Anda di halaman 1dari 46

PENGGUDANGAN

Lingkup Materi Penggudangan


• Pengertian dan Fungsi Gudang
• Lay Out dan Jenis-jenis Gudang
• Syarat Gudang untuk Penyimpanan Bahan Pagan
• Organisme di dalam Gudang
A. PENGERTIAN
DAN
FUNGSI GUDANG
Pengertian Gudang
• Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 90
tahun 2014 tentang penataan dan pembinaan gudang, bahwa gudang adalah suatu
ruangan tidak bergerak yang tertutup dari/atau terbuka dengan tujuan tidak untuk
dikunjungi oleh umum, tetapi untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan
barang yang dapat dipergunakan dan tidak untuk kebutuhan sendiri.
• Menurut Warman (2012), gudang adalah bangunan yang digunakan untuk
menyimpan barang. Barang-barang yang disimpan di dalam gudang dapat berupa
bahan baku, barang setengah jadi, suku cadang, atau barang dalam proses yang
disiapkan untuk diserap oleh proses produksi.
Definisi gudang:
Gudang atau storage merupakan tempat menyimpan barang baik
dalam baku yang akan dijalani proses manufacturing, maupun
barang jadi yang siap dipasarkan.

Pergudangan merupakan proses penanganan barang mulai dari


penerimaan barang dan pencatatan, penyimpanan, pemilihan,
pelabelan, sampai dengan proses pengiriman barang
Fungsi Gudang

Gudang berfungsi sebagai penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan,


pengamanan, pendistribusian dan penyedia informasi
status kondisi produk/barang yang disimpan di dalamnya
Gudang sebagai tempat penyimpanan produk
memiliki fungsi pokok sebagai berikut:
a. Penerimaan (Receiving): Menerima material pemesanan perusahaan, menjamin kuantitas material yang dikirim supplier,
serta mendistribusikan material ke lantai produksi.
b. Persediaan (stock): Menjamin agar permintaan dapat dipenuhi karena tujuan perusahaan adalah memenuhi kepuasan
pelanggan
c. Penyisiahan (put away): Merupakan kegiatan memindahkan dan menempatkan barang pada tempat penyimpanan.
d. Penyimpanan (storage): Merupakan suatu keadaan dimana barang menunggu untuk diambil sesuai dengan permintaan
atau sebelum ada permintaan.
e. Pengambilan pesanan (order picking) : proses pengambilan barang dari gudang sesiuai permintaan.
f. Pengepakan (packaging): langkah pilihan setelah pengambilan
g. Penyortiran (sortation) : pengabilan bacth menjadi pesanan individu dan akumulasi pengambilan yang terdistribusi
disebabkan variasi barang yang besar.
h. Pengepakan (packing) dan pengiriman (shipping): Aktivitas yang meliputi kegiatan pengecekan kelengkapan sesuai dengan
pesanan, pengepakan barang sesuai dengan shipping container yang tepat, menyiapkan dokumen pengiriman,
pengakumulasian pesanan dan penempatan muatan ke dalam truk
Gb. Fungsi gudang dalam industri:
B. LAY OUT
DAN
JENIS-JENIS GUDANG
LAY OUT

• Perancangan Tata letak (layout) didefinisikan sebagai perencanaan dan


integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan intelerasi
yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan dan proses tranformasi
material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi, selain
ditentukan oleh besarnya ruangan ditentukan juga oleh cara mengatur layout barang
yang disimpan
• Pengaturan tata letak gudang yang baik akan lebih efisien dibandingkan dengan tata
letak gudang seadanya
Menentukan tata letak gudang harus memperhatikan jenis barang yang
akan disimpan.
Jenis barang yang disimpan terdiri dari dua jenis:

1. Barang dengan sirkulasi cepat (Fastmoving), biasanya berupa barang-barang


yang laku cepat atau yang sering dibutuhkan dalam produksi.
2. Barang dengan sirkulasi lambat (Slowmoving), biasnaya berupa barang-barang
yang lakunya lama atau tidak sering diutuhkan dalam produksi.
Lay Out gudang berdasarkan arus keluar masuk barang, yaitu:

a. Arus garis lurus sederhana


b. Lay Out Arus U
a. Arus garis lurus sederhana
• Lay out arus garis lurus sederhana, arus barang akan membentuk garis lurus.
• Proses keluar masuk barang tidak melalui lorong atau gang yang berkelok kelok
sehingga proses peyimpanan dan pengambilan barang relatif lebih cepat.
• Lokasi barang yang disimpan dibedakan antara barang yang bersifat fast moving dan
slow moving.
• Barang yang bersifat fast moving disimpan di lokasi yang dekat dengan
pintu keluar
• Barang yang bersifat slow moving disimpan di lokasi yang dekat dengan pintu masuk
Arus garis lurus sederhana seperti pada gambar berikut:
b. Lay Out Arus U
• Proses keluar masuk barang melalui lorong atau gang yang berkelok-kelok
sehingga proses penyimpanan dan pengambilan barang relatif lebih lama.
• Lokasi barang yang akan disimpan dibedakan antara barang yang bersifat fast
moving dan slow moving.
• Barang yang bersifat fast moving disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu
keluar
• Barang yang bersifat slow moving disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu
masuk
Layout dengan arus “U” seperti gambar berikut :
JENIS-JENIS GUDANG
Terdapat 6 jenis gudang yang biasa digunakan:
1. Gudang barang dagangan umum untuk barang hasil pabrik (general merchandise warehouses for
manufactured goods).
2. Gudang untuk penyimpanan yang bersifat dingin (refrigerator or cold storage warehouses). Gudang ini
menyediakan lingkungan penyimpanan yang dapat dikendalikan temperaturnya.
3. Gudang dengan bea/pajak (bonded warehouses) Barang-barang seperti tembakau dan minuman beralkohol
impor disimpan di gudang ini.
4. Gudang barang-barang rumah tangga (household goods warehouses). Digunakan untuk penyimpanan
property pribadi. Properti ini secara khusus disimpan dalam jangka panjang yang sifatnya sementara
5. Pergudangan komoditas khusus (special commodity warehouses). Pergudangan komoditas khusus
digunakan untuk produk pertanian khusus seperti butir padi, wol dan katun.
6. Pergudangan penyimpanan barang penting (Bulk storage warehouses). Pergudangan bulk storage
memberikan tangki penyimpanan cairan dan penyimpanan terbuka atau tersembunyi untuk produk kering
seperti batu bara, pasir dan barang-barang kimia.
C. SYARAT GUDANG
Bangunan gudang harus dirancang dan dalam kondisi yang baik, penyinaran,
ventilasi serta harus mudah dibersihkan. Kusus untuk gudang penyimpanan bahan
pangan, sebaiknya dekat dengan unit produksi.
Syarat gudang untuk
penyimpanan bahan pangan :
1. Penyimpanan bahan kering
a) Bahan pangan harus ditempatkan secara teratur menurut macam, golongan, ataupun urutan pemakaian
bahan bahan pangan
b) Suhu cukup sejuk (berkisar 19 – 21ºC)
c) Udara kering
d) Ventilasi yang baik
e) Ruangan yang bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab
f) Rak – rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm darilangitlangit
g) Rak mudah dibersihkan
h) Penyimpanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (first infirst out)
I ) Semua lubang yang ada di gudang harus berkasa, serta bila terjadikerusakan
oleh binatang pengerat misalnya, harus segara diperbaiki
2. Penyimpanan pada suhu kamar/ruang

a) Jenis sayuran umbi: kentang, bawang putih, bawang merah, atau sayuranumbi lain
bersama tunasnya
b) Tempat penyimpanan harus kering
c) Tidak terkena cahaya matahari langsung
d) Sirkulasi udara baik perubahan yang terjadi: kondisi yang lembab akan mempercepat
kerusakan, sedangkan cahaya dapat merangsang pertumbuhan klorofil, (kentang akan
berubah warna menjadi hijau). Cahaya bisa menyebabkan terbntuknya solanin (racun).

2. Penyimpanan dengan suhu rendah

a) Dilakukan di lemari pendingin


b) Disimpan pada suhu 5-8oC
c) Kebersihan lemari pendingin harus dijaga
d) Tidak dekat dengan sumber panas
e) Tidak terkena cahaya matahari langsung
D. ORGANISME DI DALAM
GUDANG
1. Mikroorganisme
2. Hama Gudang
3. Tikus
4. Serangga Gudang
1. MIKROORGANISME

• Penyelonong (intruder)
• Predator dan parasite
• Scavenger
• Pemakan cendawan (fungusfeeder) dan mikroflora
Penyelonong
Penyelonong adalah organisme (umumnya mikroorganisme) yang ada di komoditas
atau berada dalam ruang penyimpanan dengan alasan yang tidak jelas.

Mungkin tertarik dengan cahaya atau kegelapan gudang, tersesat atau ingin berteduh.
Contoh jangkerik, cicak, walang sangit.

Organisme ini tidak merusak komoditas tetapi dapat mengotorinya sehingga dapat
dianggap pengganggu walaupun bukan perusak.
Predator dan parasit
• Predator adalah binatang yang memangsa binatang lain dan dia tidak
menumpang hidup bersama mangsanya.
• Parasit adalah binatang atau tumbuhan yang hidup numpang pada inang dan
mengerogoti inangnya.
• Predator dan parasit biasanya memangsa hama.
• Predator ukurannya lebih besar sedangkan parasit berukuran kecil.
Scavenger

Scavenger adalah binatang yang menyikat atau memakan bangkai, sisa-sisa


makanan ataupun kotoran kegiatan binatang lain sehingga dapat juga dikatakan
pelahap kototan atau sisa makanan. Contohnya cerurut dan semut.
Pemakan cendawan (fungusfeeder) dan mikroflora

Binatang pemakan cendawan seperti Ahasverus advena dan beberapa jenis tungau
hidup dari memakan spora maupun miselium cendawan yang tumbuh pada komoditas
ataupun yang tumbuh di dinding, lantai atau wadah penyimpanan.

Mikroflora atau tumbuhan berukuran mikro seperti cendawan, khamir, dan bakteri
bukan hanya penting peranannya sebagai factor perusak atau sebagai makanan untuk
binatang pemakan cendawan, tetapi diduga berperan dalam pencernaan serangga.
2. HAMA GUDANG

• Hama atau pest adalah organisme yang mengganggu dan merugikan manusia.
• Suatu jenis organisme baru disebut hama jika dapat menimbulkan kerugian
diatas ambang ekonomi yaitu kerusakan atau gangguan yang menimbulkan
kerugian ekonomi yang berarti.
Kerusakan yang terjadi akibat hama gudang adalah :

1. Kerusakan fisis-mekanis seperti lika, koyak, dan berlubang menyebabkan cacat


sehingga mutunya turun dan harganya rendah bahkan ditolak
2. Tercemar karena kotoran hasil kegiatan biologisnya seperti kotoran, kulit
terkelupas dan yangtidak terlihat seperti urine dan racun
3. Tercemar adanya bulu, bangkai, bagian atau bahkan organisme bersangkutan
4. Secara tidak langsung kegiatan biologis organisme tersebut menaikkan
suhu dan kelembaban ruangan yang merangsan kerusakan lebih lanjut
serta mempercepat proses kerusakan fisiologis dan kimia lainnya
Organisme makro yang termasuk hama gudang adalah tikus, serangga, tungau,
rayap dan burung.

Mikroorganisme yang tergolong hama gudang adalah cendawan, khamir, dan


bakteri perusak.

Jasad renik yang penting pada penyimpanan adalah cendawan, khamir dan
bakteri. Cendawan umumnya menyerang komoditas relative agak kering,
khamir menyerang komoditas agak basah sampai basah sedangkan
bakteri menyerang komoditas segar yang berkadar air tinggi.
Berdasarkan kondisi suhu ada 3
golongan jasad renik yaitu:

1. Psikrofil (-5 sampai 20OC)


2. Mesofil (10-45OC)
3. Termofil (25-80OC)
Jenis jasad renik gudang yang menyerang pada komoditas segar atau baru
masuk dari lapangan adalah fusarium sp, Alternaria sp, Cladosporium sp,
Helminthosporium.
Khamir dan penicillium spp sering menyerang bijian yang masih berada di
lapangan dan kondisi basah atau lembab. Sedangkan cendawan gudang sering
menyerang komoditas kering seperti biji-bijian. Umumnya dari genus
Aspergillus dan penicillium.
Cara praktis mencegah atau mengurangi
serangan jasad renik :
a. Membuat komoditas cukup kering sehingga Aw nya lebih rendah daripada
Aw yang diperlukan bagi pertumbuhan jasad renik
b. Membuat komoditas tidak dapat ditumbuhi jasad renik karena mengandung bahan
kimia anti jasad renik
c. Membuat kondisi udara sekeliling yang dapat menghambat pertumbuhan jasad
renik
d. Sterilisasi pada komoditas lalu diikuti dengan kepasan hermetic (kedap udara)
3. TIKUS
• Tikus merupakan hewan yang cepat berkembangbiak dan merupakan hama
utama yang menyebabkan kehilangan sangat besar baik dari segi kualitas
maupun kuantitas bahan pangan.
• Tikus dapat membawa pathogen berbahaya seperti Salmonella typhii kuman
penyebab penyakit tipus. Kuman berkembang karena adanya kotoran,
komoditas busuk akibat serangannya, sampah dari sarangnya serta
bekas makanan yang secara keseluruhan mengotori komoditas yang disimpan
Kerusakan/kehilangan yang ditimbulkan tikus yaitu :

1. Kehilangan kuantitas
2. Kerusakan wadah dan bangunan
3. Pengotoran komoditas
4. Pembawa dan penyebar kuman penyakit
4. SERANGGA GUDANG

• Serangga adalah binatang berkaki enam sehingga disebut heksapoda dan


tubuh terdiri dari 3 bagian: kepala, dada dan perut, memiliki sungut atau
antenna sebagai alat penghirup.
• Serangga memili 2 ordo yaitu golongan kumbang (Coleoptera) dan golongan
ngengat atau pijer (Lepidoptera).
Hama dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Hama primer dapat menyerang komoditas yang masih utuh dalam arti masih berkulit (keras) misalnya Rhizopertha,
Sitophilus.
2. Hama sekunder hanya menyerang komoditas yang lunak, telah terkupas atau telah terserang hama primer.
Komoditas yang diserang misalnya
beras, tepung, gaplek misalanya tribolium, sp.
3. Hama utama (major pest) tergolong paling merusak dan umum dijumpai pada suatu komoditas tertentu, misalnya
sitophilus, sp. dan Tribolium sp. (serealia) Calossobrochus spp (kacang-kacangan), Lasioderma sp (tembakau)
4. Hama minor tidak terlalu penting karena jarang menyerang komoditas tersebut dan kalau menyerang biasanya
hanya menimbulkan kerusakan yang relative kecil.
5. Hama pemakan dalam sebagian besar hidupnya berada didalam komoditas terutama fase larva dan kepompong
misalnya Sitophilus sp. dan rhizopertha sp.
6. Hama pemakan luar mempunyai kebiasaan makan dipermukaan komoditas contoh Tribolium, Corcyra, Cryptoleste
spp.
Contoh komoditas dan jenis hama penggagu
PENGENDALIAN HAMA GUDANG
DAN
TIKUS
SECARA NIRKIMIAWI
• Pengendalian hama secara nirkimiawi adalah pengendalian hama yang dilakukan tanpa
menggunakan bahan kimia.
• Pengendalian adalah tindakan pencegahan, pengawasan, penjagaan dan pemberatasan.
• Pencegahan adalah usaha menghindari/ mencegah kemungkinan serangan hama.
Pengawasan berarti pemantauan dan evaluasi terus menerus.
• Penjagaan adalah tindakan mempertahankan/menjaga agar nilai dan daya guna komoditas
tidak berkurang.
• Pemberantasan adalah pembasmian hama yang menyerang dan merupakan tindakan kuratif,
sedangkan pencegahan, pengawasan dan penjagaan adalah tindakan yang bersifat preventif.
Pengendalian Tikus
Serangan tikus pada komoditas pertanian
ditandai dengan :
1. Adanya bau urine
2. Kotoran tikus dilorong, bawah tumpukan, pinggir dinding
3. Tanda jalan/bekas lintas tikus dekat pintu, jendela
4. Bekas kaki tikus pada lantai yang berdebu
5. Karung atau komoditas yang rusak karena gigitan tikus
6. Sarang tikus diantara tumpukan atau ditempatkan tersembunyi
Cara pencegahan serangan hama dapat
dilakukan dengan cara :
1. Menyimpan secara efisien
2. Menjaga kebersihan dan kebiasaan baik
3. Ruang hermetic
4. Penguatan komoditas
5. Pengaturan suhu dan kelembaban ruang penyimpanan
6. Pengkalisan dan penggunaan bahan penolak
7. Penggunaan wadah/tempat kalis hama
Pengendalian Serangga
Pengendalian serangga dengan cara nirkmiawi dapat
ditempuh dengan berbagai cara :

1. Cara penolakan atau pengusiran


Zak penolak serangga yang dilakukan dapat digunakan tanak dan minyak
atsiri karena bau tanah dan minyak atsiri tidak disenangi oleh serangga.
Cara pengusiran serangga dapat dilakukan dengan menggunakan sinar
contohnya sinar kuning dapat menyesatkan serangga sehingga dapat
membutakan dan menyilaukan.
2. Secara mekanis
a. Perangkap lem untuk serangga
Lem dioleskan pada lembar kertas atau batang kecil (semacam lidi). Untuk lebih mengefektifkan
perangkap lem ini sering dicampur dengan aroma penarik serangga, misalnya bau amis yang merupakan
salah satu daya tarik lalat dapat dicampurkan pada lem untuk kertas perangkap lalat.
b) Perangkap lampu
Perangkap lampu yang digunakan menggunakan sinar UV yang dilengkapi kumparan beraliran listrik
yang kuat. Lampu ini semula dimaksudkan untu membunuh nyamuk di rumah tetapi kurang efektif
karena nyamuk kurang tertarik pada cahaya sebaliknya lalat diwaktu senja atau cahaya redup akan tertarik
cahaya dan menuju cahaya itu.
c) Perangkap kipas
Serangga dalam gudang dapat diperangkap dengan menggunakan kipas penyedot atau aspirator yang
kuat. Serangga yang terbang dekat aspirator akan tersedot dan menyangkut dikantong kasa aspirator.
Dengan cara itu serangga yang terperangkap lalu dapat dibunuh
d) Gaya benturan
Enteloleter adalah nama sebuah mesin yang menggunakan prinsip gaya pusing. Alat ini ditempatkan
sebelum pembungkusan untuk meyakinkan bahwa komoditas yang dikemas

Anda mungkin juga menyukai