Anda di halaman 1dari 16

Pengawasan Mutu Secara

Kimiawi
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Nuraini, MS.

PARALEL 02
Kelompok 3 :
Sugit Aditya 1910611071
Rahmat Alfikri 1910612021
Indah Fitri Sakinah L 1910612083
Tri Handayani 1910612085
Fitria Indrayetti 1910613013
PENDAHULUAN
Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan penilaian terhadap obyek pengawasan dan/atau
kegiatan tertentu dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan tugas dan fungsi obyek
pengawasan dan/atau kegiatan tersebut telah sesuai dengan yang telah ditetapkan. Pengawasan
berupa Pengujian mutu pakan dapat dilakukan secara uji fisik, uji kimia dan uji biologis.

Mutu kimiawi adalah kumpulan dari sifat-sifat kimiawi yang memberi nilai tertentu
dari suatu komoditas atau produk.
Komponen zat kimia terdiri dari :
● komponen makro atau penyusun utama = Komponen makro merupakan zat-zat kimia
struktural yang terdiri dari zat-zat bermolekul besar yang menyusun bentuk sel. Pada
produk nabati komponen ini biasanya terdiri dari selulosa, pektin, pati, hidrokoloid,
lemak dan protein. Adapun pada komponen hewani terdiri dari karbohidrat, seperti chitin,
protein struktural seperti kolagen, retikulin, keratin, aktomiosin, serta lemak seperti
trigliserida, kolesterol, spingosin.
● Komponen mikro atau zat renik = Komponen mikro terdiri dari zat-zat kimia bermolekul
kecil yang mudah bergerak atau larut yaitu vitamin, mineral, enzim, asam organik, gula
dan zat volatil. Air termasuk komponen makro yang mempunyai peranan besar terhadap
mutu produk pangan.
Lanjutan.....
Pengawasan mutu secara kimiawi merupakan Uji kimiawi yang dilakukan di laboratorium
pengujian pakan sebagai kontrol kualitas bahan pakan/pakan.

Tujuan => untuk mengetahui kandungan kadar air, protein kasar, lemak kasar, serat
kasar, abu, energi metabolis, asam amino, vitamin, mineral, dll.  Sehingga, Peternak
dan produsen pakan menggunakan Analisa/Uji Proksimat (kadar air, protein kasar,
lemak kasar, serat kasar, abu) sebagai parameter dasar untuk mengetahui kualitas
bahan pakan/pakan.
Analisa Proksimat

Analisa Serat

Analisa Asama Amino dan Protein


Pengujian
Kimiawi
Bomb Calorimeter

Chromatography

Calorimetry dan pectometry


Analisa Proksimat
Analisa proksimat merupakan pengujian kimiawi untuk mengetahui kandungan nutrien suatu bahan
baku pakan atau pakan. Analisis proksimat menggolongkan komponen kimia dan fungsinya yaitu:
● Air (moisture),
● abu (ash),
● protein kasar (crude protein),
● lemak kasar (ether extract), dan
● bahan ekstrak tanpa nitrohen (Nitrogen free extract) 
Analisa Serat
Biasanya digunakan untuk mengetahui kandungan Selulosa dan
Lignin pada Pakan hijauan ruminansia

Bomb Calorimeter
Bomb kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih)
suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan
pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor
(kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam
terpasang dalam tabung. Sejumlah sampel dalam suatu ruang bernama
“BOMB” dan dinyalakan atau dibakar dengan system penyalaan elektris
sehingga sampel tersebut terbakar habis dan menghasilkan panas.
Analisa Asam Amino dan Protein
Analisis komposisi asam-asam amino dalam protein bertujuan untuk mengetahui mutu protein
sehingga dalam hal ini diperlukan ketepatan dan Ketelitian data yang tinggi. Analisis komposisi
asam amino dari bahan-bahanbiologis meliputi beberapa tahap, mulai dari pengambilan
contoh, preparasi contoh untuk analisis sampai denganpengukuran masing-masing asam
amino dan pengolahan
Chromatograph
data analisis.

yKromatografi adalah metode analisis yang menggunakan 2 fase (fase diam dan fase gerak) untuk
memisahkan serangkaian senyawa kimia. Teknik ini dapat dilakukan dengan kromatografi lapis
tipis, kromatografi cair dan kromatografi gas.
Contoh : Menganalisa kandungan asam organik pada Pakan dan juga menganalisa

Calorimetry dan
kandunga aflatoksin b1 pada pakan ayam broiler.

Pectometry
Dimana cahaya dilewatkan pada cairan sampel dan lalu memberikan infomasi
konsentrasi atau komponen zat makanan.
Kelompok Zat Kimia Berdasarkan Asalnya

Zat Alami Zat Cemaran


Zat Tambahan
sifat-sifat kimia yang diperhatikan
dalam pengawasan mutu kimiawi
Komposisi zat Zat kimia Zat kimia yang
gizi bahan beracun berkaitan
Protein,lemak,karbohidrat,vit Yang secara alami terdapat
amin, mineral dalam bahan nabati dengan
pengolahan
Kandungan Zat Zat kimia
kimia zat pengolahan yang
Zat kimia yang terkandung berhubungan
dalam zat
dengan
pencemaran
Zat kimia beracun
zat kimia beracun atau yang membahayakan dapat
terkandung dalam produk atau bahan dan dapat
menurunkan mutu bahan, dapat melalui beberapa sebab
antara lain:
1. secara alami tedapat pada bahan
2. Kontaminasi
3. zat tambahan yang tidak sesuai ketentuan
4. reaksi atau proses kimiawi kemudian
5. kondisi intoleran pada individu yang bersangkutan
Akibat jika tidak terjadi
pengawasan mutu secara
kimiawi

Kerusakan Pencemaran Kimiawi Pemalsuan


Kimiawi
Disebabkan oleh adanya Adanya Zat-Zat Kimia Benda asing yang
bahan kimia seperti yang tidak seharusnya sengaja ditambahkan.
Oksigen (O2) dan Air (H2O) terdapat dalam
komoditas pakan.
Kerusakan Kimia
Kerusakan kimia adalah kerusakan yang disebabkan oleh adanya bahan kimia seperti Oksigen
(O2) dan Air (H2O). Kerusakan ini biasanya saling berhubungan dengan kerusakan-kerusakan lain.
Misalnya
● Adanya panas yang tinggi pada proses pengeringan bahan pakan sumber lemak mengakibatkan
rusaknya beberapa asam lemak yang disebut thermal oxidation.
● Adanya oksigen dapat menyebabkan terjadinya ketengikan pada bahan yang mengandung lemak,
tepung ikan misalnya, sehingga dapat menyebabkan ketengikan.

kerusakan fisiologis biasanya juga merupakan kerusakan kimiawi, karena reaksi enzimatis biasanya
aktif dalam proses kerusakan tersebut. adanya sinar dapat membantu terjadinya kerusakan kimiawi,
misalnya
● oksidasi lemak dan menjadi lunturnya warna bahan. pada perubahan ph, suatu pigmen dapat
mengalami perubahan warna, seperti khlorophyl dan antocyanin.
Pencemaran Kimia
Adanya zat-zat kimia yang secara alamiah tidak terdapat dalam komoditas itu.
Adanya zat kimia dalam komoditas tersebut biasanya terjadi selama proses
penanganan dan pengolahan.

Misalnya adanya logam berat karena selama penanganan terjadi pencemaran dari
polusi, adanya pestisida akibat penyemprotan hama atau selama pengangkutan
terjadi singgungan antara bahan dengan alat atau tempat bekas pestisida.
Pemalsuan
Benda asing yang sengaja ditambahkan dalam
suatu komoditas dengan tujuan untuk
menambah volume atau untuk menutupi mutu
yang kurang. Adanya peamalsuan dalam suatu
komoditas, dapat menyebabkan mutu komoditas
turun dan bahkan menyebabkan tidak boleh
diperjualbelikan.
Terimakasih atas
perhatiannya 
Sesi Diskusi

Anda mungkin juga menyukai