Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

GLAUKOMA AKUT

Di susun oleh :
Muhammad Lukman
I1011131003

Pembimbing : dr. Sri Yuliana Elida, Sp.M, M.Sc.


PENDAHULUAN
Glaucoma

Penyebab kebutaan
terbanyaak kedua, setelah
katarak.

Pada tahun 2020, diprediksikan


jumlah orang yang menderita
glaukoma berjumlah 72 juta orang
di dunia.
TINJAUAN PUSTAKA
Glaukoma
Definisi :
Kelainan pada mata karena rusaknya saraf
optik akibat peningkatan tekanan intraokuler.
Kelaianan ini dapat menyebabkan kebutaan
pada mata yang mengalami kelainan.
PHYSIOLOGY OF AQUEOUS HUMOR
Epidemiologi
Glaukoma lebih sering terjadi pada orang yang berusia diatas 40
tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh Tham, diketahui
bahwa kejadian glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi pada
orang afrika, sedangkan untuk kasus glaukoma sudut tertutup
lebih sering terjadi pada orang asia. Pada penelitian tersebut juga
diketahui bahwa pada tahun 2013 jumlah penderita glaukoma di
dunia adalah sebanyak 64,3 juta orang, dan diprediksikan akan
meningkat menjadi 76 juta orang pada tahun 2020.
Faktor Resiko
a. Genetik dan Riwayat Keluarga
b. Usia
c. Ras
d. Gangguan refraksi
e. Diabetes
Patofisiologi
Gambaran Klinis
 Sudden onset of visual loss
 Pain
 Halos
 Nausea and vomiting
 Increased intraocular pressure
 A shallow anterior chamber
 A steamy cornea
 Moderately dilated pupil
 Ciliary injection
Tatalaksana
Miotic Agents Terapi Simtomatis

Carbonic Anhydrase
Terapi Pembedahan
Inhibitor
PEMBAHASAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 35 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Dr. Wahidin S
Suku : Melayu
Agama : Islam
Tanggal Konsul : Kamis, 4 Mei 2017
Keluhan Utama
Sakit di kepala dan mata sebelah kanan disertai penglihatan
yang kabur pada mata sebelah kanan sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke balai pengobatan dengan keluhan kepala dan mata
sebelah kanan terasa sakit disertai penglihatan yang kabur pada
mata sebelah kanan sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan
mata kanannya berair. Pasien mengaku penglihatannya terganggu
ketika melihat ke arah sumber cahaya. Keluhan demam disangkal.
Tidak ada keluhan pada mata kiri.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku belum pernah merasakan keluhan yang sama seperti yang ia
rasakan saat ini. Riwayat demam, nyeri tenggorokan dan pilek dalam 1 bulan ini
disangkal oleh pasien. Pasien belum pernah pergi mengobati keluhan tersebut
sebelumnya. Riwayat radang mata dan kelopak mata sebelumnya disangkal.
Riwayat trauma mata disangkal, riwayat alergi disangkal. Riwayat penggunaan
obat steroid dan obat tetes mata sebelumnya disangkal.
Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga di dekat pasien yang memiliki keluhan
sama seperti yang dialami pasien. Riwayat penyakit menular pada
keluarga disangkal. Riwayat hipertensi dan diabetes pada keluarga
disangkal.
Status Umum
Kesadaran : Compos Mentis Paru : tidak dilakukan
Tanda-tanda Vital : Hati : tidak dilakukan
◦ Tekanan Darah : 100/70 mmHg Limpa : tidak dilakukan
◦ HR : 68x/menit
◦ RR : 20x/ menit Limfe : tidak dilakukan
◦ Temp. : 36,5oC Ekstremitas : Akral teraba hangat, Edema (-)
Status gizi : Kesan gizi cukup
Kepala : tidak dilakukan
Kulit : tidak dilakukan
Jantung : tidak dilakukan
Gambar Mata Pasien
Status Oftalmologi
Pemeriksaan Visus

Okuli Dekstra Okuli Sinistra


1/300 Visus 5/30
- Koreksi dan Addisi Belum di koreksi

- Pinhole 5/5
- Kacamata Lama -
Kedudukan Bola Mata
Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Tidak ada Eksoftalmus Tidak ada


Tidak ada Enoftalmus Tidak ada
Tidak ada Deviasi Tidak ada
Baik ke semua Gerakan Bola Mata Baik ke semua
arah, tanpa arah, tanpa
hambatan hambatan
Pergerakan Bola Mata
OD OS
Orthoforia Posisi bola mata Orthoforia
Pergerakan (-), ptosis (-), Palpebra Superior dan Inferior Pergerakan (+), ptosis (-),
lagoftalmos (-), edema (-), eritema lagoftalmos (-), edema (-), eritema
(-), nyeri tekan (-), ektropion (-), (-), nyeri tekan (-), ektropion (-),
entropion (-), trikiasis (-), sikatriks entropion (-), trikiasis (-), sikatriks
(-), Fisura Palpebra dalam batas (-), Fisura Palpebra dalam batas
normal normal
Hiperemis (+), Folikel (-), Papil (-), Konjungtiva Palpebra Hiperemis (-), Folikel (-), Papil (-),
Sikatriks (-), Anemis (-), Kemosis (-) Sikatriks (-), Anemis (-), Kemosis (-)

Sekret (-), injeksi konjungtiva (+), Konjungtiva Bulbi Sekret (-), injeksi konjungtiva (-),
injeksi siliar (-), penebalan epitel injeksi siliar (-), penebalan epitel
konjungtiva (-), nodul (-), konjungtiva (-), nodul (-),
perdarahan subkonjungtiva (-) perdarahan subkonjungtiva (-)

Warna putih Sklera Warna putih


Ikterik (-), nyeri tekan (-) Ikterik (-), nyeri tekan (-)
Sensibilitas baik, edema (+), infiltrat Kornea Permukaan jernih dan licin,
(-), ulkus (-), perforasi (-), sikatriks (- sensibilitas baik, edema (+), infiltrat
), arkus senilis (-) (-), ulkus (-), perforasi (-), sikatriks (-
), arkus senilis (-)
Hipopion (-), hifema (-) Camera Oculi Anterior Hipopion (-), hifema (-)

Iris : berwarna coklat, Pupil : bulat, Iris dan Pupil Iris : berwarna coklat, Pupil : bulat,
diameter 7 mm, Anisokor, reflek diameter ±3 mm, isokor, reflek
cahaya (-), shadow test (+) cahaya (+), shadow test (-)
Keruh Lensa Jernih dan bening
Sulit dinilai Vitreous Jernih dan Bening, perdarahan (-)

Sulit dinilai Funduskopi Diskus optikus : tepi tegas, warna


kuning, bentuk bulat, C/D ratio 0.3
Pembuluh darah : rasio AV (arteri
2:3 vena)
Fundus : tidak ada perdarahan,
warna kemerahan
Makula : tidak ada pembuluh darah
sekitar macula
Penurunan lapang Tes Lapang Normal
pandang Pandang
(Konfrontasi)
Teraba lebih keras Tes Intraocular Normal
dibanding mata kiri Pressure
dengan Palpasi

Tidak dilakukan Uji Fluorescein Tidak dilakukan


Resume
Pasien datang ke balai pengobatan dengan keluhan sakit kepala dan mata
sebelah kanan disertai pandangan pada mata kanan kabur sejak 2 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan mata kanannya berair. Pasien mengaku penglihatannya
terganggu ketika melihat ke arah sumber cahaya. Mata kiri merah dan berair.
Faktor yang memperberat keadaan pasien adalah ketika melihat cahaya yang
terang, pasien merasa matanya semakin perih. Tajam penglihatan mata pasien
OD 1/300 , OS 5/30 untuk tanda-tanda vital dalam batasan normal. Pada
pemeriksaan oftalmologi didapatkan pada mata kanan (OD), konjungtiva
palpebra hiperemis, pada konjungtiva bulbi ditemukan injeksi konjungtiva,
didapatkan edema pada kornea, pupil anisokor berukuran 7 mm dengan reflek
cahaya negatif, shadow test positif, lensa tampak keruh, vitreous dan fundus
sulit dinilai. Pada mata kiri posisi bola mata, palpebra, bilik mata anterior, iris,
pupil, lensa dan bilik mata posterior dalam batas normal.
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Glaukoma akut sudut tertutup oculi dextra
Diagnosis Banding
Uveitis Oculi Dextra
Endoftalmitis Oculi Dextra
Terapi
Non medikamentosa :
 Keluarga pasien diminta untuk menggunakan obat secara teratur untuk
mempercepat penyembuhan
 Menjelaskan kepada penderita mengenai komplikasi yang mungkin terjadi dan
kontrol ulang
Medikamentosa :
 Obat tablet (oral) Glaucon 250 mg diminum 3 kali sehari
 Obat KSR mengandung Kalium klorida 1 kali sehari pada pagi hari
 Tetes mata C. Timol 0,5% (Timolol maleate) ditetes pada mata kanan 1 atau 2
tetes, 2 kali sehari
 Tetes mata C Carpin 1% (Pilocarpine) ditetes 1 atau 2 tetes pada mata kanan 4
kali sehari
 Tetes mata C Xitrol (Dexamethasone Sodium phosphate 0,1%, dikombinasikan
dengan neomycin sulphate 3,5 mg dan polymixin B sulphate 6.000 IU) di tetes
1 atau 2 tetes pada mata kanan 4 kali sehari.
Kesimpulan
Ny S 35 tahun menderita Glaukoma Akut Sudut Tertutup pada mata kanan (OD) dan
memerlukan pengobatan segera untuk menurunkan tekanan intraokular.

Anda mungkin juga menyukai