JAYAPUTRA
PS Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian UNRAM
2014/2015
Tujuan Belajar
• Menjelaskan perbedaan dasar pasca panen bunga
potong dengan komoditi hortikultura lainnya,
• Menjelaskan kehilangan pasca panen dan masalah
penanganan pasca panen bunga potong,
• Mendefinisikan pengertian kualitas dan menyebutkan
beberapa faktor penentu kualitas bunga potong,
• Menyebutkan beberapa perubahan dalam senesen dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya,
• Menjelaskan peranan etilen dalam senesen bunga
potong, dan
• Menguraikan melalui penjelasan beberapa teknik
penanganan pasca panen tanaman hias/bunga potong.
PENGANTAR
Postharvest life
• Grower harvest to
consumer discard (usually
weeks)
Vaselife
• Consumer purchase to
consumer discard (a few
days to a week)
• Berikut bbrp karakter yg mempengaruhi kualitas
suatu bunga potong,
– Ukuran dan bentuk akhir bunga,
– Perkembangan kuncup dan kuncup-kuncup
lateral lainnya,
– Perubahan berat segar bunga,
– Ketegaran dan kesegaran bunga disaat sampai
pada konsumen,
– Perubahan warna petal (mahkota bunga),
– Kekuatan/kekokohan tangkai bunga (pedikel),
– Pencoklatan atau penguningan batang ataupun
daun.
SENESEN DAN KEMATANGAN PADA
BUNGA POTONG
• Senesen merupakan salah satu tahapan (proses)
perkembangan biologis.
• Merupakan salah satu seri perubahan menuju
kematian suatu organisme.
• Sacher, senesen sbg stadia akhir dari suatu organ
yg tdk dpt balik dan mengawali proses perusakan
sel-sel, dan akhirnya kematian organ tsb.
• Leopold, senesen sbg proses perusakan yg
merupakan penyebab alami daripada kematian
suatu organ.
• Dalam fisiologi pascapanen istilah matang
sangat berbeda dgnn istilah masak.
• Matang diartikan sbg stadia pertumbuhan dan
perkembangan yg lengkap atau stadia yg akan
menjamin penyelenggaraan proses pemasakan.
• Ahli teknologi pascapanen mendefinisikan
matang sbg stadia pd saat komoditi mencapai
fase perkembangan yg cukup setelah panenan
dan penanganan pascapanen dan kualitasnya
masih dapat diterima oleh konsumen.
• Namun, sangat sulit utk
menentukan tingkat
kematangan pd tanaman hias
bunga potong.
• Karena kebanyakan pd bunga potong, stadia yg
nampak scr mata telanjang (visual) merupakan hal
yg menentukan kualitas bunga tsb.
• Contoh, saat stadia kuncup pd kebanyakan jenis
bunga merupakan saat panen yg baik karena pd
saat itu merupakan kualitas yg baik juga diperoleh.
Namun bila dilihat secara fisiologis, stadia
kematangan pd saat tsb belum tercapai.
• Jadi, senesen merupakan hal penting bagi
penanganan pascapanen bunga potong
ataupun tanaman hias pot.
• Menghambat senesen merupakan tujuan
utama dalam teknologi pascapanen bunga
potong.
• Bbrp perubahan selama senesen, yaitu :
– Perubahan struktur
– Perubahan biokimia
– Perubahan metabolisme
– Perubahan pigmen
Perubahan struktur.
• Suhu
• Air
• Pemberian karbohidrat
• Kondisi pertumbuhan
• Kondisi penyimpanan
• Patogen
• Zat pengatur tumbuh
Stres Air pd Bunga Potong
• Ketika tumbuhan tumbuh, mereka mampu
mendptkan keseimbangan dinamis dengan
lingkungan antara pengambilan air oleh akar dan
kehilangan akibat transpirasi.
• Ketika organ terpisah dari tumbuhan induk saat
panen, kemampuan mereka untuk mengganti
kehilangan air akibat transpirasi dieliminasi,
membuat mereka lebih mudah terpengaruh oleh
stress air.
• Ketidakhadiran potensi pengganti air ini adalah
nyata dalam pd bunga potong yg terpisah dari induk.
TANDA-TANDA DAN GEJALA YANG
MENURUNKAN KUALITAS
breath
• 1,5 % sukrose + 320 ppm asam sitrat dpt digunakan
sbg larutan vas utk mawar
• 1,5 % sukrose + 320 ppm asam sitrat dan 25 ppm
silver nitrat digunakan sbg larutan vas gladiol dan
anyelir
• 1,5 % sukrose + 250 ppm 8-hydroxy-quinoline sitrat
digunakan sbg larutan vas kebanyakan jenis bunga
• 20 % sukrose + 250 ppm 8-hydroxy-quinoline sitrat
digunakan sbg larutan utk gladiol
• 10 % sukrose + 200 ppm physan digunakan sbgi
larutan merangsang membukanya kuncup anyelir