Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

Post Menopausal Bleeding


et causa Ca Endometrium
Oleh :

Herdina Dela
1730912320055

Pembimbing :

dr. Renny Aditya, M.Kes, SpOG (K)

BAGIAN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FK UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN

April, 2019
Pendahuluan
19,1% dari 20,1 juta kunjungan ke dokter untuk kondisi ginekologis selama
PUA periode dua tahun

25 persen operasi Pada wanita pascamenopause,


ginekologis yang perdarahan uterus abnormal meliputi
dilaporkan perdarahan vagina setelah 12 bulan atau
lebih berhenti menstruasi, atau
Pada wanita usia subur, perdarahan yang tidak terduga pada
perdarahan uterus abnormal wanita pascamenopause yang telah
termasuk perubahan menerima terapi hormon selama 12
frekuensi atau durasi bulan atau lebih.
periode menstruasi, atau
jumlah aliran, juga sebagai
Hingga 10% wanita dengan PMB akan
perdarahan di antara siklus.
didiagnosis menderita kanker rahim
Tinjauan Pustaka
Menopause

Post menopause berarti beberapa


tahun setelah masa menopause

berhentinya menstruasi secara


permanen yang diakibatkan oleh
hilangnya aktivitas folikel
sebuah fase dimana berakhirnya ovarium.
siklus menstruasi yang diikuti
oleh satu tahun amenorrhea.
Perdarahan Uterus Abnormal

termasuk didalamnya adalah


perdarahan menstruasi abnormal, dan
perdarahan akibat penyebab lain
seperti kehamilan, penyakit sistemik,
atau kanker.
Langkah Berurutan Melalui
Diagnosis Diferensial Perdarahan
Uterus Abnormal Pada Wanita Usia
Subur
•Perdarahan Post Menopause
“perdarahan yang terjadi setelah 12 bulan amenorrhea pada
wanita usia menopause (diatas 45 tahun)”

PMB memiliki peluang 10-15% untuk memiliki karsinoma


endometrium.

ETIOLOGI
Ca Endometrium

 Di Amerika Serikat sekitar 52.360 wanita  tujuh penyebab paling umum kematian akibat kanker
terdiagnosis kanker endometrium. pada wanita di Eropa Barat, yaitu sebesar 1% -2% dari
 Terdiagnosis pada stadium awal (75%) semua kematian akibat kanker
 Usia rata-rata 60 th  Sekitar 81.500 perempuan di Uni Eropa menderita
penyakit ini setiap tahun
 > 90% wanita lebih dari 50 tahun
Evaluasi perdarahan uterus disfungsional,
berdasarkan risiko kanker endometrium

FAKTOR RISIKO
Laporan Kasus
 Nama : Ny.W
 Umur : 56 tahun
 Agama : Islam
 Suku : Banjar
Identitas  Pendidikan : S1
 Pekerjaan : PNS
 Alamat : Anjir Pasar Lama RT 01 Kecamatan
Alalak, Kabupaten Barito Kuala
 MRS tanggal : 19 Maret 2019 WITA

10
 Pasien merupakan kiriman dari poli kandungan RSUD Ulin dengan
keluhan keluar darah melalui vagina. Pasien mengatakan keluhan
ini sudah terjadi selama kurang lebih satu tahun. Darah yang
keluar bercampur lender dan tidak berbau. Darah yang keluar
terkadang berupa gumpalan. Pasien juga mengeluhkan adanya
keputihan, tidak berbau, dan tidak gatal sejak kurang lebih satu
tahun yang lalu. Pasien juga mengeluhkan perut bagian bawahnya
terasa nyeri sejak kurang lebih satu bulan yang lalu. Nyeri yang
Anamnesis dirasakan seperti nyeri saat haid. Pasien mengatakan sudah
beberapa tahun tidak pernah haid dan baru satu tahun belakangan
pasien kembali mengeluhkan perdarahan melalui vagina. Pasien
tidak dalam penggunaan terapi hormonal.
 RPD : HT (+)
 RPK : HT (+)
 Riwayat Haid:
Menarce umur 12 tahun, siklus haid 28 hari, lama 7 hari,
tidak ada keluhan selama haid.
HPHT pasien tidak ingat kapan tanggal terakhir haid, tetapi
pasien mengatakan sudah beberapa tahun tidak haid lagi.
Anamnesis  Riwayat perkawinan:
Pasien menikah 1 kali selama 35 tahun.
 Riwayat Obstetri: P0A0
 Riwayat Kontrasepsi (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6
Tinggi badan : 154 cm
Berat badan : 58 kg
IMT : 24,45
Tanda vital : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
RR : 16 kali/menit
T : 36,5 oC

Kulit : dbn
Kepala/Leher : dbn
Thorax : cor dan pulmo dbn
Abdomen : nyeri tekan regio suprapubik (+)
Ekstremitas : dbn
Status Ginekologi

• Inspeksi: tampak fluxus sedikit dan tidak aktif melalui vulva


dan vagina
• Inspekulo : tampak fluxus sedikit dan tidak aktif melalui vulva
dan vagina, portio tertutup licin.

Pemeriksaan Vagina Toucher:


• Portio menutup dan licin
Fisik • Adnexa parametrium dextra et sinistra tidak teraba massa,
nyeri (-)
• Uterus anteflexi dan teraba membesar, sedikit nyeri
• Cavum dauglas tidak ada kelainan
• Rectal Toucher : tonus sphincter ani baik
Pemeriksaan Penunjang
Lab 19 Maret 2019
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan KIMIA
HEMATOLOGI DIABETES
Hemoglobin 12,1 12,00 – 16,00 g/dL Glukosa darah 139 <200,00 mg/dl
Lekosit 8,2 4,0 – 10,5 rb/μL sewaktu
Eritrosit 4,01 4,00 – 5,30 Juta/μL FAAL LEMAK
Hematokrit 36,6 37,0-47,0 Vol% DAN JANTUNG
Trombosit 375 150 – 450 ribu/μL Kolesterol total 263 0-200 Mg/dl
RDW-CV 12,9 12,1-14,0 % HATI DAN
MCV.MCH.MCHC PANKREAS
MCV 91,3 75.0 – 96.0 Fl Albumin 4,2 3,5-5,2 g/dl
MCH 30,2 28.0 – 32.0 Pg SGOT 15 5-34 u/l
MCHC 33,1 33.0 – 37.0 % SGPT 15 0-55 u/l
HITUNG JENIS GINJAL
Gran% 50,3 50,0-81,0 % Ureum 22 0-50 mg/dl
Limfosit % 37,9 20,0-40,0 % Kreatinin 0,80 0,57-1,11 mg/dl
MID% 11,8 % Asam urat 3,6 2,6-6,0 Mg/dl
Gran# 4,10 2,50-7,00 ribu/ul ELEKTROLIT
Limfosit# 3,10 1,25-4,0 ribu/ul
Natrium 139 136-145 Meq/l
MID# 1,0 ribu/ul
Kalium 3,8 3,5-5,1 Meq/l
HEMOSTASIS
Chlorida 104 98-107 Meq/l
Hasil PT 11,1 9,9-13,5 Detik
INR 1,03
Control Normal PT 10,8
Hasil APTT 23,5 22,2-37,0 detik
Control Normal 24,8
APTT
Foto THorax EKG

USG

Pemeriksaan Penunjang
Kesimpulan :
Ca Endometrium
Tanggal 20-04-2019 21-04-2019 22-04-2019
Subjektif
Keluar darah melalui vagina + + +
Nyeri perut + + +
Objektif
TD 120/80 120/70 120/80
Nadi 82 84 84
T 36,6 36,3 36,3
R 16 18 18
Kulit Normal Normal Normal
Kepala Normal Normal Normal
Mata Normal Normal Normal
Hidung Normal Normal Normal
Mulut Normal Normal Normal
Thorax
Abdomen
Normal

Nyeri tekan region suprapubik


(+)
Normal

Nyeri tekan region


suprapubik (+)
Normal

Nyeri tekan region


suprapubik (+)
Follow
Status Ginekologi
Ekstremitas
Neurologi
v/v flx (+)
Akral hangat
Normal
v/v flx (+)
Akral hangat
Normal
v/v flx (+)
Akral hangat
Normal
up
Post kuretase a/i Post
Diagnosis Post Menopausal Bleeding Post Menopausal Bleeding
Menopausal Bleeding

IVFD NS 500ml/8jam
IVFD NS 500ml/8jam IVFD RL 30 tpm
Inj.Asam tranexamat 3x500mg Inj.Asam tranexamat Inj.Asam tranexamat
3x500mg 3x500mg
Tatalaksana Po. Misoprostol 200mcg
- Po. Cefadroxile

Misoprostol 200mcg vaginal


- -
DISKUSI
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
FISIK
diagnosis banding dapat
berupa polip
endometrium, keganasan
endometrium, mioma
submukosa, ataupun
stosel
• perempuan berusia 56 tahun Pemeriksaan
sudah tidak mengalami haid
selama beberapa tahun Fisik • USG : gambaran uterus dengan
belakangan ukuran 7,2x4,2x4,6 cm, tampak
• memiliki keluhan keluar darah massa hiperekoik intralumen
melalui vagina yang sudah • Keadaan umum pasien baik dengan ukuran 3,37x3,38 cm
berlangsung selama kurang lebih • Nyeri tekan suprapubik (+) • Dilatasi dan Kuretase
satu tahun, darah campur lender, • Status Ginekologi : • Pemeriksaan PA, hasil : Ca
bau (-) • fluxus tidak aktif melalui vulva Endometrium
• Nyeri perut seperti haid dan vagina, portio menutup dan
• Keputihan (+), gatal (-), Bau (-) licin, adneksa parametrium
normal, dan uterus didapatkan
dalam posisi anteflexi dan teraba
membesar
Pemeriksaan
Anamnesis
Penunjang
PERDARAHAN POST
CA ENDOMETRIUM
MENOPAUSE
Ca Endometrium
keganasan yang paling sering terjadi pada saluran genital wanita

Keluhan Utama Keluhan Penyerta

• Perdarahan • Keluhan keluar sekret putih


uterus abnormal atau merah muda dari vagina
pasca • Keluhan nyeri perut bawah
menopause atau panggul yang menetap
2 minggu atau lebih
• Nyeri saat berhubungan
Faktor Risiko
Riwayat Ca
Terapi Diabetes
tamoxifen
Penyakit Ovarium
Polikistik
Usia

CA
Hipertensi ENDOMETRIUM

Obesitas
Histerektomi
• karsinoma endometrium sebagian besar harus menjalani histerektomi

Stadium I dan II yang inoperabel


secara medis hanya diberi terapi
radiasi
Beberapa ahli hanya melakukan
sampel biopsi pada kelenjar getah
bening, terutama pada yang Pada beberapa literatur untuk stage III dan IV
mengalami pembesaran dengan metastase masih menganjurkan dilakukan
histerektomi paliatif dengan pengangakatan kedua
Penentuan stadium surgikal meliputi insisi tuba dan ovarium serta eksisi metastase bila
mediana, bilasan peritoneum, eksplorasi mungkin, tergantung kondisi pasien, manfaat yang
metastasis, histerektomi total, diharapkan dan keputusan tim ahli. Pembedahan
salpingoforektomi bilateral, limfadenektomi dapat diikuti dengan terapi radiasi dan kemoterapi
kelenjar getah bening pelvis dan para-
aorta.
Pada stadium III dan IV dapat
dilakukan radiasi, dan/ atau
kemoterapi

Pada stadium II dimana terbukti ada


keterlibatan endoserviks, prosedur
pengangkatan uterus dilakukan secara
radikal (histerektomi radikal).
Penutup
Telah dilaporkan sebuah kasus Ny.W dengan diagnosis
post menopausal bleeding et causa ca endometrium.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pasien
dirawat selama beberapa hari di ruang Anggrek dan
diperbolehkan pulang, kemudian pasien kontrol ke Poli
Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin dengan membawa
hasil pemeriksaan PA, dengan hasil berupa Ca
endometrium. Pasien direncanakan untuk dilakukan
tindakan operasi histerektomi elektif di RSUD Ulin
Banjarmain.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai