bola, silinder, kerucut atau turunannya. Tabel. Bentuk umum komoditas dan contohnya Bentuk Contoh 1. Padat Umbi, kue, roti, biskuit 2. Butiran Jagung, beras, kedelai 3. Kristal Gula pasir, garam, asam sitrat 4. Tepung Kopi bubuk, susu bubuk, terigu, tapoka, tepung ubi kayu 5. Cairan kental Susu kental manis, margarin 6. Cairan encer Bir, sari buah, minuman, kecap 7.Adonan Dodol 8. Lembaran Kertas, plastik, daun tembakau Bentuk NORMAL : sulit didiskripsikan dan diukur secara fisik Contoh : bentuk sayur bayam, karkas ayam, udang dll.
2. UKURAN = besaran materi atau isi suatu
komoditas. Ukuran : berat, panjang, lebar, diameter, tebal atau turunanya. Produk tepung : mesh = jumlah lubang persatuan luas (N/inc2) Berat Komoditas besa dinyatakan dalam Kg/ekor, misal sapi, kerbau, kambing. Komoditas kecil seperti ikan, buah, umbi-umbian, telur dinyatakan dalam gram/ekor, gram/buah, gram/butir. Komoditas terlalu kecil eperti beras, kedelai, jagung dll dinyatakan dalam gram per 100 atau 1000 butir; berhubungan dengan varietas. Volume Penting untuk komoditas cair, tepung atau biji- bijian kecil. Dikenal juga ukuran berat jenis atau volume jenis (l/kg atau m3/ton)
SUSUNAN ANATOMI Digunakan sebagai pengenal produk, varietas/ras, kelas mutu. KULIT Pada buah-buahan tidak dimakan tapi berpengaruh terhadap mutu.
Fungsi kulit : melindungi isi dalamnya, memberi
bentuk, memberi identitas produk dan mempunyai daya tarik.
Kulit MUTU DALAMNYA
Bentuk modifikasi kulit : rambut/bulu, duri, sisik. Kulit dan bentuk modifikasinya kadang mencirikan varietas atau ras. Varietas buah rambut, dari kulit dan rambutnya. Susunan dan bentuk sisik ikan menjadi salah satu ciri jenis ikan.
Daya tarik pada kulit ; warna, keteraturan, kilap.
Bagian Khusus Bagian tertentu komoditas menentukan mutu. Bagian yang dapat dimakan : tidak semua bagian mangga/ikan dimakan.
Kelapa sawit : kulit buah terutama penghasil
minyak, biji hanya sedikit menghasilkan minyak.
Jambu mete : biji.
SIFAT REOLOGI Reologi = defomasin (perubahan) bentuk akibat gaya mekanis. Mencakup : kekentalan, kelengkatan, elastisitas. Sangat penting kaitannya dengan produk pangan cair, kental, gel dan plastis seperti : jam, jelly, madu,sirup, margarin, mentega dll. KEKENTALAN Petunjuk kandungan zat tertentu (gula nira) atau kemurnian cairan minyak. Petunjuk adanya penympangan atau penurunan mutu. Contoh : - pektin, gelatin dan agar yang encer (harusnya ken- tal). - produk susu segar yang kental (harusnya encer). KENTAL = hambatan terhadap pengaliran produk Penggunaan : produk cair/ence sepeti air, sirup, minuman.
KONSISTENSI = hambatan terhadap
deformasi produk plastis (sangat kental atau bentuk adonan). Penggunaan : adonan roti, dodol, jam, jeli. Produk kental digolongkan pada cairan Newtonian atau non Newtonian.
Produk NEWTONIAN = kekentalannya
tidak dipengaruhi besarnya gaya untuk mengalirkannya (shear force) Contoh : larutan murni encer (larutan gula encer, larutan asam, larutan garam). Produk NON-NEWTONIAN Kekentalannya berubah akibat perubahan gaya untuk mengalirkannya. Dibedakan : produk plastis, peudoplastis dan produk dilatan. Produk PLASTIS = produk kental yang viskositasnya tiba-tiba menurun drastis jika dikenai gaya pengaliran. Contoh : saus tomat, puding, krim, smabal cabe.
PRODUK PSEUDOPLASTIS = makin
menurun viskositasnya bila gaya pengalirannya dinaikkan, tapi penurunannya tidak tajam. Contoh : susu segar, santan, krim cair. Produk DILATAN = makin kental jika dikenai gaya pengaliran yang semakin tinggi. Contoh : mentega kacang, dispersi tepung pati, gula kental.
Pengukuran Kekentalan Produk Pangan
Dapat diukur secara fisik dengan instrumen atau secara organoleptik oleh panelis. Instrumen fisik yang digunakan untuk mengukur kekentalan secara umum disebut viskosimeter. Sifat Lengket dan Kempal Bahan/produk pangan mempunyai gaya adhesi dan kohesi. Gaya KOHESI TINGGI KEMPAL, kompak, tidak mudah pisah. Diinginkan pada produk : dodol, kue basah, nasi pulen, roti basah. Terlalu kompak/kental tidak diinginkan pada produk kentang bakar. MASIR (meally, floury) = mudah misah Diinginkan pada buah salak, ubi rebus, kentang bakar Tidak diinginkan pada buah apel
Gaya ADHESI TINGGI LENGKET
Tidak diinginkan, ditambahkan zat anti lengket pada bagian luar produk.