PASTURA
Pembangunan padang penggembalaan dan
padang rumput (pasture-establishment)
Meliputi kegiatan :
1. Survey dan Investigasi,
2. Disain
Survey dan Investigasi
Survey dan investigasi bertujuan untuk melihat,
memeriksa dan menyelidiki posisi lahan yang akan
dibuka untuk pembangunan baru padang
penggembalaan atau padang rumput maupun
perluasan arealnya.
Kegiatannya meliputi :
1. Persiapan
2. Pengumpulan data,
3. Tabulasi dan pengolahan data,
4. Pembuatan Laporan
Survey dan Investigasi…..lanjutan
1. Persiapan
Suatu kegiatan yang melitputi pengadaan peta situasi dan
peta rencana pengembangan, pembuatan daftar pertanyaan
dan tabel, baik untuk pelaksanaan lapangan maupun tabulasi
dan pengolahan data.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data primer dan data skunder meliputi :
a. Data primer sifat fisik dan kimia tanah, nilai ekonomi
investasi alam dan tanaman di lokasi, daftar nama
peternak dan kesediaan peternak, luas serta jenis
vegetasi di areal itu dan pembuatan peta lokasi
Survey dan Investigasi…..lanjutan
b. Data skunder yang dikumpulkan digunakan untuk
menunjang data-data primer dan memberikan gambaran
yang lebih lengkap terhadap areal lokasi.
Data skunder meliputi pola usaha ternak, analisis usaha
peternak, penyediaan sarana produksi ternak (sapronak)
serta luas lahan.
Umumnya diperlukan pula data mengenai Rencana
Umum Tata Ruang Wilayah (RTRW) dari Badan
Pertanahan (BPN) setempat ataudari instansi Badan
Perencana (Bappeda) untuk mengetahui peruntukan
lahan saat ini dan di masa yang akan datang.
Survey dan Investigasi…..lanjutan
3. Tabulasi dan Pengolahan Data Dimaksudkan
untuk mempermudah analisis data primer yang
telah dikumpulkan melalui serangkaian metoda
untuk mempermudah pengambilan keputusan.
4. Pembuatan laporan untuk menyusun dan
mengumpulkan hasil kegiatan yang mudah
dibaca dan diketahui oleh semua pihak yang
akan memanfaatkan laporan tersebut.
Disain
Disain merupakan kegiatan pengukuran, pemetaan dan
pembuatan rancangan padang penggembalaan atau padang
rumput.
Kegiatannya disain :
1. Pengukuran
2. Pemetaan
3. Pembahasan
4. Pelaksanaan pengamatan sifat tanah
5. Inventarisasi
Disain….. lanjutan
1. Pengukuran
Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat
ukur kawasan berupa Theodolite seperti T0 , T1 , atau T2
langsung di lapangan oleh juru ukur yang ahli di
bidangnya dan akan menghasilkan ‘buku ukur’.
Pengukuran dilaksanakan untuk mendapatkan minimal
luas lokasi pengembangan, keliling lokasi atau row-
meting, ketinggian atau countur lahan, penggunaan areal
dan lainnya sesuai keperluan
Disain….. lanjutan
2. Pemetaan
Berdasarkan buku ukur dan tujuan
pengukuran dilaksanakan pembuatan gambar
berupa luas kawasan, keliling kawasan,
kontur, dan tataguna kawasan.
Gambar itu mempunyai arah mata angin,
skala yang pasti, gambaran letak sungai /
gunung atau kawasan konservasi yang
mungkin terdapat di lokasi itu
Disain….. lanjutan
3. Pembahasan
Sebelum lokasi dinyatakan layak untuk
pembangunan atau perluasan areal padang
penggembalaan atau padang rumput, perlu
dilakukan pembahasan dengan instansi terkait
sehingga ditemukan kesepakatan lokasi
pengembangan
Disain….. lanjutan
4. Pengamatan Sifat Tanah
Sifat tanah yang diamati di lapangan antara lain jenis
tanah, pH tanah, kandungan bahan organik tanah,
tekstur dan strukrtur tanah
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal
■ Yang disebut dengan konstruksi pembukaan lahan
adalah suatu usaha mengubah fungsi kawasan
dari yang bukan kawasan peternakan menjadi
kawasan peternakan.
■ Pembukaan kawasan peternakan adalah usaha
menciptakan peternakan dari yang tidak ada
menjadi ada, atau merupakan usaha penambahan
luas baku lahan.
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
Komponen kegiatan pembukaan lahan dan perluasan areal
Padang Gembala Padang Rumput adalah :
1. Pemilihan lokasi
2. Penetapan luasan
3. Pemilihan jenis HMT
4. Pengolahan tanah
5. Penanaman
6. Pemupukan
7. Pengelolaan (awal penggembalaan atau awal panen,
pemeliharaan, dsb.
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
1. Pemilihan lokasi
Berdasarkan survey dan investigasi dapat ditentukan lokasi yang tepat bagi
pembangunan dan pengembangan areal padang gembala dan padang
rumput (PGPR) di suatu daerah.
Setelah satu atau beberapa lokasi terpilih, diminta kepada aparat terkait
(mis. Pemda atau Pemkab) untuk mengeluarkan Surat Keputusan (SK)
untuk pembukaan lahan tersebut sehingga kedudukan hukumnya lebih
kuat.
Surat Keputusan (SK) umumnya diterbitkan setelah mendapat
pertimbangan Dinas-dinas terkait, misalnya Dinas Kehutanan,
Perkebunan, Bappeda, Dinas Pertanian maupun Dinas Peternakan
setempat.
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
2. Penetapan Luasan
Setelah ‘buku ukur’ selesai dibuat, dapat
ditetapkan luas areal pembangunan atau
pembukaan lahan yang sebenarnya.
Luas areal dihitung dengan menggunakan : Roller
Planimeter with Zero Setting Device, misalnya :
merk Mizoguchi PM-1 ; Made in Japan
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
Luas areal tanam harus mempertimbangkan
pengurangan akibat konservasi lahan, lembah atau
gunung, aliran air, jalan, maupun konservasi
tumbuhan (vegetasi) yang harus dipertahankan
keberadaannya.
Kemudian dibuat rekomendasi teknis pelaksanaan
konstruksi pembukaan lahan secara umum dan
khusus
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
Klasifikasi kemampuan tanah untuk PGPR
didasarkan atas hambatan-hambatan yang
terdapat pada lahan dan kondisi lapangan.
Gabungan aspek-aspek hambatan pada lahan dan
lapangan menentukan kelas kemampuan wilayah
yang bersangkutan untuk menampung sejumlah
unit ternak.
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
Hambatan-hambatan kondisi lapangan
a. Kondisi topografi atau bentang wilayah.
Kondisi ini merupakan faktor utama yang menentukan
tekanan penggembalaan (stocking-rate). Makin curam
lereng, makin banyak hambatan untuk mengelola suatu
PGPR karena kemungkinan kerusakan tanah oleh erosi
makin besar. Lereng yang curam juga membatasi jumlah
satuan ternak (ST) yang mungkin digembalakan karena
terbatasnya jarak tempuh ternak dan untuk menjaga agar
kelestarian penutupan tanah oleh vegetasi dipertahankan.
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
b. Berdasarkan keadaan topografi ada 4 kategori :
a. Datar sampai berombak ( 0° – 5° ) ; Tidak merupakan hambatan
untuk perbaikan padang rumput terhadap tekanan penggembalaan
yang berat.
b. Bergelombang ( 5° – 12° ); hambatan ringan pada tanah-tanah
kelas 1, sehingga menurunkan tingkatnya menjadi tanah kelas 2.
c. Berbukit ( 12° – 23° ); Merupakan hambatan ringan pada tanah
dengan lapisan dalam dan drainase baik, tetapi merupakan
hambatan utama pada tanah-tanah dangkal dan/atau berbatu-batu
d. Curam ( > 23° ) ; Merupakan hambatan utama dan menurunkan
klasifikasi kemampuan tanah menjadi sangat rendah.
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
c. Hambatan yang berasal dari sifat tanah
Sifat tanah dapat mempengaruhi intensitas pemanfaatan dan
membatasi upaya perbaikan yang dapat dilakukan. Sifat tanah
dapat berupa hambatan tidak utama sesuai dengan kondisi tanah
ybs.
Contoh ; sifat tanah yang berkadar unsur hara rendah pada
tanah-tanah bertekstur lempung merupakan hambatan
tidak utama, tetapi pada tanah bertekstur pasir atau
ringan dapat merupakan hambatan utama karena
tingkat pencucian pupuk atau unsur hara cukup tinggi.
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
Beberapa sifat tanah yang dipakai dalam menentukan
klasifikasi lahan, antara lain :
Kandungan unsur hara
Drainase
Sifat fisik (pH, tekstur)
Kepekaan terhadap erosi
Keadaan berbatu-batu
Kemungkinan adanya unsur-unsur yang dapat membahayakan
ternak
5. Penanaman
Penanaman dapat dimulai setelah jatuh hujan pertama
apabila telah tersedia bibit jenis HMT yang akan
ditanam.
Cara penanaman yang paling praktis untuk tanah yang
luas adalah dengan penyebaran biji. Atau dengan stek,
sobekan rumpun (pols), atau potongan-potongan stolon
dan rhizoma.
Untuk daerah berlereng/miring, dilakukan dengan
penanaman jalur sepanjang (sesuai kontur lahan)
Penanaman sesuai
kontrur
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
6. Pemupukan
Pemberian pupuk kandang atau kompos akan sangat
bermanfaat bagi kondisi fisik tanah melalui perbaikan
struktur tanah.
Pemupukan dapat dilakukan setelah selesai penanaman
dengan cara :
Disebar di atas permukaan tanah
Di tanam dalam baris-baris selokan (larikan) lalu ditimbun tanah
Ditanam dalam lubang di sekitar rumpun tanaman rumput atau
legum
B. Konstruksi Pembukaan Lahan atau
Perluasan Areal... lanjutan
Padang pengembalaan
yang baru dipangkas
Rumput-rumput sisa
pemangkasan menguning
C. Sarana Pendukung Padang
Penggembalaan
1. Pagar
Pagar berfungsi sebagai alat pengaman yang membatasi ruang
gerak ternak agar tidak keluar dari areal penggembalaan
Dapat berupa pagar keliling atau pagar sekat ‘paddock’ di dalam
areal penggembalaan
Konstruksi pagar harus kuat dan tahan terhadap gangguan
gerakan ternak. Pada umumnya bagian pagar terdiri atas kaitan
kawat berduri dengan tonggak-tonggak kayu gergaji atau tonggak
dari pohon hidup seperti Gamal.
C. Sarana Pendukung Padang
Penggembalaan
2. Sumber Air
Sumber air merupakan kebutuhan utama dalam pembuatan
padang penggembalaan atau padang rumput.
Ada bermacam sumber air, antara lain sungai yang
mengalir, sumur biasa, sumur bor atau waduk.
Agar lahan kering mampu menahan air (mengurangi aliran
permukaan = run off), umumnya dibuat lubang-lubang
kecil di dalam tanah dengan menggunakan bor penggali
tanah ‘eccentric disk’ (cakram khusus) kemudian ditutup
dengan dedaunan kering atau pupuk kompos.
Manajemen Padang Gembala dan Padang
Rumput