Anda di halaman 1dari 50

PENANGANAN PASKAPANEN

BUNGA POTONG DAN


TANAMAN HIAS DALAM POT

JAYAPUTRA
PS Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian UNRAM
2014/2015
Tujuan Belajar
• Menjelaskan perbedaan dasar pasca panen bunga
potong dengan komoditi hortikultura lainnya,
• Menjelaskan kehilangan pasca panen dan masalah
penanganan pasca panen bunga potong,
• Mendefinisikan pengertian kualitas dan menyebutkan
beberapa faktor penentu kualitas bunga potong,
• Menyebutkan beberapa perubahan dalam senesen dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya,
• Menjelaskan peranan etilen dalam senesen bunga
potong, dan
• Menguraikan melalui penjelasan beberapa teknik
penanganan pasca panen tanaman hias/bunga potong.
PENGANTAR

• Relatif sedikit informasi pengetahuan tentang


fisiologi dan teknologi penanganan pascapanen
tanaman hias dibandingkan dgn tanaman buah
maupun sayuran.
• Krn, organ tanaman/panenan yg kebanyakan
berupa pucuk bunga dgn sekumpulan petal
merupakan sistim yg sangat berbeda dgn organ
tanaman lainnya dlm hal proses-proses senesen.
• Waktu antara kematangan dgn senesen dan
kematian sangat pendek.
Ada dua perbedaan mendasar penanganan
pascapanen dan fisiologi senesen pada
bunga potong/tanaman hias :

1. Tanaman hias/bunga potong merupakan organ yg


sangat komplek dibandingkan dgn biji, buah, dan
sayuran. Biji dan buah merupakan sekumpulan
bbrp unit morfologi (sepal, petal, androcium,
gymnocium, tangkai, dan kadangkala bbrp daun).
Masing-masing unit memiliki morfologi dan
fisiologi yg berbeda satu sama lainnya.
Semua saling berinteraksi dlm proses fisiologi
keseluruhan atau keutuhan bunga potong tsb.
2. Kebanyakan buah dan sayuran dipanen
setelah mencapai stadia perkembangan yg
sempurna atau perkembangan penuh.
Teknik penanganan pascapanen pada buah
dan sayuran adalah secara langsung
ditujukan untuk penundaan senesen dan
mempertahankan produk tetap dalam
keadaan segar. Sementara kuntum bunga
tidak terkena langsung bahan perlakuan
kecuali pendinginan.
TUJUAN PENANGANAN PASCAPANEN BUNGA
POTONG/TANAMAN HIAS

• Proses terakhir dari tindak budidaya


(pembibitan, penanaman, pemupukan,
pengendalian hama penyakit dan pemeliharaan
lainnya) adalah tindakan panen dan
penanganan pasca panen

• Penanganan pasca panen adalah suatu kegiatan


yang memberikan perlakuan terhadap bunga,
setelah bunga dipanen sampai bunga diterima
konsumen.
Perlakuan pascapanen bertujuan untuk
menjamin :
• keseragaman bunga dalam suatu kelompok
kualitas
• meningkatkan daya tahan bunga dalam vase
• tersajinya bunga dalam kemasan cantik
• semua tindakan ditujukan untuk memberi
nilai tambah pada produk yang dipasarkan
KEHILANGAN PASCAPANEN DAN
MASALAH PENANGANAN TANAMAN
HIAS POT DAN BUNGA POTONG

• Karena tinggi kandungan air jaringan maka


tanaman hias pot dan bunga potong
merupakan komoditi yg mudah rusak dan sulit
utk mempertahankan diri dari kekeringan.
• Sementara itu, bunga-bunga
yang mulai mengering sangat
tidak disukai oleh konsumen.
• Krn kelembutan dan kehalusan orgtan maka
tanaman hias pot maupun bunga potong sangat
peka terhdp kerusakan fisik, kimia, dan infeksi
patogen serta serangan hama selama dan setelah
panen.
• Proses metabolisme utk mempertahankan hidup
sangat singkat, maka merupakan masalah
penanganan pascapanen utk komoditi ini.
• Sebesar 20% krn tdk terjual akibat akibat
penanganan yg tdk tepat teknologi, lebih 10% gagal
dipanen krn kualitas jelek, dan lebih 50% rusak
selama penanganan dan pengiriman
• Teknik-teknik penanganan pascapanen utk
mengurangi kehilangan hasil bunga potong :
– Seleksi kultivar (atau jenis-jenis) unggul,
– Menentukan standar panen (tingkat kematangan),
– Perlakuan kimia sebelum pengangkutan,
– Teknik-teknik pengepakan,
– Pengaturan lingkungan simpan, meliputi
pengaturan suhu dan komposisi atmosfir
penyimpanan,
– Penggunaan bahan-bahan preservatif (pengawet)
dan senyawa-senyawa yg mengatur mekarnya
kuncup bunga, dan
– Model atau fasilitas pengangkutan.
KUALITAS TANAMAN HIAS DAN
BUNGA POTONG

• Kualitas diartikan sbg bbrp hal yg membuat


sesuatu itu bernilai atau unggul.
• Oleh Staby et.al. (1980) kualitas diartikan sbg
indikator komoditi bunga yg berhubungan dgn
keindahan dan/atau kegunaannya.
• Kramer dan Twigg (1982) mengartikan kualitas
sbg perpaduan bbrp karakter indikator
kualitas yg dpt diterima oleh konsumen.
Quality Cut Flowers

Postharvest life
• Grower harvest to
consumer discard (usually
weeks)

Vaselife
• Consumer purchase to
consumer discard (a few
days to a week)
• Berikut bbrp karakter yg mempengaruhi kualitas
suatu bunga potong,
– Ukuran dan bentuk akhir bunga,
– Perkembangan kuncup dan kuncup-kuncup
lateral lainnya,
– Perubahan berat segar bunga,
– Ketegaran dan kesegaran bunga disaat sampai
pada konsumen,
– Perubahan warna petal (mahkota bunga),
– Kekuatan/kekokohan tangkai bunga (pedikel),
– Pencoklatan atau penguningan batang ataupun
daun.
SENESEN DAN KEMATANGAN PADA
BUNGA POTONG
• Senesen merupakan salah satu tahapan (proses)
perkembangan biologis.
• Merupakan salah satu seri perubahan menuju
kematian suatu organisme.
• Sacher, senesen sbg stadia akhir dari suatu organ
yg tdk dpt balik dan mengawali proses perusakan
sel-sel, dan akhirnya kematian organ tsb.
• Leopold, senesen sbg proses perusakan yg
merupakan penyebab alami daripada kematian
suatu organ.
• Dalam fisiologi pascapanen istilah matang
sangat berbeda dgnn istilah masak.
• Matang diartikan sbg stadia pertumbuhan dan
perkembangan yg lengkap atau stadia yg akan
menjamin penyelenggaraan proses pemasakan.
• Ahli teknologi pascapanen mendefinisikan
matang sbg stadia pd saat komoditi mencapai
fase perkembangan yg cukup setelah panenan
dan penanganan pascapanen dan kualitasnya
masih dapat diterima oleh konsumen.
• Namun, sangat sulit utk
menentukan tingkat
kematangan pd tanaman hias
bunga potong.
• Karena kebanyakan pd bunga potong, stadia yg
nampak scr mata telanjang (visual) merupakan hal
yg menentukan kualitas bunga tsb.
• Contoh, saat stadia kuncup pd kebanyakan jenis
bunga merupakan saat panen yg baik karena pd
saat itu merupakan kualitas yg baik juga diperoleh.
Namun bila dilihat secara fisiologis, stadia
kematangan pd saat tsb belum tercapai.
• Jadi, senesen merupakan hal penting bagi
penanganan pascapanen bunga potong
ataupun tanaman hias pot.
• Menghambat senesen merupakan tujuan
utama dalam teknologi pascapanen bunga
potong.
• Bbrp perubahan selama senesen, yaitu :
– Perubahan struktur
– Perubahan biokimia
– Perubahan metabolisme
– Perubahan pigmen
Perubahan struktur.

• Gejala kehilangan berat segar jaringan bunga


merupakan hal yg jelas dan nyata pd stadia
akhir senesen.

• Kehilangan air akan terjadi pada proses


penuaan menunjukkan kehilangan integritas
membran sehingga meningkatkan
permeabilitas dan kebocoran sel.
Perubahan biokimia.
• Respirasi dan hidrolisis enzimatik pd komponen sel
merupakan kejadian biokimia dan metabolisme yg
terjadi selama senesen bunga (organ petal).
• Peningkatan aktivitas enzim peroksidase krn
peningkatan kadar peroksida yg terlibat dlm
perangsangan senesen dan pembentukan etilen.
• Selama senesen, terjadi penurunan kandungan
amilum/tepung, polisakarida dinding sel, protein
dan as.nukleat, namun terjadi peningkatan
aktivitas ribonuklease.
• Gejala yg dpt dilihat pd petal adalah perubahan
warna dari merah menjadi biru.
Perubahan metabolisme.
• Laju respirasi pd bunga potong biasanya
memuncak pd saat mekar bunga, dan kemudian
menurun selama proses pematangan dan senesen.
• Kemudian terdpt puncak kedua yg sangat singkat
dan kemudian menurun kembali.
• Usaha penundaan senesen pd bunga ditujukan pd
penundaan tercapainya puncak kedua respirasi tsb.
• Dalam aplikasinya, penundaan tsb dpt
menggunakan larutan sukrose sbg bahan larutan
vas ataupun dgn cara penyemprotan ke seluruh
bagian bunga potong.
Perubahan Pigmen.
• Proses hilangnya warna merupakan gejala umum
senesen pd bunga potong.
• Dua komponen utama pigmen pd bunga :
karotenoid dan anthosianin
• Kandungan kedua pigmen tsb akan berubah selama
perkembangan dan pematangan organ bunga.
• Perubahan warna pd petal yg sedang mengalami
senesen dipengaruhi oleh perubahan pH vakuola
yg menjadi tinggi disebabkan selama proses
perubahan tsb, perusakan protein terjadi sehingga
meningkatkan kandungan amonia bebas tidak
dapat dihindari.
PERANAN ETILEN DALAM SENESEN
BUNGA POTONG
• Dalam teknologi pascapanen bunga potong atau
tanaman hias pot, etilen memegang peranan
penting, seringkali merugikan, meningkatkan laju
senesen, dan mengurangi umur simpan,
• namun kadangkala menguntungkan seperti
meningkatkan kualitas mekar bunga dan
penyeragaman saat mekar kuncup bunga.
• Pengaruh etilen terhdp pertumbuhan dan senesen
umumnya dijumpai di lingkungan tumbuh ataupun
lingkungan penyimpanan adalah mengurangi daya
tahan komoditi.
GUGURNYA BUNGA DAN
HIASAN BUNGA

• Gugur atau rontoknya bunga dan organ-organ


hias lainnya merupakan stadia terakhir drpd
senesen.
• Berkaitan dengan itu, proses pembentukan
lapisan absisi pd bunga terjadi.
• Akan ttp lapisan absisi yg terbentuk tdk tegas.
• Rontoknya petal lebih disebabkan oleh
melunaknya lamella tengah sel.
Bbrp fenomena fisiologis yg dpt menjadikan
dasar upaya pengendalian atau pencegahan
rontoknya bunga, meliputi :
• Etilen, merangsang rontoknya kuncup bunga
dan petal kebanyakan jenis-jenis bunga
• Karbon-dioksida, berefek antagonis terhdp
etilen, namun dpt pula merangsang rontoknya
petal
• Penyerbukan bunga, dpt merangsang
gugurnya petal, krn berkaitan dgn produksi
etilen yg meningkat
• Asam absisi merangsang rontoknya bunga,
pucuk, kuncup, dan petal bunga.
• Konsentrasi asam absisi dalam jaringan
berkorelasi dgn rontoknya bunga,
• Auksin menghambat gugurnya kuncup bunga
dan petal.
• Sitokinin penghambat gugurnya bunga, dan
lebih baik dibandingkan auksin khususnya
pada bunga mawar.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SENESEN

• Suhu
• Air
• Pemberian karbohidrat
• Kondisi pertumbuhan
• Kondisi penyimpanan
• Patogen
• Zat pengatur tumbuh
Stres Air pd Bunga Potong
• Ketika tumbuhan tumbuh, mereka mampu
mendptkan keseimbangan dinamis dengan
lingkungan antara pengambilan air oleh akar dan
kehilangan akibat transpirasi.
• Ketika organ terpisah dari tumbuhan induk saat
panen, kemampuan mereka untuk mengganti
kehilangan air akibat transpirasi dieliminasi,
membuat mereka lebih mudah terpengaruh oleh
stress air.
• Ketidakhadiran potensi pengganti air ini adalah
nyata dalam pd bunga potong yg terpisah dari induk.
TANDA-TANDA DAN GEJALA YANG
MENURUNKAN KUALITAS

• Menggulungnya helaian petal ke arah dalam.


Gejala ini sering disebut sbg bunga yg tidur
(pada anyelir)
• Layu dan menggulungnya helaian petal ke
arah dalam
• Layu pada sepal bagian ujung (terjadi pada
anggrek)
• Perangsangan pembentukan anthosianin
PENANGANAN PASCAPANEN
TANAMAN HIAS BUNGA POTONG
• Kualitas bunga potong tergantung penampilan
Dan daya tahan kesegarannya.
• Bunga potong yg berkualitas baik (prima) akan
memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dgn
bunga potong bermutu rendah.
• Utk mempertahankan kualitas tetap prima perlu
memperhatikan bbrp perlakuan terutama saat
bunga siap panen sampai pada pemanfaatnya
oleh konsumen.
• Perlakuan tsb adalah :
Aspek Bercocok Tanam (prapanen)
• Dlm bercocok tanam tanaman hias bunga
potong hrs memperhatikan aspek lingkungan
yg sangat menentukan kualitas organ panenan
tsb.
• Cahaya dan suhu merupakan unsur iklim atau
cuaca yg sangat berperan sbg faktor tumbuh
dlm menghasilkan bunga berkualitas baik.
• Perubahan suhu yg tidak tiba-tiba merupakan
kondisi suhu yg menguntungkan, daripada
suhu yg berubah secara drastis.
Kematangan Komoditi Saat Panen
• Kematangan tanaman hias (organ bunga)
merupakan suatu faktor penting,
• Kematangan dpt diketahui dgn memperhatikan
dan memperkirakan ukuran tanaman ataupun
tingkat perkembangan (derajat membukanya
kuncup bunga).
• Contoh, pd mawar, keadaan kuncup merupakan
stadia yg baik dan pada stadia ini kebanyakan
tanaman mawar tahan terhadap penyakit
fisiologis.
Teknik Panenan.
• Panen tanaman hias (bunga potong) umumnya
dilakukan secara manual. Penggunaan alat-alat
mekanik sangat sedikit, hanya pd alat-alat
pengangkutan dan alat pengikat (penyatu) satuan-
satuan potongan (tangkai) bunga.
• Tujuan panenan adalah utk mengumpulkan
komoditi pd tingkat kematangan yg baik, dgn
kerusakan dan kehilangan hasil yg rendah, secepat
mungkin, dan biaya murah.
• Alasan ini yg membuat panenan scr manual lebih
cenderung dipilih.
Grading
• Pengelompokan komoditi ke dlm klas atau
kelompok kualitas tertentu.
• Kesulitan menentukan klas kualitas hingga kini blm
ada jurukan yg baku.
• Society of American Florist mencoba menentukan
bbrp rujukan indikator kualitas bunga potong bagi
anggota-anggotanya.
• Kualitas bunga didasari atas kuncup dan mekarnya
bunga, kekuatan tangkai, kualitas daun, lurus dan
panjangnya tangkai bunga.
Sortasi dan Seleksi Kualitas
Bunga Potong
• Dasarnya dilihat keadaan
per bunga, tingkat
kemekaran bunga, keadaan
tangkai bunga meliputi
panjang pendek, lurus
bengkok, besar keci;, tegar
lemas (vigor), kebersihan
daun
41
Grade I :
• Bunga bagus dan normal (tidak ada bekas
serangan hama penyakit dan tidak cacat)
• Bunga mekar optimal sesuai dgn standar
masing2 bunga
• Tangkai bunga besar dan lurus, tegak
• Tangkai panjang sesuai kriteria masing2
jenis bunga
• Tidak ditemukan hama yg dpt merusak
kualitas bunga
• Keadaan daun hijau segar, bersih, normal
Grade II :
• Bunga bagus dan normal, batang sedikit lebih
pendek dari grade I, terserang hama penyakit tapi
tapi tidak sampai menimbulkan kerusakan berarti
pada kualitas bunga
• Bunga yang tidak masuk ke dalam 2 kategori –
afkir – kompos
Daun-daunan,
• dapat dikategorikan I, II dan III berdasarkan besar
dan panjang dari daun
Grade I :
• Besar daun dan panjang tangkai sesuai kriteria
dari jenis daun
• Bentuk daun normal dan hijau segar
• Daun bersih dan bebas hama penyakit
Grade II dan III, beda besar daun dan panjang
tangkai, lebih kecil atau lebih pendek dari grade I
Bunching (pengikatan)
• Bunga-bunga biasanya dipasarkan dalam
bentuk ikatan atau rangkaian 10 – 25 tangkai,
walaupun bbrp jenis bunga dan permintaan
konsumen ada yg dipasarkan dlm bentuk
1 tangkai atau kuntum bunga saja.

• Kebanyakan pengikatan rangkaian bunga dilakukan


secara manual. Kemudian, ikatan tsb biasanya
dibungkus kertas atau plastik polyethylene.
Pengikatan
• Diikat dengan menggunakan tali atau karet
• carnation : 10 atau 20 tangkai per ikat (sesaui
permintaan pasar)
• Chrysanthemun : 10 sampai 12 tangkai/ikat
(sesuai diameter permukaan atas bunga,
yaitu sekitar 20 cm)
• Lily Asiatik 5 batang, lily Snow Queen dan
Stargazer 5 kuntum
• Statice, caspea, baby breath harus ditimbang
dulu, statice 150 g/bungkus, caspea dan
baby”s breath 100 g/bungkus
Pembungkusan
Setelah diikat segera
dibungkus plastik/kertas
sesuai dng jenisnya

Krisan dan carnation dgn kertas


Lily, caspea, statice dgn plastik
Pada pangkal tangkai bunga sebaiknya diberi
kapas basah dan kmd dibungkus dgn plastik

Untuk daun-daunan tidak perlu dibungkus,


cukup diikat dan diberi kapas basah yang
dibungkus plastik kecil
Packaging (pengepakan) dan Penyimpanan
• Bunga-bunga potong umumnya dipak dgn
menggunakan kotak kertas panjang, dan pada
bagian atasnya diberikan lapisan.
• Ukuran kotak pak 50 cm x 30 cm.
• Utk jenis tanaman hias (bunga) yg besar seperti
gladiol, menggunakan pak khusus dari bahan
Kayu kamfer yg dilapisi lilin.
• Ikatan bbrp potong bunga biasanya dipak scr
individu (satu pak satu tangkai bunga potong).
• Utk jenis-jenis yg kecil, pengepakan langsung
terdiri dari bbrp ikatan dalam satu pak.
Penyimpanan
• Penyimpanan sementara (kurang dari 1 hari)
• Penyimpanan utk persediaan (stok) ; jangka
waktu agak lama, disimpan dlm cold storage,
5O C dan RH 90% -- krisan dpt disimpan 15
hari dan carnation 7 hari
• Penyimpanan Basah : disimpan
dgnmerendam pangkal tangkai bunga ke dlm
air – dpt diberikan nutrisi atau bahan
pengawet
• Penyimpanan kering : bunga disimpan tanpa
perendaman namun RH lingkungan tinggi
Pengaturan suhu pascapanen
• Pd dasarnya pengaturan suhu utk tanaman hias
adalah perlakuan pendinginan (cooling).
• Teknik-teknik cooling pd tanaman hias bunga
potong meliputi :
– Forced Air-Free Cooling
– Room Cooling
– Vacuum Cooling
– Package Icing
Pengepakan
• Pengiriman ke tempat penjualan, bunga harus
di kemas dlm dus karton atau kontainer
plastik yg ukuran sesuai panjang maksimal
bunga, shg dpt diatur rapi dan terjaga
kualitasnya
• Sebelum dikirim kualitas bunga diperiksa lagi
(ada-tdknya ulat, lecet pd mahkota bunga,
patah, busuk, layu, dan kerapian kertas
pembungkus)
• Batang bawah bunga bekas perendaman
diusahakan tidak terlalu basah
• Ukuran kardus 100 x 40 x 40 cmm diisi 25
bungkus krisan, per bungkus 10 tangkai anyelir
(Carnation)
• Ukuran 80 x 40 x 20 cm dpt menampung 24-30
bungkus, 10 tangkai/ bungkus
• Pd kardus dibuatkan lubang, untuk pegangan
tangan dan ventilasi udara
• Kardus ditutup – lakban yg rapi
• Kontainer, bila bunga telah penuh tutup dng
koran agar bila ditumpuk, bunga tidak rusak
• Kardus atau kontainer dpt disusun 3 tingkat
sebelum masuk mobil
Freesia
Pengaturan Air
• Air yg cukup merupakan faktor penting dlm
penanganan pascapanen bunga potong.
• Bbrp hal penting harus diperhatikan dlm pengaturan
air,
– Bucket (ember-wadah) Syndrome
Diperlukan wadah yg praktis dpt menyediakan air ttp
cukup mudah diatur di ruang simpan.
– Kualitas air
Air dpt mempengaruhi pH dan bahan-bahan terlarut
dalam air vas sehingga mempengaruhi umur vas
bunga potong tsb. pH dipertahankan 3 – 3,5.
Pemberian Karbohidrat
• Pemberian senyawa karbohidrat pd bunga potong
bertujuan memperpanjang umur vas.
• Bahan-bahan komersial sbg sumber karbohidrat
adalah Floralife, Oasis, Florever, dan Vivalafleur.
• Penambahan karbohidrat yg cukup pd bbrp bunga
potong selama 24 jam dlm larutan sukrosa segera
setelah panen dpt memperpanjang umur vas.
• Berikut bbrp bahan karbohidrat yg sering
digunakan sbg bahan memperpanjang umur vas
bunga potong :
Larutan pengawet :

• Chrystal AVB untuk carnation dan lily

• Chrystal RVB untuk mawar

• Florysant untuk krisan dan baby’s

breath
• 1,5 % sukrose + 320 ppm asam sitrat dpt digunakan
sbg larutan vas utk mawar
• 1,5 % sukrose + 320 ppm asam sitrat dan 25 ppm
silver nitrat digunakan sbg larutan vas gladiol dan
anyelir
• 1,5 % sukrose + 250 ppm 8-hydroxy-quinoline sitrat
digunakan sbg larutan vas kebanyakan jenis bunga
• 20 % sukrose + 250 ppm 8-hydroxy-quinoline sitrat
digunakan sbg larutan utk gladiol
• 10 % sukrose + 200 ppm physan digunakan sbgi
larutan merangsang membukanya kuncup anyelir

Anda mungkin juga menyukai