MUTU
PANGAN
Tujuan penilaian mutu pangan
2
Bagaimana menilai mutu pangan ??
3
CARA PENILAIAN
⬗ Subjektif ⬗ Objektif
Organoleptik/sensorik/inderawi Fisik
Kimiawi
Mikrobiologi
4
Organoleptik
5
Fisik
6
Kimiawi
8
PENYIMPANGAN MUTU
Terjadi penyimpangan kualitatif
dimana bahan tersebut
mengalami penurunan mutu
Bahan pangan dikatakan rusak bila akibat perubahan komponen
telah mengalami perubahan cita senyawa sehingga menjadi tidak
rasa, penurunan nilai gizi dan tidak layak dikonsumsi.
aman bagi kesehatan konsumen
Terjadi penyimpangan kuantitatif
yaitu kehilangan jumlah / bobot
bahan baik karena pengaruh
biologis, khemis, fisis dan
mekanis.
9
PENYEBAB PENYIMPANGAN MUTU PANGAN
Kerusakan Kerusakan
Biologi Dan Kerusakan
Fisik Dan
Mikrobiolgi Kimiawi
Mekanik
10
1. KERUSAKAN BIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI
11
1. KERUSAKAN BIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI
12
2. KERUSAKAN FISIK DAN MEKANIK
13
2. KERUSAKAN FISIK DAN MEKANIK
14
3. KERUSAKAN KIMIAWI
15
3. KERUSAKAN KIMIAWI
16
3. KERUSAKAN KIMIAWI
17
3. KERUSAKAN KIMIAWI
c. Ketengikan
Oksidasi lemak dalam bahan makanan dapat terjadi bila suhu dinaikkan atau
selama penyimpanan. Hal ini mendorong terbentuknya peroksida melalui
pembentukan hidroperoksida yang selanjutnya dapat mengalami degradasi
menjadi senyawa aldehida. Pembentukan aldehida yang mudah menguap
menyebabkan bau khas pada lemak yang disebut proses ketengikan.
Faktor internal: kandungan lemak dalam bahan, kontaminan zat besi, tembaga
dan nikel dari kemasan
18
KERUSAKAN/PERUBAHAN BAHAN PANGAN
SEHUBUNGAN DENGAN KEMASAN
19
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERUSAKAN KEMASAN
DAN PRODUK
(Ketahanan kemasan)
Faktor eksternal: Faktor internal:
1. Iklim (perubahan suhu, air 1. Bahan pengemasnya sendiri
hujan, air laut, uap air 2. Produk yang dikemas
tinggi/kelembaban)
3. Zat aktifnya (volatil)
2. Lingkungan (mikroba, gas
oksigen, sinar UV, serangga,
dll)
3. Transportasi (kerusakan
mekanis)
20
Indikator produk pangan rusak menggunakan masa
kadaluarsa atau melampaui masa simpan (shelf life).
Masa kadaluwarsa dinyatakan dalam tanggal, bulan dan tahun;
Susut kualitatif dan kuantitatif sangat dipengaruhi oleh
pengemasan yang diterapkan pada produk;
Kemasan yang baik harus dapat melindungi dari kerusakan
mikrobiologis, khemis, fisis dan mekanis;
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kemasan primer
(bersinggungan dengan bahan), sekunder (berisi informasi
produk) dan tersier (perlindungan distribusi dan transportasi).
21
Faktor-faktor yg perlu dipertimbangkan dalam seleksi kemasan
22
PENGUJIAN
MUTU PANGAN
“
☻ Mutu Fisik &
Organoleptik
☻ Mutu Kimiawi
☻ Mutu Mikrobiologi
24
Pengujian Mutu dalam Siklus Pengawasan Mutu
Spesifikasi
Konsumen Untuk
Atribut Mutu
Tindakan Bila
Metode Pengujian
Perlu
Laporan
Tempat Pengujian
Pengawasan
25
Pelaksanaan Pengujian Mutu
26
Pengujian Mutu di Pabrik
27
Pendekatan Statistik Pengujian Mutu
29
2) Pengujian Mutu Organoleptik
30
Klasifikasi Sifat Mutu Organoleptik
31
Metode Uji Organoleptik
A. Uji Pembedaan (Difference Test)
1. Uji pembandingan
2. Uji berpasangan
B. Uji Penerimaan (Preference Test)
1. Uji kesukaan
2. Uji mutu hedonik
C. Uji Skalar
D. Uji Deskriptif
32
Pedoman Umum Uji Organoleptik
33
Jenis Panelis
1. Panelis Terlatih
(Trained Panel).
2. Panelis Agak Terlatih
(Semi-trained Panel).
3. Panelis Tidak Terlatih
(Untrained Panel).
4. Panelis Konsumen
(Consumer Panel).
34
Seleksi Panelis
35
3) Pengujian Mutu Kimiawi
36
Unsur Penentu Sifat Kimia
37
4) Pengujian Mutu Mikrobiologis
38
Efek Negatif Mikroba pada Mutu Pangan
39
Prosedur Pengujian Mutu
Kimia & Mikrobiologi
40
TERIMA KASIH
Selamat Belajar
41