Anda di halaman 1dari 30

Diskusi Topik

nyeri leher

Chalchi Ruhita Mlatti


Pembimbing : dr. Achmad Faqih, Sp.S

STASE NEUROLOGI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNTAN


PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2019
2
definisi

Nyeri leher adalah nyeri di


daerah leher yang dibatasi
oleh batas atas garis
nunchal superior, ke bawah
oleh garis transversal
imajiner ujung prosessus
spinosus T1 dan lateral oleh
potongan sagital tangensial
leher lateral
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
Nyeri
spondilogenik
4
etiologi
▹ Nyeri leher spondilogenik dapat berasal dari berbagai reseptor nyeri di
veterbra servikalis yang melibatkan :
▹ korpus veterbra,
▹ diskus intervertebralis,
▹ kanalis spinalis,
▹ sendi faset,
▹ ligamentum ( longitudinal dan flavum)
▹ jaringan ikat

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


Patofisiologi
5
▹ Spondilosis servikal merupakan perubahan
degeneratif veterbra servikalis seiiring
bertambahnya usia
▹ Diskus intervertebralis menipis dan mulai
menonjol, dikarenakan kekurangan air dan
mulai mengering, menyebabkan kolaps
ruang interdiskus dan menipis.
▹ Kartilago artikular menipis dan
menyebabkan pergesekan antar tulang,
untuk memperbaiki kerusakan kartilago,
terjadi pertumbuhan tulang baru untuk
menopar veterbra ( bone spurs) yang dapat
menyebabkan penyempitan foramen dan
kanal ( stenosis)
6 anamnesis
1. usia, terutama usia lanjut
2. Lokasi, penyebaran, durasi
nyeri
3. Defisit neurologis yang
progresif
4. Riwayat pekerjaan
5. Riwayat keluarga
6. Riwayat trauma

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


7 Pemeriksaan fisik

Inspeksi
▹ Perhatikan lesi di kulit, eritema, bengkak, kemerahan.
Palpasi
▹ Spasme otot spinosus servikal aksial dapat dijumpai pada IDD (
internal disk disruption) dan artopati sendi faset bilateral
▹ Nyeri palpasi paramedian dijumpai pada sendi faset, miofasial atau
infeksi lokalkelenjar limfe
▹ Pergerakan sendi leher terbatas
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
8 Tes provokasi
1.tanda spurling
▹ leher dalam posisi ekstensi dan pemeriksa melakukan
lateral fleksi dan sedikit kompresi leher pasien ke sisi
yang terkena
▹ Positif : nyeri radikular karena penyempitan foramen
2. tanda lhermitte
▹ Kepala difleksikan ke depan.
▹ Positif jika timbul rasa aliran listrik ke ekstremitas atas
maupun bawah
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
9
3.tes distraksi leher
▹ Pemeriksa memegang kepala pasien di bawah oksiput dan
dagu, lalu kepala diangkat ke atas
▹ Positif jika gerakan mengangkat keplaa menyebabkan
pengurangan keluhan nyeri dan kesemutan
4. tes valsava
▹ Pasien disuruh mengejan sewaktu menahan nafas
▹ Positif jika timbul nyeri radikular yang terjadi di leher dan
menjalar ke lengan
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
Pemeriksaan penunjang
10

▹ LED dan CRP ( jika curiga inflamathory arthropathies)


▹ Foto polos servikal
▹ CT scan
▹ MRI
▹ Blok diagnostik
▹ EMG dan NCV

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


Kriteria Diagnosis
11
Nyeri leher
Kaku leher
Tender point di aksial leher, kadang disertai nyeri rujukan
Keterbatasan gerakan leher

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


terapi
12
Farmakologik
1. NSAID
2. Aspirin 300-900 mg per hari, dalam dosis terbagi 4-6 jam
3. Paracetamol 0,5 – 1 gr / hari
4. Analgesik opioid : tramadol 50 -100 mg per hari
5. Antikonvulsan : pregabalin, gabapentin
6. Antidepresan : amitriptilin
7. Muscle relaxant
8. Kortikosteroid untuk jangka pendek
9. DMARDS ( disease modifying antirheumatic drugs) pada kasus dengan Rheumatoid artritis

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


terapi
13
Non Farmakologik
Fisioterapi, traksi, okupasi terapi, psikoterapi

Tindakan intervensi pada kondisi khusus:


1. Injeksi epidural, translaminal servikal
2. Injeksi intrartikular sendi faset, blok cabang medial servikal, blok saraf lokal
3. Radiofrekuensi neurotomi
4. Injeksi trigger point, dry needling

Tidakan operatif : discectomy, laminectomy, dekompresi tumor.

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


Nyeri leher
miofasial
definisi
15
nyeri miofasial dapat didefinisikan sebagai nyeri yang berasal dari trigger point
pada otot atau fasia sekitar leher dan bahu.
Pada derah leher otot yang sering terlibat adalah otot trapezius, levator skapula,
rhomboid, supraspinatus dan infraspinatus

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


16 etiologi

▹ NMS dianggap terjadi akibat penggunaan secara berlebihan ataupun


trauma terhadapotot-otot daerah bahu dan leher
Secara umum, penyebab NMS dibagi dua,
▹ yaitu mekanik dan ergonomik. Penyebab mekanik adalah akibat
trauma akut atau mikrotrauma berulang. Sementara penyebab
ergonomik adalah akibat posisi tidur yang kurang baik ataupun posisi
kerja yang buruk. Pasien dengan NMS biasanya memiliki riwayat
kecelakaan lalu lintas atau riwayat aktivitas berat yang menggunakan
ekstremitas atas
▹ Widyadharma P, purwata TE.nyeri miofacial servikal; dalam purwata TE, eds nyeri leher. Medan: pustaka bangsa
press;2017
17 patofisiologi

4 teori :
1. kerusakan Muscle spindle ( serabut otot) mencetuskan aktivitas
listrik spontan abnormal sehingga ketidakseimbangan ini
menybabkan kontraksi otot berlebihan, yang mengakibatkan
peningkatan sensitivitas
2. Trigger point menstimulasi dorsal horn saraf spinal yang
menyebabkan hipersensitivitas sehingga terdapat kekakuan
lokal dan nyeri rujukan.

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


18 patofisiologi

4 teori :
3. TP menyebabkan kerusakan jaringan yang ditandai dengan
peningkatan bradikinin, calcitonin gene related peptide,
substance P, TNF, interleukin 1- beta, serotonin dan
norepinefrine
4. Disfungsi krisis energi terjadi kerusakan sarkolema akibat
trauma repetitif, sehingga meningkatkan pembukaan ca2+,
menyebabkan pengeluaran asetilkolin di synaptic left sehingga
dapat menyebabkan timbulnya iskemia, hipoksia dan
penumpukan sisa metabolisme.
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
19 diagnosis

1. Nyeri tumpul di daerah otot paraspinal leher


2. Adanya taut bond di otot yang mengalami nyeri
3. Adanya nyeri rujukan jika taut band tertekan
4. Adanya kekauan otot dan keterbatasan ROM

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University


Press.2019
terapi
20

1. Dry needling
2. Injeksi dengan NS atau anestesi lokal dengan atau tanpa steroid ke TP
3. Terapi fisik dengan latihan peregangan dan pemijatan serta stabilisasi
leher
4. Analgesik
NSAID, Antidepresan, relaksan otot, analgesik opioid, antikonvulsan

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


Radikulopati
servikal
definisi
22
Gangguan jebakan (impingement) dari saraf spinal servikal dan atau radiks
dengan karakteristik nyeri tajam seperti tersengat listrik pada seisi tubuh
ekstremitas atas, daerah leher dan jika ada radikulopati disertai defisit
sensorik, motorik dan/atau ganggua refleks.

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


23 patofisiologi
Kompresi dan iritasi dari serabut saraf servikal sebagai
akibat dari :
1. foramen intervertebral yang menyempit
2. Herniasi diskus intervertrebalis
3. Infeksi
4. Eksudat inflamasi
5. Trauma atau cedera fisik yang menyebabkan
instabilitas tulang belakang
6. Tumor spinal
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
24 Gambaran klinis
1. Nyeri tajam seperti listrik pada ekstremitas atas , nyeri leher dan
jika radikulopati didapatkan keluhan berupa defisit sensorik,
motorik dengan/tanpa gangguan refleks
2. Parastesia
3. Spasme otot
4. Gejala myelopati seperti gangguan sensorik di ekstremitas atas,
kelemahan motorik, gangguan gaya berjalan, gangguan spingter
5. Gejala diperberat dengan ekstensi leher dan rotasi leher
6. Nyeri dirasakan mengalir ke regio periscapular
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
25 Pemeriksaan fisik
Tes provokasi ▹ Pemeriksaan neurologi:

1. Tes spurling ▹ 1. sensorik : distribusi sesuai


dermatomal
2. Tes bakodi ( abduksi bahu) ▹ 2. kelemahan motorik sesuai dengan
3. Tes tekan ekstremitas atas myotom dari segmen spinal servikal.

4. Tes traksi manual aksial ▹ 3. gangguan refleks sesuai dengan


segmen yang terganggu:
5. Manuver valsava C5- refleks biceps, refleks supinator
6. Tes tornado C6- refleks biseps, reflek brachioradialis
C7- refleks tricep
▹ 4. hoffman sign – myelopati servikal
level 2
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
26 Kriteria diagnosis
Tidak ada pemeriksaan golden Pemeriksaan penunjang
standard untuk diagnosis ini, ▹ Tes neurofisiologi : tes EMG dan
diagnosis ditegakan berdasarkan KHS
temuan riwayat penyakit dan
▹ Pencitraan
pemfis yang sesuai.
▹ Tes blokade akar saraf
Tes neurofisiologi berguna untuk
menentukan adanya radikulopati
servikal.

Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


27 terapi
Non farmakologis
1. Terapi fisik dengan peregangan dan penguatan otot cukup
memberikan benefit terhadap pasien dengan radikulopati
srvikal( level-2)
2. Imobilisasi sendi servikal dengan menggunakan semihard
collar neck
Farmakologis
Kortikostreoid dan golongan obat anti nyeri neuropatik seperti
pregabalin, gabapentin.
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
28 terapi
Terapi intervensi invansif minimal
1. Injeksi kortikosteroid epidural
2. Cervical nerve root block
3. Pulsed radiofrequency treatment

Terapi bedah
1. Anterior cervical diskectomy and fusion
2. Laminoplasty
3. Cervical disk arthroplasty
4. Cervical intervertebral disk transplatation
Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019
komplikasi
29
▹ Penekanan terhadap korda spinalis
▹ Injeksi steroid terkait dengan beberapa
kejadian komplikasi seperti rusak jaringan
dura, meningitis, abses epidural
▹ Komplikasi terkait dengan pemeriksaan
fisik seperti kompresi arteri veterbral,
herniasi diskus, myelopati.

▹ Perdossi. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Nyeri . Surabaya: Airlangga University Press.2019


Terimakasih 

30

Anda mungkin juga menyukai